Latest Post

Lautan manusia menyambut kedatangan calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan saat berkampanye di Padang /Net 

 

SANCAnews.id – Perolehan suara pasangan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar unggul sementara di Sumatera Barat. Padahal, pada Pemilihan Presiden 2019, Sumbar merupakan lumbung suara calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. 


Dari data real count KPU Sumbar, Jumat (16/2/2024) pukul 08.30 WIB, Anies-Muhaimin unggul dengan raihan 547.480 suara atau 57,34 persen. Sementara itu, Prabowo-Gibran 367.779 suara atau 38,52 persen. Adapun paslon 03  Ganjar-Mahfud memperoleh 39.513 suara atau 4,14 persen. Data ini berdasarkan 48,34 persen suara yang masuk pukul 08.30 WIB. 


Lalu, apa faktor yang membuat Anies mampu mengungguli Prabowo di Sumbar? 

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas Padang, Asrinaldi, menjelaskan, dalam memilih pemimpin, masyarakat Sumbar selalu mengutamakan 3T, yaitu takah (mampu), tageh (kuat), dan tokoh (ketokohan). 


Asrinaldi menilai masyarakat Sumbar melihat Anies kuat di tiga faktor ini. Asrinaldi juga melihat faktor keagamaan menjadi penyebab Anies unggul di Sumbar. Jadi, kendati dua Pilpres sebelumnya Sumbar selalu dikuasai Prabowo, tidak bisa serta-merta hasilnya tetap sama. 


"Kemampuan, kekuatan, dan ketokohan menjadi pilihan utama. Setelah itu intelektual dan keagamaan," jelas Asrinaldi saat dihubungi, Kamis (16/2/2024). 


Faktor Jokowi Faktor lainnya yang membuat suara Prabowo rendah di Sumbar terkait Presiden Jokowi yang dinilai tidak netral pada Pemilu 2024. Seperti diketahui, Jokowi disebut-sebut mendukung Prabowo dan Gibran yang merupakan anak sulungnya. 


"Faktor-faktor kecil lainnya juga ada. Misalnya, faktor Jokowi yang tidak netral. Ini bisa menjadi penyebab warga Sumbar beralih ke Anies," ungkap Asrinaldi. 


Bagaimana dengan Ganjar? Sementara untuk Ganjar-Mahfud, kata Asrinaldi, belum mendapat tempat di Sumbar. Termasuk di sejumlah daerah di Sumbar yang dikuasai PDI-P, seperti Dharmasraya dan Mentawai, di mana Ganjar-Mahfud tidak menang. 


"Fenomena politik di Sumbar ini sangat menarik dan hampir selalu sulit diterka. Yang jelas, dalam tiga Pilpres selalu hasilnya berbeda dengan nasional," kata Asrinaldi. (kompas)


Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto angkat bicara/ Net 

 

SANCAnews.id – Tim Pemenangan Nasional (Timnas AMIN) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan berkolaborasi dengan jaringan masyarakat sipil untuk mengungkap berbagai dugaan kecurangan pada pemilu 2024.


Anggota Dewan Pakar Tim Nasional AMIN Bambang Widjojanto mengatakan Tim Hukum Nasional (THN) AMIN, tim riset AMIN, dan jaringan relawan serta saksi AMIN se-Indonesia telah mengumpulkan ribuan kasus dugaan penipuan Pilpres 2024.


"Dalam rangka menjaga suara rakyat hasil pencoblosan kemarin, Timnas AMIN akan berkolaborasi dengan jaringan masyarakat sipil, civil society. Kecurangan pemilu tidak boleh dibiarkan," kata Bambang.


Temuan terbaru Timnas AMIN, kata Bambang, terkait banyaknya kesalahan input data hasil pencoblosan pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU.


Bambang mengatakan pihaknya telah mengirim surat kepada KPU dan Bawaslu atas banyaknya kesalahan dalam input data suara Sirekap, yang merugikan kontestan pilpres sekaligus menguntungkan salah satu paslon tertentu.


Menurut dia, pihaknya menemukan indikasi kecurangan dahsyat berupa penggelembungan suara di Malaysia.


"Saya masuk Malaysia dan menemukan penggelembungan angka perolehan suara yang fantastis. Penggelembungan bukan cuma ratusan suara di satu TPS, tetapi hingga puluhan ribu," katanya.


Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memaparkan berdasarkan form C-1 paslon nomor urut 02 memperoleh 22 suara, sedangkan paslon 01 dan 03 masing-masing mendapatkan 77 dan 36 suara.


Namun, data yang diinput, paslon 02 mendapat hingga 80.000 lebih suara. "Angka penggelembungan itu fantastis sekali," tutur Bambang.


