Latest Post

Tak ada aktivitas mencolok di gang masuk rumah Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (21/10) 

 

SANCAnews.id – Usai kembali ke kediaman pribadinya, Joko Widodo (Jokowi) belum terlihat beraktivitas di luar rumah kemarin (21/10). Presiden ke-7 itu kemungkinan masih memilih untuk beristirahat selama beberapa hari.

 

Sehari setelah kedatangannya, Minggu (20/10) malam, dari pantauan JawaPos Radar Solo, tidak terlihat aktivitas apa pun di rumah Jokowi.

 

Situasi tampak sepi, sangat berbeda dengan suasana sehari sebelumnya, saat lautan manusia memenuhi Jalan Letjen Suprapto hingga Jalan Kutai Utara, kawasan tempat tinggal mantan Wali Kota Solo itu.

 

Setelah kembali ke Solo, Jokowi dan istrinya, Iriana, kembali menjadi warga biasa di RT 07, RW 08, Desa Sumber, Kecamatan Banjarsari.

 

"Ya, nanti kalau ada rapat-rapat RT dan RW akan diberi undangan. Akan mulai diundang, termasuk ronda juga," ujar Ketua RT setempat, Haryanto Rinto Suryono.

 

Rencananya, lanjut Haryanto, warga akan bersilaturahmi ke rumah mantan presiden dua periode itu dalam waktu dekat ini. ’’Rencana nanti Pak RT, Pak RW, dan sebagian warga mau sowan ke rumah beliau. Mungkin satu minggu setelah ini, kalau hari-hari seperti ini masih ramai,’’ ungkapnya.

 

Haryanto berharap, setelah kembali lagi ke Kampung Sumber, Jokowi bisa berbaur dengan masyarakat seperti dulu sekitar tahun 2005. ’’Kewajiban dan hak beliau sebagai masyarakat juga akan dilaksanakan dengan baik,’’ jelasnya.

 

Tetangga Ikut Senang

Dia menceritakan, saat kepulangan kemarin, warga sebenarnya ikut menyambut bersama yang lain. Namun, tidak bisa mendekat untuk bersalaman.

 

Sementara itu, salah seorang tetangga Jokowi, Ahyani, mengaku senang dengan kepulangannya ke kediaman pribadi di Sumber. ’’Ya, kita tetap mengucapkan selamat datang, wilujeng rawuh, wilujeng kondur, dan mudah-mudahan beliau tetap sehat,’’ tuturnya.

 

Jokowi dan Iriana tiba di kediaman pribadi pada Minggu (20/10) pukul 19.25 WIB. Kepulangan Jokowi disambut oleh ribuan relawan dan masyarakat dari berbagai daerah, mulai Bandara Adi Sumarno hingga kediaman pribadinya.

 

Jokowi memang sempat menyatakan akan memilih beristirahat di rumah pada hari-hari pertama setelah kepulangan. ’’Saya sudah sampaikan mau tidur, masak 10 tahun kita kan kerja keras untuk negara dan ini purnatugas, ya barang sehari dua hari tidur. Setelah itu, ya ketemu saudara, ketemu temen-temen, banyak, banyak agenda,’’ tuturnya setelah kedatangan. (*)


Wakapolri Komjen Agus Andrianto/Ist 

 

SANCAnews.id – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Agus Andrianto resmi dilantik sebagai Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Oktober 2024.

 

Meski telah dilantik, Agus mengaku telah mengundurkan diri atau pensiun dari jabatannya sebagai Wakapolri.

 

"Sudah sudah (mengundurkan diri)," kata Agus di Kompleks Istana Kepresidenan kepada wartawan.

 

Artinya, mulai saat ini Agus menegaskan tak lagi menerima arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit melainkan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

 

"Arahannya dari Bapak Presiden, bukan dari Pak Kapolri. Arahannya kan dari Pak Presiden ya. Kami hanya mendapat tugas dari bapak Presiden untuk membantu beliau apa yang menjadi program beliau akan kita bantu," tegas Agus.

