Latest Post

Tangkapan layar salah satu akun yang menyebut ijazah Jokowi palsu 

 

JAKARTA — Pegiat media sosial Dokter Tifa kembali mengangkat isu lama yang belum tuntas: keberadaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

 

Dalam unggahannya, Dokter Tifa menyebutkan jika Jokowi memberikan jawaban seperti, "Saya KKN di Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang", maka ia tidak akan percaya. Bahkan, ia menegaskan, "Saya yakin 1 miliar persen jawaban akan bohong!"

 

Menurutnya, KKN adalah aktivitas yang sangat melibatkan banyak pihak dan sulit untuk dipalsukan.

 

"KKN itu bukan cuma acara anak-anak sefakultas yang bisa diajak tutup mulut lalu dikasih jabatan komisaris. Ini melibatkan mahasiswa antar fakultas, aparat desa, dan warga desa. Semua bisa dicrosscheck," tulisnya.

 

Ia juga mengkritisi perbedaan mencolok antara foto-foto Jokowi saat mahasiswa dengan penampilan fisiknya saat ini.

 

“Kalau katanya ada mahasiswa KKN dengan rambut tipis, jidat lebar, hidung pesek, dan gigi berantakan, padahal yang ada di foto itu hidung mancung, bibir tebal, gigi rapi, berkacamata dan berkumis — ya pasti aneh!”tegas Tifa.

 

Dokter Tifa menekankan bahwa KKN pada era 1980-an berlangsung dua bulan penuh dan mahasiswa dari berbagai fakultas tinggal bersama dalam satu rumah di desa. Oleh karena itu, tidak mungkin seseorang melupakan siapa saja teman-teman KKN-nya.

 

"Dan jelas, mahasiswa dari fakultas lain, apalagi penduduk desa setempat, tidak mungkin semua bisa dikasih jabatan komisaris untuk tutup mulut,"jelasnya.

 

"Sekali lagi, tidak ada kejahatan yang sempurna. Sepintar-pintarnya Rektor Pratikno mengatur semuanya, ternyata banyak bolongnya dan banyak bodohnya juga,"pungkasnya. (fajar)


Lokasi "TAPIAN CINTA", kedai Ibu Fino di kawasan pemandian alam Lubuk Minturun terlihat ramai dikunjungi pengunjung 


PADANG — Pasca libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, kawasan pemandian alam Lubuk Minturun dipadati oleh anak-anak, remaja, pemuda bahkan orang tua yang asyik mandi dan berekreasi di sungai yang juga membawa berkah tersendiri bagi para pedagang, Sabtu (5/4).

 

Salah satu lokasi pemandiannya adalah “TAPIAN CINTA” Kadai Ibu Fino yang dilengkapi dengan alunan musik karaoke sehingga menciptakan suasana hiburan yang sedang digemari semua orang yang datang untuk mengikuti irama lagu di YouTube.

 

Ia menjelaskan, lapaknya buka dari pagi hingga sore dan selalu ramai pengunjung, terutama pada hari Sabtu dan Minggu. Ada pula sebagian warga yang datang ke lokasi "TAPIAN CINTA" Kadai Ibu Fino untuk berendam selama berjam-jam guna melepas penat.

 

"Kedai Bu Fino yang menyediakan hiburan musik karaoke ini mampu memanjakan setiap pengunjungnya dengan bernyanyi. Meski suaranya kurang bagus, namun bisa menambah keceriaan penyanyinya sehingga memberikan kenikmatan tersendiri bagi yang mendengarnya," tutur Bu Fino, pemilik kedai tersebut.

 

Di tempat yang sama, rombongan pengunjung asal Kota Padang, warga Jati Padang yang dekat dengan Ibu Kota Padang, mengaku senang bisa berkunjung ke pemandian alam Lubuk Lukum.

