Latest Post


 


SANCAnews – Polres Malang meningkatkan pengamanan menjelangan peringatan Isa Almasih, Jumat (2/4/2021) pekan ini. Polisi bakal mengawal ketat sejumlah rumah ibadah, khususnya gereja, merespon serangan bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar.

 

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan, pihaknya bakal menerjunkan sejumlah personel ke beberapa gereja di wilayah hukumnya saat peringatan Isa Almasih. Selain aparat, pengawalan rumah ibadah juga melibatkan organisasi lintas sektor.

 

"Pada saat itu kami akan siapkan pengamanan lintas sektoral seperti akan ada bantuan dari Banser, Pemuda Pancasila dan juga kami akan koordinasi dengan pihak gereja terkait keamanan ini," kata dia.

 

Ia berkomitmen dan menjamin keamanan seluruh kegiatan ibadah di Kabupaten Malang, "Kami pastikan keamanannya di Kabupaten Malang dan pihak jemaah tidak perlu khawatir," sambungnya.

 

Terpisah, Ketua PCNU Kabupaten Malang, Umar Usman mengatakan, anggota Barisan Ansor Serbaga Guna atau Banser telah diinstruksikan untuk membantu pengamanan gereja di Kabupaten Malang. Akan ada 10 sampai 20 anggota Banser yang mengamankan proses ibadah.

 

"Nanti kami juga koordinasi dengan pihak gereja mana saja tempat yang boleh kami jaga. Kan biasanya ada tempat yang tidak boleh di masuki. Itu kami koordinasikan dulu jaganya di mana," tutur dia.

 

Umar juga menambahkan, PCNU Kabupaten Malang sudah melakukan deteksi dini di Kabupaten Malang guna mengantisipasi aksi terorisme. (*)



 


SANCAnews – Sejumlah barang milik terduga teroris berinisial AJ turut dibawa pihak kepolisian dari rumah kontrakan pelaku di griya NMN, Jalan Cirendeu Indah, Ciputat Timur, Senin (29/3).

 

Pengelola kontrakan Griya NMN, Jaelani menjelaskan, pihak kepolisian mendatangi kontrakannya sebanyak dua kali dan dan membawa sejumlah barang-barang milik AJ.

 

"Yang pertama enggak ada, tapi kedua kalinya semua digeledah ngambil kaos gambar Habib Rizieq Syihab (HRS) sama asesoris HRS," ujar Jaelani diberitakan Kantor Berita RMOLBanten.

 

Masih kata Jaelani, AJ memang dikenal sebagai simpatisan HRS dan selalu datang disaat acara HRS. "Wong dia penggemar berat, kalau ada acara HRS datang," katanya.

 

Namun, disaat AJ berbaur bersama tetangga lainnya, ia sama sekali tidak pernah berbicara mengenai HRS.

 

"Sering ngobrol tapi enggak pernah ngobrolin HRS, ngobrol biasa saja," tutur Jaelani.

 

Sedangkan Franky, penghuni kontrakan lainnya juga membenarkan polisi mengamankan samurai hingga ketapel.

 

"Ada delapan ketapel, terus ada semua yang pin, jaket, kaos HRS. Kalau mau juga saya denger dia muter YouTube kajian ceramah gitu," ungkap Franky.

 

Terduga teroris AJ ditangkap di Kontrakan Griya NMN, Jalan Cirendeu Indah, Ciputat Timur oleh kepolisian berpakaian preman.

 

Jaelani mengatakan, mereka sempat menanyakan kontrakan kosong untuk diisi bersama kelima temannya yang berprofesi sebagai kuli bangunan.

 

"Cari kontrakan buat bilangnya buruh bangunan, katanya buat temennya ada lima orang mau ngontrak di sini. Saya unjukin tapi dia kok sudah saya kasih nomer telepon enggak ngasih tau kita, tau-tau dateng banyak orang pakaian preman biasa, bukan kaya polisi," kata Jaelani.

 

Saat datang, anggota kepolisian yang datang sekitar puluhan, langsung menanyakan kontrakan terduga teroris AJ dan langsung menangkapnya.

 

"Saya ditanya, yang namanya ini (AJ) mana, saya unjukin, 'lah ini di belakang saya, orangnya kemana'. Saya pikir sudah jualan di Situ Gintung, tapi tau-tau polisi masuk ke dalam, orangnya lagi tidur jam 11-an. Langsung ditangkep, tangannya langsung diiket," tuturnya. []



 


SANCAnews – Densus 88 Polri menemukan atribut Front Pembela Islam (FPI) saat melakukan penangkapan dan penggeledahan terhadap tersangka teroris berinisial HH (56) di Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.

