Latest Post

Edy Mulyadi (kiri) didampingi Pengacara Koalisi Anti Penistaan Agama dan Keonaran (KAMPAK) Baharu Zaman (kanan) saat hendak melaporkan pemilik akun Fufufafa di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024 

 

SANCAnews.id – Pegiat media sosial Edy Mulyadi mengatakan laporannya terhadap akun Fufufafa ditolak Bareskrim Polri. Edy datang bersama tim pengacara dari Koalisi Antipenistaan ​​Agama dan Kerusuhan (Kampak) ke Bareskrim untuk melaporkan akun Fufufafa atas tuduhan ujaran kebencian dan penistaan ​​agama, pada Selasa, 8 Oktober 2024.

 

“Dari awal kita pesimisme polisi akan mengusut kasus ini dengan transparan, profesional dan akuntabel. Dan akhirnya terbukti, laporan polisi saya ditolak,” ucap Edy pada Selasa, 8 Oktober 2024.

 

Edy mengakui bahwa dari sisi pelayanan, kepolisian Bareskrim sudah sigap. Edy bercerita awalnya ia diterima oleh kepolisian setingkat brigadir. “Mereka bilang tugas kami hanya memeriksa administrasi, lalu akan konsultasi sama penyidik. Apakah kasus ini bisa dinaikkan untuk tingkat penyelidikan atau bahkan penyidikan, atau tidak,” ucapnya.

 

Setelah itu, sekitar 20 menit setelahnya ia diminta untuk langsung bertemu dengan para senior yang ada di Direktorat Siber di lantai 15 gedung Bareskrim. Di sana, kata Edy, laporannya tidak diterima karena dianggap tidak memenuhi unsur-unsur tindak pidana.

 

“Akun kaskus Fufufafa menulis ‘mau lo kayak pake onta junjungan lo’, ini yang kita persoalkan,” ucap Edy. "Dan ini juga yang dipersoalkan penyidik, bahwa ini tidak memenuhi unsur-unsur tindak pidana".

 

Namun, Edy menyebut penyidik menyarankan untuk membawa laporan tersebut ke Pengaduan Masyarakat (Dumas). Meski sempat tidak terima, akhirnya Edy bersama dengan tim pengacara Kampak sepakat untuk melakukan laporan ke Dumas. "Jadi yang ditolak adalah laporan polisi, tapi yang diterima pengaduan masyarakatnya," kata Edy.

 

Edy Mulyadi melaporkan akun Fufufafa dengan tindak pidana ujaran kebencian dan penistaan agama ke Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa, 8 Oktober 2024. “Kita sebagai warga negara yang baik yang katanya negara hukum, maka kita minta polisi untuk memproses hal ini, karena postingan-postingan dia menunjukkan ujaran kebencian yang bertubi-tubi,” ucap Edy.

 

Penistaan agama yang dimaksud Edy adalah salah satu postingan Fufufafa saat mengomentari salah satu akun Kaskus yang mengkritik Jokowi. Edy menyatakan akun tersebut mengomentari presiden Jokowi saat membeli sebuah motor seharga 140 juta.

 

“Si akun itu mengatakan bahwa sebagai pemimpin seharusnya memberikan contoh transportasi yang ramah lingkungan, dan si Fufufafa membela di bawahnya, 'maksud lo naik onta, kayak junjungan lo',” ucap Edy

 

Menurut Edy, ‘kayak junjungan lo’ walaupun tidak menyebut nama siapa pun tapi diketahui junjunan ini diasosiasikan dengan nama Nabi Muhammad SAW. Karenanya, ia dan tim pengacara menggolongkannya sebagai penistaan agama sebagaimana pasal 156A yang ancaman hukumannya enam tahun penjara.

