Latest Post

Ketua tim pembela pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra saat sidang lanjutan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (28/3/2024) 


SANCAnews.id – Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia (UI) Yusril Ihza Mahendra membantah pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) karena ada tawaran menjadi Jaksa Agung di Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.

 

Pengunduran diri Yusril dari jabatan Ketua PBB resmi diumumkan dalam sidang Musyawarah Dewan Partai (MDP) yang digelar di DPP PBB, Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5) malam. Posisi Yusril di PBB kini digantikan oleh Fahri Bachmid.

 

"Nggak benar itu (tawaran jadi Jaksa Agung)," kata Yusril dikonfirmasi, Senin (20/5).

 

Meski tidak lagi berkecimpung di PBB, Yusril mengutarakan dirinya tetap akan terlibat di bidang hukum dan pemerintahan mendatang. Namun, ia sudah terbebas dari ikatan partai.

 

"Selanjutnya saya akan tetap terlibat secara intens baik sebagai akademisi maupun sebagai profesional di bidang hukum dan pemerintahan. Dengan membebaskan diri dari ikatan partai, maka saya merasa lebih leluasa bergerak dan berbuat, katakanlah saya dapat bertindak sebagai seorang negarawan yang mengatasi segala paham dan golongan untuk kepentingan bangsa dan negara," ucap Yusril.

 

Yusril mengutarakan, dirinya saat ini bisa lebih optimal untuk menyalurkan segala keahlian yang dimilikinya.

 

"Dalam kondisi seperti itu saya bisa berbuat optimal, menggunakan segala kemampuan dan keahlian untuk ikut memecahkan persoalan-persoalan bangsa, katakanlah dalam membangun kehidupan hukum, demokrasi dan konstitusi, tanpa beban anggapan memperjuangkan kepentingan partisan," ujar Yusril.

 

Meski demikian, Yusril memastikan jejak historisnya di PBB tidak akan terhapus begitu saja. Ia menekankan, selama ini meski dirinya tengah menjabat sebagai Ketum PBB pandangan dirinya selalu bersifat profesional dan tidak partisan.

 

"Tentu jejak keterkaitan historis saya dengan PBB yang menganut ideologi modernisme Islam tidak akan terhapus begitu saja. Selama inipun, meskipun ketika saya masih menjabat Ketua Umum PBB, pandangan-pandangan saya mengenai soal konstitusi, hukum dan demokrasi adalah pandangan profesional akademikus, tidak mencerminkan pandangan partisan. Apalagi ketika saya berada di luar partai, profesionalitasnya tentu akan lebih mengedepan," pungkas Yusril. (jawapos)

Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo/Ist 

 

SANCAnews.id – Tokoh pers dan film Indonesia, akademisi, cendekiawan Indonesia Prof Salim meninggal dunia dalam usia 80 tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Sabtu (18/5) pukul 19.33 WIB.

 

Kabar meninggalnya mendiang Salim Said pertama kali disampaikan istrinya, Herawaty.

 

Mengingat Prof Salim, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menyebut TNI sudah kehilangan sosoknya.

 

"TNI kehilangan sosok karena setiap kolonel di TNI pasti pernah jadi murid beliau," kata Gatot usai ikut melaksanakan shalat jenazah di Masjid Al Akhbar, Kecamatan Jatinegara, Jakarta, dilansir dari jawapos.com, Minggu, (19/5)

 

Selain itu, Gatot mengatakan bahwa almarhum Salim Said merupakan diplomat, sastrawan, tokoh perfilman, tokoh pers, penulis, bahkan pelaku sejarah sehingga wajar bila masyarakat merasakan kehilangan.

 

Sementara itu, Gatot mengenang sosok almarhum Salim Said sebagai mentor bagi dirinya.

 

"Almarhum Salim Said adalah guru saya, dosen saya. Kemudian beliau merupakan arsip hidup," jelasnya.

 

Ia juga mengenang pertemuan terakhirnya dengan Prof. Salim Said adalah dalam acara diskusi yang membahas sejarah, politik, dan TNI.

