GMNI Demo di KPK: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat sore (20/9)
SANCAnews.id – Gerakan Mahasiswa Nasional
Indonesia (GMNI) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengusut tuntas
dan memeriksa keluarga Presiden Joko Widodo terkait berbagai kasus dugaan
korupsi.
Tuntutan tersebut disampaikan langsung GMNI Jakarta Selatan
saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan
Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat sore (20/9).
Ketua GMNI Jakarta Selatan, Deodatus Sunda Se alias Bung
Dendy mengatakan, pihaknya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi segera mengusut
kasus "Blok Medan" sebagaimana terungkap dalam persidangan kasus
dugaan korupsi mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba.
Jumat lalu (9/8), GMNI Jakarta Selatan membuat laporan resmi
ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait "Blok Medan".
"Kami menuntut KPK untuk menangkap dan mengadili anak
presiden, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution yang diduga terlibat kasus suap dan
gratifikasi IUP yang dijalankan AGK di Maluku Utara atau 'Blok Medan',"
kata Bung Dendy dalam orasinya.
Selain itu, GMNI Jaksel juga menyoroti beberapa kasus yang
juga diduga menyeret nama keluarga Jokowi, seperti dugaan gratifikasi
penggunaan pesawat jet pribadi oleh putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, dan
juga dugaan gratifikasi penggunaan pesawat jet pribadi oleh Bobby Nasution.
"GMNI Jaksel menuntut segera memanggil dan memeriksa
saudara Joko Widodo sebagai ayah kandung Gibran Rakabuming Raka, Kaesang
Pangarep, dan Kahiyang Ayu yang sedang menjabat sebagai Presiden RI, yang telah
diduga menerima gratifikasi melalui anak-anaknya tersebut," tegas Bung
Dendy.
Dalam aksinya ini, GMNI Jaksel membawa berbagai atribut,
seperti spanduk, bendera, hingga "keranda hitam" yang terdapat foto
wajah Jokowi, Gibran, Bobby, Kahiyang Ayu, dan Anwar Usman.
Sementara pada spanduk yang dibawa itu, bertuliskan
"Tangkap dan adili semua keluarga Mulyono", "Lebih baik pelihara
kambing daripada KPK". "Siluman KPK" dan "Hentikan dinasti
Jokowi, batalkan pelantikan Gibran". (rmol)