Latest Post

Ilustrasi


PADANG, SANCANEWS - Manajemen Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengonfirmasi terkait kasus dugaan korupsi dan penggelapan uang BRI dan nasabahnya oleh AG, pegawai BRI Cabang Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar). Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dan menyerahkan penyelesaian kasus tersebut kepada pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Bank BRI dalam proses pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada pekerja yang terlibat dalam kasus itu sebagai sanksi," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Sanca News, Sabtu (18/5).

 

Bambang juga mengatakan, segala kerugian yang ditimbulkan akibat kasus tersebut, akan dimintakan pertanggungjawaban kepada pelaku dan diselesaikan melalui saluran hukum. Diberitakan sebelumnya, Kasi Intel Kajari Payakumbuh, Nazif Firdaus mengatakan, AG (32), diduga telah menggelapkan dana Bank Rakyat Indonesia ( BRI) dan nasabah sejak 2018.

 

Uang tersebut digelapkan dan dihabiskan untuk permainan judi online. " "Betul, kita telah menahan tersangka korupsi dan penggelapan uang BRI dan nasabahnya. Saat ini, kita menunggu hasil audit BPKP untuk menghitung kerugian negara," kata Nazif,Jumat (17/5).

 

Nazif mengatakan, tersangka menggunakan modus bermacam-macam untuk menyelewengkan dan menggelapkan dana BRI dan nasabahnya. Modus yang dilakukan adalah dengan membujuk nasabah untuk mengambil kredit di BRI. Namun, setelah dana tersebut cair, jumlah pinjaman dikurangi dengan cara membuat dokumen palsu.

 

Kemudian tersangka juga diduga menggelapkan setoran nasabah yang tidak dimasukkan ke kas BRI. Tersangka juga diduga mengambil jaminan pinjaman nasabah tanpa sepengetahuan pimpinan. Modus lain, tersangka menjadikan jaminan itu untuk pinjaman ke bank tanpa sepengetahuan si nasabah. "Taksiran korupsi dan penggelapannya sekitar Rp 1 miliar lebih dan uangnya dihabiskan untuk judi online. Namun pastinya, kami masih menunggu hasil audit BPKP," katanya. (Redaksi).



SURABAYA, SANCA NEWS - Tekat GP Ansor menghadang gerakan people power dijawab H Agus Solachul A’am Wahib, Ketua Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin (BKSN). Cucu pendiri NU, almaghfurlah KH A Wahab Chasbullah ini terang-terangan minta GP Ansor-Banser minggir. Jangan sampai berhadapan dengan rakyat yang ingin merebut kedaulatannya.
“Saya minta kepada petinggi-petinggi GP Ansor dan Banser tidak menggunakan institusi untuk menghadapi gerakan kedaulatan rakyat. Apalagi menyebutnya makar. GP Ansor jangan bergaya seperti polisi. Tugas kalian menjaga ulama,” jelas Gus A’am Wahib kepada wartawan, Jumat (17/5).
Menurut Gus A’am, mempertahankan kedaulatan rakyat adalah wajib. Jika tidak, bangsa ini akan menjadi bar bar dengan pemimpin otoriter. Ujungnya, bangsa ini akan terus berkelahi sepanjang pemilu.
“Menurut hemat saya, sahabat-sahabat Ansor seperti Gus Abdul Aziz masih gagal paham tentang apa itu makar dalam pengertian Gerakan Kedaulatan Rakyat. Jangan karena janji-janji politik kemudian kita korbankan institusi Ansor atau bahkan NU-nya. Jangan,” tambahnya.
Masih menurut Gus A’am, rakyat sekarang sadar, betapa bahaya alam demokrasi Indonesia ke depan. Jutaan rakyat akan turun gunung, mereka ini juga warga NU kultural, mereka tidak ikhlas melihat perampokan demokrasi yang berlangsung secara brutal.
“Saya berharap sahabat Banser-Ansor, diam. Ini kalau tidak berani ikut menegakkan kebenaran dan kejujuran, tidak terketuk mendukung warga NU yang terdholimi. Jangan sampai Anda (Ansor-Banser red.) berhadapan dengan jutaan nahdliyin. Jangan mau diadu domba. Ingat, bagaimana sadisnya Kiai dan jenderal TNI dibunuh PKI. Tugas kalian menjaga ulama,” tutupnya. (Redaksi).


