Latest Post

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri 

 

SANCAnews.id – Pegiat media sosial Rinny Budoyo menilai hubungan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto jauh lebih baik dibandingkan hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

Sehingga hal ini menjadi alasan mengapa PDIP hanya akan merapat ke kubu Prabowo Subianto jika diperlukan untuk menghadapi Jokowi dan tidak terburu-buru seperti yang dilakukan semua partai politik (parpol).

 

"Sudah pasti bagi PDI Perjuangan hubungan dengan Pak Prabowo jauh lebih baik dibandingkan dengan hubungan mereka dengan Pak Jokowi yang sudah mengkhianati Ibu Mega, itulah kenyataannya dalam politik," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Senin (29/4).

 

"Makanya di saat semua partai mulai merapat atau mencari jalan buat bisa merapat ke kubu Pak Prabowo, tampaknya Ibu Mega dan PDI Perjuangan gak bakal buru-buru berbuat sama, mereka baru akan merapat kalau dibutuhkan dalam menghadapi Pak Jokowi," imbuhnya.

 

Sementara diketahui, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menilai peluang Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu terbuka, karena kedua tokoh tersebut memiliki hubungan baik.

 

"Kalau pertanyaanya terkait pertemuan Bu Mega dan Pak Prabowo, sekali lagi kami ingin jelaskan bahwa secara personal, secara pribadi hubungan Bu Mega dengan Pak Prabowo sangat baik, mereka berdua punya sejarah panjang di dalam hubungan antar manusia bangsa Indonesia tersebut," kata Basarah saat ditemui di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024), dikutip dari Sindo News.

 

Namun meskipun demikan, ia menekankan Megawati mengetahui posisinya, sehingga pertemuan dengan Prabowo diperkirakan akan terjadi setelah Rakernas PDIP selesai jika bersifat politis.

 

"Jika pertemuan yang dimaksud adalah bersifat politik formal kenegaraan, maka kita akan masih menunggu sebuah rapat kerja nasional yang tadi sudah informasikan detail tanggalnya yaitu tanggal 24, 25, dan 26 Mei yang akan datang. Apakah pertemuan secara pribadi itu akan atau dimungkinkan terlaksana? Bisa saja iya. Tapi sekali lagi, Bu Mega adalah seorang tokoh bangsa yang tahu persis protokolernya, mana protokoler sebagai pribadi seorang warga negara Indonesia seperti beliau menuliskan di Amicus Curiae kemarin, kapan beliau sebagai seorang ibu dan kapan beliau sebagai Presiden Republik Indonesia kelima," ucapnya.

 

"Tetapi kalau pertanyaannya dikaitkan dengan politik, Bu Mega terikat oleh aturan yang dibuat di partainya sendiri, beliau telah memutuskan 24 sampai 26 Mei yang akan datang dilaksanakan sebuah Rakernas yang salah satunya akan diambil keputusan strategis tentang bagaimana positioning politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo kelak," tandasnya. (populis)


Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mengadakan Leaders’ Retreat ke-7 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4). 
 

SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menggelar Leaders' Retreat ke-7 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (29/4).

 

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin kedua negara membahas penguatan kerja sama bilateral dalam isu-isu regional dan global.

 

Di bidang politik, pertahanan, dan keamanan, kedua pemimpin menyambut baik implementasi perjanjian Re-alignment Flight Information Region (FIR) serta kerja sama ekstradisi dan pertahanan antara Indonesia dan Singapura.

 

“Di bidang politik dan pertahanan kami menyambut baik telah berjalannya implementasi perjanjian FIR, pertahanan dan ekstradisi yang ke depannya perlu dipastikan implementasinya berjalan penuh,” kata Jokowi dalam pernyataan pers bersama dengan PM Lee.

 

Terkait kerja sama di bidang ekonomi, Jokowi menyebut bahwa Indonesia telah menawarkan sejumlah peluang investasi kepada Singapura. Mulai dari investasi manufaktur tekstil di Kendal Industrial Park, ekonomi hijau, hingga Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

“Saya juga mengapresiasi antusiasme 29 perusahaan Singapura dalam investasi di IKN dan saya mengharap dukungan pembangunan PLTS di IKN Nusantara. Rencana ekspor listrik ke Singapura terus didorong termasuk investasi industri hijau pendukung,” ungkap Jokowi.

 

Sedangkan terkait ketahanan pangan, lanjut Jokowi, Indonesia dan Singapura juga sepakat untuk mendorong kerja sama transfer teknologi dan pertukaran IPTEK pengolahan pangan. Selain itu, Indonesia turut mengundang Singapura untuk menjadi pengembang tiga kawasan industri halal, yaitu di Bintan, Serang, dan Sidoarjo.

 

“Di bidang sosial budaya, kami telah membahas penguatan transformasi kesehatan melalui investasi pembangunan rumah sakit dan klinik, pengembangan kapasitas tenaga medis, digitalisasi kesehatan, dan pengembangan KEK kesehatan di Bali,” ucap Jokowi.

 

Terakhir terkait pendidikan, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia telah menyampaikan pentingnya reaktivasi kelompok kerja bersama. Jokowi juga mengundang Singapura untuk hadir di World Water Forum ke-10 di Bali.