 

Seperti diketahui, Agus merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1989.

 

Sejumlah jabatan strategis pernah diembannya tahun 2007, Agus menjadi Kapolres Tangerang yang kemudian Kapolres Metro Tangerang dengan pangkat Kombes.

 

Lalu, Agus ditugaskan ke Markas Besar Polri (Mabes Polri) dan sempat kembali ke wilayah hukum Polda Sumatera Utara  untuk mengisi jabatan Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum).

 

Usai menjadi Dirkrimum Polda Sumut, kembali ke Mabes Polri sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri dengan pangkat Brigadir Jenderal.

 

Agus pun kembali ditarik Polda Sumut dengan jabatan Wakapolda Sumut yang dilanjut dengan Kapolda Sumut dengan pangkat Inspektur Jenderal.

 

Setelah itu, Agus ditunjuk sebagai Kabaharkam Polri dengan pangkat Komisaris Jenderal.

 

Selang beberapa saat, Agus naik jabatan dengan mengisi posisi Kabareskrim Polri guna menggantikan Listyo Sigit Prabowo yang dipilih Presiden Jokowi sebagai Kapolri.

 

Barulah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Agus Andrianto sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Gatot Eddy Pramono yang memasuki masa pensiun. (rmol)


Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (foto: Setkab RI) 

 

SANCAnews.id – Pegiat media sosial, Dokter Tifa menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto mengusut siapa dalang di balik akun Kaskus Fufufafa. Sebab, selama kurun waktu 2014-2019, akun tersebut kerap menghina Prabowo.

 

"Hari ke-1 Pemintaan rakyat kepada Presiden @prabowo : USUT FUFUFAFA!,"tulis Dokter Tifa di Twitter, Senin (21/10/2024).

 

Banyak orang menduga, bahwa Akun Fufufafa milik Wapres Gibran Rakabuming Raka. Hal itu karena banyaknya bukti yang mengarah ke putra sulung mantan Presiden Jokowi itu.

 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto, dalam sebuah kesempatan, mengatakan bahwa ia sudah mengetahui siapa sebenarnya sosok "Fufufafa". Hal ini memunculkan berbagai dugaan dan teori di kalangan netizen terkait sosok tersebut.

 

Tifa menambahkan, "Apalagi ketika Pak Prabowo bilang beliau sudah tahu siapa Fufufafa. Lari dikejar bayangan sendiri," ungkapnya, seolah menggambarkan ketakutan yang dirasakan oleh Gibran.

 

Namun, hingga kini belum ada klarifikasi lebih lanjut dari Gibran maupun pihak lain terkait pernyataan tersebut. Sosok Fufufafa masih menjadi misteri yang memancing rasa penasaran banyak pihak.

 

Akun Kaskus dengan nama "Fufufafa" belakangan ramai dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini terpilih sebagai Wakil Presiden RI.

 

Akun tersebut memicu kontroversi karena beberapa unggahannya yang menghina Prabowo Subianto dan beberapa pernyataan lainnya dari periode 2014 hingga 2019.

 

Isu ini mulai muncul setelah sebuah unggahan di Twitter menghubungkan aktivitas akun "Fufufafa" dengan Gibran. Salah satu bukti yang diperdebatkan adalah kesamaan antara akun Kaskus tersebut dengan akun Twitter Chili Pari Catering, sebuah bisnis yang dikelola Gibran, dalam hal penggunaan nama dan pola unggahan.

 

Meski demikian, Gibran secara tegas membantah keterlibatannya dan menyarankan untuk bertanya langsung kepada pemilik akun tersebut. (fajar)


Politikus PDIP Adian Napitupulu 

 

SANCAnews.id – Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Adian Napitupulu mengkritik susunan kabinet Presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka yang terlalu gemuk atau obesitas.

 

Menurut Adian, Kabinet Prabowo terlalu besar dan dikhawatirkan akan mempersulit pemerintahan Prabowo-Gibran.

