Latest Post


SANCAnews.id – Reforma agraria sejati menjadi salah satu tuntutan massa aksi dari kaum tani, nelayan, buruh, perempuan, dan sektor lainnya yang menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa siang (27/9).

 

Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika dalam orasinya menyatakan, rakyat Indonesia berhak memperoleh konstitusionalnya atas tanah dan sumber-sumber agraria.

 

"Untuk itu kita harus terus memperjuangkan, menuntut, meneriakkan aspirasi agraria, dengan menuntut segera dijalankan reforma agraria sejati di Indonesia," tegas Dewi.

 

Menurut Dewi, Ketetapan MPR 9/2001 yang notabene memandatkan Presiden untuk menjalankan reforma agraria sejati, harus dilakukan. Selain itu, Presiden Joko Widodo harus menyelesaikan konflik agraria struktural yang dihadapi kaum tani dan kaum miskin di banyak tempat.

 

"Melakukan koreksi terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan SDA yang bersifat anti reforma agraria dan anti rakyat," kata dia.

 

Lebih lanjut, Dewi menegaskan kepada massa aksi yang datang jika Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja tidak dibutuhkan oleh kaum tani. Sebab, yang dibutuhkan oleh petani adalah kedaulatan atas tanahnya sendiri di negerinya sendiri.

 

"Kita tidak butuh UU Ciptaker, kita tidak butuh lapangan pekerjaan ala UU Ciptaker. Yang dibutuhkan oleh kaum tani, masyarakat agraris, adalah kedaulatan atas tanahnya," tegas Dewi.

 

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL di lokasi, massa membentangkan spanduk dan pamflet-pamflet protes, antara lain "Akui Entitas Perempuan Petani", "Suara Perempuan Nelayan = Suara Rakyat", hingga "Hentikan Perampasan Ruang Hidup Perempuan."

 

Sementara itu, di gerbang Gedung DPR, massa yang tergabung dalam Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) juga memasang spanduk besar yang berisikan sejumlah tuntutan.

 

Seperti, "Hentikan Perampasan Tanah dan Kriminalisasi Petani", "Laksanakan Reforma Agraria Sejati", "Cabut Omnibus Law-UU Cipta Kerja", hingga "Tolak Kenaikan Harga BBM dan Sembako".

 

Adapun, elemen massa yang berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI ini terdiri dari Gerkaan Buruh Tani Bersama Rakyat (Gebrak), Serikat Petani Pasundan (SPP), Serikat Tani Indramayu (STI), Serikat Petani Majalengka (SPM), dan Pergerakan Petani Banten (P2B). Kemudian ada Forum Perjuangan Petani Batang (FPPB), STAM Cilacap, dan STIP Pemalang dari Jawa Tengah, serta Formaster dari Provinsi Lampung.

 

Pada hari yang sama, aksi serupa juga akan digelar secara serentak di Sumatera Utara, Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, NTB, dan NTT.

 

Dalam peringatan HTN 2022, KNPA kepada MPR RI untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Selain itu, KNPA meminta pertanggungjawaban Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas penyimpangan terhadap Konstitusionalisme Agraria yang menjadi mandat UUD 1945 dan UUPA 1960. *


SANCAnews.id – Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran membagikan air mineral dan roti di sela-sela aksi unjuk rasa perayaan Hari Tani Nasional (HTN) di depan Gedung DPR RI, Selasa (27/9/2022) hari ini. Diketahui, kaum tani, buruh, perempuan, hingga nelayan turun ke jalan dengan membawa sejumlah tuntutan kali ini.

 

Pantauan Suara.com, Irjen Fadil bersama jajarannya berkeliling membagikan roti dan air mineral kepada massa aksi yang sedang berisirahat. Beberapa massa aksi menerima roti dan air mineral tersebut.

 

Fadil juga terpantau membagikan roti dan air mineral sampai ke arah mobil komando. Orator yang ada di mobil komando sempat merespons Fadil dan jajarannya.

