Latest Post

Seorang dari Aliansi Mahasiswa Jawa Barat membakar ban bekas saat gelar unjuk rasa di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).  

 

SANCAnews.id – Aliansi Mahasiswa Jabar menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Bundaran Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).


Mereka yang tiba di lokasi sekitar pukul 15.55 WIB langsung membuat setengah lingkaran di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat.


Para siswa yang diperkirakan berjumlah ratusan itu kemudian bergandengan tangan dan membentuk lingkaran.


Dalam demonstrasi tersebut, kelompok mahasiswa mengkritik hancurnya demokrasi pada pemilu 2024 dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai orang yang paling bertanggung jawab, serta menuntut stabilitas harga pangan.


Tepat di tengah lingkaran, beberapa siswa mulai membakar ban bekas yang sepertinya sudah mereka persiapkan. Mereka terlihat membakar ban bekas tersebut dengan menggunakan cairan berwarna biru yang diduga bensin.


Di sisi lain, seorang orator terus menyuarakan aspirasinya dari dalam mobil komando. Dalam orasinya, orator tersebut terdengar mengkritik demokrasi di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.


"Demokrasi harus tegak tak bisa asal dimainkan oleh kekuasaan," ujar orator tersebut.


Arus Lalu Lintas Macet

Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024) sore.


Dari pantauan Tribunnews.com sekitar pukul 15.55 WIB sejumlah mahasiswa itu mulai menggelar aksi dengan membentuk setengah lingkaran tepat di Bundaran Patung Kuda.


Terlihat mereka tergabung dari berbagai universitas yang ada di Jawa Barat yang dimana hal itu terlihat dari almamater yang mereka gunakan.


Akibat adanya aksi tersebut, arus lalu lintas di area Patung Kuda tepatnya dari Jalan Medan Merdeka Barat mengarah ke Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat macet parah.


Pasalnya, para mahasaiswa itu menggelar aksi dengan menutup jalan tepatnya di depan traffic light yang mengarah ke Jalan MH Thamrin.


Sementara itu para pengendara yang dari arah Medan Merdeka Barat hendak menuju MH Thamrin juga harus memutar melewati Jalan Medan Merdeka Selatan. 


Adapun dalam unjuk rasa itu para mahasiswa membawa sejumlah atribut diantaranya poster dan banner berukuran besar.


Dalam salah satu banner berukuran besar mereka menuliskan kritikan yang ditujukan kepada pemerintah yang bertuliskan 'Rakyat Lapar Sebab Rezim Rakus'.


"Kami datang jauh-jauh dari Bandung Jawa Barat untuk mengkritisi pemerintah," ucap salah seorang orator dari atas mobil komando.


Seiring para mahasiswa itu memggelar aksi, terdapat sejumlah petugas kepolisian serta dinas perhubungan tampak berjaga dan mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi. (tribunnews)


Baliho bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibakar di depan Gedung DPR dalam aksi demonstrasi mendukung hak angket guna menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu 2024 

 

SANCAnews.id – Baliho bergambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibakar di depan Gedung DPR saat aksi unjuk rasa mendukung hak angket pengusutan dugaan kecurangan Pemilu 2024. Pembakaran dilakukan di titik demonstrasi, depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/3/2024).

 

Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia, massa aksi membakar poster raksasa tersebut sekitar pukul 17.00 WIB. Selain wajah Jokowi, dalam poster tersebut juga tertulis bahwa biang permasalahan pemilu 2024 adalah Jokowi.


"Presiden Jokowi Sumber dari Segala Sumber Masalah," tulis poster itu. 


Mulanya orator melihat poster itu sudah sedikit rusak. Lalu massa aksi meminta agar poster raksasa itu sebaiknya dibakar saja. 


"Ini baliho kepake enggak, enggak kan, kita bakar saja," kata orator dari atas mobil komando. 


Terlihat massa aksi langsung membawa poster itu ke titik api, yang sebelumnya dinyalakan peserta aksi. Tampak hitam pekat pun membumbung ke langit tinggi. 


Selanjutnya, orator kembali menyampaikan orasinya di atas mobil komando. (sindonews)


 


SANCAnews.id – Pakar Komunikasi Universitas Airlangga (Unair), Henri Subiakto mengatakan, potensi konflik antara Jokowi dan Prabowo terbuka. Usai Pemilihan Presiden (Pilpres) digelar.