 

"Kami senang bisa hadir di pemandian alam Lubuk Minturun dengan airnya yang jernih dan keberadaan ikan-ikan di sungainya. Kemudian diselingi dengan hiburan karaoke sehingga menambah suasana gembira karena bisa menambah keceriaan karena terhibur," ungkapnya pengunjung Nurmiati.

 

Pantauan awak media SANCAnews.id, saat libur Lebaran sejumlah lokasi wisata pemandian alam di Lubuk Minturun, Kel. Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Padang dipadati pengunjung yang datang dari warga Kota Padang dan juga dari luar kota sejak pagi.

 

Mereka yang berdatangan dari berbagai tempat untuk menyegarkan diri dan menghilangkan kepenatan serta kelelahannya setelah beraktivitas seharian, sehingga waktu kujung pun lebih ramai pada sore hari. (sanca).


Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka/Ist 


 

JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto ditantang untuk merombak menteri Kabinet Merah Putih yang merupakan loyalis Presiden ke-7 Joko Widodo alias Jokowi.

 

Hal itu disampaikan Direktur Gerakan Perubahan Muslim, Arbi menanggapi isu Prabowo melakukan reshuffle usai Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

 

"Apakah berani Prabowo mengganti sejumlah mentri yang sedang mendapat sorotan publik seperti Bahlil Lahadalia, Yandri Susanto, Raja Juli Antoni, dan Budi Arie? Apa bisa? Apa berani? Sedangkan menteri-menteri itu dari parpol pendukung dan loyalis Jokowi," kata Muslim kepada RMOL, Jumat, 4 April 2025.

 

Karena, kata Muslim, Prabowo saat ini terlihat sedang balas budi dan tersandera dengan Jokowi.

 

"Nampaknya sulit untuk lakukan reshuffle atas orang-orang bermasalah di atas," pungkas Muslim. (rmol)


Dokter Tifa 

 

JAKARTA — Isu ijazah palsu presiden ke-7 Joko Widodo kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Dokter Tifa termasuk yang cukup heboh dengan isu ini. Belakangan ini, muncul sejumlah analisis yang menguji kebenaran ijazah tersebut.

 

Menurut Dr. Tifa, isu ini saat ini sudah perlu dibahas secara luas, bukan saja dalam lingkup republik ini, tetapi juga di kancah internasional.

 

“Sudah waktunya soal Ijazah Palsu dan Skripsi Palsu dibawa ke ranah Internasional,” katanya dikutip Jumat (4/4/2025).

 

Menurutnya, ini adalah sebuah skandal korupsi dan skandal politik terbesar di negara ini. 

 

“Karena ini bukan sekedar soal Pemalsuan yang dilakukan Koruptor Kelas Dunia versi OCCRP. Ini adalah Skandal Politik Terbesar di Indonesia,” jelasnya.

 

Dia menyarankan agar pakar digital internasional melakukan analisis untuk membuktikan kebenaran soal ijazah Jokowi dan Universitas Gadjah Mada.

 

“Mungkin bisa melibatkan Pakar Digital Forensic Internasional seperti INTERPOL Digital Forensic, National Center for Media Forensic (NCMF), Berkeley Digital Forensic US,” sambungnya.

 

Bahkan, dia menyarankan agar media-media ternama dunia dapat memuat soal isu ini.

 

“Dan Media-Media Besar seperti BBC, CNN, Al Jazeera,” pungkasnya. (fajar).


Perbedaan logo UGM pada ijazah Jokowi tahun 1965 (kanan) dan ijazah alumni UGM tahun 1986 (kiri) 

 

JAKARTA — Alumni UGM dr Rismon Hasiholan Sianipar mengatakan dugaan ijazah palsu Jokowi makin menguat. Mantan Presiden RI ke-7, Jokowi, mengaku sebagai lulusan Sarjana Kehutanan UGM tahun 1985. Namun, ijazahnya sangat berbeda dengan ijazah asli yang dikeluarkan tahun 1986.

