Latest Post

Calon Presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan berorasi pada kampanye di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Rabu (7/2/2024). (DOK: TIMNAS AMIN) 

 

SANCAnews.id – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, tidak ada yang bisa menghalangi masyarakat untuk datang ke Jakarta International Stadium (JIS). 

 

Diketahui, 14 juta orang telah mengakses pendaftaran Kampanye Besar Anies-Muhaimin pada Sabtu (10/2).

 

"Orang ada yang jalan kaki nggak bisa dihentikan. Boleh saja perusahaan bus dilarang, PO bus pada nggak mau, tapi kita nggak tahu sebabnya kenapa," ujarnya kepada wartawan di Garut, Jawa Barat, Kamis (8/2).

 

Ia mengatakan bahwa bagi pihaknya yang menggelar kampanye akbar bertajuk "Ber1 Berani Berubah" itu hanya untuk menunjukkan semangat perubahan. "Bagi kami ini perayaan semangat perubahan. Besok yang datang peserta, bukan penonton," tandas Anies.

 

Sebelumnya, pengunjung laman pendaftaran tiket Kampanye Akbar pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Jakarta Internasional Stadium (JIS) total mencapai 14 juta. Pendaftaran tiket itu diketahui mulai pukul 11.11 WIB, Rabu (7/2) kemarin.

 

Penyedia layanan pendaftaran tiket Kampanye Akbar AMIN, Goers mencatat 14 juta pengunjung itu hanya dalam waktu empat jam, yaitu pukul 11.00-15.00 WIB.

 

"Jumlah semakin bertambah sampai Asar, hingga ditutup karena sudah lebih dari 14 juta trafficnya," ujar co-founder Goers Niki Tsuraya Yaumi saat dihubungi JawaPos.com, Kamis (8/2).

 

Namun begitu, ia mengatakan hanya mengeluarkan tiket sesuai dengan kapasitas tempat berlangsungnya acara bertajuk "Ber1 Berani Berubah". (jawapos)


Presiden Jokowi/Net

 

SANCAnews.id – Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada, Profesor Koentjoro, menilai mengagung-agungkan Presiden Joko Widodo merupakan kesalahan fatal yang dilakukan UGM.

 

Sebab, idola ini sangat menjunjung tinggi Presiden Jokowi sehingga ia merasa tidak akan pernah salah. Hal tersebut disampaikan Prof Koentjoro dalam dialog Satu Meja di Forum KOMPAS TV, Rabu (7/2/2024).

 

“Kalau dulu kita puja-puja, barangkali kesalahan fatal kita menempatkan terlalu tinggi, sehingga merasa tidak pernah salah,” kata Koentjoro.

 

Koentjoro pun mengaku khawatir nama UGM menjadi rusak karena perilaku Presiden Jokowi dan sejumlah pihak di belakangnya yang kerap melakukan pembenaran dan kebohongan.

 

“Dibalik Pak Jokowi semua orang-orang UGM. Kalau semuanya nggak diingatkan, UGM yang hancur,” ucap Koentjoro.

 

“Karena itu dengan bahasa kasih, ayo Pak Jokowi kita kembali ke nilai-nilai dan jati diri UGM. Ayo Pak Jokowi kita jalankan demokrasi Pancasila dengan baik, tapi malah tanggapannya seperti itu.”

 

Koentjoro kecewa respons bentuk kasihnya terhadap Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat berlatar UGM justru dianggap partisan.

 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan nilai sikap sejumlah sivitas akademika kepada Presiden Jokowi partisan.

 

“Yang menurut saya sakit itu adalah kita dikatakan partisan, berpihak, kita berpihak pada siapa?” tanya Koentjoro.

 

“Wong di 01 itu ada Anies dan Muhaimin, itu UGM, kemudian di nomor 3 ada Ganjar-Mahfud itu UGM, lalu di 02 ada representasi Gibran, anaknya Jokowi, tapi ada juga di situ tokoh partainya, Airlangga Hartarto,”

 

Koentjoro pun menegaskan, sikap kecewa UGM terkait pemerintahan Presiden Jokowi disampaikan bukan tahun ini tapi sejak Oktober 2023.