Dia menambahkan bahwa setelah diprotes, KPU buru-buru melakukan revisi dengan memasukkan angka yang benar.


Berdasarkan temuan dan laporan masyarakat, kasus manipulasi penghitungan suara terjadi di TPS seluruh daerah tanah air.


Menurut Bambang, kecurangan pemilu dimaksud dilakukan oleh petugas lembaga penyelenggara pemilu. Mulai KPPS hingga KPU, dan perangkat penguasa dari tingkat paling bawah hingga pusat.


Pelanggaran Pilpres 2024 yang terindikasi kuat telah mengarah pada taraf TSM (terstruktur, sistematis, dan masif), otomatis membuat pesta demokrasi pemilihan presiden-wakil presiden cacat legitimasi.


"Bagaimana legitimasi bisa dibangun jika pelanggaran terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif. Kadar kecurangan Pilpres 2024 lebih dahsyat ketimbang pemilu-pemilu lalu,” katanya. (jpnn)


Ketua Komisi Pemilihan Umum, Hasyim Asyari, saat jumpa pers di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat/rmol 

 

SANCAnews.id – Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mengakui adanya proses input data perolehan suara calon presiden dan wakil presiden yang tidak sesuai dengan pencatatan di formulir C1-Hasil.


Untuk itu, Ketua KPU RI Hasyim Asyari meminta maaf kepada masyarakat. "Kami mohon maaf, hasil pembacaannya kurang sempurna dan menimbulkan konversi dari formulir ke penghitungan tidak sesuai," katanya, kepada wartawan, Jumat (16/2).


Dijelaskan, proses input data perolehan suara dilakukan oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dengan mengunggah foto Formulir C1 Hasil berukuran plano. Dia menegaskan, tidak ada niat atau kesengajaan petugas untuk mengubah hasil penghitungan suara.


"Tidak ada niat manipulasi, tidak ada niat mengubah hasil suara. Karena pada dasarnya, formulir C1-Hasil plano diunggah apa adanya, sebagaimana situasi yang diunggah teman-teman KPPS, itu bisa kita monitor, bisa kita saksikan bersama-sama," katanya.


Hasyim memastikan, jumlah TPS yang hasil input datanya berbeda dengan hasil perolehan suara di Form C1-Hasil berukuran plano, terhitung kecil dibanding jumlah TPS yang sudah menginput ke Sirekap.


"Ada 2.325 TPS yang ditemukan konversinya berbeda dari yang sudah diunggah, hingga pagi ini mencapai 407.369 TPS," jelasnya.


Menurutnya, persoalan selisih angka banyak ditemukan pada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Penyebabnya kesalahan membaca sistem terhadap tulisan tangan hasil penghitungan suara di Form C1-Hasil.


"Nanti akan dikoreksi melalui mekanisme rekapitulasi di tingkat kecamatan, dan nanti formulir hasil rekapitulasi tingkat kecamatan, formulir D itu, juga akan diunggah di dalam Sirekap," ucap Hasyim.


"Sehingga, siapa pun bisa ngecek ulang, apakah formulir yang sekiranya atau seandainya ditemukan salah hitung atau salah tulis, sudah dikoreksi atau belum," tutup Hasyim. (rmol)


Kapten Timnas AMIN Muhammad Syaugi usai mendampingi Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies-Muhaimin untuk berkampanye akbar terakhir di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Sabtu (10/2/2024). 

 

SANCAnews.id – Quick Count, berbagai lembaga survei sudah memenangkan pasangan calon nomor urut dua, yakni Prabowo Gibran. Pihak Prabowo Gibran, setelah hasil Quick Count diumumkan, langsung menyatakan kemenangan.


Deklarasi kemenangan terjadi pada 14 Februari 2024 malam setelah pemungutan suara digelar. Dengan penuh keyakinan, seluruh TKN Prabowo dan pendukungnya meyakini kemenangan yang diraihnya merupakan kemenangan telak dan satu putaran.


Pesta kemenangan Pilpres hasil quick count diyakini seluruh pendukung Prabowo Gibran. Namun berbeda dengan dua rivalnya yakni 01 dan 03, mereka justru menghimbau untuk mengabaikan hasil quick count.


Menurut Ganjar hasil hitung cepat bukan acuan untuk menentukan terpilihnya presiden Indonesia. Ganjar menghimbau agarmenanti keputusan final dari KPU mengenai hasil resmi perhitungan suara tersebut.


Tidak hanya Ganjar, kubu Anies Muhaimin atau Amin juga menghimbau pada semua tim di seluruh pelosok agar tetap semangat dan tidak termakan oleh framing hitung cepat yang dibuat pihak lawan. Timnas menyebutkan bahwa dua kali putaran akan terjadi dan Amin akan maju ke putaran kedua.