JAKARTA, SANCA NEWS - Presiden Joko Widodo sudah membentuk Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pancel KPK). Tim itu terdiri dari sembilan orang yang akan bertugas menyaring dan memilih calon pimpinan KPK kepada presiden.
 “Mereka akan bekerja hingga terbentuknya pimpinan KPK periode 2019-2023,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, melalui keteranang pers, Jumat, (17/5).
Berikut adalah profil singkat sembilan nama pansel yang ditunjuk Jokowi:
1.Yenti Garnasih
Yenti Garnasih didapuk menjadi ketua pansel calon pimpinan KPK. Ini adalah kali kedua ia menjadi pansel KPK. Sebelumnya dia adalah anggota tim 9 Srikandi Jokowi, sebutan tim pansel pada 2015 yang semua anggotanya perempuan.
Yenti adalah dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti. Ia dikenal sebagai ahli hukum pertama soal tindak pidana pencucian uang dari Indonesia. Tak heran ia kerap dipanggil sebagai saksi persidangan, misalnya dalam kasus mafia pajak Gayus Tambunan dan kasus TPPU kes pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Bahasyim Assyifie.
2 Indriyanto Seno Adji
Jokowi memilih Indriyanto Seno Adji menjadi wakil ketua tim pansel pimpinan KPK mendampingi Yenti. Anak mantan Ketua Mahkamah Agung Oemar Seno Adji ini sudah malang melintang di dunia hukum Indonesia sebagai advokat. Ia pernah menjadi pengacara mantan Presiden Soeharto dan pengacara mantan Gubernur Aceh Abdullah Puteh dalam kasus korupsi.
Rekam jejaknya itu memunculkan protes dari pegiat antikorupsi tatkala dirinya ditunjuk menjadi pelaksana tugas pimpinan KPK, bersama Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi pada 2015. Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi menilai penunjukan Indriyanto tidak tepat lantaran dinilai anti-KPK. Setelah purnatugas, KPK pernah meminta masukannya terkait keabsahan panitia angket KPK di DPR saat pengusutan kasus korupsi e-KTP. Saat ini, Indriyanto menjadi anggota pakar dalam tim gabungan kasus teror Novel Baswedan bentukan polri.
3 Harkristuti Harkriswono
Sama seperti Yenti, Harkristuti juga pernah menjabat sebagai anggota pansel capim KPK pada 2015. Tuti-panggilan akrabnya-adalah seorang akademisi juga birokrat. Tuti menjabat sebagai guru besar hukum pidana di Universitas Indonesia. Dan ia juga punya jabatan di Kementerian Hukum dan HAM.
Tuti menjabat sebagai Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Kemenkumham selama 8 tahun. Pada September 2014, ia didapuk menjadi Dirjen Administratif Hukum Umum. Enam bulan berselang, Menkumham Yasonna Laoly merotasinya ke Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Nuansa politis kental dalam rotasi itu lantaran banyak kepengurusan partai politik, seperti PPP dan Golkar bergolak ketika Tuti menjabat Dirjen AHU.