 

“Kami juga berdiskusi mengenai persoalan isu kawasan dan global. Kami sepakat untuk terus mendorong terus terciptanya perdamaian di Timur Tengah dan berupaya untuk terus memperkuat sentralitas ASEAN,” pungkas Jokowi. (jawpos)


Anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan. Dia tewas di dalam mobil Alphard warna hitam. (Ist) 
 

SANCAnews.id – Brigadir Ridhal Ali Tomi dipastikan mendapat pekerjaan tambahan sebagai ajudan atau sopir seorang pengusaha di Jakarta. Namun dia dipastikan tidak mengantongi izin dari satuan atau pimpinan di Polda Manado.

 

Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Michael Irwan Thamsil mengatakan, buntut kejadian ini, Divisi Propam Polda Sulut memutuskan memeriksa Kapolres dan Kasatlantas Polresta Manado. Mereka dimintai keterangan terkait keberadaan Ridhal di Jakarta.

 

"Pak Kapolda memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan pemeriksaan terhadap atasanya, baik Kasatlantas, Kapolrestanya untuk dilakukan pemeriksaan terkait dengan keberadaan Brigadir RAT di Jakarta," kata Michael saat dihubungi, Senin (29/4).

 

Sejauh ini Kapolresta dan Kasatlantas tidak menberikan penugasan untuk mengawal pengusaha. Ridhal disebut bekerja tanpa izin pimpinan.

 

"Hasil pendalaman kita di sini dari hasil pemeriksaan Propam di sini ternyata yang bersangkutan ketika menjadi driver atau ajudan itu tidak dilengkapi surat tugas maupun izin dari kesatuan," jelas Michael.

 

Sebelumnya, Anggota Satlantas Polresta Manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan. Dia tewas di dalam mobil Alphard warna hitam.

 

Kabar tewasnya Brigadir Ridhal dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. Saat ini kasus sudah ditangani Polsek Mampang.

 

"Polsek mampang Polrestro Jaksel Polda Metro Jaya telah menangani sejak awal proses penyelidikan ini," kata Trunoyudo.

 

Sementara, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengidentifikasi kematian Brigadir Ridhal karena bunuh diri, bukan pembunuhan. "Bukan penembakan ya," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (26/4).

 

Ade menuturkan, korban tewas dengan menembakan senjata api ke kepalanya sendiri. Korban ditemukan sudah tak bernyawa di dalam mobilnya. "Iya bunuh diri menembak kepalanya menggunakan senpi," tegasnya. (jawpos)


Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dan Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, dalam sebuah pertemuan/Net 

 

SANCAnews.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa saja ditinggal dari pemilih akar rumput jika memutuskan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

 

Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan alias Kang Tamil, mengatakan saat ini partai politik penentang Presiden Joko Widodo adalah PDIP, setelah Jokowi mendukung Prabowo.

 

Namun sejak kepemimpinan Jokowi, oposisi yang paling konsisten adalah PKS.

 

"Nah, saya kira, ceruk pemilih PDIP dan PKS hari ini ada pada barisan oposisi," jelas Kang Tamil, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (28/4).

 

Tetapi, kata dosen Universitas Dian Nusantara itu, jika PDIP dan PKS memutuskan menjadi bagian dari pemerintahan ke depan, demi bagi-bagi kue kekuasaan, dipastikan dua Parpol itu ditinggal pemilihnya.

 

"PDIP dan PKS pasti kehilangan pemilihnya akar rumput. Karena pemilihnya akan berpikir dan mempunyai pandangan bahwa pemilih atau pengikut 2 Parpol itu hanya dijadikan sapi perah bagi keuntungan bagi-bagi kue kekuasaan semata," pungkasnya. (*)


Prabowo Subianto bersama wartawan 


SANCAnews.id – Presiden terpilih Prabowo Subianto menyadari butuh kekuatan yang dimiliki Nahdlatul Ulama (NU) setelah memenangkan Pilpres 2024. Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat berpidato di acara halal bihalal keluarga besar PBNU, di Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Minggu (28/4).

 

Ia sadar, dirinya didukung oleh kekuatan tokoh dan ulama, salah satunya dari NU.

 

"Alhamdulillah, rakyat telah mengambil keputusan, rakyat telah memberi mandat kepada Prabowo dan Gibran. Tapi kami hanya tokoh, tidak mungkin hanya dua orang yang akan menyelesaikan permasalahan bangsa,” tuturnya.

 

“Kami maju dengan kesadaran, bahwa kami didukung kumpulan tokoh yang sangat besar,” sambungnya.

 

Sebab itu ia menyadari akan kehadiran para tokoh dan ulama NU serta organisasi massa Islam yang moderat untuk membangun bangsa.

 

“Kami merasakan itu, dan kami butuh kekuatan, diantaranya NU, kekuatan Ormas Islam moderat, inklusif, kekuatan-kekuatan Islam yang rahmatan lil alamin, kekuatan-kekuatan Islam yang tidak punya rasa rendah diri, dan punya kepercayaan besar,” tutupnya. (rmol)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.