 

“Itu ada beberapa pasal yang akan kita laporkan yaitu Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang nomor 1 tahun 2024 dan Pasal 45A ayat (2) UU nomor 1 tahun 2024. Lalu ada penistaan agamanya, yaitu pasal 156A," ucapnya

 

Polemik akun kaskus Fufufafa ramai di media sosial berkaitan dengan munculnya dugaan bahwa putra sulung Jokowi sekaligus wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka adalah pemilik akun tersebut. Akun ini dikenal sering melontarkan komentar tajam yang menyerang Prabowo Subianto dan keluarganya. Selain itu, akun ini juga banyak menuliskan kata-kata yang bernada rasis dan tidak senonoh. (tempo)


Kolase foto Kaesang Pangarep dan foto Kaesang serta sang istri Erina Gudono saat turun dari pesawat jet pribadi/Ist 

 

SANCAnews.id – Kaesang Pangarep menunjukkan reaksi yang tak terduga saat ditanya soal jet pribadi. Putra Presiden Joko Widodo itu langsung menunjukkan wajah masamnya. Kaesang Pangarep bahkan terlihat menggerutu lalu mengalihkan pandangan.

 

Peristiwa ini terjadi saat awak media sedang melakukan door stop di lapangan Lestarindo Boyolali, Rabu (10/9/2024). Gara-gara reaksi Kaesang seperti itu, sesi wawancara pun diakhiri.

 

Awalnya, setelah berbincang dengan Calon Bupati Boyolali Agus Irawan, Ketua Umum PSI itu menjawab semua pertanyaan seputar Pilkada dengan lugas. Ia secara gamblang mendukung Agus Irawan dan Dwi Fajar Nirwana sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Boyolali.

 

Kaesang bahkan menyampaikan optimismenya bahwa pasangan yang didukungnya akan menang.

 

"Insyaallah menang," kata Kaesang.

 

Termasuk juga dengan calon gubernur yang didukung juga akan menang. Bahkan, meski Agus bertarung di kandang Banteng, dengan penuh percaya diri, Kaesang juga memberikan pesan yang sama dengan calon kepala daerah lainnya.

 

Kaesang pun menganggap pertarungan di Boyolali sama dengan pertarungan di daerah lainnya. Dirinya pun tak memberikan atensi khusus untuk Pilkada Boyolali.

 

"Saya kira sama semua. Yang penting kita selalu sampaikan kepada semua calon kepala daerah -calon kepala daerah. Ya mas Agus ya selalu canvasing (membujuk) harus door to door ke masyarakat memperkenalkan diri supaya orang lebih tahu mas Agus itu siapa ? Itu aja," kata suami Erina Gudono itu.

 

Berbeda ketika ditanya soal kelakar hadiah jet pribadi yang pernah dijanjikan Kaesang di Pilkada Jakarta. Ada tim Kaesang yang langsung menyahut untuk mengakhiri sesi wawancara ini. (tribun)


Roy Suryo/Ist
 

SANCAnews.id – Roy Suryo kembali angkat bicara terkait skandal akun Kaskus Fufufafa yang diduga milik Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Kali ini, pakar telematika itu mengulas isi podcast 'Bocor Alus' milik Tempo yang berjudul "Manuver Jokowi Melindungi Fufufafa" yang tayang pada Sabtu (5/10/2024).

 

Lewat potongan video yang diunggah akun X, @CakKhum pada Senin (7/10/2024), Roy Suryo menyebut Istana tengah panik atas temuan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menetapkan Gibran sebagai pemilik akun Fufufafa.

 

"Ternyata temuan BSSN ini mengejutkan, karena akun Fufufafa yang ada di Kaskus beberapa tahun yang lalu itu memang valid milik wapres terpilih (Gibran), sehingga membuat Istana kemudian menjadi sedikit panik," ujar Roy Suryo.

 

Meski temuan BSSN valid, kata Roy Suryo, Gibran tetap menyangkal sebagai pemilik akun Fufufafa.

 

"Dan kemudian ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan (Gibran). Tapi lagi-lagi, yang bersangkutan mengelak dan tidak mengakui kalau itu akunnya," ujar Roy Suryo.