Sebagai pakar hukum, Tuti masuk dalam Tim Panitia Kerja Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. KPK kerap menyorot rencana revisi RKUHP itu lantaran khawatir kewenangannya akan dilemahkan dengan masuknya UU Tipikor dalam RKUHP. Tuti dalam satu kesempatan menyangkal anggapan itu.
4 Hamdi Muluk
Hamdi Muluk adalah Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Bidang keahliannya yaitu psikologi politik. Ia menulis buku Mozaik Psikologi Politik Indonesia. Dalam bukunya, pria kelahiran Sumatera Barat 53 tahun silam itu membahas budaya politik di Indonesia dan prilaku elit politik. Selain di dunia psikologi, ia juga aktif dalam kegiatan survei politik. Ia menjabat sebagai anggota dewan etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia.
5. Marcus Priyo Gunarto
Ia adalah ahli hukum dari Universitas Gadjah Mada. Disertasinya mengambil topik hukum pajak dan retribusi. Selain pengamat hukum, Marcus juga anggota tim revisi RKUHP. Selain itu, ia pernah menjadi saksi ahli persidangan, salah satunya dalam sidang praperadilan kasus mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan.
6. Hendardi
Hendardi adalah pendiri sekaligus Ketua Setara Institute. Setara Institute itu lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang HAM, isu keberagaman dan toleransi. Namanya kerap dikutip media saat menanggapi mulai dari isu Pemilu 2019 hingga Reuni 212 dan Ijtima Ulama.
Sebelum mendirikan Setara, Hendardi aktif di Lembaga Bantuan Hukum dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. Saat ini, ia menjabat sebagai penasihat Kapolri Jenderal Tito Karnavian di bidang HAM. Sama seperti Indriyanto, Hendardi juga menjadi anggota pakar tim gabungan kasus teror Novel Baswedan bentukan Tito.
7. Al Araf
Al Araf merupakan Direktur Imparsial, LSM yang berfokus pada isu HAM dan reformasi TNI-Polri. Ia kerap mengkritisi kebijakan pemerintah pada isu tersebut, misalnya saat Jokowi berencana memasukan perwira TNI aktif ke kementerian atau rencana TNI menjadi pengajar di sekolah. Ia juga menolak pelibatan TNI dalam penanganan terorisme.
Pada 2012, Al Araf dinonaktifkan sebagai pengajar di Universitas Pertahanan, lantaran mengkritik kebijakan Kementerian Pertahanan dalam pembelian pesawat Sukhoi dan tank Leopard. Isu korupsi yang pernah ia soroti menyoal sektor pertahanan, yaitu pembelian alat utama sistem senjata.
8. Diani Sadia Wati
Diana Sadia Wati menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Hubungan Kelembagaan. Ia juga mantan anggota 9 Srikandi Jokowi yang menyeleksi calom pimpinan KPK pada 2015. Alumnus Fakultas Hukum UI ini pernah menjadi anggota Lembaga Sertifikasi Profesi KPK yang memberikan masukan kepada pegawai internal KPK.
9. Mualimin Abdi
Saat ini, Mualimin menjabat Direktur Jenderal HAM Kemenkumham. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Sub Direktorat Penyiapan dan Pembelaan Persidangan Kemenkumham. Karena posisinya, doktor ilmu pemerintahan ini selalu mewakili Menkumham dalam setiap pengujian UU di Mahkamah Konstitusi. (Redaksi).