 

Meski demikian, sang orator turut menyentil Fadil. Menurut sang orator, massa aksi tidak butuh roti dan air mineral, melainkan tanah.

 

"Kita bisa air kalau hanya air, kita bisa cuma beli roti kita butuh tanah," ucap sang orator.

 

Fadil hanya merenspons dengan mengacungkan jempol kepada sang orator dan membagikan roti dan air sampai habis. Setelahnya, Fadil kembali ke dalam gedung DPR RI.

 

Pantauan Suara.com di lokasi, sejumlah poster dan spanduk tuntutan turut dibawa oleh massa aksi. Dari sektor perempuan, terdapat spanduk dengan tulisan "Akui Entitas Perempuan Petani", "Suara Perempuan Nelayan = Suara Rakyat", hingga "Hentikan Perampasan Ruang Hidup Perempuan."

 

Sementara itu, di gerbang Gedung DPR, massa yang tergabung dalam Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) juga memasang spanduk besar yang berisikan sejumlah tuntutan. Misalnya, "Hentikan Perampasan Tanah dan Kriminalisasi Petani", "Laksanakan Reforma Agraria Sejati", "Cabut Omnibus Law-UU Cipta Kerja", hingga "Tolak Kenaikan Harga BBM dan Sembako".

 

Dalam siaran pers KNPA yang diterima Suara.com, Senin (26/9/2022) kemarin, massa aksi terdiri dari Serikat Petani Pasundan (SPP), Serikat Tani Indramayu (STI), Serikat Petani Majalengka (SPM), dan Pergerakan Petani Banten (P2B). Kemudian ada Forum Perjuangan Petani Batang (FPPB), STAM Cilacap, dan STIP Pemalang dari Jawa Tengah, serta Formaster dari Provinsi Lampung.

 

Pada hari yang sama, aksi serupa juga akan digelar secara serentak di Sumatera Utara, Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, NTB, dan NTT.

 

Dalam rangkaian aksi di daerah itu, KNPA bekerjasama dengan aliansi-aliansi di daerah di berbagai provinsi seperti APARA, GESTUR, GERAK, dan ARB.

 

Dalam peringatan HTN 2022, KNPA kepada MPR RI untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Selain itu, KNPA meminta pertanggungjawaban Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas penyimpangan terhadap Konstitusionalisme Agraria yang menjadi mandat UUD 1945 dan UUPA 1960.

 

Kerahkan Ribuan Personel TNI-Polri 

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyebut total personel yang diterjunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi mencapai 4.400 personel. Mereka merupakan personel gabungan TNI-Polri.

 

"Untuk wilayah Jakarta Pusat seluruhnya di siagakan 4.400 personel gabungan TNI-Polri," kata Komarudin saat dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022).

 

Selain itu, rekayasa lalu lintas juga telah disiapkan di sekitar Gedung DPR RI. Namun, pelaksanaannya bersifat situasional.

 

"Situasional melihat kondisi nanti di lapangan," katanya. (suara)


SANCAnews.id – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Yahya Cholil Staquf mengungkapkan perlu ada perbincangan dengan Pemerintahan Israel untuk membantu Palestina. 

 

Pria yang biasa dipanggil Gus Yahya ini pun menilai pertemuan dengan Israel adalah peluang Indonesia membangun komunikasi untuk mempertanyakan nasib Palestina.

 

Tanggapan ini merupakan jawaban dari Yahya setelah Kementerian Luar Negeri membantah membangun komunikasi dengan Israel. 

 

"Sebenarnya ini peluang bagus untuk membuka komunikasi substansial dengan pihak Israel menyangkut nasib Palestina. Tapi pihak Kemenlu mungkin punya kalkulasi spesifik terhadap dinamika politik di lapangan," kata Yahya pada pesan tertulis yang dikirimkan kepada Tempo, Senin 26 September 2022.

 

Pertemuan dengan Israel ini menurutnya merupakan peluang Indonesia untuk membantu Palestina. Indonesia menurut Yahya bisa harusnya bisa dimanfaatkan Indonesia.

