Latest Post

Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP Adian Napitupulu bersama Djarot Syaiful Hidayat dan Rokhmin Dahuri memberi keterangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng/Repro 

 

SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo harus mampu memberikan jawaban atas banyaknya pertanyaan masyarakat terkait pergantian jabatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dari Yasonna Laoly menjadi Supratman Andi Agtas. Hal tersebut disampaikan Ketua Pemenang Pemilu Nasional DPP PDI, Adian Napitupulu.

 

“Reshuffle kabinet memang hak prerogatif presiden. Namun, harus dijelaskan apakah keputusan itu lahir atas dasar kebutuhan rakyat atau siapa,” katanya saat memberikan keterangan di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (19/8).

 

Adian menyebutkan pertanyaan ini sangat penting dijelaskan mengingat hal itu menjadi kebutuhan dari publik. Sebab menurutnya, wibawa keputusan itu akan lahir dari dasar-dasar pertimbangan yang melahirkan keputusan itu sendiri.

 

“Ada adagium hukum yang menyebutkan, wibawa dari keputusan tidak lahir karena siapa mengambil keputusan namun dari dasar pertimbangan lahirnya keputusan itu,” sebutnya.

 

Sejauh ini kata Adian, belum terlihat apa yang menjadi dasar keputusan Jokowi. Apakah faktor kinerja atau karena adanya kepentingan kekuasaan bagi sang presiden.

 

“Kalau dasar kinerja, pak Yasonna sudah hampir dua periode ini bersama pak Jokowi. Atau apakah ada hubungannya dengan kehadiran pak Yasonna dalam deklarasi pak Edy atau ada hubungannya dengan perpanjangan masa pengurus DPP PDIP atau ada produk huum yang mau dikeluarkan dalam waktu 43 hari ini dan mungkin pak Yasonna dianggap jadi gangguan atau hambatannya,” ungkapnya.

 

Ketika tidak mampu dijelaskan, maka rakyat kata Adian akan terus menafsirkan reshuffle ini dengan liar.

 

"Jika ini tidak terjawab, maka rakyat akan bertanya lantas pemerintah ini untuk siapa, untuk kami atau kamu?," pungkasnya. (rmol)



 

SANCAnews.id – Akun media sosial Muzak Marko menilai isu potensi gempa megathrust hanyalah konspirasi pemerintah untuk memindahkan ASN ke Ibu Kota Negara (IKN).

 

Dalam sebuah unggahan video akun media sosial miliknya @muzak_marko1, yang dilihat Minggu 18 Agustus 2024 menilai bahwa isu adanya Megathrust hanya untuk menakut-nakuti ASN yang enggan dipindahkan ke IKN.

 

Bahkan, pernyataannya menuai kontroversi yang menyebut adanya rezim yang mengelola negeri ini seperti mengelola warung kopi.

 

"Anda lihat, itu ASN kan pada males pindah ke Ibukota baru, dengan berbagai macam alasan," ucap Muzak dalam video berdurasi 1 menit 56 detik tersebut.

 

Biar ASN mau pindah, kata Muzak pemerintah mengimi-imingi para ASN bisa dapat insentif sampai Rp100 juta namun tetap tidak mau pindah.

 

Akhirnya, lanjut Muzak ditambahlah dengan adanya isu bahwa akan terjadi Megathrust di Pulau Jawa dan Sumatera berupa gempa besar 9 skala richter lebih besar daripada tsunami Aceh.


 

"Ditakut-takutinlah akan segera terjadi, biar orang-orwng pada takut dan ASN itu mau pindah ke IKN," ujarnya.

 

"Tapi ada yang kacau dalam cara berpikirnya ASN boleh pindah tapi tidak diperbolehkan untuk membawa anak istri, dan pada saat yang sama dilepar isu Megathrust," tambahnya.

 

Menurut Muzak, dengan dilempar adanya isu Megathrust ASN pada mau pindah terus anak istri ditinggal biar terkena dampaknya dari gempak Megathrust.

 

"Ya terus kalau anak istri mati karena gempa, ya mending nggak pindah sekalian donk jagain anak istri," tukasnya. 

 

Sikap sinis Muzak terhadap isu tentang gempa besar Megathrust tersebut membuat warganet ragam komentar, ada yang tidak sependapat dengan Muzak dan percaya akan adanya gempa Megathrust. 

 

"Gempa tak ada hub dgn ASN gempa Megathrust pasti terjadi," tulis komentar ketidak sependapatan dari akun @suria*****.

 

"Jangankan Megathrust, sekalian kiamat dan musnah Indonesia ini AQ malah seneng, biar game over ya g rebut kekuasaan," tulis komentar @abd*****. 


Namun, tidak sedikit juga warganet yang mempercayai adanya peralihan isu bakal terjadi gempa Megathrust agar masyarakat termasuk ASN.

 

Siapa sih sebenarnya Muzak Marko, jika dilihat dari profil akun medsos Muzak Marko banyak mengunggah video kritikan terhadap pemerintahan.

