Latest Post

Pakar telematika Roy Suryo/Ist 

 

SANCAnews.id – Pemilik akun Kaskus Fufufafa bisa langsung dikenai tindakan tegas karena sudah jelas-jelas menyebarkan ujaran kebencian. Pakar telematika Roy Suryo menilai, persoalan ujaran kebencian pada akun Fufufafa di Kaskus sudah diusut, tidak hanya oleh kelompok masyarakat Indonesia, tetapi juga internasional.

 

"Akun di Kaskus bernama Fufufafa yang sudah tidak sekedar trending topic di dalam negeri saja, namun sudah menjadi pemberitaan resmi di media-media mancanegara," ujar Roy Suryo kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Sabtu (14/9).

 

Bahkan, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu mendapati hasil penelusuran media nasional maupun media internasional dan juga pengguna media sosial yang melek teknologi informasi, telah mengetahui siapa pemilik akun Fufufafa.

 

"Mereka pun sudah cerdas untuk berkesimpulan sama dengan netizen +62 yang juga sudah saya pastikan juga, bahwa akun Fufufafa tersebut sulit dilepaskan lagi bahwa terkait sangat erat dengan akun-akun yang sudah dipastikan kepemilikanya sebelumnya, yakni Chilli_Pari, Raka Gnarly, @rkgbrn, @kaesangp hingga @jokowi," kata Roy Suryo.

 

"Terakhir bahkan sudah terungkap juga -- meski oleh anonimus account -- nomor handphone yang selama ini dipakai oleh GR (Gibran Rakabuming Raka) terbukti terhubung ke akun Fufufafa di Kaskus tersebut, dan bahkan sudah dilakukan pengujian oleh banyak netizen termasuk media untuk membuktikan kesahihannya," sambungnya menjelaskan.

 

Oleh karena itu, meskipun saat ini sudah dilakukan upaya penghilangan barang bukti oleh pemilik akun Fufufafa berupa upaya penghapusan sekitar 2.100 postingan dari sekitar 5000-an sebelumnya, seharusnya penegak hukum bisa langsung menindak karena isinya ujaran kebencian, caci maki, celoteh yang cenderung porno.

 

"Ini artinya sekarang sudah tidak perlu lagi pembuktian teknis lagi, karena secara sah dan meyakinkan sudah cetho welo welo bahwa akun di Kaskus bernama Fufufafa yang sangat viral karena ujaran kebenciannya, terutama kepada sosok Presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto beserta keluarganya," kata Roy Suryo.

 

"Di samping juga kepada pihak lain seperti Pak SBY,  Mas Anies Baswedan, artis-artis ternama hingga partai adalah benar sosok yang selama ini diungkap oleh para 'Private Investigator'," tambahnya. (*)


Selvi Ananda dan Gibran Rakabuming (Instagram) 


SANCAnews.id – Tanggapan dan bantahan Gibran Rakabuming atas akun Fufufafa yang diduga miliknya, tak membuat publik berhenti mencari tahu. Gibran sendiri dinilai lalai dan melempar isu terkait akun tersebut kepada pihak yang dianggap sebagai pemilik asli, alih-alih berkata tidak dengan jelas.


Namun kini, dilansir dari akun X, @JhonSitorus_18, muncul bukti baru yang menegaskan bahwa Gibran adalah pemilik sebenarnya. Sekaligus, bukti tersebut tidak akan menguntungkan Gibran yang sebentar lagi akan dilantik sebagai Wakil Presiden Indonesia.

 

"Petunjuk baru lagi, semakin yakin 1000% jika Gibran adalah pemilik asli fufufafa," bunyi cuitan tersebut, dikutip oleh Suara.com pada Sabtu (14/9/2024).

 

Pada unggahan tersebut, disebut bahwa ada seseorang yang mencoba masuk ke akun Fufufafa menggunakan nomor telepon diduga milik Gibran. Hasilnya, nomor tersebut memang terdaftar untuk akun Fufufafa.

