Latest Post

Tangkapan layar potongan video viral kedatangan pesawat jet pribadi yang digunakan putra bungsu dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. (Platform X) 

 

SANCAnews.id – Dosen Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menjadi satu dari dua pihak yang melaporkan dugaan gratifikasi terkait penggunaan jet pribadi yang digunakan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta istrinya, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menilai KPK lamban mengusutnya.

 

Ubedilah mengkritik KPK yang dianggap tak berdaya mengusut kasus tersebut. Padahal, menurutnya, sudah ada contoh yang bisa menjadi pedoman bagi KPK dalam mengusut dugaan gratifikasi tersebut.

 

Ia mencontohkan kasus pamer harta kekayaan anak mantan pejabat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo dan Andhi Pramono.

 

Dalam kasus Rafael Alun dan Andhi Pramono, KPK berhasil mengusut dugaan korupsi yang dilakukan Rafael melalui laporan warganet. Pola kerja serupa seharusnya dilakukan KPK dalam mengusut dugaan gratifikasi jet pribadi Kaesang.

 

“Hal itu pernah dilakukan KPK dengan penuh semangat yaitu dalam kasus Rafael Alun dan Andhi Pramono yang diketahui umum dari flexing anaknya. Mestinya KPK benar-benar menerapkan prinsip equality before the law, jadi tidak tebang pilih,” kata Ubed saat dihubungi, Sabtu, 14 September 2024.

 

Menurut Ubed, bukti yang beredar di publik bisa menjadi rujukan KPK, sebab sifatnya telah notoire feiten notorious atau telah diketahui umum. Bukti itu semestinya cukup untuk KPK bergerak cepat.

 

“Dalam peristiwa yang ceto welo-welo atau terang benderang itu, KPK harusnya menaikkan ke penyelidikan dan dilanjutkan ke penyidikan,” tegasnya.

 

Dia juga mengingatkan agar KPK menyadari semangat Undang-Undang No.28 tahun 1999 tentang pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Ditegaskan bahwa penyelenggara negara dan keluarga penyelenggara negara itu termasuk subjek hukum dalam perkara gratifikasi.

 

Masyarakat Indonesia saat ini menyoroti keluarga Jokowi, Kaesang Pangarep serta menantunya Bobby Nasution. Keduanya, bersama istri mereka diketehui pernah naik pesawat jet pribadi. Kaesang dan istrinya, Erina Gudono, menggunakan jet pribadi jenis Gulfstream G650 dengan nomor penerbangan N588SE saat melancong ke Amerika Serikat. Pesawat itu diketahui milik perusahaan pengembang game daring, Garena.

 

Adapun Bobby Nasution bersama istrinya Kahiyang Ayu, kakak dari Kaesang Pangarep, ketahuan sempat menggunakan jet pribadi dari eks Bandara Polonia Medan yang kini menjadi Lanud Soewondo. (tempo)


Islah Bahrawi 

 

SANCAnews.id – Diskusi terkait akun Kaskus Fufufafa seakan tak pernah ada habisnya. Banyak tokoh publik dan pegiat media sosial yang terus mengupasnya.

 

Yang menjadi sorotan adalah munculnya tuduhan bahwa isu Fufufafa sengaja dihadirkan sebagai upaya untuk memecah belah dan sebagai upaya adu domba.

 

Menanggapi tudingan tersebut, Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi melalui cuitannya di akun X @islah_bahrawi menyampaikan rasa terkejutnya.

 

"Adu domba? Buat apa ngadu domba? Marah ato gak marah urusan kalian! Kami gak terima aja bakal presiden Indonesia dihina dan direndahkan oleh manusia bermulut busuk macam begini. Kejadiannya sih emang udah lewat jauh, tapi mulut sund*l yg udah jadi watak emang bisa sembuh total?," kritik Islah Bahrawi dikutip Minggu (15/9/2024).

 

Saat ditanya seorang warganet terkait sikapnya yang cenderung ikut berpolitik, Islah mengaku membela demokrasi dan supremasi sipil.

 

"Siapa yang merusak dan apalagi mengharamkan demokrasi, akan saya lawan. Ini bukan politik praktis, ini rasa peduli dan komitmen saya terhadap keberlangsungan demokrasi. Sampai detik ini saya tidak menjadi anggota Parpol manapun..," tegas Islah.

 

Seorang warganet dengan akun @zakyrwalad pun menimpali cuitan Islah.