 

Hampir seluruh unggahan di medsos Muzak Marko berisi tentang kritikan dan sindiran-sindiran terhadap dunia politik serta kinerja pemerintah saat ini.

 

Saat ini akun Muzak Marko memiliki 28,8 ribu pengikut atau followers yang mana dalam salah satu ungghannya tertinggi memiliki jumlah penonton lebih dari 875,3 tayangan.

 

Mengenai kabar bakal adanya gempa Megathrust sebelumnya juga diramalkan oleh oleh paranormal kondabg Hard Gumay.

 

Hard Gumay yang dikenal dengan ramalannya tentang selebritis-selebritis tanah air, namun kali ini Hard Gumay meramalkan bakal adanya gempa besar yang melanda Indonesia.

 

Seperti ramalan Hard Gumay yang diunggah oleh akun media sosial (medsos) @zhefatiya.

 

Di unggahan tersebut, Hard Gumay turut memberikan peringatan soal akan adanya gempa besar yang bakal terjadi di tiga wilayah atau daerah di Indonesia.

 

Tidak tanggung-tanggung, ia meramalkan tiga wilayah di Indonesia yang berpotensi terjadi gempa besar tersebut berskala 8,3 magnitudo.

 

Dalam penerawangan Hard Gumay, gempa besar berskala 8,3 magnitudo tersebut bakal bisa berdampak banyaknya korban jiwa.

 

"Ada gempa gempa yang berkala richternya besar, mencapai skala 8,3 Skala Richter," kata Hard Gumay yang dituliskan dalam deskripsi unggahan. 

 

Gempa berskala besar itu, menurut ramalan Hard Gumay terjadi di tiga daerah pada bagian timur Indonesia seperti Nusa Tenggara, Bali dan Papua.

 

Dari ramalan tentang adanya potensi gempa besar itu, Hard Gumay menyebut masyarakat yang tinggal di 3 daerah itu untuk tidak marah terlebih dahulu.

 

Sebab menurut Hard Gumay, hal itu hanyalah ramalan belaka yang bertujuan tidak lain hanya untuk membuat orang lebih waspada lagi.

 

Benarkah, isu adanya Megathrust itu telah usai dengan ramalan adanya gempa besar seperti yang diramalkan oleh Hard Gumay.

 

Sementara itu, isu mengenai Megathrust beberapa sumber menyebutkan bahwa para ilmuwan serta pakar gempa bumi dari Jepang telah mengeluarkan peringatan dini yang diperkirakan dapat menewaskan ratusan ribu orang.

 

Meski konteksnya berbeda, peringatan serupa juga disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar masyarakat waspada ancaman Megathrust tersebut.

 

Apalagi, negara Indonesia berada didalam kawasan cincin Pasifik yang dikenal sebagai daerah yang sangat rawan terhadap bencana gempa bumi dibanding daerah lainnya di dunia.

 

Termasuk didalamnya, ancaman bencana alam seperti Megathrust akan mengintai negara Indonesia seperti layaknya bom waktu. (disway)


Tonton Videonya




Ilustrasi gempa bumi 

 

SANCAnews.id – Potensi gempa Megathrust berkekuatan 9,0 yang memicu tsunami menjadi kekhawatiran masyarakat, terutama di wilayah yang berpotensi gempa dan tsunami.

 

Di tengah besarnya ancaman tersebut, masyarakat tetap diminta waspada dan tidak terlalu khawatir. Yang tidak kalah penting, jangan panik ketika ancaman gempa benar-benar terjadi.

 

Diketahui, informasi dari BMKG mengenai potensi gempa megathrust berkekuatan 9,0 yang dapat memicu tsunami di Pulau Bali telah beredar dalam beberapa hari terakhir.

 

Kepala BPBD Bali Made Rentin membenarkan potensi kejadian tersebut. Meski demikian, Made Rentin mengajak masyarakat Bali untuk menjadikan hal tersebut sebagai peringatan dini, sekaligus mengambil langkah kesiapsiagaan.

 

“Masyarakat utamanya jangan panik, karena memang potensi gempa itu terjadi hampir di seluruh wilayah di dunia, apalagi Indonesia. Terutama Bali yang berada di dalam ring of fire,” kata Made Rentin dilansir jpnn.

 

Rentin mengingatkan masyarakat apabila gempa megathrust magnitudo 9,0 benar terjadi, agar mengamankan diri di tempat sementara.

 

Baru kemudian melangkah ke tempat lebih aman ketika guncangan mereda. Berdasar catatan BPBD Bali, gempa seperti kejadian di Lombok 2018 dan Palu 2018 banyak memakan korban. Pasalnya, masyarakat panik dan terkena reruntuhan bangunan.

 

Oleh karena itu, Made Rentin mengajak masyarakat menuju titik kumpul untuk mengevakuasi diri tanpa panik. “Kita harus mengambil langkah-langkah menyelamatkan diri atau manajemen penanggulangan bencana, tetapi terpenting bagaimana kita berupaya dan bisa menyelamatkan diri sendiri dengan mengikuti informasi BMKG,” kata Rentin.