 

"Prinsipnya, peluang ini seyogyanya tidak disia-siakan karena Palestina sudah teramat lama menunggu proses penyelesaian masalahnya bergerak maju," kata dia.

 

Meski begitu, Yahya mengatakan bahwa kalkulasi politik apa pun yang dibuat harus diarahkan sebesar-besarnya untuk kemajuan proses penyelesaian masalah.

 

"Karena tidak ada alasan moral yang legitimate bagi kita untuk berhubungan dengan Israel selain untuk membantu Palestina, dan menemukan jalan keluar dari kebuntuan saat ini," kata Yahya.

 

Sebelumnya, salah satu media Israel The Jerusalem Post memberitakan adanya delegasi Indonesia di Israel yang dipimpin seorang pejabat senior. Selain Indonesia, media itu juga mengabarkan jika Pakistan juga mengirim utusan serupa untuk pertemuan rahasia.

 

"Laporan kehadiran diplomatik dua negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia di Israel datang di tengah pemanasan hubungan baru-baru ini antara Israel dan Indonesia," demikian tulis Jerusalem Post pada Selasa, 20 September 2022.

 

Kabar itu mengklaim, serangkaian pertemuan, pernyataan, dan keterangan baru-baru ini dalam beberapa bulan terakhir pada 2021 menunjukkan bahwa Israel dan Indonesia telah tumbuh lebih dekat.

 

Menanggapi itu Juru Bicara Kementerian Luar negeri RI Teuku Faizasyah menegaskan tidak ada normalisasi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel. Ia mempertanyakan kredibilitas pemberitaan yang pertama kali dimunculkan oleh media Israel tersebut.

 

"Kalau dari Kementerian Luar Negeri sebagai pengampu kebijakan luar negeri Indonesia, tidak ada langkah-langkah, yang mengarah pada normalisasi seperti yang dituliskan media tersebut," kata Faizasyah saat jumpa pers virtual, Kamis, 22 September 2022.

 

Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsyih membantah kabar ada delegasi RI yang dikirim ke Israel untuk pembicaraan rahasia.

 

Bagus menyatakan, kabar ini adalah pola lama yang sering digunakan media Israel untuk framing sebuah isu demi keuntungannya. Ia menganggap berita itu tanpa dasar dan insinuatif.

 

"Selama Palestina berada dalam penjajahan Israel selama itu pula Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Bagus kepada Tempo, Selasa, 20 September 2022. (*)


SANCAnews.id – Ketua Umum AJI Indonesia Sasmito Madrim mendesak Polri aktif menyelidiki siapa pelaku di balik penyerangan akun WhatsApp dan media sosial milik 24 kru Narasi, media massa yang didirikan oleh Najwa Shihab. Kalau misalkan Polri cuek bebek atas serangan peretasan tersebut, Sasmito menilai akan menguatkan kalau pemerintah juga memiliki keterkaitan pada serangan tersebut.

 

"Kepolisian harus melakukan penyelidikan dan penyidikan secara tuntas kasus peretasan terhadap sekitar 24 awak redaksi Narasi. Pembiaran atas serangan kepada jurnalis dan perusahaan, akan semakin menguatkan pemerintah memiliki keterkaitan dengan serangan ini," kata Sasmito dalam konferensi pers secara virtual, Senin (26/9/2022).

 

Menurut Sasmito, Polri bisa langsung bergerak untuk mencari pelaku peretasan tanpa adanya pelaporan. Apalagi, ia meyakini kalau Polri bisa mencari pelaku peretasan secara cepat apabila melihat kinerja aparat penegak hukum sebelumnya.

 

Belum lagi kerja para penegak hukum juga didukung oleh alat-alat nan canggih sehingga memudahkan mereka untuk mencari siapa pelaku peretasan yang menyerang puluhan awak redaksi Narasi.

