Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Waryono Abdul
Ghafur (dua dari kiri) saat berada di lokasi terdampak banjir bandang di
Sumatera Barat, Sabtu (18/5). (KEMENAG)
SANCAnews.id – Seminggu pasca bencana banjir
bandang (Galodo) yang melanda Kabupaten Agam dan Tanah Datar di Sumatera Barat,
masyarakat membutuhkan uluran tangan untuk bangkit. Banyak orang keluar untuk
menyemangati para korban. Diantaranya adalah Kementerian Agama (Kemenag).
Kementerian Agama bersama Forum Zakat (FOZ) yang meliputi
BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) datang ke Kabupaten Agam dan Tanah Datar
untuk menyerahkan bantuan kepada penyintas bencana banjir bandang pada Sabtu
(18/5).
Mereka membawa bantuan berupa kebutuhan logistik, sembako,
dapur umum, ambulans dan kebutuhan darurat lainnya bagi masyarakat terdampak.
Selain itu, Kemenag juga menyerahkan bantuan tunai sebesar Rp180 juta.
"Kami atas nama Kemenag turut berduka atas terjadinya
bencana ini. Kami berharap kedatangan kami dapat menyemangati masyarakat yang
menjadi korban untuk bangkit kembali," ujar Direktur Pemberdayaan Zakat
dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur.
Bantuan tersebut berkat kolaborasi bersama para mitra. Yaitu
BAZNAS, LAZ, UIN Imam Bonjol Padang, PT. Nestle Indonesia, dan PT. Paragon
Technology and Innovation.
Dia menyampaikan, kehadiran Kemenag bersama mitra merupakan
bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat, terutama saat terjadi bencana.
Waryono berharap bantuan itu dapat memberi semangat kepada korban terdampak.
Bantuan tersebut langsung diserahkan di Posko Pusat Agam dan
Tanah Datar dan diterima oleh Sekda masing-masing. Kantor Kemenag
kabupaten/kota, BAZNAS, dan LAZ telah melakukan kegiatan evakuasi, pendirian
tenda, dan Posko bantuan.
Waryono menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk selalu hadir
di tengah masyarakat terdampak bencana, seperti yang dilakukan saat banjir
menimpa Demak dan Kudus pada Februari 2024 lalu. "Tidak hanya hadir untuk
masyarakat Indonesia, tapi juga untuk masyarakat internasional seperti di Palestina.
Ini komitmen kita bersama," ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Tanah Datar Iqbal R
menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyerahan bantuan tersebut.
Dia mengungkapkan, kehadiran berbagai pihak di tengah kondisi
bencana menjadi penyemangat tersendiri bagi pemerintah daerah dan masyarakat
terdampak. "Kehadiran bapak dan ibu di tengah bencana yang menimpa
masyarakat kami lebih dari cukup untuk mendorong kami tetap semangat melalui
kondisi bencana ini," ujarnya.
Baca Juga: Pasca Galodo Banjir Bandang di Sumbar, Fasilitas
Air Bersih di Daerah Terdampak Rusak, PMI Kirim 10 Mobil Tangki Air
Iqbal menambahkan, pihaknya akan mengatur alur
pendistribusian bantuan untuk masyarakat. Ia berharap pihak terkait terus
berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar
bantuan dibagikan secara merata dan terdata dengan baik.
Sebagaimana diketahui, Sumbar dilanda bencana galodo bencana
banjir bandang pada Sabtu malam (11/5). Banjir itu dipicu oleh hujan lebat
dengan intensitas tinggi di wilayah hulu Gunung Marapi.
Banjir bandang itu juga berdampak di empat kabupaten/kota di
Sumatera Barat, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang
Panjang, dan Padang Pariaman. Menurut data sementara pemerintah setempat,
sejauh ini tercatat 62 korban jiwa, 25 orang hilang, dan 44 orang mengalami
luka berat.
Selain itu, terdapat sekitar 4.157 orang terpaksa mengungsi.
Tidak hanya itu, bencana juga merusak rumah masyarakat, fasilitas umum seperti
jalan, jembatan, rumah ibadah, permukiman, serta lahan pertanian dan peternakan
masyarakat. (jawapos)