 

Lulusan Teknik Elektro UGM angkatan 1998 itu kemudian membandingkan ijazah Jokowi dengan ijazah alumni Fakultas Kehutanan angkatan 1986. Hal itu diunggah Rismon di kanal YouTube Balige Academy, Senin, 1 April 2025.

 

Risman Sianipar berharap Jokowi mau mengakui apa yang terjadi, karena tidak ada alumni UGM yang malu mengakui bahwa dirinya alumni UGM. Karena masuk saja susah, apalagi lulus, jadi harusnya dia bangga.

 

“Seorang alamni Gajahmada, bahkan over confident, jadi bukan ketika diminta, itu yang membuktikan, itu bukan seorang alumni gajahmada,” jelasnya.

 

Seorang alumni, pasti dia bangga, dengan almameternya.

 

“kalau bukan alumni, saatnya mengatakan yang sesungguhnya,” tandasnya. 

 

 

Keanehan lain yang disampaikan Rismon sebelumnya adalah font Times New Roman, yang ada di ijazah Joko Widodo, padahal tahun 1985.

 

Rismon kemudian menunjukkan lembar ijazah, UGM di Twitter, ini tampilan ijazah tahun 1986, bukan font Times New Roman. Times New Roman belum ada pada era 1980-an dan 1990-an.

 

“Logonya ini, masih sederhana, belum berkilau-kilau cantik keemasan,” kata.

 

Perbedaan wartermark yang sangat cantik ijasah Joko Widodo. Di ijazah katanya Pak Joko Widodo, sudah ada keemasan. Grafiknya berbeda. Ijazah tahun 1986 lebih kehijauan, di sini sudah memperkuat analisa tentang font, penggunakan font sangat langka.

 

“Ini memperkuat argumentasi saya, dari sisi logo.

 

Kalau dari watermark logo UGM, menurutnya, analisanya semakin kuat. Tahun 1986 logonya seperti itu, seragam, hijau-hjau saja yang tahun 1986.

 

Sementara itu ijazah Jokowi tahun 1985, distribusi warna kuning, bersama hijau, seperti warna emas.

 

Tampilan foto yang diakui Joko Widodo, pakai kacamata.  Untuk lulusan  tahun 1998, sarjana Elektro, tidak ada yang pakai kacamata.

 

Padahal itu di sekitar mata, penting sekali untuk identifikasi, ini otot otot kunci manusia, secara ilmiah, itu tidak boleh. Di sekitar mata, ada titik-titik kunci untuk identifikasi.

 

“Pad t ahun 1985 ini, ini kok boleh. Saya bingung, 1998 saja saya lulus, tidak ada yang berkaca mata, harus dilepas,” ucapnya.

 

Pihanya akan telusuri dan memerlukan dokumen UGM, kapan foto ijhazah membolehkan pakai kacamata.

 

“Setelah ditelusuri, yang ada tahun 2020 an. Kalau ini ada, maka ini pasti palsu,” jelasnya.

 

“Tidak perlu analisa font, tidak perlu analisi teknologi, in deta analisis, radio karbon sifortin di tingkat analisis,” katanya.

 

“itu tidak penting, ini saja kalau kita dapat argumen, dapat dokumen,  kalau saat itu tidak boleh pakai kacamata, ini palsu,” papar Rismon.

 

Ia membandingkan, di FT UI, pakaian formal dan tidak berkacamata, pas foto menghadapi ke depan, memakai jas, berdasi tidak menggunakan akseseori kaca mata. 

 

“Karena UGM belum tentu terbuka soal itu.   DI UIN Sunan Kalijaga, tahun 2021, kacamata tidak boleh, “ pungkasnya.

 

Sementara itu, pihak UGM menyangkal bahwa ijazah Jokowi palsu. Ijazah tersebut adalah dokumen asli yang dikeluarkan dari universitas.

 

“Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan mengenal baik beliau,” kata Dekan Fakultas Kehutanan, Sigit Sunarta dalam situs UGM.

 

“Beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama) beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” kata Sigit. ***

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.