“Tanda-tanda ke arah itu sudah mulai kelihatan. Konflik rebutan pengaruh adalah kelaziman dalam politik,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Senin (18/3/2024).


Ke depannya, ia mengatakan besar kemungkinan akan terjadi drama-drama politik baru. Terkait apa yg akan dilakukan Jokowi dan apa pula yg akan dilakukan Prabowo tentu menarik untuk disaksikan.


“Waktu yang dimiliki Jokowi hanya pendek, tinggal 6 bulan masih berkuasa penuh, maka dalam waktu pendek itu dia harus manfaatkan secara efektif agar dia bisa tetap punya power walau tidak lagi jadi presiden. Sukur-sukur kalau bisa melemahkan Prabowo dan Gerindra,” ucapnya.


Saat ini, menurutnya istana harus segera mewujudkan koalisi besar bersama partai-partai yang akan diketuai Jokowi, dengan tidak menyertakan Gerindra di dalamnya. Ia bilang itu lanjutan strategi politik Pemilu 2024, dimana partai Gerindra dibuat anomali.


“Ketumnya jadi capres dengan kemenangan suara 58% tapi partainya sendiri perolehan suaranya merosot di bawah 15%. Seakan Pasangan Prabowo Gibran tidak berpengaruh ekor jasnya pada perolehan Gerindra,” ujarnya.


“Malah yang naik drastis justru Golkar. Partai yg sedang jadi sorotan karena ditengarai akan diambil alih oleh “kekuatan Jokowi”. Ini juga menyiratkan pesan politik bahwa yg menang Pilpres itu bukan Prabowo, tapi itu kemenangan Jokowi bersama Golkar yg telah mengusung anaknya, Gibran,” imbuhny.


Ia menjelaskan, kemenangan terjadi karena usaha dan strategi Jokowi yg secara terbuka membela Pasangan Prabowo Gibran dg berbagai cara. Hal ini, bagi Prabowo dan Gerindra serta pendukungnya, disebutnya harus menyadari, dan harus terus menghormati, bahkan tunduk pada politik Jokowi.


“Prabowo aslinya belum tentu menyukai Gibran. Anak Jokowi yg besar karena “dikarbit”. Tapi Prabowo terpaksa harus menerima demi bisa memanfaatkan power Jokowi untuk memenangkan Pilpres 2024,” jelasnya.


Ia menerangkan. Kelak, setelah Prabowo dilantik jadi Presiden RI, Prabowo ingin berkuasa penuh. Tidak mungkin mau ada matahari kembar. Menurutnya, disitulah bibit konflik rebutan power antara Jokowi dan Prabowo sulit dielakkan.


“Sekarang Jokowi tinggal punya waktu 6 bln untuk “melemahkan” Prabowo. Kita lihat saja drama politik seperti apa yg akan terjadi setelah periode honeymoon politik keduanya selesai,” pungkasnya.


“Apa masih tetap akrab saling dukung dengan kesepakatan, atau malah masuk periode saling tikam? Kita lihat saja. Kalau lihat video ini kasihan juga pak Prabowo yg dicuekin Jokowi. Bibit bibit konflik memang sulit terhindarkan,” tandasnya. (fajar)


Baliho bergambar mirip Presiden Jokowi dengan bayangan seperti pinokio dibakar dalam aksi demo di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024). 

 

SANCAnews.id – Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).


Massa terlihat berkumpul di depan kantor KPU hingga malam hari. Mereka pun buka puasa bersama dan melanjutkan orasi di depan kantor KPU.


Dalam kesempatan itu, baliho bergambar mirip Presiden Jokowi dengan bayangan seperti pinokio dibakar mereka. 


Dalam baliho tersebut, ada tulisan Tolak Pilpres Curang, Perusak Konstitusi, Penjahat Demokrasi, dan Lengserkan Jokowi. 


