Latest Post

Prabowo dan Edhy Prabowo di Istana. ©2019 Liputan6.com/Angga Yuniar 


JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengakui ucapan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi soal teror kepala babi ke kantor Tempo salah. Dalam pernyataannya, Hasan Nasbi menyarankan agar kepala babi yang dikirim ke jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana untuk dimasak saja.

 

"Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira Beliau menyesal," kata Prabowo dalam wawancara dengan tujuh pemimpin redaksi dan jurnalis senior media nasional di Sentul, Jawa Barat, Ahad, 6 April 2025.

 

Najwa Shihab, pendiri Narasi TV yang turut hadir dalam wawancara Prabowo, mempersilakan Tempo mengutip wawancara tersebut. Prabowo mengatakan kesalahan yang dilakukan jajarannya dalam berkomunikasi itu karena mereka masih baru di pemerintahan. Ia mengatakan banyak dari mereka yang berasal dari berbagai latar belakang dan belum cepat beradaptasi dengan komunikasi publik.

 

"Mungkin karena baru dalam posisi pemerintahan yang selalu disorot. Jadi kadang-kadang orang yang dari dunia perencana atau dunia survei, atau akademis, muncul di panggung publik kurang cepat menyesuaikan, menurut saya," ujar Prabowo.

 

Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan enam pemimpin media di kediamannya Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, pada Ahad. Pertemuan yang berlangsung selama 3,5 jam pada pukul 09.00 WIB itu dihadiri oleh pemimpin redaksi IDN Times Uni Lubis; pemimpin redaksi tvOne Lalu Mara Satriawangsa; pendiri Narasi Najwa Shihab, pemimpin redaksi Detikcom Alfito Deannova; pemimpin redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra; dan pemimpin redaksi SCTV-Indosiar Retno Pinasti; serta pembawa acara TVRI Valerina Daniel.

 

Pada pertengahan Maret, Tempo mengalami sederet teror. Teror terdiri dari kiriman paket kepala babi tanpa telinga, bingkisan berisi enam tikus mati dengan kepala terpotong hingga kejahatan digital berupa doksing terhadap Francisca Christy Rosana alias Cica, jurnalis desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus.

 

Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan kiriman kepala babi dan tikus adalah teror terhadap kerja-kerja jurnalistik dan kebebasan pers. Namun, ia menegaskan bahwa internal redaksi Tempo sama sekali tidak merasa gentar dengan segala bentuk intimidasi. Pihaknya telah melaporkan kasus ini beserta barang bukti ke Mabes Polri pada Jumat.

 

“Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar,” kata Setri dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 22 Maret 2025.

 

Alih-alih mengecam teror, Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi justru memberikan pernyataan yang menuai kontroversi. Ia menyarankan agar kepala babi tersebut dimasak. “Sudah dimasak saja,” ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025.

 

Pernyataan tersebut didasarkan pada respons Cica di media sosial X, yang dianggap Hasan sebagai lelucon. Ia berpendapat bahwa jika korban sendiri tidak merasa terancam, maka insiden ini sebaiknya tidak dibesar-besarkan. “Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong,” kata Hasan.

 

Hasan juga mempertanyakan apakah kepala babi yang dikirim benar-benar merupakan ancaman atau hanya sekadar lelucon. “Apakah itu beneran seperti itu? Atau cuma jokes? Karena mereka menanggapinya dengan jokes,” ujar Hasan Nasbi. (tempo)


Dewan Penasehat DPD Grib Jaya Sumbar memberikan pengarahan kepada masing-masing anggota ormas (foto: sanca)


PADANG-PARIAMAN — Ketua PAC Grib Jaya Koto Tangah, Baron menggelar 'Silaturahmi dan Halal Bihalal' di jalan raya Padang-Bukit Tinggi tepatnya di Flyover Kafe BIM Bandara Ujang Kungfu yang diikuti sebanyak 67 orang, Minggu (6/4).


Hal itu dilakukan karena acara ini digelar dalam rangka membangun komunikasi antaranggota ormas Grib Jaya guna terus meningkatkan rasa solidaritas antaranggota.


Pertemuan tersebut dilaksanakan dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar daerah sehingga terjalin komunikasi yang baik secara berorganisasi. PAC Grib Jaya Koto Tangah dihadiri oleh jajaran DPD Sumbar dan sejumlah perwakilan daerah diantaranya DPC Kabupaten Solsel dengan Srikandinya, DPC Kota Padang, Ranting Kel. Padang Sarai, Kecamatan Kota Tangah, Kota Padang.


Sesuai penetapan Dewan  Pembina  Panglima Grib DPD Sumbar Pertimbangan DPD Sumbar Grib Jaya sekaligus pemilik lokasi acara Ujang Kungfu, pada acara tersebut pihaknya mengajak kawan-kawan ormas  Grib untuk bergandengan tangan dengan ormas lainnya dalam hal membangun komunikasi di lingkungan.


