Latest Post



SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung menyiratkan, pemilih calon wakil presiden nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju, Gibran Rakabuming Raka, berpotensi berkurang usai debat cawapres pada Jumat (22/12/2023).


Pasalnya, dalam debat cawapres kemarin, Gibran menggunakan istilah-istilah konyol saat melontarkan pertanyaan kepada lawannya, cawapres nomor satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan cawapres nomor tiga Mahfud MD.


"Dan setiap kali ada Gibran orang akan ingat tentang istilah-istilah yang konyol-konyol itu tuh, dan itu mau tidak mau akan menambah kecenderungan orang untuk 'yah kalau begitu ngapain milih'," ungkapnya dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (27/12).


Untuk diketahui, dalam debat cawapres pada Jumat (22/12/2023), Gibran Rakabuming Raka melontarkan pertanyaan jebakan kepada cawapres nomor urut satu, Abdul Muhaimin Iskandar. 


Gibran melontarkan pertanyaan tentang SGIE. Cak Imin pun dengan jujur menjawab tidak tahu terkait SGIE.


Melansir dari Republika, SGIE adalah praktik ekonomi syariah di Indonesia yang terus tumbuh di tengah tantangan pemulihan ekonomi nasional. Terbukti, berdasarkan Data State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2022 yang dirilis DinarStandard (31/3), Indonesia mempertahankan posisi keempat dunia dalam hal pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang kuat dan sehat.


Melalui SGIE Report 2022, produk makanan halal (halal food) Indonesia juga dilaporkan menempati peringkat dua dunia. Sebuah prestasi membanggakan, mengingat selangkah lagi kita dapat menjadikan produk makanan halal Indonesia sebagai nomor satu di dunia.


Tak hanya itu, SGIE Report 2022 pun menunjukkan kemajuan Indonesia dalam inovasi di beberapa aspek ekonomi syariah lainnya. (populis)


Potret Prof Tjipta Lesmana 


SANCAnews.id – Tabir di balik rumor istri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Iriana, disebut-sebut sebagai sosok yang mendorong Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto akhirnya terkuak.


Hal itu diungkapkan pengamat politik Prof Tjipta Lesmana dalam video yang ditayangkan di saluran You Tube ASANESIA TV yang dibawakan oleh mantan Ketua KPK Abraham Samad.


"Iriana Joko Widodo merupakan sosok di balik layar yang membuat Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden nomor urut 2," katanya. 


Lebih lanjut Tjipta Lesmana juga mengungkap bahwa Iriana mendesak Jokowi agar anaknya duduk mendapat kekuasaan. 


"Saya dapat dari sumber A1 (akurat). Itu kemauan ibu (Iriana Joko Widodo), dilaksanakan oleh Pak Jokowi. 'Kan, ibu memang paling sayang anak dibanding bapak," katanya dikutip siap.viva.co.id, Rabu, 27 Desember 2023. 


Padahal, kata Tjipta, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto tidak menginginkan Gibran sebagai wakilnya pada Pilpres 2024 mendatang. 


"Prabowo sebetulnya nyesal. Prabowo tanpa Gibran sudah berkibar. Sudah bisa menang dia," katanya. 


Tjipta pun menjelaskan hal yang membuat Prabowo menyesal lantaran elektabilitas yang terus menurun. 


"Karena anjlok, terus turun. Sebetulnya mengganggu," katanya. 


Ucapan Tjipta tersebut pun lantas membuat Abraham Samad bertanya-tanya. Tjipta mengaku pernyataan tersebut ia dapat dari orang dalam Prabowo. 


"Ada yang bisikin saya. Pak Prabowo tanpa Gibran sudah berkibar luar biasa. Ini, 'kan (Prabowo) sangat berpengalaman soal politik," katanya. 


Kemudian, hal yang paling konyol, lanjut Tjipta, adalah ketika putra sulung Jokowi tersebut seolah-olah sedang ditunggu oleh Prabowo dan timnya.


