Di Tengah Sidang Sengketa Pilpres 2024 MK, Anies Baswedan Berduka Pimpin Salat dan Gotong Jenazah
Capres nomor urut 01, Anies Baswedan, memimpin salat jenazah mendiang Hilbram Dumar di rumah duka, Minggu (31/3/2024).
SANCAnews.id – Calon presiden (calon) nomor urut
01, Anies Baswedan berduka di tengah sidang perselisihan Pilpres 2024 yang
baru-baru ini berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK). Seperti diketahui, Anies
Baswedan menggugat hasil rekapitulasi Pilpres 2024 dari KPU ke Mahkamah
Konstitusi.
Di tengah persidangan yang berlangsung, Anies Baswedan
mendapat kabar duka. Kabar duka datang dari presenter Hilbram Dunar yang
meninggal dunia pada Minggu (31/3/2024).
Sosok Hilbram Dunar ternyata adalah kerabat dekat Anies
Baswedan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyampaikan rasa kehilangannya
terhadap sosok Hilbram Dunar melalui Instagram miliknya.
Dalam foto yang dibagikan, Anies Baswedan terlihat memimpin
salat jenazah di rumah duka. Ia juga bertemu dengan keluarga presenter
sekaligus penyiar radio tersebut.
Selain itu, Anies Baswedan pun turut menggotong keranda
jenazah mendiang Hilbram Dunar. Anies menyampaikan, dirinya merasa begitu
kehilangan atas kepergian sang pembawa acara.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami semua
kehilangan Mas Hilbram Dunar, sosok teladan yang masa hidupnya ia dedikasikan
untuk berbagi ilmu," tulis Anies Baswedan dalam keterangan unggahannya.
Anies mengatakan, Hilbram Dunar selama ini terlibat aktif
dalam membantu tugas-tugasnya selama duduk di kursi nomor 1 DKI Jakarta
tersebut.
"Almarhum banyak membantu ketika kami bertugas di
Jakarta. Khususnya terlibat dalam kegiatan pemberdayaan keluarga yang
diinisiasi oleh @fery.farhati bersama para perempuan penggerak di
Jakarta," tutur Anies.
"Tak pernah absen untuk sukarela membantu dan memberikan
banyak masukan berharga sesuai keahliannya," tambahnya.
Anies pun mengenang momen ketika mendiang Hilbram Dunar
menjadi pembicara untuk mengajari ibu-ibu PKK kemampuan public speaking.
"Salah satu yang paling berkesan adalah menjadi pengajar
public speaking untuk para ibu-ibu PKK dengan harapan mereka memiliki
keterampilan bicara yang baik untuk memaparkan berbagai programnya kepada
masyarakat," kenang Anies Baswedan.
Ia pun meminta doa untuk mendiang Hilbran Dunar agar catatan
kebaikan itu bisa menjadi amalannya.
"Hari ini mas Hilbram berpulang ke rahmatullah yang
insya Allah lebih menyayanginya. Kita doakan almarhum husnul khatimah, dicatat
sebagai amal jariyah segala ilmu dan kebermanfaatan yang ia sebarkan di masa
hidupnya," ujar Anies.
"Pula kita doakan agar Allah memberi ketabahan pada
ananda Ranu, Via serta Mbak @dennylusiana dalam melewati cobaan ini serta
dikuatkan untuk meneruskan kebaikan-kebaikan almarhum," tutupnya.
Penyebab Meninggalnya Hilbram Dunar
Anak sulung presenter Hilbram Dunar, Ranu Ragusti Dunar
mengungkap penyebab ayahnya meninggal dunia.
Ranu mengatakan, ayahnya meninggal dunia usai idap kanker
usus besar. Ranu mengatakan, ayahnya didiagnosis kanker pada 17 Oktober 2023.
"Papa didiagnosa kanker (usus besar) tanggal 17 Oktober
tapi keluarga sudah tahu mungkin dari lima hari sebelumnya. Dikasih tahu sama
dokter biar kita bisa siap-siap pas papa yang kasih tahu kita," ujar Ranu
di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (31/3/2024).
Ranu mengatakan, ayahnya masih bekerja meski sakit kanker. Sebelum
kemoterapi pertama, Ranu mengatakan, Hilbram masih baik-baik saja.
"Sebelum kemonya yang sesi pertama papa masih baik-baik
aja, masih bersemangat, belum ada sakit-sakitnya. Masih kerja," ucap Ranu.
Sebagai anak, Ranu tak pernah melihat ayahnya mengeluh
kesakitan di depan dirinya maupun adiknya, Virpia Dunar.
Ranu mengatakan, ayahnya selalu tampak kuat di depan
anak-anaknya. Namun, sebenarnya, sang ayah kerap kali merasa kesakitan karena
sakit yang diidapnya.
"Sering (mengeluh saat sakit) tapi mungkin ngeluhnya
lebih sering ke mama, ke anak-anaknya jarang karena mungkin papa maunya kita
lihat papa kuat," ucap Ranu.
"Walaupun mama cerita ke aku, ke Via kalau emang papa
itu biasanya malam-malam di kamar teriak kesakitan, 'ya Allah kenapa? Aku
dosanya apa?’ Kalau di depan aku sama Via kelihatan (baik-baik saja),"
lanjut Ranu.
Ranu mengatakan, pada Sabtu (23/3/2024), ayahnya sempat
dirawat di IGD RSPI Bintaro. Lalu, Rabu (27/3/2024) Hilbram dipindah ke Rumah
Sakit EMC Alam Sutera. Lalu akhirnya meninggal dunia pada Minggu (31/3/2024).
"Sabtu minggu lalu papa dirawat RSPI Bintaro terus
Rabunya subuh dipindah di ICU EMC sampai tadi pagi jam 00.39," tutur Ranu.
(tribunnews)