Latest Post

HMI mendesak Mabes Polri periksa artis yang pernah promosikan judi online 


SANCAnews.id – Jaringan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendesak Polri menindak tegas pelaku perjudian online. Termasuk tokoh masyarakat yang terbukti mempromosikan permainan ilegal tersebut.

 

"Kami mendukung Bapak Kapolri dan Bareskrim agar segera periksa artis yang terlibat dalam judi online dan diproses hukum sehingga bisa dituntaskan," kata koordinator demonstrasi Ibrahim saat menggelar unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jumat, 29 Juni 2024.

 

Dia mengatakan artis yang mempromosikan judi online harus ditindak.

 

"Kami mendukung Bareskrim Mabes Polri memanggil dan memeriksanya," katanya.

 

Selain itu, Jaringan Aktivis HMI mendukung upaya pemerintah menindak judi online.

 

Permainan haram itu, kata Ibrahim, harus diberantas. Baca Juga: Jumat Dini Hari Tadi Pengguna Jalan Fly Over Cimindi Bandung Gempar.

 

"Kami mendukung penuh langkah Kominfo agar membasmi atau membumihanguskan judi online di Indonesia," ujar dia. (jpnn)


Afif Maulana 
 

SANCAnews.id – Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun berinisial AM (merujuk pada nama Afif Maulana) meninggal dunia dan jasadnya ditemukan dibawah Jembatan Kuranji.

 

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sedang memantau kasus dugaan penganiayaan anak oleh polisi yang terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat.

 

Direktur Jenderal HAM Dhahana Putra mengatakan Kementerian Hukum dan HAM akan terus berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait kasus ini.

 

“Melalui Kanwil (kantor wilayah) di Sumatera Barat, kami akan terus mengikuti perkembangan proses ini ke depan,” kata Dhahana dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 29 Juni 2024.

 

Dhanana yakin, setelah kasus ini terungkap, Polda Sumatera Barat bisa mengutamakan rasa keadilan bagi korban dan keluarga. “Kami dan kita semua tentunya berharap apa yang menimpa 18 anak remaja ini ke depan tidak aka terulang kembali,” ujar Dhahana Putra, dilansir dari Tempo.

 

Terkait kasus tersebut, sejak beberapa hari terakhir, warganet di media sosial pun ramai membahasnya. Bahkan, ada yang mengingatkan kembali terkait kasus KM50.

 

Aksi unjuk rasa pun dilakukan sejumlah aktivis kemanusiaan. Salah satunya aksi demonstrasi di Polda Sumatera Barat.

 

"Aksi serbu Polda Sumatera Barat Menuntut keadilan utk almarhum afif Maulana dan korban penyiksaan lainnya

Yg blm mendapatkan keadilan," tulis pegiat media sosial @_NeverAlonely di X, sembari membagikan video unjuk rasa.

 

Akun itu juga mengingatkan kembali terkait kasus KM50.

 

"Sewaktu km50 terjadi sering sender ingatkan, ayo bantu bersuara, bisa saja hal yg sama akan terjadi pada kita, anak ataupun saudara kita," tambahnya di cuitan sama, dikutip Sabtu (29/6/2024).

 

"Kalau sdh kayak gini berarti hukum Indonesia sedang tidak baik baik saja…kapan ada pemimpin yang bisa membela rakyat," balas warganet di kolom komentar

 

"Betul, kejadian KM50 bisa menimpa siapa aja, dan kebanyakan simpatisan Jokowi dari banteng, ulama nambang, bahkan beringin, berpuas dan tertawa akan hal itu. Bandit pengayom cukong semakin jahat. Dan terjadilah hal2 kejam seperti ini…..," ujar lainnya.

 

"Kasus ini bikin malu aparat.perlu evaluasi cara pendidikan calon polisi ini," kritik warganet lainnya. (fajar)


Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/Ist 

 

SANCAnews.id – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin langsung acara pelantikan 31 perwira tinggi (Pati) Polri di Rupattama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6).