 

“Ini bukan yang pertama, sejak bulan Oktober, guru besar UGM sudah membuat integritas dan budaya malu karena setelah kasus Gibran, itu juga ndak ada respons. Kemudian BEM, Gibran membuat Jokowi sebagai alumnus yang, itu saya ndak berani ngomong, itu terjadi,” ucap Koentjoro. (kompas)


Pengamat politik Rocky Gerung/Net 

 

SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung kembali mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kali ini Rocky menyoroti langkah Jokowi yang mengunci anggaran Rp50 triliun jelang Pemilu 2024.


Dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, ia menyebut tindakan Jokowi merupakan bentuk penipuan dan manipulasi politik.


"Ini bukan soal moral dan etika lagi, tapi soal keselamatan negara. Main-main anggaran bisa bikin ekonomi kolaps," tegas Rocky.


Rocky menduga, Jokowi sengaja mengunci anggaran untuk dua tujuan:


Menjamin kemenangan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden di Pilpres 2024 yang mengincar suara Jawa Tengah.


Menutupi kebocoran anggaran dan skandal korupsi di lingkaran pemerintahannya.


"Jokowi panik karena elektabilitasnya rendah. Dia ingin memastikan Gibran menang dan menutupi semua skandalnya," kata Rocky.


Rocky juga mengkritik DPR yang diam seribu bahasa atas tindakan Jokowi. Ia menduga, DPR telah disuap oleh Jokowi agar tidak memprotes penguncian anggaran.


"DPR sudah disogok dengan cashback politik. Mereka diam karena takut kehilangan jatah proyek," ungkap Rocky.


"Sistem keuangan modern itu langsung dikunci aja, kan otomatis itu sistemnya terkunci. Tapi mengunci itu kan dasarnya karena memang betul darurat. Kalau enggak darurat kan bisa nego lagi dengan DPR," kata Rocky.


Rocky mempertanyakan alasan Jokowi memblokir anggaran di tengah situasi politik yang memanas.


Ia menduga langkah ini dilakukan untuk mengamankan dana bansos agar tidak digunakan untuk kepentingan politik.


"Ini menunjukkan kecemasan Jokowi bahwa nanti kalau dia enggak kasih 'share' yang terlalu signifikan, nanti proposal-proposal dia Prabowo juga bisa dikurangi. Jadi sejak awal, kira-kira Jokowi mengasih kesan, 'Wahai rakyat, ini kalau Pak Prabowo menang, itu sebetulnya 'share' terbesar dari saya tuh'," ungkap Rocky.


Rocky menilai, langkah Jokowi ini berbahaya dan berpotensi merusak demokrasi.


 Ia pun mendesak Sri Mulyani untuk tidak menuruti perintah Jokowi dan memblokir anggaran tersebut.


"Saya kira Sri Mulyani dipanggil lagi oleh Jokowi dan seperti biasa Sri Mulyani sebagai kasir kan dia enggak punya hak untuk protes. 'Lu cari itu, lu keluarin tuh', kira-kira begitu pembicaraannya di pasar Tanah Abang," kata Rocky.


"Ini semakin menunjukkan banyak orang dan juga mahasiswa ini enggak salah kalau bencana elektoral keluarga itu buat Jokowi itu lebih menakutkan ketimbang bencana Covid ya yang menimpa seluruh bangsa," imbuhnya.


Rocky juga mengingatkan PDIP untuk bersuara dan mempertanyakan langkah Jokowi. Ia menilai, PDIP seharusnya menjadi pihak yang paling kritis terhadap kebijakan pemerintah.


"Tetap ini kelakuan PDIP juga ini kayak oportunis gitu. Ada hal di depan mata dia diam. Kalau dianggap bahwa Jokowi curang, ya PDIP aja yang bilang, 'Kita mau berhenti ikut tahapan Pemilu berikutnya'," kata Rocky.


Lebih lanjut, Rocky menyerukan agar rakyat dan mahasiswa bergerak untuk memakzulkan Jokowi.


"Ini sudah saatnya rakyat dan mahasiswa bangkit melawan kecurangan Jokowi. Dia harus dimakzulkan sebelum dia menghancurkan negara ini," serunya. (viva)


Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau kegiatan sembako murah di Kelurahan Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat, (Senin 22 Januari 2024) 

 

SANCAnews.id – Politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni angkat bicara soal bantuan sembako murah yang disalurkan Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

 

Anggota Komisi III DPR itu mempertanyakan kemasan sembako berwarna biru muda yang identik dengan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

 

Dalam foto yang beredar di media sosial, Heru Budi terlihat membagikan sembako yang dibungkus tas berwarna biru muda kepada warga. Tas tersebut bertuliskan slogan “Jakarta Sukses untuk Indonesia” dengan warna merah dan hitam.