 

"Sudahlah….udah 9 tahun jilatin ee mulyono, kok cuma gegara pak Mul tidak dukung ee mbanteng sekarang bang radikul benci bngt sama kluarga pak Mul, malah sekarang gak trima bakal presiden indo direndahkan,,,,ee mbanteng bikin radikul gak punya harga diri," tulis akun tersebut.

 

Islah Bahrawi pun mengaku heran. Sembari mempertanyakan jati diri Fufufafa.

 

"Memangnya fufufafa itu siapa? Kok setiap gua bahas ini, malah buzzer Mulyono dan buzzer PSI yang tersinggung? gua jadi penasaran..," ujarnya.

 

Sebelumnya, akun anonymous dan sejumlah pegiat media sosial memaparkan bukti-bukti keterkaitan Gibran dan akun Fufufafa. Bahkan, Menkominfo pun dinilai tak mampu membendung masifnya fakta-fakta yang diungkap sejumlah pihak yang disebut sebagai "intelijen netizen +62". (fajar)


Presiden dan Wapres terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka/Ist 


SANCAnews.id – Akun Kaskus Fufufafa hampir dipastikan dimiliki oleh Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, lantaran empat lembaga negara enggan mengusutnya.

 

Menurut Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, akun Kaskus Fufufafa begitu heboh lantaran menghina dua perwira tinggi militer, sekaligus pejabat tinggi negara. Yakni, Presiden terpilih Prabowo Subianto, dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

 

"Pengusutan mengarah kepada keluarga Istana, anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. Meski Gibran menepis dengan alasan tidak tahu, tapi netizen dan Roy Suryo telah menelenjangi siapa pemilik akun ini," kata Muslim kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu (15/9).

 

Muslim menilai, Presiden Jokowi yang tinggal menghitung hari terakhir kekuasaannya seharusnya memerintahkan TNI-Polri, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengusut tuntas siapa pemilik akun Fufufafa.

 

Apabila sudah diketahui pelakunya, kata Muslim, maka siapapun dia wajib dihukum berat.

 

"Mengapa melibatkan TNI? Karena Prabowo dan SBY adalah mantan TNI yang kehormatan dan harga dirinya wajib dijaga dan dilindungi oleh negara. Demikian juga Polri, BIN, dan Kominfo wajib mengusut tuntas dan tidak berdiam diri atas penghinaan tersebut," tutur Muslim.

 

"Jika TNI, Polri, BIN dan Kominfo berdiam diri atas penghinaan akun Fufufafa, hampir dapat dipastikan akun ini milik Gibran dan keempat insitusi negara itu, gamang mengusutnya," sambung Muslim.

 

Jika demikian yang terjadi, kata Muslim, negara dianggap gagal memberikan perlindungan kepada tokoh-tokoh besar bangsanya.

 

"Lalu, ke mana lagi penghormatan dan harga diri anak-anak bangsa ini harus mencari perlindungannya? Apalagi dalam akun Kaskus Fufufafa itu Jokowi dan keluarganya dikecualikan, tidak ikut dihina atau dilecehkan. Berarti akun itu memang hanya menyasar selain Jokowi dan keluarganya," demikian Muslim. (*)


Fufufafa. (tangkapan layar)  

 

SANCAnews.id – Pegiat media sosial Stefan Antonio sekali lagi memberikan pandangannya tentang perkembangan terkini akun "Fufufafa". Menurutnya, ada yang janggal dari akun pendukung Prabowo yang dulunya menjadi pembela kuat, kini tak lagi tampak mengomentari isu yang viral tersebut. Padahal, akun Fufufafa jelas-jelas telah menghina Prabowo dan keluarganya.

 

"Yang aneh yang Gua perhatiin .. Semenjak FUFUFAFA muncul .. Akun-akun DieHardnya Pak Prab di X yang waktu Pilpres kemaren Pada Galak-Galak nyerang kita-kita yang nyenggol Pa Prab .. I N I P A D A K E M A N A Y A ??!!!," tanya Stefan dalam cuitannya di aplikasi X @StefanAntonio__, Sabtu (14/9/2024).

 

"Kenapa pada gak Galak juga Nyerang FUFUFAFA yang udah LECEHIN PA PRAB dan KELUARGANYA ??!!! FUFUFAFA dah keterlaluan gitu padahal," sambungnya.

 

Sebelumnya, Stefan juga menyoroti pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie, yang menyebut bahwa pihaknya telah mengetahui siapa pemilik akun tersebut.

 

"Tanda-tandanya dah makin jelas. Kemaren Budi Arie dah bilang Kominfo dah tau siapa pemilik Akun Fufufafa," ujar Stefan Stefan mendesak agar para wartawan segera bergerak dan melakukan investigasi lebih lanjut.