 

Kenaikan pangkat ini berdasarkan telegram nomor STR/1768/VI/KEP/2024, ada 26 anggota Polri yang mendapat kenaikan pangkat.

 

Kemudian, berdasarkan telegram nomor STR/1686/VI/KEP/2024, ada 5 anggota Polri yang mendapat kenaikan pangkat.

 

"Kapolri memimpin upacara pelaksanaan kenaikan pangkat ke dan dalam Pati Polri dan PNS Polri pada hari ini di Rupattama Mabes Polri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan resmi

 

Salah satu yang naik pangkat adalah Komjen Agung Setya Imam Effendi yang kini menempati jabatan pati Bareskrim Polri untuk penugasan pada BIN.

 

Lalu ada Komjen Pol Syahardiantono yang kini menjabat Kabaintelkam. Selanjutnya ada Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto yang mengisi jabatan Kapolda Sumatera Utara dan Irjen Suyudi Ario Seto sebagai Kapolda Banten.

 

Berikut 31 daftar pati Polri yang mengikuti upacara kenaikan pangkat:

 

1. Komjen Agung Setya Imam Effendi, Jabatan Pati Bareskrim Polri (Penugasan pada BIN)

 

2. Komjen Syahardiantono, Jabatan Kabaintelkam Polri

 

3. Irjen Atang Heradi, Jabatan Widyaiswara Utama Kepolisian Tk. I Sespim Lemdiklat Polri

 

4. Irjen Chuzani Patoppoi, Jabatan Widyaiswara Kepolisian Utama Kepolisian Utama Tk.I Sespim Lemdiklat Polri

 

5. Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Jabatan Kapolda Sumut

 

6. Irjen Suyudi Ario Seto, Jabatan Kapolda Banten

 

7. Brigjen Marwan Syukur, Jabatan Perancang Peraturan Kepolisian Utama Tk.II Divkum Polri

 

8. Brigjen Heny Sulistiya Arianta, Jabatan Pati Lemdiklat Polri (Penugasan pada Wantannas)

 

9. Brigjen Bambang Sentot Widodo, Jabatan Kasespimmen Sespim Lemdiklat Polri

 

10. Brigjen Supriyadi, Jabatan Kasespimti Sespim Lemdiklat Polri

 

11. Brigjen Anthony Agustinus Koylal, Jabatan Widyaiswara Kepolisian Utama Tk.II Sespim Lemdiklat Polri

 

12. Brigjen dr. Yusuf Mawadi, Jabatan Sespusdokkes Polri

 

13. Brigjen Imam Thobroni, Jabatan Widyaswara Utama Kepolisian Utama Tk. II Sespim Lemdiklat Polri

 

14. Brigjen Agus Prianto, Jabatan Analis Intelijen Kepolisian Utama Tk. II Baintelkam Polri

 

15. Brigjen Onny Trimurti Nugroho, Jabatan Analis dan Advokasi Hukum Kepolisian Utama Tk. II Divkum Polri

 

16. Brigjen Ricky Naldo Chairul, Jabatan Waketbinminwa STIK Lemdiklat Polri

 

17. Brigjen Budi Hermawan, Jabatan Widyaswara Utama Kepolisian Tk. II Sespim Lemdiklat Polri

 

18. Brigjen Totok Suharyanto, Jabatan Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri

 

19. Brigjen dr. I Gusti Gede Maha Andika Jaya, Jabatan Karokespol Pusdokkes Polri

 

20. Brigjen Harry Kurniawan, Jabatan Auditor Sispamobvitnas Utama Tk. II Baharkam Polri

 

21. Brigjen Hengki, Jabatan Wakapolda Banten

 

22. Brigjen Faizal Ramadhani, Jabatan Widyaswara Utama Kepolisian Tk. II Sespim Lemdiklat Polri

 

