Latest Post

Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Presiden RI terpilih Prabowo Subianto menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Sumber, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (13/10). (Instagram Jokowi) 

 

SANCAnews.id – Menteri Pertahanan (Menhan) dan Presiden terpilih Republik Indonesia Prabowo Subianto bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Sumber, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (13/10). Momen pertemuan itu diunggah di laman Instagram pribadi Presiden Jokowi.

 

"Diskusi akhir pekan bersama Presiden terpilih Pak Prabowo," tulis Jokowi pada laman Instagram, Minggu (13/10).

 

Dalam unggahan itu, terlihat juga Wakil Presiden (Wapres) terpilih yang juga putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Dslam pertemuan itu, Gibran terlihat mengekan kemeja berwarna putih.

 

Sementara, Prabowo yang terlihat mengenakan kemeja batik tampak didampingi Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Terpisah, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyatakan, pertemuan itu merupakan silaturahmi kebersamaan dan keberlanjutan.

 

"Silaturahmi kebersamaan dan keberlanjutan. Itu tema utamanya," ungkap Pratikno.

 

Pratikno pun membenarkan bahwa pertemuan itu digelar di kediaman Presiden Jokowi di Sumber, Solo, Jawa Tengah. "Benar, di kediaman pribadi Pak Jokowi di Sumberan," pungkas Pratikno. (jawapos)


Presiden terpilih Prabowo Subianto 

 

SANCAnews.id – Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu Presiden Joko Widodo di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Minggu, 13 Oktober 2024. 


Prabowo datang didampingi Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka. 


Keduanya datang menggunakan satu mobil Alphard bernomor polisi H 805 PS dan mendapat pengamanan ketat.

 

Ketua DPC Partai Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno membenarkan kedatangan Prabowo di kediaman Jokowi. 


Namun, ia memastikan bahwa Prabowo datang dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan RI.

 

"Beliau (Prabowo) ke Solo sebagai Menhan, bukan urusan politik," kata Ardianto dikonfirmasi wartawan. (rmol)




SANCAnews.id – Politikus PDIP Ferdinand Hutahean menyampaikan kekecewaannya atas sikap acuh tak acuh Presiden Jokowi terkait dua prajurit TNI yang terluka dalam serangan Israel di Lebanon.


Melalui postingan di X @ferdinand_mpu, ia menyampaikan penyesalannya atas dukungannya terhadap Jokowi di masa lalu.

 

"Oh Tuhan, ampuni aku yang pernah mendukung orang ini masuk Jakarta dan mendukungnya pada Pilpres," ujar Ferdinand (13/10/2024).

 

Ferdinand mengungkapkan bahwa ia sudah mulai kecewa sejak 2015, ia menyaksikan apa yang disebutnya sebagai kebusukan dalam kepemimpinan Jokowi.

 

"Saya sudah kecewa melihat kebusukannya 2015 dan saya kritik keras," cetusnya.

 

Meskipun sempat bersikap kritis terhadap Jokowi, Ferdinand mengaku terpaksa mendukungnya kembali pada Pilpres 2021 karena calon presiden pilihannya saat itu bergabung dengan kabinet pemerintahan Jokowi.

 

"Tapi saya terpaksa mendukung dia lagi 2021 karena Capres saya gabung kabinetnya," Ferdinand menuturkan.

 

Namun, kekecewaannya semakin mendalam setelah melihat komentar Presiden yang dianggapnya tidak sesuai dengan situasi serius yang melibatkan prajurit TNI di Lebanon.

 

"Masa komentar begini sih?," tandasnya.

 

Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi menanggapi insiden serangan Israel yang melukai dua personel TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB (UNIFIL) di Naqoura, Lebanon.

 

Dalam komentarnya, Jokowi hanya menyebut bahwa kondisi perang memang penuh dengan risiko seperti itu.

 

"Memang keadaannya dalam keadaan perang seperti itu," kata Jokowi.