Adapun 15 tuntutan yang disuarakan pada aksi demo ini, yaitu : 

1. Lengserkan Jokowi Penjahat Demokrasi, 

2. Adili Jokowi & Kroni-Kroninya Pengkhianat Rakyat, 

3. Hapuskan Dinasti Politik, 

4. Adili Komisioner KPU & Bawaslu, 

5. Tolak Hasil Quick Count Pemilu 2024, 

6. Audit Forensik Sistem IT KPU, 

7. Tolak Hasil Pemilu Curang, 

8. Laksanakan Segera Hak Angket DPR - MPR RI Terkait Pemilu Curang, 

9. Dukung PANSUS DPD RI Terkait Pemilu Curang, 

10. Usut Tuntas Grand Desain Pemilu Curang Terstruktur, Sistematis & Massif, 

11. Diskualifikasi Paslon Pilpres Yang Melakukan Kecurangan Terstruktur, Sistematis & Massif, 

12. Audit Dugaan Penyelewengan Penggunaan APBN & Anggaran Pemilu 2024, 

13. Tolak Kalangkaan & Kenaikan Harga Beras, Tolak Kenaikkan Harga Cabai, 

14. Tolak Kenaikkan Harga Sembako, 

15. Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM & Kebutuhan Rakyat Lainnya. (sindonews)


Soenarko dan Prabowo Subianto (kanan). Kehadiran mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko di kubu penolakan hasil Pilpres 2024 menjadi sorotan, mengingat purnawirawan TNI tersebut sebelumnya berada di jajaran pendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. 


SANCAnews.id – Nama mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko menjadi sorotan di tengah rekapitulasi suara hasil pemilu 2024 di KPU RI, Jakarta. Pasalnya, mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko disebut ikut langsung berunjuk rasa di KPU RI di tengah rekapitulasi suara hasil pemilu 2024.


Demonstrasi yang dilakukan mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko dan pengunjuk rasa lainnya disebut menolak hasil Pilpres 2024. Kehadiran mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko di kubu penolakan hasil Pilpres 2024 menjadi sorotan, mengingat sebelumnya ia juga pernah hadir di jajaran pendukung. Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.


Mayjen TNI (Purn) Soenarko juga sama seperti Prabowo Subianto, sama-sama pernah jadi Danjen Kopassus TNI AD. Kopassus TNI AD merupakan satuan khusus andalan TNI AD.


Nama mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko sebelumnya ada di barisan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Saat itu, Prabowo Subianto menjadi calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa, melawan Jokowi - Maruf Amin. Alhasil, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa kalah dari Jokowi - Maruf Amin pada Pilpres saat itu.


Pada Pilpres 2019, mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko dengan gigih membela Prabowo Subianto, bahkan ditahan karena dicurigai memiliki senjata api ilegal, dan dituduh melakukan makar.


Namun kali ini, mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko berseberangan dengan Prabowo Subianto. Pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto kali ini akan berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka yang juga merupakan putra sulung Jokowi.


Sementara mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko masuk jajaran pendukung Anies Baswedan - Cak Imin. Nama mantan Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko diketahui masuk Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS).


PKS partai eks Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko itu usung Anies Baswedan - Cak Imin di Pilpres 2024 bersama Nasdem dan PKB.


Untuk diketahui, hasil rekapitulasi suara sementara KPU RI, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul sementara atas Capres lainnya, yakni Anies Baswedan - Cak Imin, maupun Ganjar Pranowo - Mahfud MD.


Begitu pula dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang dirilis menunjukkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul dibandingkan calon presiden lainnya yakni Anies Baswedan - Cak Imin, dan Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Namun sebagai disclaimer, penetapan calon presiden terpilih harus menunggu pengumuman resmi KPU RI.


Melansir laman Serambinews.com pada Senin 18 Maret 2024, Soenarko dikenal loyalis kepada Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Sayangnya, saat itu ia tersangkut kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal dan didakwa melakukan makar.


Tak sampai disitu, Soenarko yang saat itu disebut-sebut memperjuangkan Prabowo Subianto, dituding terlibat dalam kerusuhan 22 Mei 2019. Kemudian, ia juga diamankan petugas dari Pusat Polisi Militer TNI ( Puspom) di Rutan POM Guntur, Jakarta Selatan.


Atas penahanan tersebut, Panglima TNI yang saat itu menjabat Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kemudian mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke Mabes Polri. Selanjutnya Soenarko dibebaskan.


Setelah sekian lama tak ada kabarnya, kini Soenarko kembali tampil ke publik. Ia kemudian tercatat sebagai pendukung Anies Baswedan di Pemilu 2024.


Di partai politik, Soenarko sekarang menjabat sebagai Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS sendiri merupakan partai pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.



Akan pimpin aksi demo

Aksi demo terkait Pilpres 2024 berlangsung hari ini Senin (18/3/2024) sampai Rabu (20/3/2024). Mereka menyebut banyak kecurangan yang terjadi dalam Pilpres 2024.