23. Brigjen Daddy Hartadi, Jabatan Agen Intelijen Kepolisian Utama Tk. II Baintelkam Polri

 

24. Brigjen Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti, Jabatan Tenaga Dokkes Investigasi Kepolisian Utama Tk. II Pusdokkes Polri

 

25. Brigjen Arief Prapto Santoso, Jabatan Widyaswara Utama Kepolisian Tk. II Sespim Lemdiklat Polri

 

26. Brigjen Yusran Cahyo, Jabatan Karojianbang Lemdiklat Polri

 

27. Irjen Winston Tommy Watuliu, Jabatan Pati Baintelkam Polri (Penugasan Pada BIN)

 

28. Irjen H. Nazirwan Adji Wibowo, Jabatan Pati Sahli Polri (Penugasan Pada Wantannas)

 

29. Irjen Rizal Iriawan, Jabatan Pati Baintelkam Polri (Penugasan Pada BIN)

 

30. Brigjen Fransiscus Barung Mangera, Jabatan Pati Lemdiklat Polri (Penugasan Pada Otorita Ibu Kota Nusantara)

 

31. Brigjen  Amazona Pelamonia, Jabatan Pati Baintelkam Polri (Penugasan Pada BIN). (rmol)


Ilustrasi pemberian bansos 

 

SANCAnews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap isi paket bantuan sosial (bansos) presiden di masa pandemi Covid-19 yang diduga korupsi.

 

Sebab, KPK sedang mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan bantuan sosial presiden yang diperkirakan merugikan keuangan negara lebih dari Rp 250 miliar.

 

"Kerugian negara bansos bantuan presiden sebesar kurang lebih Rp 250 miliar, untuk tahap 3, 5 dan 6," kata juru bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto kepada wartawan, Sabtu (29/6).

 

Tessa menyampaikan, isi bansos presiden yang dikorupsi itu bervariatif. Bansos itu di berikan saat masa pandemi covid-19.

 

“Isi dari bansos itu bervariatif mulai dari beras, minyak goreng, ada biskuit, dan beberapa sembako lainnya,” ucap Tessa.

 

Tessa menyatakan, penyidik KPK saat ini terus mengusut dugaan korupsi pengadaan bansos presiden. Ia mengutarakan, pengadaan bansos yang sedang diusut tim penyidik merupakan bansos yang dibagikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

“Betul bahwa bantuan yang sedang dilakukan penyidikan adalah yang salah satunya yang diberikan Bapak Presiden kepada masyarakat,” ungkap Tessa.

 

Dalam kasus korupsi ini, KPK menduga para tersangka mengambil keuntungan dengan mengurangi kualitas bansos. KPK prihatin atas korupsi pengadaan bansos presiden ini.

 

Menurutnya, perbuatan para tersangka telah menciderai semangat pemerintah untuk membantu masyarakat, terutama yang saat itu menghadapi pandemi Covid-19. Karena itu, KPK memastikan bakal mengusut tuntas kasus ini dan menjerat para pihak yang terlibat.

 

"Jadi KPK sangat memperhatikan tindakan yang dilakukan oleh para tersangka dan berkomitmen untuk menyelesaikan perkara ini sampai dengan tuntas," tegasnya.

 

Sebagaimana diketahui, KPK meningkatkan penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan bansos presiden pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020. KPK menetapkan tim penasihat PT Primalayan Teknologi Persada (PTP), Ivo Wongkaren sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Ivo sebelumnya sudah diproses hukum dalam kasus penyaluran bansos di lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos). (jawapos)


Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali saat dilantik oleh Gubernur Sumsel periode 2018-2023, Herman Deru/Net  

 

SANCAnews.id – Setelah berseteru dengan sejumlah aktivis yang akan mengadakan aksi menuntut pencopotan sebagai Pejabat (Pj) Bupati Muara Enim, yang sekarang beredar percakapan Ahmad Rizali, yang dikatakan telah menantang wartawan.