 

Jokowi mengatakan bahwa dua personel TNI yang terlibat hanya mengalami luka ringan dan meminta mereka untuk meningkatkan kewaspadaan di medan tugas.

 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI telah mengonfirmasi bahwa dua prajurit TNI terluka ringan saat bertugas memantau situasi di menara pengawas di markas kontingen Indonesia di Naqoura.

 

Naqoura terletak di selatan Lebanon, dekat kawasan blue line, yang menjadi garis pemisah antara Lebanon dan Israel.

 

Pasukan perdamaian PBB, termasuk UNIFIL, ditempatkan di sana untuk mendukung stabilitas dan perdamaian di wilayah tersebut di bawah mandat Dewan Keamanan PBB. (fajar)


Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka/Net 

 

SANCAnews.id – Dinamika menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sejumlah partai politik (Parpol) mulai bergabung dalam koalisi pemerintah mendatang.

 

Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos mengatakan, tren politik saat ini menunjukkan adanya kecenderungan semua parpol ikut bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran, sebab ada parpol parlemen yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), maupun yang di luar koalisi tersebut.

 

"Beberapa hari menjelang pelantikan Prabowo-Gibran, muncul wacana PDIP akan bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran, setelah sebelumnya telah menyatakan bergabung PKS dan Nasdem," ujar Subiran kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

 

Jika PDIP akhirnya bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran, sosok yang kerap disapa Biran itu meyakini skema komunikasi politik antara suprastruktur politik dalam hal ini legislatif dan eksekutif termasuk yudikatif dalam penyelenggaraan negara

 

"Maka yang akan menjadi oposisi adalah rakyat. Hal itu semakin terafirmasi jika pertemuan Prabowo dan Megawati benar-benar terwujud," tuturnya.

 

Oleh karena itu, magister ilmu komunikasi politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu meyakini, akan muncul gerakan parlemen jalanan karena ketiadaan sikap dan tindakan kritis DPR secara kelembagaan terhadap pemerintahan, sebagai akibat dari parpol parlemen yang bergabung dengan koalisi pemerintahan.

 

"Itu akan menyebabkan kontrol publik terhadap penyelenggaraan negara menjadi terbatas. Sehingga akan memantik sebuah gerakan jalanan dari berbagai elemen di luar pemerintahan untuk aktif mengkritisi pemerintahan," demikian Biran menambahkan. (*)


Faizal Assgaf/Net 

 

SANCAnews.id – Konsolidasi akbar menyambut lengsernya Presiden Jokowi akan digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).

 

“Mengundang seluruh elemen pejuang keadilan menghadiri konsolidasi akbar jelang lengser rezim Mulyono. Akan dihadiri oleh ratusan tokoh dan perwakilan elemen perubahan,” kata inisiator konsolidasi itu, Faizal Assegaf dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (12/10/2024).

 

Faizal mengatakan, saat ini sudah ada 2.500 orang yang terdaftar bakal ikut. Konsolidasi itu diinisiasi oleh Faizal, Abraham Samad, Said Didu, Refly Harun, Roy Suryo, dan sejumlah tokoh lainnya.

 

Di sisi lain, dalam sebuah acara di televisi swasta, Faizal mengatakan gerakan itu tidak hanya melibatkan para tokoh. Mahasiswa pun sudah mulai bergerak.

 

Bahkan, kata dia, sejumlah mahasiswa sudah ada yang datang dari luar kota menuju Jakarta. Mereka berencana turut menghadiri konsolidasi itu.

 

“Saya dengar mahasiswa sudah bergerak dari luar Jakarta. Mereka menginap di kampus-kampus. Sebagian juga datang ke Ormas tertentu,” ujarnya.

 

Merek, kata Faizal memiliki tujuan yang sama. Tuntutan yang sama, yakni adili Jokowi.

 

“Tuntutannya cuma satu, adili Jokowi,” ucapnya. (fajar)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.