Latest Post

Jokowi dan Artis Ternama Konvoi di IKN, Nicho Silalahi: Gimana Geng Motor Gak Tumbuh Subur? 

 

SANCAnews.id – Pegiat media sosial (Medsos) Nicho Silalahi mengkritik aktivitas Presiden Jokowi belakangan ini yang mengundang sejumlah artis ternama dalam konvoi Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) dengan menggunakan sepeda motor.

 

Hal ini pun sontak menuai berbagai reaksi dari masyarakat, termasuk dari Nicho yang menyebut bahwa Jokowi memberikan contoh yang buruk.

 

"Gimana Genk Motor gak tumbuh subur," ujar Nicho dalam keterangannya di aplikasi X @Nicho_Silalahi, dikutip Minggu (4/8/2024).

 

Bukan hanya itu, Nicho juga mempertanyakan penggunaan anggaran negara untuk kegiatan tersebut.

 

"Orang ini malah ngabisin anggaran negara hanya untuk gaya-gayaan Genk Motornya, ia gak sih?," tandasnya.

 

Sebelumnya, Presiden Jokowi kembali menikmati akhir pekannya dengan berkendara sepeda motor. Bersama sejumlah selebritas dan influencer, Jokowi mengadakan konvoi untuk menjajal jalan tol di Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Pada kesempatan itu, Jokowi mengendarai sepeda motor kustom berkelir hijau. Motor yang dipilihnya adalah Kawasaki W175 dengan tampilan Neo Retro Bobber.

 

Motor ini telah beberapa kali digunakan oleh Jokowi di berbagai kesempatan.

 

Misalnya, ketika meninjau Sirkuit Mandalika pada tahun 2022, ia juga mengendarai motor yang sama meskipun dengan beberapa penyesuaian tampilan.

 

Kawasaki W175 yang digunakan Jokowi di IKN berbeda dengan versi sebelumnya dalam beberapa hal, seperti spatbor, jok, knalpot, dan warna.

 

Half fairing yang sebelumnya ada juga telah dicopot untuk menyesuaikan konsep terbaru motor tersebut.

 

Namun, menariknya, motor Kawasaki W175 yang digunakan oleh Jokowi ini tidak tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaru yang disampaikan pada 23 Maret 2024 untuk laporan periodik tahun 2023.

 

Dalam laporan tersebut, Jokowi tercatat memiliki delapan unit kendaraan yang terdiri dari tujuh mobil dan satu sepeda motor. Namun, sepeda motor yang tercatat bukanlah Kawasaki W175 yang digunakan di IKN.

 

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Kawasaki W175 tersebut mungkin merupakan motor pinjaman, sehingga tidak perlu dimasukkan dalam LHKPN.

 

Meski demikian, tidak tercantumnya motor ini dalam laporan harta kekayaan menimbulkan pertanyaan di kalangan publik mengenai transparansi dan akuntabilitas pelaporan harta kekayaan pejabat negara. (fajar)


Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman melakukan pertemuan dengan Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Sabtu (3/8). (Istimewa) 

 

SANCAnews.id – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, dirinya sempat menggelar pertemuan dengan mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, pada Sabtu (3/8). Dalam pertemuan tersebut, Dasco didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra dan Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman.

 

Dasco pun mengunggah momen pertemuan tersebut di akun Instagram pribadinya @sufmi_dasco. Dalam tiga foto yang diunggah, salah satunya memperlihatkan foto Habib Rizieq menggandeng tangan Dasco dan Habiburokhman. Mereka bertiga tersenyum ke arah kamera.

 

Dalam dua foto lainnya, Habib Rizieq tampak sedang berbincang dengan Dasco. Dalam unggahannya, Dasco mengungkap dirinya menjalin pertemanan.

 

"Silaturahmi kebangsaan merajut silaturahmi, memandang ke depan, dalam kebersamaan, membangun Indonesia Maju," tulis Dasco dalam unggahan pada postingan Instagram, Minggu (4/8).

 

Terpisah, pengacara Habib Rizieq, Aziz Yanuar membenarkan bahwa Dasco dan Habiburokhman mendatangi Habib Rizieq di Petamburan, Jakarta. Pertemuan itu digelar pada Sabtu (3/8).

 

"Alhamdulillah, benar. Kemarin sore alhamdulillah," ucap Aziz.

 

Aziz menyatakan, pertemuan itu dilakukan secara hangat. Namun, Aziz tak menjelaskan lebih jauh terkait pembahasan pertemuan itu.

 

"Beliau (Bang Dasco) dan abang Habiburokhman datang ke Petamburan, kami sambut dengan baik dan hangat," pungkas Aziz. (jawapos)


Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina saat melakukan aksi demonstrasi di depan Kedubes AS, Jakarta pada Sabtu (3/8) 


SANCAnews.id – Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina meminta Pemerintah mengusir Kedutaan Besar AS di Indonesia.