 

Ini dimulai ketika Rizali diminta tanggapan tentang berita berjudul "Penjabat Bupati Muaraenim Akan Dilaporkan" yang ditayangkan oleh media lahataktual.com.

 

Menanggapi pertanyaan tersebut, Rizali kemudian memberikan jawaban yang dianggap menantang awak media.

 

"Silahkan saja... 1000 media pun silahkan. Kalo perlu 100.000 media," jawabnya.

 

Bukti tangkapan layar percakapan itupun beredar luas di berbagai grup percakapan, termasuk yang diterima oleh redaksi Kantor Berita RMOLSumsel pada Kamis malam (27/6).

 

Pernyataan Rizali ini membuatnya dinilai sebagai pemimpin yang baper, arogan dan anti kritik. Seperti yang diungkapkan oleh pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar.

 

Menurutnya, setiap pemimpin pasti memiliki karakter kepemimpinan yang berbeda. Namun khusus untuk Rizali, sejak kemunculannya menjadi Pj Bupati Muara Enim, sosok ini menurut Bagindo tak pernah lepas dari kontroversi.

 

Mulai dari pelaporan terhadap aktivis yang mengkritiknya hingga terakhir melontarkan pernyataan yang dianggap menyinggung profesi aktivis dan media.

 

"Dari awal saya melihatnya tak lepas dari kontroversi. Makanya, timbul anggapan kalau dia anti kritik," ujarnya.

 

Seharusnya, kata Bagindo, sebagai Pj Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali dapat bekerja secara profesional dan objektif dalam mengelola pemerintahan serta mengatasi berbagai tantangan yang ada di Muara Enim.

 

"Seorang Pj kepala daerah itu ditugaskan untuk menjalankan roda pemerintahan. Tapi kalau masalah yang timbul seperti ini terus, habis saja waktu dengan pekerjaan dengan hal yang tidak substansial," ucapnya.

 

Bagindo mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan melihat permasalahan dari dua sisi.

 

"Dia tidak boleh baper (terbawa perasaan) dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah, tapi aktivis dan pegiat lainnya juga jangan gampang tersulut emosi. Jadi harus seimbang, karena karakter orang itu berbeda-beda jangan disamakan," terangnya.

 

Di pihak yang sama, Ketua Dewan Kehormatan PWI Sumsel Ocktaf Ryadi juga menyayangkan sikap Ahmad Rizali yang menjawab pertanyaan awak media dengan nada meremehkan sekaligus menantang tersebut. Menurut Oka -sapaan akrabnya, Rizali memberikan contoh yang tidak baik sebagai seorang pejabat publik.

 

"Sebagai pejabat publik, harus bisa melayani termasuk media. Tidak layak menjawab konfirmasi seperti itu. Lebih baik dia menjawab no comment kalau memang tidak mau menjawab," ungkapnya.

 

Merasa Paling Berkuasa, Siapa di Belakang Ahmad Rizali? 

Sikap Rizali terhadap aktivis dan awak media ini menjadi cerminan buruk demokrasi karena dinilai arogan dan antikritik.

 

Direktur Suara Informasi Rakyat (SIRA), Rahmat Sandi mengatakan, Ahmad Rizali seharusnya memberikan penjelasan atau klarifikasi, bukan membalas dengan komentar yang menghina dan merendahkan orang lain.

 

"Sikap seorang pemimpin seharusnya mencerminkan kedewasaan dan kemampuan untuk menerima kritik dengan lapang dada. Kalau responsnya malah menghina atau merendahkan, artinya dia belum pantas jadi pemimpin," tuturnya.

 

Sementara itu, pihak redaksi telah berupaya meminta konfirmasi kepada yang bersangkutan namun hingga berita ini diturunkan, Pj Bupati Muara Enim Ahmad Rizali yang dikonfirmasi belum memberikan tanggapan. (*)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.