 

“Jadi begini, ketika mejanya terlalu banyak, maka birokrasi akan panjang. Birokrasi yang panjang itu akan menjadi beban buat perizinan buat investasi dan sebagainya, sederhananya begitu,” kata Adian di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. 

 

“Tadinya mejanya 34 sekarang mejanya jadi 42. Kan tambah meja tuh ya. Tambah meja artinya tambah birokrasi, tambah birokrasi artinya tambah proses. Tambah proses artinya tambah waktu. Tambah waktu artinya tambah beban baru. Itu aja,” imbuhnya.

 

Adian menekankan, untuk mengukur kinerja seorang presiden, dalam masalah ini Prabowo, tolak ukurnya adalah komposisi kabinet.

 

“Apakah komposisi kabinetnya itu sesuai dengan yang dia sampaikan dalam pidato, atau sebaliknya? Apakah komposisi kabinet ini jadi jalan keluar dari persoalan rakyat atau jadi beban rakyat? Nah, rakyat harus lihat komposisi ini. Menjawab enggak persoalan-persoalan Prabowo tadi,” ujarnya. 

 

Terlepas dari itu, Adian memastikan PDIP akan tetap kritis terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran. Hal sama, lanjut Adian, juga dilakukan ketika Joko Widodo (Jokowi) semasa menjabat Presiden RI.

 

“Kita ketika bersama-sama dengan Jokowi kita salah satu partai paling kritis terhadap Jokowi ya PDIP. Kita tuh sikapnya tegas, benar-benar enggak ya dikritik,” imbuhnya.

 

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan nama-nama menteri dalam kabinet pemerintahannya

 

"Kabinet Merah Putih" di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu malam, 20 Oktober 2024. Ada 48 Kementerian yang berada dibawah Menteri Koordinator, dan 5 pejabat setingkat menteri dibawah presiden, seperti Jaksa Agung ST Burhanudin, Kepala BIN M Herindra, Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto, Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. (viva)


Mantan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka 

 

SANCAnews.id – Pegiat media sosial, Dokter Tifa membuat pernyataan mengejutkan terkait sosok misterius yang disebutnya "Fufufafa". Dalam unggahannya, Tifa menyebut mantan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, adalah sosok yang paling ditakuti Fufufafa.

 

"Orang yang paling takut dengan Fufufafa adalah Gibran," tulis Tifa di akun media sosialnya, dikutip, Minggu (20/10/2024).

 

Spekulasi ini semakin menguat ketika Presiden Prabowo Subianto, dalam sebuah kesempatan, mengatakan bahwa ia sudah mengetahui siapa sebenarnya sosok "Fufufafa". Hal ini memunculkan berbagai dugaan dan teori di kalangan netizen terkait sosok tersebut.

 

Tifa menambahkan, "Apalagi ketika Pak Prabowo bilang beliau sudah tahu siapa Fufufafa. Lari dikejar bayangan sendiri," ungkapnya, seolah menggambarkan ketakutan yang dirasakan oleh Gibran.

 

Namun, hingga kini belum ada klarifikasi lebih lanjut dari Gibran maupun pihak lain terkait pernyataan tersebut. Sosok Fufufafa masih menjadi misteri yang memancing rasa penasaran banyak pihak.

 

Akun Kaskus dengan nama "Fufufafa" belakangan ramai dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini sebagai Wakil Presiden RI.

 

Akun tersebut memicu kontroversi karena beberapa unggahannya yang menghina Prabowo Subianto dan beberapa pernyataan lainnya dari periode 2014 hingga 2019.

 

Isu ini mulai muncul setelah sebuah unggahan di Twitter menghubungkan aktivitas akun "Fufufafa" dengan Gibran. Salah satu bukti yang diperdebatkan adalah kesamaan antara akun Kaskus tersebut dengan akun Twitter Chili Pari Catering, sebuah bisnis yang dikelola Gibran, dalam hal penggunaan nama dan pola unggahan. 

 

Meski demikian, Gibran secara tegas membantah keterlibatannya dan menyarankan untuk bertanya langsung kepada pemilik akun tersebut. (fajar)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.