 

Permintaan ini dilakukan karena AS dianggap bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

 

“Amerika bertanggung jawab atas genosida ini. Joe Biden dan penggantinya nanti jangan sekali-kali memberikan dukungan kepada Israel. Hentikan dukungan Anda untuk Zionis,”  kata orator bernama Zaitun Nasir, pada Sabtu (3/8) di depan Kedubes AS.

 

Dalam aksi tersebut, para demonstran mengancam akan terus melakukan aksi di depan Kedubes AS sampai Pemerintah Washington menghentikan dukungannya untuk Tel Aviv.

 

“Kami akan terus melakukan gerakan yang lebih masif. Ini bukti dan komitmen kita pada UUD 45 untuk terus membela kemanusiaan dan mengenyahkan penjajahan,” tuturnya.

 

Nasir juga mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk bertindak tegas terhadap pemerintah AS.

 

“Wahau presiden dan Bu Menlu kami mohon dengan  sangat, panggil kedubes AS dan beri peringatan keras!” tegasnya.

 

Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi itu berjanji akan kembali melakukan aksi pada 18 Agustus mendatang, sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina serta menghentikan segala bentuk penyerangan Israel di Jalur Gaza. (rmol)


Jubir KPK Tessa Mahardika Sugiarto 

 

SANCAnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons kemunculan nama menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, dalam persidangan kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba (AGK ).

 

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku mendapat informasi dari jaksa penuntut umum (JPU) terkait penyebutan nama Bobby Nasution dalam persidangan Abdul Gani Kasuba.

 

"Informasinya sudah disebut. Nanti kalau seandainya ada update kita akan sampaikan," kata Tessa di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (2/8).

 

Namun, Tessa belum bisa memastikan apakah Jaksa akan memanggil Bobby Nasution untuk bersaksi dalam sidang kasus dugaan korupsi yang menjerat Abdul Gani Kasuba itu.

 

"Sampai saat ini saya belum mendapatkan infromasi apakah jaksa penuntut umum akan memanggil saudara BN untuk hadir," ucap Tessa.

 

Juru bicara KPK bidang penindakan itu menyatakan, kebutuhan pemeriksaan untuk mendalami fakta persidangan, sepenuhnya menjadi pertimbangan JPU, termasuk potensi untuk memanggil Bobby.

 

"Apakah memang perlu memanggil atau tidak. Di posisi penyidik, belum ada kebutuhan untuk memanggil yang bersangkutan. Masih didalami prosesnya," tegas Tessa.

 

Nama Wali Kota Medan Bobby Nasution muncul dalam persidangan kasus dugaan suap mantan Gubernur Abdul Gani Kasuba di Pengadilan Negeri Ternate, Rabu (31/7). Nama itu keluar saat Kepala Dinas ESDM Maluku Utara Suryanto Andili bersaksi di persidangan.

 

Suryanto mengaku istilah Blok Medan merujuk pada Bobby Nasution. Hal ini karena diduga semasa menjabat, Abdul Gani kerap menggunakan istilah itu untuk menggambarkan pengurusan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Maluku Utara.

 

Jaksa KPK Andri Lesmana mempertanyakan kepada saksi Suryanto Andili terkait istilah Blok Medan.

 

"Kanapa Medan? Kan bisa saja Ternate atau Obi?," tanya jaksa di persidangan, Rabu (31/7).

 

Mendengar pertanyaan jaksa, Suryanto mengamini bahwa istilah blok Medan merupakan nama orang.

 

"Hanya itu saja yang saya tahu. Kalau tidak salah itu (istilah blok medan) Bobby Nasution," jawab Suryanto.

 

Jaksa pun mendalami maksud pernyataan Suryanto itu. "Blok Medan itu Wali Kota Medan maksudnya?," telisik Jaksa.

 

"Ya, yang saya dengar begitu," timpal Suryanto. (jawapos)


Jokowi tiga jari/Net 

 

SANCAnews.id – Permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada masyarakat Indonesia menuai kritik. Apalagi, Kepala Negara baru sudah meminta maaf ketika masa jabatannya akan segera berakhir.

 

“Kenapa Jokowi memerlukan waktu untuk meminta maaf?” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Sabtu (3/8).

 

Diyakini, ada alasan lain yang memicu Jokowi baru menyampaikan permintaan maaf. Apalagi, permintaan maaf tersebut turut menyeret nama Maruf Amin, yang artinya hanya mengambil latar belakang kepemimpinan selama periode kedua.

 

Padahal, Jokowi telah menjabat selama dua periode atau 10 tahun dengan wakil yang berbeda.

 

Dedi memandang, Jokowi sedang terdesak karena telah gagal memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode sebagaimana yang sempat ramai diberitakan.

 

Maka dari itu, permintaan maaf Jokowi bisa dimaknai sebagai upaya mencari aman di akhir-akhir masa jabatannya.

 

“Itu dalam situasi terdesak karena mungkin gagal wacanakan penambahan periode atau perpanjangan masa jabatan,” ujar Dedi.

 

Permintaan maaf Jokowi disampaikan saat hadir dalam zikir dan doa kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (1/8).

 

"Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Maruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," kata Jokowi. (*)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.