 

Di samping tas berwarna biru tersebut, terlihat sejumlah karung beras seberat 5 kilogram yang belum terbungkus, ditumpuk dengan karung serupa di atasnya.

 

Foto lain menunjukkan Heru Budi membagikan sembako itu di depan spanduk bertuliskan "Sukses Jakarta untuk. Indonesia, Sembako Murah Pemprov DKI Jakarta Tahun 2024". Tak lupa, wajah Heru Budi terpampang di dalam spanduk itu. Adapun spanduk itu berwarna biru tua.

 

Dalam keterangan tertulis Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI yang diterima Tempo, Heru Budi membagikan sembako murah saat mengunjungi Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, dan Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat, pada Rabu, 7 Februari 2024. Titik pembagian sembako terletak di kantor Kecamatan Duren Sawit dan kantor Kelurahan Koja.

 

Melalui akun Instagram pribadinya, Sahroni mengucapkan terima kasih kepada Heru Budi atas perhatiannya kepada masyarakat Jakarta. Namun, dia mempertanyakan bungkusan sembako murah yang dia anggap telah berubah warna.

 

Menurut Sahroni, sebelum berwarna biru muda, bungkus sembako yang dibagikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berwarna merah-putih. "Saya agak heran kenapa sekarang berubah warna bungkusan yang biasanya warna merah-putih sekarang berubah warna jadi ke paslon tertentu," kata Sahroni saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Kamis, 8 Februari 2024.

 

Sahroni mengkhawatirkan tak hanya bungkus sembako yang akab berubah, tetapi juga bendera Indonesia. "Lama-lama bendera Indonesia ganti warna," ujarnya.

 

Kendati begitu, Sahroni mengaku ragu Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu bisa menerima aduan tentang tas sembako berwarna biru muda yang dibagikan Heru Budi. "Karena hanya identik warna saja," kata dia.

 

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan DKI yang mengelola pembagian sembako itu belum merespons upaya konfirmasi Tempo.

 

Di media sosial X, warna tas sembako murah itu juga menjadi perbincangan. Foto Heru membagikan sembako murah itu diunggah oleh akun @Ar*********5. Dalam unggahannya itu, akun itu menyebutnya sebagai bansos DKI rasa pilpres. "Bansos DKI Rasa Pilpres Biasa nya Bansos Goodie bag nya ada tulisan dari Kemensos atau Pemprov. Lah ini Bansos pakai Goodie bag Warna Paslon Pj Gubernur Rasa Timses beras langka dan mahal di pasaran padahal sudah impor 2 juta ton!!! Apa beras nya sedang di pakai untuk kampanye  paslon? #BansosRasaPilpres" (tempo)


Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI saat menggelar jumpa pers di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2024) 

 

SANCAnews.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) pun menyuarakan kritik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai tidak netral alias memihak salah satu calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres).


Menurut Ketua Koordinator BEM SI Hilmi Ash Shidiqi, apa yang ditunjukkan Presiden Jokowi saat ini merupakan wujud dari sifat aslinya yang kurang baik.


"Jokowi memang nampak seperti  orang Jawa yang penuh unggah-ungguh dan berkarisma, piawai pribadinya khas orang Jawa pada umumnya. Namun, watak asli Jokowi bergitu jahat," ujar Hilmi kepada wartawan di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2024).


Lebih lanjut, Hilmi menyesalkan langkah sikap Jokowi yang membagikan bantuan sosial (bansos) jelang Pemilu 2024. Sebab, bansos yang dibagikan tersebut lebih besar ketimbang yang disalurkan kepada masyarakat saat pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pembagian bansos saat ini dinilai menjadi alat untuk memenangkan pasangan capres-cawapres tertentu.


"Padahal sehatinya bansos hadir untuk kepentingan rakyat, tetapi dengan watak busuknya dijadikan alat untuk pansos," katanya.


Menurut Hilmi, Jokowi kini telah mengesampingkan asas demokrasi dan mengabaikan etika. Dia pun tak ragu mendorong Jokowi untuk segera dimakzulkan.


"Presiden Jokowi makin kesini makin punya nyali untuk merusak dan mengacak-acak demokrasi. Narasi masyarakat mengenai Presiden Jokowi menghiraukan etika patut dimakzulkan, dan perusak demokrasi memang perlu digaungkan lebih keras lagi," ujar Hilmi menegaskan. (inilah)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.