 

Made Rentin mengeklaim BPBD Bali sudah melakukan upaya komunikasi, informasi, edukasi, dan sosialisasi. Salah satu langkahnya, yaitu mengajak menjalani hari simulasi bencana tiap tanggal 26 setiap bulan sekali.

 

Menurut Made Rentin, program Pemprov Bali itu ditujukan kepada seluruh instansi baik pemerintah, swasta, atau individu. Tujuannya untuk melatih diri ketika terjadi bencana dan melatih personel dalam memastikan semua peralatan dan logistik berfungsi dengan baik.

 

“Simulasi itu kata kunci untuk melatih diri, ketika tiba-tiba gempa terjadi masyarakat tidak panik dan tahu strategi penyelamatan diri. Terutama anak sekolah yang biasanya ketika goncangan gempa terjadi mereka justru berhamburan berlari, ini justru tidak direkomendasikan,” tuturnya. (fajar)


Pasangan selebritis terlihat hadiri upacara di IKN adalah Thoriq Halilintar dan Aaliyah Massaid/Instagram Aaliyah 

 

SANCAnews.id – Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak mengundang Sultan Kutai pada upacara peringatan HUT ke-79 RI di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dikecam pengamat politik Adi Prayitno.

 

Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), keputusan tersebut menunjukkan kecenderungan pemerintah yang lebih mengutamakan kehadiran influencer dibandingkan tokoh adat yang memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya bangsa.

 

"Kan memang, sejak awal lebih memuliakan influencer yang fungsinya tak jelas untuk bangsa dan negara," kata Adi kepada RMOL, Minggu (18/8).

 

Dia menambahkan, seharusnya acara kenegaraan yang dilaksanakan di IKN melibatkan dan memuliakan tokoh adat serta tokoh lokal, sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka yang memiliki akar kuat di wilayah tersebut.


Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI, Sultan Adji Muhammad Arifin (kedua dari kiri) DOKUMENTASI HUMAS PEMKAB KUTAI KARTANEGARA 


Adi juga menyoroti harapan masyarakat, yang menurutnya membayangkan bahwa upacara di IKN akan dihadiri oleh jutaan warga sekitar, termasuk tokoh-tokoh adat yang dihormati. Namun, kenyataannya justru berbanding terbalik dengan harapan tersebut.

 

"Pikiran kita, upacara di IKN akan dihadiri jutaan warga sekitar dan memuliakan tokoh adat serta tokoh lokal dengan cara mengundangnya. Nyatanya?" ujar Analis Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

 

Diketahui, para menteri/kepala lembaga hingga relawan dan influencer hadir dalam upacara detik-detik proklamasi kemerdekaan ke-79 RI di IKN, Sabtu (17/8).

 

Salah satu pasangan selebritis terlihat hadiri upacara di IKN adalah Thoriq Halilintar dan Aaliyah Massaid. (*)


Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto 

 

SANCAnews.id – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memutar rekaman video yang diduga milik Presiden Jokowi. Dalam rekaman tersebut terlihat Jokowi ingin menggunakan penegakan hukum untuk melakukan intimidasi.

 

"Tadi beredar video kan, bagaimana Jokowi menyatakan akan menggunakan hukum dan melakukan pembisikan ke Ketua KPK, Kejaksaan Agung, dan Polri," kata Hasto menghadiri upacara Hari Ulang Tahun atau HUT ke-79 RI di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, 17 Agustus 2024.

 

Di video yang diputar sosok yang dikenal sebagai tangan kanan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri itu, suara diduga Jokowi menyebut sejumlah lembaga hukum.

 

“Kalau masih ada yang main-main, .... Lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan. Akan saya bisikkan saja, 'Di sana ada yang main-main'. Cuma masa saya mau intip sendiri kan enggak mungkin."

 

Pihak istana membantah hal tersebut. Itu diungkapkan Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana.

 

"Tidak benar tuduhan yang disebarkan oleh Bapak Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Presiden Jokowi menggunakan penegak hukum untuk mengintimidasi pihak-pihak tertentu," kata Ari kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024).

 

Apalagi narasi itu diimbuhi drama pemutaran rekaman video yang disebutkannya sebagai suara Presiden Jokowi," tambahnya.

 

Ia mengungkapkan, rekaman yang ditunjukan Hasto kepada awak media itu merupakan potongan pidato atau sambutan Jokowi di sebuah acara. Saat Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Forkopimda di SICC Sentul tanggal 13 November 2019.

 

"Namun, rekaman video pidato Presiden tersebut dipotong dan ditampilkan tidak utuh sehingga bisa menimbulkan asumsi dan persepsi yang tidak tepat," jelasnya

 

Di video itu, ia bilang Jokowi tak bermaksud menyampaikan hal seperti yang disebut Hasto.

 

"Dalam sambutan tersebut, Presiden juga mengingatkan aparat penegak hukum agak tidak menjerat orang yang tidak melakukan kesalahan, misalnya pejabat atau pelaku-pelaku bisnis yang sedang berinovasi untuk kemajuan Indonesia," terang Ari. (fajar)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.