Latest Post

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menyapa para pendukungnya saat kampanye terbuka di Lapangan Karang Pule, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Selasa (5/2/2024) 

 

SANCAnews.id – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengajak seluruh pendukungnya dari seluruh daerah di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Barat (NTB), untuk meramaikan kampanye di hari terakhir Pilpres 2024 di Jakarta International Stadium (JIS) pada 10 Februari.


"Pergi ke JIS bukan wajib, yang bisa berangkat ke JIS, berangkat ke JIS; tetapi, yang lebih penting mengamankan suara di tiap-tiap TPS (tempat pemungutan suara) dan lebih penting juga menambah suara di tiap-tiap TPS, betul?" kata Anies Baswedan saat kampanye akbar di Lapangan Karang Pule, Kota Mataram, NTB, Selasa (6/2/2024).


Anies mengaku banyak mendapatkan kabar dari para pendukungnya yang sudah mulai berangkat ke Jakarta untuk menghadiri kampanye akbar pamungkas di JIS tersebut.


"Hari ini, saya banyak menerima kabar, ada yang berangkat naik sepeda, ada yang jalan kaki, ada yang menyewa kendaraan; semua berangkat menuju JIS untuk tanggal 10 Februari 2024," katanya.


Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun berpesan kepada para pendukungnya yang akan hadir di JIS untuk selalu menjaga nama baik, ketulusan, dan keikhlasan selama berada di Jakarta.


"Saya sampaikan kepada semua, jaga niat baik; dan bagi yang tidak berangkat, jumlahnya lebih banyak, tambahkan suara di tiap TPS, jaga suara di TPS, berkumpul di RT, RW, desa, kampung, kompleks, tambahkan suara untuk nomor satu, AMIN. Insyaallah kita berhasil nanti pada 14 Februari 2024," ujarnya.


Ikut menemani Anies Baswedan dalam kampanye di Kota Mataram itu ialah istrinya, Fery Farhati, dan putrinya, Mutiara Annisa Baswedan. Tak hanya itu, sejumlah kader dan pengurus partai Koalisi Perubahan juga tampak hadir, di antaranya pengurus Partai NasDem, PKB, PKS, dan Partai Ummat.


Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.


Masa kampanye Pilpres 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. (inilah)


Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan/Ist 

 

SANCAnews.id – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku kaget dengan antusiasme yang ditunjukkan masyarakat Sulawesi Utara saat tiba di Kota Manado.


Sebab, meski tiba di bandara pukul 03.00 Wita, masyarakat yang hadir menyambut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 masih sangat ramai.


"Saya tidak membayangkan jam 3 pagi begitu banyak masyarakat di Bandara, saya sampai terharu melihatnya," kata Anies pada wartawan di NasDem Tower, Manado, Sulawesi Utara, Senin (5/2/2024). 


Menurutnya, sudah terbiasa disambut masyarakat jika hadir ke suatu daerah pada pukul 7 atau 8 pagi, namun untuk kali ini sangat mengejutkan. 


 "Kalau kita bilang jam 8 pagi ramai orang di Bandara itu normal, tapi kalau jam 3 pagi dan ramai artinya mereka sedang menjemput harapan," tegas Anies. 


 Dia juga menyebutkan tindakan masyarakat tersebut tergerak dari hati bukan karena sebuah bayaran.  "Tidak ada yang bisa seperti ini dengan bayaran. 


Ini datang dengan sepenuh hati, datang dengan membawa semangat dan itu membuat saya berangkat dari Manado meneruskan perjalanan dengan membawa semangat teman-teman di sini," tuturnya. 


Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 14 November 2023 telah menetapkan tiga pasangan capres dan cawapres menjadi peserta Pilpres 2024. 


Ketiganya adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3. 


KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024. (tvone)


Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (IKA Fisipol) UKI, Marlen Sitompul/Ist 

 

SANCAnews.id – Alumni Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini tidak pernah memihak atau menyatakan dukungan terhadap Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-cawapres) Nomor Urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.


Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IKA Fisipol) UKI Marlen Sitompul menegaskan pihaknya tidak akan mendukung calon presiden atau wakil presiden yang rekam jejaknya bermasalah dan melanggar konstitusi.


“Tidak ada toleransi bagi capres dan cawapres yang melanggar etika dan konstitusi hanya untuk melanggengkan kekuasaan,” tegasnya dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (6/2).


"Paman Gibran Anwar Usman sebagai mantan Ketua MK dan Ketua KPU Hasyim Asy'ari juga dinyatakan melanggar etika terkait pencalonan Gibran sebagai Cawapres. Lantas apa yang diharapkan dari seorang pemimpin yang secara jelas pencalonannya melanggar etika," imbuhnya.


Ketua Koordinatoriat Wartawan Parlemen periode 2020-2022 ini menegaskan, Gibran merupakan buah dari demokrasi yang dipaksakan. Dia juga merupakan representasi dari politik dinasti yang dirancang oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).