 

"Sebelum beliau sakit karena setiap saya ada acara, beliau saya undang, dan beliau datang," ucap Gatot mengenang sosok Salim Said.

 

Oleh sebab itu, ia memohon kepada masyarakat untuk dapat mendoakan almarhum Salim Said agar husnul khatimah.

 

Prof. Salim Said semasa hidupnya merupakan tokoh pers dan perfilman Indonesia, akademisi, cendekiawan, duta besar RI, anggota Badan Pekerja MPR (BP-MPR), penulis buku, dan pengamat militer. (fajar)


Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ibnu Bagus Santoso mengatakan kondisi cuaca sedang hujan lebat saat pesawat latih jatuh di BSD, Tangerang Selatan/Ist 

 

SANCAnews.id – Pesawat latih jatuh di Sunburst, BSD, Tangsel pada Minggu, 19 Mei 2024. Kapolres Tangsel AKBP Ibnu Bagus Santoso mengatakan, saat pesawat latih jatuh sekitar pukul 14.00 WIB, cuaca sedang hujan lebat.

 

"Saat kejadian hujan lebat pada 14.00 WIB," kata Ibnu saat ditemui di lokasi.

 

Dijelaskan, pesawat latih tersebut terbang dari Pondok Cabe menuju Tanjung Lesung.

 

Kemudian saat mau kembali ke Pondok Cabe, pesawat TecnamP2006T tersebut terjatuh di kawasan BSD.

 

"Mau kembali ke Pondok Cabe, terus ada informasi minta tolong Mayday. Abis itu hilang kontak," ucapnya.

 

Total ada tiga korban tewas pada kecelakaan pesawat tersebut. Ibnu memastikan tidak ada korban dari warga sipil.

 

"Betul (jasad pilot terlempar ke trotoar). Pilot terlempar keluar dari pesawat," kata AKBP Ibu di lokasi jatuhnya pesawat.

 

"Untuk kita sampaikan, korban meninggal dunia tiga orang, pilot, copilot, enginner," tambahnya.

 

Ibnu menerangkan, jenazah tiga korban tewas masih dalam kondisi utuh.

 

"Kita lihat tiga-tiganya masih utuh," ujarnya.

 

Ibu menerangkan, seluruh korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramatjati.

 

"Tiga jenazah tersebut sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi," katanya.

 

Dijelaskan, pesawat latih tersebut terbang dari Pondok Cabe menuju Tanjung Lesung.

 

Kemudian saat mau kembali ke Pondok Cabe, pesawat latih tersebut terjatuh di kawasan BSD.

 

"Mau kembali ke Pondok Cabe, terus ada informasi minta tolong Mayday. Abis itu hilang kontak," ucapnya.

 

Saat ini kata Ibnu pihak KNKT masih melakukan evakuasi badan pesawat di lokasi kecelakaan.

 

"KNKT masih evakuasi (badan pesawat). Dugaan, masih dalam proses penyelidikan KNKT," pungkasnya. (disway)


Profesor Didik J Rachbin/Ist 

 

SANCAnews.id – Kalangan intelektual diminta kritis terhadap pemerintah, demi menjaga keseimbangan demokrasi.

 

Permintaan tersebut dilontarkan pengamat ekonomi Profesor Didik J Rachbini terkait kondisi demokrasi saat ini.

 

"Mulai saat ini para intelektual harus mulai melakukan langkah-langkah kritis. Tujuannya, tetap menegakkan rule of law dan check and balances," tegas Didik, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (19/5).

 

Dia juga meminta para intelektual mengkritisi praktik otoritarianisme yang potensi dilakukan pemerintah.

 

"Harus dibiasakan mengadu gagasan melawan gagasan, bukan melanjutkan praktik-praktik otoritarian dan kesewenang-wenangan terhadap APBN," tegasnya lagi.