 

Stefan juga mengingatkan agar publik tetap kritis dalam menghadapi isu ini. Ia mendorong agar pemilik akun Fufufafa diwawancarai dengan pertanyaan yang tajam dan teknis untuk memastikan kebenaran identitasnya.

 

"Nah nanti pada jangan jadi begok ya. Plisss Wartawan sebagai garda terdepan buru si orang itu buat wawancara lalu cecar dengan pertanyaan kritis dan teknis," tukasnya.

 

Ia berharap media menjadi ujung tombak dalam mengungkap siapa sebenarnya di balik akun tersebut dan memberikan klarifikasi yang lebih terang.

 

"Kulik apa bener orang itu beneran si pemilik akun fufufafa apa bukan," tandasnya.

 

Untuk diketahui, beberapa waktu belakangan warganet membongkar bahwa ada pengakuan akun Fufufafa yang menjadi bukti bahwa dirinya adalah benar sosok Gibran Rakabuming pun terungkap.

 

Dalam unggahannya, akun Fufufafa membalas unggahan soal Andi Arief yang menyebut jika anak pertama Presiden Joko Widodo alias Jokowi sengaja disembunyikan.

 

Sosok yang dimaksud tentunya merupakan Gibran Rakabuming. Unggahan tersebut lantas ditanggapi oleh akun Fufufafa lewat akun Kaskus miliknya.

 

Akun Fufufafa menegaskan bahwa dirinya tak sembunyi. "sini lo nj*ng. gw gak ngumpet' 'sini gw ladenin'," tulis akun tersebut.

 

Jawaban yang diunggah oleh akun Fufufafa itu lantas bak menegaskan bahwa dirinya memang sosok anak pertama Jokowi, yakni Gibran Rakabuming. (fajar)


Pakar telematika Roy Suryo/Ist 

 

SANCAnews.id – Pemilik akun Kaskus Fufufafa bisa langsung dikenai tindakan tegas karena sudah jelas-jelas menyebarkan ujaran kebencian. Pakar telematika Roy Suryo menilai, persoalan ujaran kebencian pada akun Fufufafa di Kaskus sudah diusut, tidak hanya oleh kelompok masyarakat Indonesia, tetapi juga internasional.

 

"Akun di Kaskus bernama Fufufafa yang sudah tidak sekedar trending topic di dalam negeri saja, namun sudah menjadi pemberitaan resmi di media-media mancanegara," ujar Roy Suryo kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Sabtu (14/9).

 

Bahkan, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu mendapati hasil penelusuran media nasional maupun media internasional dan juga pengguna media sosial yang melek teknologi informasi, telah mengetahui siapa pemilik akun Fufufafa.

 

"Mereka pun sudah cerdas untuk berkesimpulan sama dengan netizen +62 yang juga sudah saya pastikan juga, bahwa akun Fufufafa tersebut sulit dilepaskan lagi bahwa terkait sangat erat dengan akun-akun yang sudah dipastikan kepemilikanya sebelumnya, yakni Chilli_Pari, Raka Gnarly, @rkgbrn, @kaesangp hingga @jokowi," kata Roy Suryo.

 

"Terakhir bahkan sudah terungkap juga -- meski oleh anonimus account -- nomor handphone yang selama ini dipakai oleh GR (Gibran Rakabuming Raka) terbukti terhubung ke akun Fufufafa di Kaskus tersebut, dan bahkan sudah dilakukan pengujian oleh banyak netizen termasuk media untuk membuktikan kesahihannya," sambungnya menjelaskan.

 

Oleh karena itu, meskipun saat ini sudah dilakukan upaya penghilangan barang bukti oleh pemilik akun Fufufafa berupa upaya penghapusan sekitar 2.100 postingan dari sekitar 5000-an sebelumnya, seharusnya penegak hukum bisa langsung menindak karena isinya ujaran kebencian, caci maki, celoteh yang cenderung porno.

 

"Ini artinya sekarang sudah tidak perlu lagi pembuktian teknis lagi, karena secara sah dan meyakinkan sudah cetho welo welo bahwa akun di Kaskus bernama Fufufafa yang sangat viral karena ujaran kebenciannya, terutama kepada sosok Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto beserta keluarganya," kata Roy Suryo.

 

"Di samping juga kepada pihak lain seperti Pak SBY,  Mas Anies Baswedan, artis-artis ternama hingga partai adalah benar sosok yang selama ini diungkap oleh para 'Private Investigator'," tambahnya. (*)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.