       

Tidak hanya itu, nomor yang digunakan bertautan dengan email resmi dari Chili Pari. Chili Pari sendiri diketahui sebagai salah satu bisnis milik Gibran Rakabuming.

 

"Ada yang mencoba login pake nomor Gibran, ternyata nomor tersebut memang tertaut ke email chilipari@gmail.com," bunyi keterangan selanjutnya.

 

"Email tersebut ternyata memang email official chilipari sebagaimana diumumkan di akun Instagram chilipari," tambah sang pemilik akun.

 

Bersamaan dengan persoalan terkait nomor telepon dan email tersebut, ada beberapa gambar yang disertakan. Termasuk unggahan lawas dari akun Instagram Chili Pari yang menyertakan email mereka di sana.

 

Semakin kuatnya bukti bahwa Gibran adalah dalang di balik akun Kaskus Fufufafa membuat pria tersebut didesak segera meminta maaf. Satu dari sekian alasan berkaitan dengan nama sang ayah, Jokowi.


"Saran saya, lebih baik Gibran meminta maaf saja agar rekonsiliasi segera bisa dilakukan," saran Jhon Sitoris, pemilik akun X yang menyebarkan unggahan ini. (*)


Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 26 Agustus 2024 

 

SANCAnews.id – Nama Heru Budi Hartono tidak ada dalam daftar calon Penjabat Gubernur yang diajukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD DKI Jakarta ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

 

Heru Budi yang saat ini masih menjabat sebagai Penjabat Gubernur hanya direkomendasikan oleh satu fraksi dalam rapat di DPRD DKI, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

 

Heru Budi diketahui akan mengakhiri masa jabatannya pada 17 Oktober 2024 setelah dua tahun menjabat sebagai Penjabat Gubernur menggantikan Anies Baswedan. Sementara itu, DPRD DKI Jakarta mengusulkan tiga nama calon Penjabat Gubernur Jakarta, yakni Teguh Setyabudi, Akmal Malik, dan Tomsi Tohir.

 

"Tiga nama tersebut akan kami ajukan ke Kemendagri sebagai bahan pertimbangan Menteri Dalam Negeri dalam menetapkan Penjabat Gubernur DKI Jakarta," kata Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta Achmad Yani di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat, 13 September 2024.

 

Yani menyampaikan, dalam rapat pimpinan suara terbanyak didapatkan oleh Teguh Setyabudi dengan perolehan 8 suara. Teguh merupakan Direktur Jenderal Dukcapil di Kementerian Dalam Negeri.

 

Adapun suara terbanyak kedua dan ketiga mendapatkan nilai yang sama dengan jumlah 7 suara, yakni Tomsi Tohir selaku Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal, Kemendagri. Serta, Akmal Malik yang juga Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri.

 

Merujuk Peraturan Kementerian Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati dan Penjabat Walikota, dijelaskan bahwa pengusulan Pj Gubernur dilakukan oleh Menteri dan DPRD Provinsi.

 

Mekanismenya, DPRD provinsi mengusulkan tiga nama calon Pj Gubernur yang memenuhi persyaratan ke Kementerian Dalam Negeri. Nantinya, Menteri Dalam Negeri dapat menerima masukan dari kementerian/lembaga pemerintahan non-kementerian, terkait nama usulan tersebut.

 

Setelah dianggap rampung dan didapat kesepakatan, Menteri Dalam Negeri menyampaikan tiga nama usulan Pj Gubernur ke presiden, melalui Menteri Sekretaris Negara sebagai bahan pertimbangan Presiden. (tempo)


Kolase foto akun Fufufafa dan Prabowo-Gibran. (int) 

 

SANCAnews.id – Meski Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengklaim akun Fufufafa bukan milik Gibran, publik justru mengabaikannya. Pasalnya, menurut pakar telematika Roy Surya, pernyataan Menkominfo tersebut tidak berdasar dan tidak memiliki penjelasan ilmiah.