"Yang paling konyol itu waktu dia katakan tenang Pak Prabowo saya sudah datang. Ya seolah-olah Pak Prabowo ini enggak yakin, seolah ketakutan Gibran enggak jadi join dengan timnya," tandasnya. (viva)


Prof Tjipta Lesmana soal Prabowo dan Gibran 


SANCAnews.id – Pengamat politik, Prof Tjipta Lesmana menyebut, Prabowo menyayangkan penunjukan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada pemilu 2024.


Lantas apa dasar ucapan Guru Besar Universitas Budi Luhur itu? Dikutip dari tayangan YouTube ASANESIA TV yang dibawakan mantan Ketua KPK Abraham Samad, Prof Tjipta Lesmana awalnya mengungkapkan, desakan Gibran menjadi cawapres merupakan campur tangan Iriana Jokowi.


"Saya dapat dari sumber A1 (akurat). Itu kemauan ibu, dilaksanakan oleh Pak Jokowi. Kan ibu memang paling sayang anak dibanding bapak," katanya dikutip siap.viva.co.id pada Rabu, 27 Desember 2023. 


Menurut dia, itu juga bukan kemauan Prabowo, ataupun desakan akar rumput. 


"Bukan (bukan kemauan Prabowo)," tuturnya. 


Bahkan menurut Prof Tjipta Lesmana, Prabowo sebetulnya menyesal telah menggaet Gibran sebagai cawapres untuk mendampinginya di Pilpres 2024 nanti. 


"Prabowo sebetulnya nyesal. Prabowo tanpa Gibran sudah berkibar. Sudah bisa menang dia," tuturnya. 


Adapun hal yang membuat Prabowo nyesal, kata Tjipta, lantaran elektabilitasnya yang terus menurun.  


"Karena anjlok, terus turun. Sebetulnya menganggu," tuturnya. 


"Loh dari mana tahunya?" tanya Abraham Samad. 


"Ada yang bisikin saya. Pak Prabowo tanpa Gibran sudah berkibar luar biasa. Ini kan (Prabowo) sangat berpengalaman, soal politik," jawab Prof Tjipta. 


Lebih lanjut menurut dia, hal yang paling konyol adalah ketika putra sulung Jokowi tersebut seolah-olah sedang ditunggu oleh Prabowo dan timnya.  


"Yang paling konyol itu waktu dia katakan tenang Pak Prabowo saya sudah datang. Ya seolah-olah Pak Prabowo ini enggak yakin, seolah ketakutan Gibran enggak jadi join dengan timnya." 


"Bukan begitu ya, Pak Prabowo pede-nya tinggi. Jadi ini Jokowi yang pasangkan," sambung Prof Tjipta Lesmana.  (viva)


Anies Baswedan kena keplak oleh pendukungnya sendiri. (Youtube @Najwa Shihab)



SANCAnews.id – Bukan hanya relawan Prabowo Subianto yang mengalami tindak pidana berupa penembakan. Aksi kurang mengenakkan ternyata juga dialami oleh Calon Presiden Anies Baswedan, yakni ditampar pipinya oleh pria pendukungnya sendiri.


Video momen penangkapan Anies Baswedan viral di media sosial. Video berdurasi 45 detik itu memperlihatkan seorang pria yang mengenakan kemeja putih dan topi putih. Pria tersebut tampak hendak mendekati Anies, namun karena mendapat tekanan, pria tersebut didorong dari belakang oleh rekannya, hingga tangannya mengenai pipi Anies.


Kemudian Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri mengaitkan kejadian tersebut dengan pernyataan Tito Karnavian yang menyebut calon presiden bisa saja dibunuh saat berkampanye.


"Orang-orang mulai mengaitkannya ke perkataan Tito Karnavian tentang kemungkinan penembakan terhadap capres," kata Reza kepada Pojoksatu.id, Rabu (27/12/2023).