"Untuk itu, selaku  Pembina  Panglima DPD Grib Jaya Sumbar, Grib Jaya menekankan kepada masing-masing anggota ormas dan berpesan agar menghindari konflik dan mengutamakan perdamaian karena kita semua adalah saudara mari kita bergandengan bahu,bergandengan tangan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan berjuang untuk meraih keberhasilan di masa mendatang," tuturnya.


Lebih lanjut, Dewan Pembina Panglima DPD Sumbar, menjelaskan, "Untuk meningkatkan perekonomian anggota ormas dengan mengembangkan lahan-lahan tidur agar kedepannya masing-masing anggota dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dan keluarganya," tutupnya. (*)

Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo ketika hadir di Kantor Jasa Marga KM. 70, Karawang, Jumat (28/3/2025) 

 

JAKARTA — Seorang yang diduga ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan tindak kekerasan dan pengancaman terhadap wartawan saat meliput acara di Stasiun Semarang Tawang, Sabtu (5/4).

 

Menanggapi pemberitaan yang mulai merebak, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku mengetahui adanya dugaan kekerasan terhadap wartawan saat berkunjung ke Stasiun Semarang Tawang, Sabtu (5/4), dari pemberitaan.

 

"Saya cek dahulu, karena baru mendengar dari link berita. Namun, kalau benar itu terjadi, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut," kata Sigit di Jakarta, Minggu (6/4).

 

Jenderal Sigit pun mengatakan bahwa oknum terduga pelaku tersebut bukan ajudannya, tetapi perangkat pengamanan di lokasi.

 

Namun, Sigit menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk segera menelusuri dan menindaklanjuti insiden tersebut sesuai aturan yang berlaku.

 

"Selama ini hubungan kami dengan teman-teman pers sangat dekat. Saya pribadi minta maaf atas insiden yang terjadi dan membuat tidak nyaman teman-teman media," ujarnya.

 

Semetara itu, Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara meminta Polri bertanggung jawab atas insiden dugaan kekerasan yang dilakukan oknum kepolisian terhadap pewarta foto mereka berinisial MZ.

 

"Insiden seperti ini kenapa harus terulang, sangat disesalkan. Teman-teman pers sedang menjalankan tugas untuk membantu memberitakan kegiatan Kapolri," kata Direktur Pemberitaan Antara Irfan Junaidi.

 

"Saya sangat yakin tidak ada itikad lain, selain menunaikan tugas, dan semestinya itikad ini bisa dipahami dan dihormati, sehingga tidak perlu ada tindakan kekerasan, atau ancaman verbal," imbuhnya. (fajar)


Presiden Prabowo Subianto/Ist 

 

JAKARTA — Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah meminta agar para menteri warisan pemerintahan sebelumnya yang dinilai tidak loyal kepada Prabowo segera dicopot, karena dinilai minim fungsi dan tidak patuh kepadanya.

 

"Sejauh ini Prabowo memang memerlukan pergantian anggota kabinet, selain karena banyaknya anggota minim fungsi, juga adanya peluang tidak loyal pada Presiden, melainkan loyal pada Jokowi," kata Dedi Kurnia Syah kepada RMOL, Minggu, 6 April 2025.

 

"Sebut saja Budi Arie, Raja Juli Antoni," sambungnya.

 

Ia menambahkan, banyak wakil menteri yang juga tidak kompeten dan harus dicopot Prabowo.

 

"Dan banyak para wamen yang terkesan hanya sekadar mengisi posisi tanpa kualitas dan kebutuhan kerja," tutupnya. (*)


Joko Widodo dan Prabowo Subianto/Ist 

 

JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto harus berani merombak Kabinet Merah Putih. Terutama para menteri yang "difavoritkan" Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan.

 

“Prabowo juga layak mereshuffle para menteri yang loyalitasnya ganda. Menteri ini, selain masih loyal ke Jokowi, juga mengaku loyal ke Prabowo,” kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga kepada RMOL, Sabtu 5 April 2025.

 

Menurut Jamiluddin, Menteri yang memiliki loyalitas ganda seperti itu tak layak dipertahankan. Sebab, setiap saat bisa saja mengalihkan dukungannya. Bahkan tak menutup kemungkinan melakukan pengkhianatan di internal kabinet.

 

“Jadi, menteri yang loyal ganda dan ini cenderung titipan, selayaknya di reshuffle. Dengan begitu tidak akan ada lagi kemungkinan duri dalam daging,” tegas Jamiluddin.

 

Jamiluddin menilai jika hal itu dapat dilakukan, Prabowo sedianya sudah melakukan reshuffle sesuai kebutuhan.

 

“Kabinet Prabowo benar-benar disusun untuk mewujudkan visi dan misinya, termasuk janji-janji politiknya,” pungkasnya. (*)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.