Hal tersebut diyakini pihak Amin lantaran tim mereka tengah melakukan hitung suara Amin di seluruh wilayah Indonesia. Tim Amin sedang berusaha mengawal suara rakyat hingga rekapan masuk seratus persen dan data tersebut akan menjadi pembanding di KPU saat rekapitulasi.


Tentunya, pihak Amin sendiri memiliki situs hitung nyata data suara pasangan Amin. Dalam aplikasi di situs tersebut, belum seratus persen masuk namun bisa diprediksikan jumlah suara Amin mencapai 41,5% sedangkan Prabowo hanya mencapai 44,8 % dan Ganjar hanya 13 %.


Angka tersebut pun diyakini mampu membawa pasangan Amin melaju ke putaran kedua. Hingga saat ini timnas Amin tengah merekap data yang didapatkan dari C hasil dari ribuan saksi yang tersebar di seluruh TPS se-Indonesia.


Tak hanya itu, tim Amin pun turut menghimbau pengawalan suara hingga KPU. Di tempat berbeda, Anies Baswedan juga menghimbau kepada seluruh tim untuk yakin pada proses serta tetap yakin akan lolos ke putaran kedua. (suaramerdeka)


Capres nomor urut 1, Anies Baswedan 

 

SANCAnews.id – Perolehan suara calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan perlahan mulai bisa mengejar paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam hitungan real count versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.


Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku tak mempermasalahkan perolehan suara kubunya, asalkan prosesnya berlangsung jujur dan adil (jurdil).


“Bagi kami yang penting adalah proses berlangsung dengan jurdil, yang senyatanya terjadi itu lah yang dilaporkan,” ujarnya, di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).


“Dan yang senyata terjadi di lapangan benar-benar aspirasi rakyat, jadi jangan sampai ada unsur tekanan, atau unsur ketidakseimbangan dalam memilih karena pemilihan ini adalah hak rakyat,” sambung dia. 


Anies menuturkan dirinya tak akan banyak berdebat soal perolahan suara yang dirilis KPU RI nanti pada bulan Maret 2024.


Asalkan, kata Anies, tak ada tekanan dari pihak manapun terhadap KPU dalam merilis hasil perolehan suara Pilpres 2024 ini.


“Yang penting terjadi secara jujur dan adil, dan pemilihan itu berdasarkan pilihan warga, bukan berdasarkan tekanan, bukan berdasarkan ketidakseimbangan tapi karena apa yang ada pada hati nuraninya dan itu harus dijaga sama-sama,” tegasnya.


Berdasarkan pantauan tim tvOnenews.com di situs pemilu2024.kpu.go.id sekira pukul 14.00 WIB pada Jumat (16/2/2024) tercatat perolehan suara ketiga Capres-Cawapres yakni Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud.


Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies-Muhaimin memperoleh sebanyak 14.692.179 atau 24,98 persen suara. 


Sementara Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran memperoleh 33.526.056 atau sebesar 57 persen suara. 


Sedangkan, Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud memperoleh 10.597.114 atau sebesar 18,02 persen suara. 


Sementara itu, total suara yang berhasil direkapitulasi adalah sebanyak 452.069 dari 823.236 TPS atau sebesar 54,91 persen. 


Sebelumnya diberitakan, situs KPU RI https://pemilu2024.kpu.go.id/ terus merilis hasil rekapitulasi sementara hasil pemungutan suara Pilpres 2024. 


Dari pantauan tim tvOnenews.com pada Kamis (15/2/2024) hingga pukul 23.00 tercatat Capres-Cawapres, Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan dua pesaingnya yakni Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. 


Apalagi keunggulan Prabowo-Gibran dari dua paslon pesaingnya mensinyalir perhelatan Pilpres 2024 yang berlangsung satu putaran. 


Paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran tercatat memperoleh sebanyak 25.927.169 suara atau sebesar 56,92 persen. 


Sementara untuk paslon Anies-Muhaimin menduduki peringkat kedua dengan memperoleh 11.447.043 suara atau sebesar 25,13 persen. 


Sedangkan, paslon Ganjar-Mahfud berada di buncit dengan memperoleh posisi 8.176.578 suara atau 17,95 persen. 


Seperti dalam situs ini menunjukkan hasil rekapitulasi sementara penghitungan perolehan suara Pilpres 2024. 


Sebab, data tersebut dihasilkan dari penghitungan sebanyak 378.505 dari 823.236 TPS di Indonesia atau 45,98 persen. (tvone)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.