 

Sejumlah atribut FPI yang ditemukan di antaranya kartu anggota, jake berwarna hijau, bendera, dan sejumlah buku.

 

Penemuan ini kemudian menuai tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya mantan anggota pemenangan nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Mustofa Nahrawardaya.

 

Mustofa lantas menyoroti beberapa pakaian FPI yang ditemukan.

 

Menurutnya, jaket dan kaos FPI tersebut terlihat masih bersih seperti baru.

 

Dia pun tampaknya menyinggung kondisi barang yang dinila bersih itu.

 

“Jaket dan kaosnya masih kencling keknya. Alias masih buersih sekilas terlihat. Perawatan tidak sembarangan,” ujar Mustofa seperti dikutip dari akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id pada Selasa, 30 Maret 2021.

 

Diketahui, temuan atribut maupun kartu anggota FPI atas nama HH itu diperlihatkan saat konferensi pers penangkapan empat tersangka teroris yang dipimpin oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Senin kemarin.

 

Meski begitu, Fadil belum menjelaskan secara rinci perihal dugaan keterlibatan anggota FPI tersebut.

 

"Semua barang bukti di tempat kejadian perkara menjadi temuan awal yang akan didalami tim Detasemen Khusus 88 Polri," kata Fadil seperti yang diberitakan sebelumnya.

 

Fadil mengatakan kepolisian akan menyampaikan kepada publik apabila memang ditemukan keterlibatan FPI dalam jaringan teroris tersebut.

 

"Jika ada keterkaitan itu kan sebagai temuan awal yang akan didalami oleh Densus 88, nanti perkembangannya Pak Kabid Humas Yusri Yunus dan tentunya Divhumas dan Densus 88 akan memberikan penjelasan terkait dengan perkembangan hasil penyidikan," tutur Fadil.

 

Dalam aksi penangkapan, polisi juga menemukan lima bom aktif dalam bentuk kaleng dengan sumbu yang terbuat dari TATP atau triacetone triperoxide.

 

TATP merupakan bahan kimia yang sangat mudah terbakar dan bahan peledak yang menggunakan bahan kimia tersebut akan tergolong sebagai high explosive atau berdaya ledak tinggi.

 

Selain itu, polisi juga menyita sejumlah bahan baku bom seperti aceton cair, hidrogen klorida (HCL), termometer, serbuk aluminium dan gotri.***



 


SANCAnews – Polisi menyamar jadi kuli bangunan saat hendak menangkap terduga teroris berinial AJ (46) di Kompleks Kontrakan Griya NMN, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (29/3/2021).

 

Hal itu diungkapkan oleh Ahmad Jaelani (47), pengelola kontrakan saat ditemui TribunJakarta.com.

 

Jaelani sempat menangkap gelagat aneh dari seseorang yang mengaku kuli bangunan itu.

 

Pasalnya ia enggan bertukar kontak ponsel.

 

"Nanya kontrakan, tapi ya emang gelagatnya aneh cari kontrakan buat bilangnya buruh bangunan," ujar Jaelani.

 

"Tapi dia kok udah saya kasih nomor telepon enggak ngasih tahu kita, tahu-tahu datang banyak orang pakaian preman biasa, bukan kaya polisi," imbuhnya.

 

Tiba-tiba aparat yang menyamar itu menanyakan rumah AJ (46).

 

"Lah saya ditanya yang namanya ini (AJ) saya tunjukin lah ini di belakang saya," ujar Jaelani.

 

Setelah rumah kontrakan AJ dipastikan, tiba-tiba aparat lain mulai datang dan masuk ke rumah AJ.

 

"Tapi tahu-tahu polisi masuk ke dalam orangnya lagi tidur jam 11-an. Langsung ditangkap tangannya langsung diikat," ujarnya.

 

Saat ditangkap, AJ sedang di rumah bersama seorang anaknya yang masih kecil usia 10 tahun, sedangkan seorang anaknya lagi sedang bekerja.

 

Istrinya sedang tidak berada di rumah karena berjualan.

 

"Ada anaknya doang, polisi bilang tolong ini anaknya disingkirkan dulu. Anaknya dua, satu berangkat kerja satu belajar," ujarnya.

 

Jaelani mengatakan, proses penangkapan berlangsung cepat. Namun pada sore harinya, aparat kepolisian datang lagi ke rumah kontrakan AJ, menggeledah seisi rumah.

 

"Prosesnya cepat," ujarnya.

 

Jaelani mengungkapkan, AJ bekerja sehari-hari sebagai pengemudi ojek online.

 

AJ mengontrak di Griya NMN sejak dua tahun lalu.