TANAH DATAR, SANCANEWS - Safari Ramadhan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Tanah Datar setiap tahunnya, bertujuan untuk berinteraksi secara langsung dengan masyarakat, guna menyampaikan informasi, menampung aspirasi dan bersilaturahmi.


Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Tanah Datar Zuldafri Darma selaku ketua tim II Safari Ramadhan di Masjid Darussalam, Jorong Koto Tuo, Nagari Simabur, Kecamatan Pariangan, Selasa Malam, (14/5).


“Dari berkunjung inilah kita melihat langsung keadaan masyarakat, di kesempatan ini pula masyarakat dapat menyampaikan apa saja menjadi masalah di Nagari, hingga nanti ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten Tanah Datar,” ujar Zuldafri Darma.


Wabup Zuldafri juga berpesan kepada generasi muda khususnya generasi muda Jorong Koto Tuo yang secara langsung menyaksikan sambutan Wabup, untuk dapat melestarikan nilai-nilai agama, adat dan budaya yang berkontribusi mendukung visi  pemerintah Kabupaten Tanah Datar yang berfalsafah kepada Adaik Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.


“Kita tidak dapat membendung perkembangan teknologi pada saat ini, tak ayal banyak dari generasi muda kita terjerumus dalam penyalahgunaannya, untuk itu kita menghimbau generasi muda aktif memakai nilai Agama, Adat dan Budaya sebagai benteng dampak penyalahgunaan teknologi tersebut, sebaliknya gunakan teknologi sebagai media pembelajaran,” ujar Wabup.


Senada dengan itu, Wali Nagari Simabua Zulbahri menyampaikan orang tua agar dapat mengawasi pengunaan teknologi oleh anak-anaknya, kekhawatiran itu ia utarakan, melihat fenomena saat ini, di mana banyaknya generasi muda tak mengkontrol pengunaan teknologi hingga mengacuhkan panggilan orang tuanya karena keasyikan bermain gadget.


“Orang tua perlu mengontrol pengunaan teknologi terhadap anak-anak kita, ajak mereka untuk selalu memakmurkan mesjid, dengan shalat berjamaah, tadarus dan kegiataan bermanfaat lainnya, untuk mengalihkan perhatian pengunaan teknologi oleh anak-anak kita,”ujarnya.


Rangkaian kegiatan Safari Ramadhan itu diawali dengan buka bersama di rumah salah satu warga Jorong Koto Tuo, dilanjutkan dengan Shalat Magrib dan Isya berjamaah, penampilan da’i cilik Berliana Habibullah, ceramah agama dari Ustad Muhammad Algifari, pemberian bantuan pembangunan Mesjid sebesar Rp. 10.000.000, Pemberiaan Al-Quran dan Kitab Fiqih serta Shalat Tarawih berjamaah.


Anggota Tim II Safari Ramadhan Kabupaten Tanah Datar terdiri dari Kadis Kominfo Tanah Datar Abrar, Sekretaris BKPSDM Elvi Sandri, Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Parpora Yendri Adi Saputra, Kepala BPS Tanah Datar, Kabid Bendahara Umum Daerah Badan Keuangan Daerah Andri, Kabid Rehabilitasi Perlindungan dan Jamsos Dinas Sosial, Kabid Pertanahan Dinas PU, Kabid Perdagangan Dinas Koperindag, Kasubag Koordinasi Umat Beragama Bagian Kesra, Kasubag Humas Setda Kabupaten Tanah Datar, KNPI Tanah Datar dan Wartawan. (Humas/Red)




JAKARTA, SANCANEWS.Com - Relawan Aksi Mendukung Prabowo Sandi (RAMPAS) mengadakan buka bersama di sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) RAMPAS di jalan berdikari Tanjung Priok Jakarta Utara. Buka bersama ini dihadiri oleh Ketum Rampas T. Helmi, beserta jajaran DPP, Ketua DPW DKI Hj. Ella serta Ketua DPD, DPC Se-Jabodetabek, Banten dan sekitarnya, Rabu 14/5/2019.



Dalam sambutannya Ketum RAMPAS mengatakan " tujuan buka bersama ini untuk mempererat tali silaturahmi dan konsolidasi seluruh jajaran RAMPAS biar tetap solid dan kompak. Perjuangan kita belum berakhir bahkan baru dimulai, tugas kita kedepan semakin berat, maka dengan itu saya mengimbau seluruh jajaran Rampas se-Indonesia tetap bersatu untuk Indonesia berdaulat, adil makmur didalam NKRI " pungkas T. Helmi.


Sementara itu Hj. Ella Ketua DPW Rampas DKI menyampaikan, bahwa RAMPAS DKI harus selalu bersatu sesuai arahan Ketum, "Jangan sampai kita terpecah belah, dengan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh dan oleh karena itu mari kita pererat tali silaturrahmi di bulan suci ini, "pungkasnya.

Hj. Ella menambahkan, "Kita tetap bersatu, NKRI harga mati Indonesia berdaulat adil makmur tujuan kita, "tutupnya Hj. Ella. (Alizar)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.