Reza menuturkan, semoga pernyataan Mendagri Tito itu tidak sehoror dengan fakta di lapangan terhada para capres saat berkampanye.


"Semoga situasinya tidak bereskalasi sehoror itu. Bagi saya, itu pelajaran bagus bagi ABW," tuturnya.


Video berdurasi 0:52 menit dari Mendagri Tito Karnavian yang beredar di beberapa media benar-benar sangat mengejutkan. Apalagi, di dalamnya terdapat narasi capres bisa saja jadi sasaran penembakan saat berkampanye.


Tito Karnavian juga memberi warning yang dikaitkan dengan penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang saat itu sedang berpidato dalam sebuah acara kampanye di wilayah Kota Nara, Jepang.


"Jangan lupa kita kasusnya Shinzo Abe, mohon maaf dengan segala hormat ya terjadinya serangan itu dalam sejarah Jepang baru pertama kali. Saya kira ya pimpinan setingkat prime minister dibunuh itu pada saat dia kampanye," kata Tito.


"Saya waktu melihat di KPU itu ruang terbuka, bukan ruang tertutup. Sniper bisa saja terjadi, saya selalu berpikir skenario sebagai mantan polisi ya, jadi ajudan pada saat itu saya pikir penting untuk menjaga menjadi protektor ketika terjadi situasi krisis," sambungnya.


Tito juga menuturkan agar masyarakat jangan meremehkan potensi terjadi serangan. Apalagi, kata Tito, terhadap figur-figur yang sedang berkontestasi.


"Kita terlalu underestimate karena nggak pernah ada, nggak menyangka sedikit pun akan ada serangan kepada mantan Prime Minister Shinzo Abe,” katanya.


“Artinya negara sehebat itu bisa kecolongan, jangan underestimate dengan serangan teror, jangan underestimate, apalagi figur figur capres ini kan calon pemimpin ya, ada lawan politik segala macam ada orang yang gak suka," tutur Tito. (pjks)


Ketua Tim Hukum dan Legal Reasoning dari Koalisi Aktivis Muda (KAM), Syaiful HM/Ist 


SANCAnews.id – Candaan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang diduga menghina Islam untuk kepentingan politik, pribadi, dan kelompok berujung pada laporan polisi.


Ketua Tim Penalaran Hukum dan Hukum Koalisi Aktivis Muda (KAM), Syaiful HM atau akrab disapa Laa Aches Makento, resmi melapor ke Mabes Polri.


Lewat rilis yang dikirim Selasa (26/12), Aches menyatakan,"Polri tidak boleh tebang pilih dan harus menuntaskan kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Zulhas itu. Tim hukum dan Legal Reasoning KAM akan mengawal sampai tuntas."


Seperti diketahui, melalui video yang viral, Zulhas mengatakan, saat ini ada perubahan perilaku sebagian orang saat salat. "Pernyataan itu melukai hati umat Islam," tegasnya, sembari menambahkan, pihaknya melaporkan Zulhas ke Mabes Polri, akhir pekan lalu.


KAM menilai apa yang disampaikan Zulhas itu tidak patut. Penggunaan simbol-simbol agama pada momentum politik seharusnya dihindari, dan tetap menjaga kemajemukan.


Perbuatan Zulhas diduga sebagai bentuk tindak pidana sebagaimana dimaksud pada Pasal 156a KUHP yang pada pokoknya bersifat memicu permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap agama yang dianut di indonesia.


Candaan Zulhas yang antara lain menyatakan bacaan salat mengalami perubahan dengan tidak lagi menyebut kata "amin" seusai pembacaan al-Fatihah, dan takhiyatul akhir tidak lagi menggerakan satu jari, dinilai fatal.


"Sebab itu, dalam waktu dekat KAM akan melakukan aksi massa di Mabes Polri, mendesak Kapolri agar segera memproses Zulkifli Hasan, karena diduga menista agama," tuturnya. (rmol)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.