 

"Kerjaannya Gojek," ujarnya.

 

AJ ditangkap bersamaan dengan penangkapan tiga terduga teroris lainnya di kawasan Condet, Keramat Jati, Jakarta Timur dan kawasan Bekasi, berinisial AA, ZA dan DS. []



 


SANCAnews – Pernak-pernik FPI ditemukan di rumah terduga teroris yang ditangkap di Jakarta dan Kabupaten Bekasi. Pernak-pernik itu mulai dari baju, buku, hingga kartu tanda anggota.

 

Temuan pernak-pernik FPI di rumah terduga teroris itu terungkap dalam konferensi pers Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Senin (29/3/2021). Sejumlah atribut FPI tampak dipajang di deretan barang bukti.

 

Fadil tidak menjelaskan secara detail mengenai temuan tersebut. Dia juga tidak memaparkan dari terduga teroris mana pernak-pernik yang berkaitan dengan FPI itu ditemukan.

 

Seperti diketahui, ada 4 terduga teroris yang ditangkap kemarin, pasca bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Keempatnya yakni ZA, BS, AJ, dan HH. Mereka ditangkap di Condet, Jakarta Timur dan Serangbaru, Kabupaten Bekasi.

 

"Ya termasuk itu. Jika ada keterkaitan, itu kan sebagai temuan awal. Akan didalami oleh teman-teman Densus 88," kata Fadil. Fadil menjawab pertanyaan wartawan mengenai baju FPI yang ikut dipajang dalam barang bukti.

 

Fadil mengungkapkan, perkembangan selanjutnya mengenai temuan baju FPI itu akan disampaikan oleh Polri. Termasuk soal penjelasan dan pengembangan hasil penyidikan.

 

"Nanti perkembangannya Pak Yusri, dan tentunya nanti dengan Div Humas dan Densus 88 akan memberikan penjelasan terkait dengan pengembangan hasil penyidikan," ujarnya.

 

Berikut pernak-pernik FPI yang ditemukan di rumah terduga teroris:

 

1. Baju FPI

 

Baju bertuliskan FPI menjadi salah satu barang yang ditemukan di rumah terduga teroris. Baju FPI itu berwarna hijau dan putih.

 

2. Buku FPI

 

Buku FPI juga menjadi salah satu barang yang dipajang dalam deretan barang bukti penangkapan terduga teroris. Buku tersebut berjudulkan 'FPI Amar Ma'ruf Nahi Munkar'.

 

3. Buku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FPI

 

Buku dengan tulisan 'Anggaran Dasar FPI, Anggaran Rumah Tangga FPI' itu sudah tampak kusam. Di cover buku hitam putih itu tampak terpampang logo Front Pembela Islam (FPI).

 

4. Amplop FPI

 

Sejumlah amplop FPI juga tampak dipamerkan sebagai barang bukti. Amplop tersebut terlihat bertuliskan 'Dewan Pimpinan Cabang - Front Pembela Islam, DPC - FPI Kecamatan Serang Baru'.

 

5. CD FPI dan Tabligh Akbar Aksi Bela Islam

 

3 buah CD juga ditemukan dari rumah terduga teroris. Satu CD bertuliskan 'Front Pembela Islam'. Kemudian 1 CD bertuliskan 'Spirit 212, Tabligh Akbar Aksi Bela Islam' dengan gambar Habib Rizieq Shihab (HRS). CD terakhir bertuliskan 'Majelis Pembela Rosulullah'.

 

6. KTA FPI

 

Kartu Identitas FPI tersebut atas nama terduga teroris berinisial HH. Ada 2 kartu yang ditemukan atas nama HH. Kartu pertama, bertuliskan HH sebagai anggota. Kemudian kartu berikutnya, bertuliskan HH sebagai Wakil Ketua Bidang jihad.

 

7. Poster Bergambar Habib Rizieq

 

Poster bergambar Habib Rizieq itu berada di antara deretan pernak-pernik FPI. Terlihat, poster tersebut merupakan poster Reuni Akbar Mujahid 212.

 

8. Kaus Reuni Alumni 212 hingga Baju Bang Japar

 

Sejumlah kaus juga diamankan dalam penangkapan terduga teroris tersebut. Kaus-kaus tersebut mulai dari kaus Reuni Alumni 212, kaus Bang Japar hingga kaus Bela Islam.

 

9. Baju LPI

 

Baju Laskar Pembela Islam (LPI) yang dipajang sebagai barang bukti ini tampak berwarna putih dan hijau. Terlihat jelas tulisan LPI dan Laskar Pembela Islam dalam baju tersebut. (dtk)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.