 

"Artinya dari teknologi, kapasitas aparat penegak hukum itu sudah mumpuni apalagi kalau melihat dari pengadaan alat-alat penegak hukum itu sangat mahal dan canggih," tuturnya.

 

Selain itu, Sasmito meminta Dewan Pers untuk mendesak aparat kepolisian mencari bukti, dan mengungkapkan fakta kasus peretasan terhadap Narasi. Dewan Pers juga perlu mengingatkan masyarakat agar menempuh mekanisme sesuai dengan Undang-Undang Pers seperti meminta hak jawab dan hak koreksi.

 

Akun Medsos 24 Kru Narasi Diretas

Sebanyak 24 kru Narasi menjadi korban peretasan dengan pelaku yang belum diketahui. Head of Newsroom Narasi, Laban Abraham menyebut kalau pelaku memulai upaya peretasan sejak Jumat (23/9/2022).

 

Laban bercerita kalau upaya peretasan itu baru disadari pada Sabtu (24/9/2022). Di hari itu, salah seorang produser Narasi mengaku tidak bisa mengakses aplikasi pesan instan WhatsApp miliknya pada pukul 15.30 WIB.

 

"Dari sana diketahui bahwa peretas mengambil alih semua komunikasi atau aplikasi sehingga dia tidak bisa menggunakan lagi itu sebagai salah satu sarana komunikasi," kata Laban dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (26/9/2022).

 

Peretas Sasar Twitter Mata Najwa

Dua jam kemudian, dua kru di mana salah satunya berstatus sebagai manajer pemberitaan Narasi turut melaporkan adanya upaya peretasan pada aplikasi gawainya.

 

Bukan hanya WhatsApp, kedua kru mengaku kalau akun Telegram dan Instagram-nya juga ikut masuk dalam upaya peretasan.

 

"Salah satu diantara akun itu bahkan sempat login di device baru," ucapnya.

 

Laban mengungkapkan bahwa pada akhirnya pihaknya mencoba untuk mengumumkan adanya upaya peretasan tersebut di grup internal Narasi pada Minggu (25/9/2022). Setelah pengumuman disampaikan, akhirnya terungkap kalau bukan hanya 3 tiga orang yang menjadi korban melainkan hingga 24 orang.

 

Pegawai yang berstatus sebagai pegawai finance di Narasi juga ikut menjadi korban peretasan.

 

"Tapi juga ada bagian finance, human capital, bahkan support system atau support produknya Narasi, itu mencoba ada yang mencoba diakses, mencoba diretas," ucapnya. (suara)



SANCAnews.id – Sekitar 13 awak redaksi Narasi TV tengah jadi sasaran peretasan. Objek yang diretas mulai dari whatsapp hingga akun medsos yang biasa dipakai para awak redaksi media yang didirikan oleh Najwa Shihab.

 

Pemred Narasi TV Zen Rachmat Sugito mengatakan, upaya peretasan mulai dilakukan sejak Jumat (23/9/2022) hingga Sabtu (24/9/2022).

 

Menurut Zen, secara total ada 15 rekannya yang mengalami serangan peretasan. Peretasan tidak cuma terjadi pada mereka yang masih bekerja di Narasi tetapi juga sejumlah orang yang sudah memutuskan pindah.



Hingga artikel ini ditulis, belum diketahui pasti siapa pihak yang meretas akun WA dan medsos milik kru dari media yang didikan oleh Najwa Shihab itu.

 

Namun, clue yang diberikan oleh Novel Baswedan ini bisa jadi membuat anda bisa menerka-nerka siapa pihak yang dimaksud.

 

Dalam kicauannya, Novel menyebut pihak yang meretas akun bisa jadi adalah pihak yang memiliki peralatan khusus yang tak bisa dimiliki oleh sembarangan orang.

 

"Ini pelakunya siapa ya kira2 ? Utk bisa melakukan ini pasti perlu alat khusus, dan tdk sembarang org boleh memiliki," kata Andika. (kontenjatim)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.