 

Bahkan, hingga kini bukti-bukti terkait keabsahan akun Fufufafa milik putra sulung Jokowi itu semakin banyak dan beragam serta bertebaran di media sosial.

 

Yang terbaru, pegiat media sosial Jhon Sitorus mengungkap jejak digital tahun 2019 yang menurutnya merupakan bukti bahwa Fufufafa adalah Gibran.

 

"Petunjuk baru lagi, fufufafa emamg VALID 100% milik Gibran. Terpantau tahun 2019, akun luffy88 berkomentar dan memanggil nama "mas rak", panggilan akrab Gibran blm sekarang "mas Raka"," tulis Jhon Sitorus, dikutip dari akun pribadinya di X, @JhonSitorus_18.

 

"Sepertinya user luffy88 kenal dengan fufufafa makanya sampai manggil "mas rak". Ceboker, waktu dan tempat disilakan. JILAT sampai bersih…!," tutup Jhon Sitorus.

 

Pada gambar yang dipostingnya, tampak akun Fufufafa kembali menyindir Prabowo yang saat itu kalah dari Jokowi-Ma'ruf.

 

"Kasian lo wok," tulis akun Fufufafa tertanggal 11 Juni 2019.

 

Kemudian pada 26 Oktober 2019, akun luffy88 membalas postingan itu dengan sindiran balik.

 

"lebi kasian kamu mas rak,

1.katanya gamao politik skrg nyalon

2.yg dikasihanin jd menhan

3.bong pret hanyala ilusi devide et impera oligarki

saya gantiin aja jadi ceo chili pari mas wqwq," balas akun tersebut.

 

Sebelumnya, telah beredar pula cuitan yang mengatakan akun X @Chilli_Pari mengunggah beberapa cuitan yang mirip dengan akun Kaskus Fufufafa.

 

Diketahui akun X @Chilli_Pari merupakan akun bisnis yang dikelola oleh Gibran Rakabuming.

 

Akun @BosPurwa juga mengunggah tangkapan layar bahwa akun Chili Pari mengaku tidak menggunakan seorang admin untuk mengelola akun media sosial. 

 

Bukti lainnya yakni terdapat unggahan Presiden Jokowi yang justru menyebut akun Chilli Pari dan putra keduanya, Kaesang Pangarep pada 2019 silam.

 

"Aduh, @Kaesangp dan @Chilli_Pari kalian ni jauh dari orang tua sudah punya usaha sendiri masih suka berantem, rukun dong," tulis akun @Jokowi. (fajar)

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo/Ist 

 

SANCAnews.id – Indikasi kepanikan terlihat dari gerak-gerik Presiden Joko Widodo menjelang lengser pada Oktober 2024. Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza mengamati, Presiden Jokowi mulai melakukan sejumlah manuver politik, salah satunya munculnya Relawan Jokowi Berani Mati.

 

Menurut Efriza, para relawan yang akan menggelar sidang akbar pada 22 Oktober 2024 itu diyakini tak lepas dari campur tangan Jokowi. Kehadiran para relawan itu dimaknai sebagai isyarat agar Jokowi menunjukkan pengaruhnya meski akan lengser sebagai Kepala Negara.

 

"Jelas ini adalah bentuk kepanikan," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/9).

 

Lebih jauh, Efriza melihat tidak hanya Jokowi yang sedang panik mengakhiri jabatannya. Para loyalis Jokowi yang telah merasakan keuntungan pemerintahan selama 10 tahun terakhir juga merasakan hal serupa.

 

"Sebab jika tak ada Jokowi, siapa lagi yang pedulikan mereka (para loyalis). Jadi mereka selain lebay, diyakini punya modus lain yang ingin merebut perhatian dari Presiden terpilih Prabowo dengan cara menunjukkan loyalitas kepada Jokowi," tutup Efriza. (*)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.