 

Dalam cuplikan video tersebut, Roy Suryo juga membeberkan ucapan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep yang mengakui bahwa akun Fufufafa adalah milik Gibran.

 

"Ternyata Kaesang mengamini bahwa akun Kaskus Fufufafa itu adalah kakaknya," kata dia, megutip isi podcast 'Bocor Alus'.

 

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era SBY ini, mengatakan, ada upaya untuk membersihkan komentar akun Fufufafa sia-sia karena netizen telah menyimpan banyak bukti-bukti di media sosial.

 

"Nah sudah, dengan demikian maka muncullah awalnya upaya untuk melakukan bumi hangus akun Fufufafa itu, bukti-buktinya, karena kan ada sekitar 5 ribu postingan," ujarnya.

 

Beruntung, lanjut Roy, netizen sempat melakukan penyelamatan, udah di-screenshot semuanya sehingga 2.100 akun itu dihapus, kita sudah punya screenshot dan profilingnya.

 

"Andai kata nantinya akan dilakukan penyidikan, silakan. Log-nya kita juga udah punya kok jika mau dibuka lagi," tandasnya. (fajar)


Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto/Net 

 

SANCAnews.id – Pertemuan tatap muka antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto, menyedot perhatian publik menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024.

 

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, menilai komunikasi politik Jokowi menemui Prabowo menyiratkan satu hal. Yakni, hal itu tidak bisa dipisahkan dari tata kelola pemerintahan mendatang.

 

"Prabowo dan Jokowi diyakini sama-sama saling bertukar pikiran, sebab Prabowo menyatakan dirinya sebagai presiden terpilih yang akan melanjutkan program Jokowi," ujar Efriza seperti dilansir RMOL pada Rabu, 9 Oktober 2024.

 

Mengenai muatan perbincangan Jokowi dan Prabowo selama dua jam di Restoran Plataran Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa malam kemarin, 8 Oktober 2024 membahas soal keberlanjutan pemerintahan ke depan.

 

"Diperkirakan yang dibicarakan adalah tentang rencana kerja dan program yang akan dilakukan oleh Prabowo setelah dilantik dalam waktu dekat," tuturnya.

 

Oleh karena itu, dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) itu meyakini, isi pembicaraan Jokowi dan Prabowo tentunya mengenai tata kelola pemerintahan ke depan.

 

"Jokowi juga diyakini juga berbicara banyak hal dalam dua jam seperti perkembangan ketatanegaraan, juga membicarakan tokoh-tokoh yang layak dipertimbangkan jadi calon menteri begitu juga diperkirakan saling memberikan masukan soal calon menteri," demikian Efriza menambahkan. (*)


Selebgram Ratu Entok  


SANCAnews.id – Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Utara telah menetapkan selebgram Medan Ratu Talisha (RT) alias Ratu Entok sebagai tersangka. Ia diduga melakukan penistaan ​​agama dengan menghina Yesus Kristus.

 

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, mengatakan penetapan tersangka dilakukan setelah gelar perkara. Ia pun sudah ditahan.

 

"Hasil gelar perkara RT ditetapkan tersangka dan ditahan," kata Hadi seperti dilansir JawaPos.com, Rabu (9/10).

 

Ratu ditangkap di rumah Jalan Pasar 4 Barat, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Selasa (8/10) sekitar pukul 12.00 WIB.

 

Atas perbuatannya, Ratu dijerap UU Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Dia terancam hukuman di atas 5 tahun penjara.

 

Kasus ini bermula saat Ratu membuat video yang diduga menghina Yesus. Dalam video terlihat Ratu memakai kaos merah memegang handphone dengan gambar Yesus.

 

Ratu menyuruh agar Yesus memotong rambut panjangnya supaya tidak mirip perempuan. Yesus disuruh berpenampilan rambut botak atau cepak, sehingga seperti laki-laki. (*)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.