"Gibran lolos sebagai Cawapres dengan cara tidak terhormat. Bagaimana konstitusi kita diperkosa hanya untuk kepentingan putra Jokowi tersebut," tegasnya.


Marlen juga menyoroti keberpihakan Presiden Jokowi kepada Prabowo-Gibran. hal tersebut dinilainya sangat tidak etis. Terlebih, cara-cara yang tidak elok untuk memenangkan Prabowo-Gibran juga dipertontonkan Jokowi secara terang-terangan.


"Seperti kita lihat Presiden Jokowi dengan ugal-ugalan membagikan Bansos di sejumlah daerah, tujuannya apa kalau bukan untuk mendongkrak keterpilihan Prabowo-Gibran. Presiden Jokowi dengan tidak ada rasa malu menggunakan APBN untuk memenangkan putranya," tegasnya lagi.


Marlen juga menyesalkan langkah sejumlah alumni yang mengatasnamakan alumni UKI dan mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran. Karenanya, dia meminta, agar alumni tidak mengatasnamakan tidak menggunakan UKI untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.


“Karena selaku ketua IKA Fisipol UKI, setahu saya hingga saat ini DPP IKA UKI belum memutuskan dukungan kepada pasangan capres-cawapres tertentu,” tandas Marlen. (rmol)


Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan, disambut ribuan warga Nusa Tenggara Barat/Ist 

 

SANCAnews.id – Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan mengapresiasi ribuan masyarakat yang hadir dalam kampanye akbar di Lapangan Karang Pule, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), meski cuaca sedang panas, Selasa (6/2).


Calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan ini menilai masyarakat NTB datang ke Lapangan Karang Pule karena hati nuraninya, bukan karena mendapat bayaran.


"NTB benar-benar luar biasa. Apakah ada yang datang karena bayaran? Ini bukan jenis orang-orang yang mau berkumpul karena bayaran. Di sini bukan orang-orang yang bisa dibeli harga dirinya," tegas Anies, disambut tepuk tangan simpatisan.


Capres yang diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa, itu menganggap antusiasme masyarakat NTB sebagai tanda makin kencangnya keinginan untuk perubahan.


Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar itu juga optimistis semangat dari NTB bisa menyebar ke seluruh Indonesia.


"Saya bersyukur bisa kembali ke NTB dan menemukan semangat yang luar biasa. Dari sini kita yakin, semangat perubahan akan menyebar ke seluruh Indonesia," tandasnya. (rmol)


Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran vs Jokowi-Gibran/Ist 

 

SANCAnews.id – Gerakan moral yang disuarakan civitas akademika berbagai perguruan tinggi menjadi sinyal bagi rezim Presiden Joko Widodo untuk menghentikan pelanggaran etik dan dugaan penyalahgunaan kekuasaan.


Hal ini disampaikan Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/2). Hal tersebut disampaikan Direktur Lembaga Penelitian Lanskap Politik Indonesia Andi Yusran saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/2).


"Beberapa episode pelanggaran tersebut secara kasat mata diperlihatkan oleh elite pemerintahan dengan tanpa rasa malu seperti upaya personifikasi bantuan sosial yang seakan berasal dari pasangan salah satu paslon," kata Andi.


Bahkan Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan juga sempat berujar bansos dan bantuan langsung tunai (BLT) merupakan pemberian Presiden Jokowi.


Terkait upaya penyalahgunaan kekuasaan, analis politik Universitas Nasional itu membeberkan, aparatur negara diduga kuat dimanfaatkan menjadi garda pemenangan salah satu paslon.


"Saran saya sebaiknya Jokowi mengambil sikap dan memilih salah satu dari dua opsi pilihan, yakni kembali ke istana dan menjadi pengayom bangsa sebagai kepala negara atau mengundurkan diri dan fokus untuk pemenangan anaknya dalam Pilpres 2024," tegas Andi. 


"Tindakan tersebut adalah jauh lebih terhormat, ketimbang cara yang dilakukan seperti saat ini," pungkas Andi.


Sebelumnya, civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan petisi yang ditujukan untuk Presiden Joko Widodo alias Jokowi.


Para guru besar itu menyoroti pernyataan kontradiktif presiden tentang keterlibatan pejabat publik dalam kampanye politik, antara netralitas dan keberpihakan.


Lalu menyinggung soal pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi (MK) dan keterlibatan aparat penegak hukum dalam proses demokrasi perwakilan yang sedang bergulir.


Langkah civitas akademika UGM itu pun segera melahirkan keberanian Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI), yang juga mengaku kecewa atas intervensi penguasa terhadap aparatur negara.


Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta juga menilai, saat ini Indonesia sedang mengalami darurat kenegarawanan yang bisa berujung pada ambruknya sistem hukum dan demokrasi.


Bahkan pada hari ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Ciputat turut bersuara terkait kondisi kekinian kebangsaan dan bernegara. (*)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.