 

"Sebenarnya praktik-praktik tidak terpuji itu bisa dicegah, bila check and balances berjalan baik di parlemen," tutupnya. (rmol)


Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul Ghafur (dua dari kiri) saat berada di lokasi terdampak banjir bandang di Sumatera Barat, Sabtu (18/5). (KEMENAG) 

 

SANCAnews.id – Seminggu pasca bencana banjir bandang (Galodo) yang melanda Kabupaten Agam dan Tanah Datar di Sumatera Barat, masyarakat membutuhkan uluran tangan untuk bangkit. Banyak orang keluar untuk menyemangati para korban. Diantaranya adalah Kementerian Agama (Kemenag).

 

Kementerian Agama bersama Forum Zakat (FOZ) yang meliputi BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) datang ke Kabupaten Agam dan Tanah Datar untuk menyerahkan bantuan kepada penyintas bencana banjir bandang pada Sabtu (18/5).

 

Mereka membawa bantuan berupa kebutuhan logistik, sembako, dapur umum, ambulans dan kebutuhan darurat lainnya bagi masyarakat terdampak. Selain itu, Kemenag juga menyerahkan bantuan tunai sebesar Rp180 juta.

 

"Kami atas nama Kemenag turut berduka atas terjadinya bencana ini. Kami berharap kedatangan kami dapat menyemangati masyarakat yang menjadi korban untuk bangkit kembali," ujar Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur.

 

Bantuan tersebut berkat kolaborasi bersama para mitra. Yaitu BAZNAS, LAZ, UIN Imam Bonjol Padang, PT. Nestle Indonesia, dan PT. Paragon Technology and Innovation.

 

Dia menyampaikan, kehadiran Kemenag bersama mitra merupakan bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat, terutama saat terjadi bencana. Waryono berharap bantuan itu dapat memberi semangat kepada korban terdampak.

 

Bantuan tersebut langsung diserahkan di Posko Pusat Agam dan Tanah Datar dan diterima oleh Sekda masing-masing. Kantor Kemenag kabupaten/kota, BAZNAS, dan LAZ telah melakukan kegiatan evakuasi, pendirian tenda, dan Posko bantuan.

 

Waryono menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat terdampak bencana, seperti yang dilakukan saat banjir menimpa Demak dan Kudus pada Februari 2024 lalu. "Tidak hanya hadir untuk masyarakat Indonesia, tapi juga untuk masyarakat internasional seperti di Palestina. Ini komitmen kita bersama," ungkapnya.

 

Sementara itu, Sekda Kabupaten Tanah Datar Iqbal R menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyerahan bantuan tersebut.

 

Dia mengungkapkan, kehadiran berbagai pihak di tengah kondisi bencana menjadi penyemangat tersendiri bagi pemerintah daerah dan masyarakat terdampak. "Kehadiran bapak dan ibu di tengah bencana yang menimpa masyarakat kami lebih dari cukup untuk mendorong kami tetap semangat melalui kondisi bencana ini," ujarnya.

 

Baca Juga: Pasca Galodo Banjir Bandang di Sumbar, Fasilitas Air Bersih di Daerah Terdampak Rusak, PMI Kirim 10 Mobil Tangki Air

 

Iqbal menambahkan, pihaknya akan mengatur alur pendistribusian bantuan untuk masyarakat. Ia berharap pihak terkait terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar bantuan dibagikan secara merata dan terdata dengan baik.

 

Sebagaimana diketahui, Sumbar dilanda bencana galodo bencana banjir bandang pada Sabtu malam (11/5). Banjir itu dipicu oleh hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi.

 

Banjir bandang itu juga berdampak di empat kabupaten/kota di Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Padang Pariaman. Menurut data sementara pemerintah setempat, sejauh ini tercatat 62 korban jiwa, 25 orang hilang, dan 44 orang mengalami luka berat.

 

Selain itu, terdapat sekitar 4.157 orang terpaksa mengungsi. Tidak hanya itu, bencana juga merusak rumah masyarakat, fasilitas umum seperti jalan, jembatan, rumah ibadah, permukiman, serta lahan pertanian dan peternakan masyarakat. (jawapos)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.