Aksi ini dipimpin oleh para tokoh besar mulai dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin; hingga eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Soenarko.


Mereka menggelar demo di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan depan Gedung DPR/MPR. Mereka menyerukan soal dugaan kecurangan Pemilu 2024.


Polres Jakarta Pusat telah mengonfirmasi adanya aksi demonstrasi di depan DPR pada Selasa besok. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ipda Ruslan Basuki. "Hari Selasa ada demo di DPR," ujarnya.


Soenarko mengonfirmasi rencana demo di depan kantor KPU RI.


"Insya Allah saya akan ikut turun dengan rakyat. Sesuai dengan kondisi yang ada. Rakyat dan termasuk saya di dalamnya merasa ditipu oleh pemerintah dalam pemilu ini," kata dia.


Dia mengatakan, salah satu kecurangan itu terjadi di KPU. Menurut dia, KPU dikendalikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.


"KPU itu kembali ke Jokowi juga, kan. KPU itu operator," tutur dia.


Dia mencontohkan, terjadi perbedaan angka penghitungan suara sementara pada Sirekap. Menurut dia, kecurangan Pemilu 2024 ini tampak jelas terlihat saat Sirekap menampilkan angka penghitungan suara.


Jumlah suara tiga pasangan ditampilkan dengan angka yang berbeda sangat signifikan. Kecurangan lain, dia mengatakan, diterangkan dalam film Dirty Vote.


"Ya, seperti itu kecurangan di buat dan tidak ada keterbukaan," tutur dia.


Soenarko mengatakan, jika KPU RI berani mengumumkan pemenang Pilpres 2024, maka akan berhadapan dengan kemarahan rakyat.


Ia pun mengajak warga khususnya di sekitar Jabodetabek agar berkumpul di kantor KPU RI untuk melakukan aksi unjuk rasa.


Lantas, seperti apa profil Mayjen TNI (Purn) Soenarko ini? Berikut ulasannya.


Profil Mayjen TNI (Purn) Soenarko

Soenarko diketahui lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 1 Desember 1953. 


Ia merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat.


Mayjen TNI Purn ini sebelumnya menduduki jabatan Danjen Kopassus.


Sepanjang kariernya, Soenarko memiliki pengalaman dan sepak terjang gemilang di militer.


Sebelum menduduki posisi tertingginya, Soenarko sudah terkenal di Aceh.


Diberitakan sebelumnya, ia pernah menjabat asisten operasi Kasdam Iskandar Muda pada 2002.


Lalu, menjadi Danrem-11/SNJ, Danrem-22, Pamen Renhabesad, Pati Ahli Kasad Bidsosbud, dan Kasdif-1 Kostrad.


Pada 12 September 2007, ia menjadi Komandan Jenderal Pasukan Khusus (Kopassus) ke 22.


Saat itu, Soenarko menggantikan Danjen Kopassus sebelumnya, yakni Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary.


Soenarko menjabat sampai 1 Juli 2008, lantas digantikan Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo.


Usai jadi Danjen Kopassus, Soenarko dianugerahi jabatan tinggi lainnya.


Mayjen Soenarko menggantikan Pangdam Iskandar Muda sebelumnya, yakni Mayjen TNI Supiadin AS.


Pada 2009, tugas Soenarko sebagai Pangdam Iskandar Muda pun berakhir


Lalu, Soenarko menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) pada 2009, menggantikan Mayjen TNI Nartono.


Selang setahun, pada 2010, Soenarko digantikan oleh Mayjen TNI Siswondo.


Terjun di Politik

Setelah karier militernya, Mayjen Soenarko pun terjun ke dunia politik.


Ia pernah menjadi anggota Partai Aceh (2012-2016).


Kemudian, bergabung bersama Partai Gerindra (2012-2016).


Lalu, Soenarko bergabung dengan Partai Nangroe Aceh, pada 2017.


Pada Oktober 2023, Soenarko dilantik menjadi anggota dewan pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS).


Riwayat Pendidikan

Berikut riwayat pendidikan Soenarko, dikutip dari Wikipedia.org:


Soenarko pernah mengenyam pendidikan di AKABRI (1978), kemudian Susarcabif (1978).


Ia juga pernah di Komando(1979), Diklapa-I (1985), dan Diklapa-II (1988).


Selanjutnya, di Seskoad (1995), Sesko TNI, lalu di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) tahun 2005. (tribunnews)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.