Latest Post

Prabowo Subianto 


SANCAnews.id – Memasuki musim pemilu, situasi politik Indonesia terus menjadi sorotan berbagai media asing. The New York Times, surat kabar asal Amerika Serikat, menyoroti calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, terkait demokrasi.


Pada artikel berjudul 'Why This Presidential Front-Runner Is Stirring Fears of the 'Death of Democracy', New York Times (NYT) menyebutkan pandangan dari sejumlah kritikus terkait pencalonan Prabowo Subianto dalam Pilpres RI 2024 dan ancaman terhadap demokrasi di Indonesia apabila Prabowo menang dalam Pemilu.


Direktur Institut Demokrasi dan Perdamaian Setara menyebutkan apabila Prabowo terpilih, maka demokrasi di Indonesia akan mati.


“Yang akan terjadi adalah matinya demokrasi,” kata Hendardi mengutip dari NYT, Selasa (23/1/2024).


Dalam artikelnya, NYT memaparkan dugaan terhadap keterlibatan Prabowo dalam penculikan aktivis pro-demokrasi pada 1998. Ia juga dituduh melakukan kekejaman selama pendudukan militer yang kejam di Timor Timur.


“Meski begitu, Prabowo Subianto telah menghabiskan dua dekade terakhir mencoba politik demokratis, menampilkan kepribadian yang berbeda dalam berbagai upaya untuk menjadi pemimpin Indonesia,” tulis NYT.


Menurutnya, kemunculan Prabowo dengan bantuan calon wakil presiden yang merupakan putra dari presiden yang akan segera pensiun Joko Widodo, telah membuat khawatir jutaan masyarakat Indonesia yang masih mengingat pemerintahan brutal dan kleptokratis Suharto, mantan bos dan ayah mertua Prabowo.


Dalam perjalanan kampanyenya, Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, bak menepis kekhawatiran masayarakat mengenai rekam jejaknya. Kini, sebulan sebelum pemilu hampir setiap jajak pendapat menunjukkan bahwa Prabowo, memimpin pada putaran pertama pemungutan suara.

 

“Kami sudah lama menentang Prabowo. Dan dengan kekuatan kami yang terbatas, kami masih bisa mencegahnya untuk maju. Tapi sekarang dia telah mendapatkan dukungan ini,” ucap Hendardi dirangkum dari NYT.


NYT menyebutkan, Prabowo adalah simbol 32 tahun pemerintahan Suharto bagi banyak orang Indonesia. Setelah penggulingan Suharto pada tahun 1998, ia diberhentikan dari militer Indonesia setelah angkatan bersenjata mengetahui bahwa ia terlibat dalam penculikan dan penyiksaan terhadap aktivis pro-demokrasi.


Sejumlah aktivis hingga kini masih hilang dan dikhawatirkan telah meninggal dunia. NYT juga menyoroti Prabowo yang kebal terhadap hukum karena tak pernah dipidana meski memiliki rekam jejak soal hak asasi manusia yang sangat banyak.


Akibat aksinya tersebut, Amerika Serikat bahkan melarangnya memasuki negara tersebut selama bertahun-tahun.


“Pada tahun 2014, saat maju dalam pencalonan presiden pertamanya ia menampilkan dirinya sebagai orang kuat di bidang militer, meneriakkan pidato-pidato nasionalis, namun kalah dari Joko Widodo. Lima tahun kemudian, Ia kembali mencalonkan diri dengan menunjukkan citranya sebagai seorang Muslim yang taat dan mengandalkan omongan komunal, sambil menuduh Jokowi diam-diam menjadi “Kristen Tionghoa”,” lanjutnya.


Prabowo yang kembali gagal kemudian mengklaim bahwa dia adalah korban kecurangan pemilu dan mengumpulkan kelompok Islam garis keras untuk memprotes hasil demonstrasi jalanan yang penuh kekerasan.


Dalam kampanye kali ini, Prabowo maju bersama Gibran Rakabuming Raka, putra dari presiden sebelumnya, Joko Widodo. Ia kemudian mencoba menghilangkan reputasinya sebagai orang yang mudah marah dengan menggambarkan dirinya sebagai seorang kakek yang gemoy, atau imut, yang menari di rapat umum.


Mengutip NYT, Wakil Ketua Dewan Penasehat tim kampanye Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, yang dulunya menjadi kritikus keras terhadap Prabowo bahkan mengatakan calon presiden tersebut telah banyak belajar setelah dikelilingi pendukung Jokowi sebelumnya.


“Dia tidak lagi bertugas di militer, jadi dia harus berperan sebagai politisi sipil – mudah dijangkau, mudah diakses, dan lebih ramah,” kata Budiman, yang merupakan tahanan politik di bawah rezim Suharto.


“Perubahan ini mendapat perhatian di kalangan generasi muda Indonesia, yang merupakan kelompok pemilih terbesar di negara ini. Orang-orang yang berusia di bawah 30 tahun tidak tumbuh besar di bawah pemerintahan Suharto, dan banyak dari mereka yang hanya mengetahui sedikit tentang kengerian rezim Suharto karena hal-hal tersebut tidak tercakup dalam buku-buku pelajaran di negara ini,” tutup NYT. (tvone)

Anies Baswedan dihadang salah seorang warga usai acara kampanye di Lapangan Jambidan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (23/1/2024) 


SANCAnews.id – Teriakan Presiden Anies dari simpatisan menggema dalam kampanye terbuka di Lapangan Jambidan, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (23/1/2024).


Acara tersebut dihadiri oleh Calon Presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan simpatisan dari 5 kabupaten/kota di DIY.


Isak tangis dan harapan Anies memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dari salah satu warga pun turut mewarnai acara tersebut.


"Presiden harus Pak Anies," kata salah seorang warga sambil menangis saat menghadang Anies Baswedan. 


Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan melihat antusiasme warga untuk hadir dalam acara hari ini sangat luar biasa. 


"Yogya luar biasa. Yogya istimewa dan antusiasme masyarakat dari berbagai kabupaten/kota di DIY menunjukkan semangat perubahan yang amat tinggi," ucap Anies. 


"Ini saja masih ada rombongan yang tidak bisa masuk. Ada beberapa kendala teknis. Kok bisa jalanan tertutup. Kok bisa tempatnya tidak bisa dilewati. Jadi banyak yang mau datang tapi terhambat tidak bisa ke lokasi," sambungnya. 


Anies juga merasa bersyukur bisa pulang ke kampung halamannya bertemu masyarakat Yogya. Terlebih dalam kampanye hari ini, dirinya mendapat dukungan massa dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 


"Di Yogya massa PPP banyak. Ini menggambarkan basis grassrote PPP nampaknya berbeda dengan struktur. Kami sendiri tidak punya datanya. Kalau di Yogya nampaknya aspirasi cukup kuat," ungkap Anies. (tvone)


Pegiat media sosial Denny Siregar/Net 


SANCAnews.id – Pegiat media sosial Denny Siregar menyebut calon presiden nomor satu dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, terancam jika calon presiden nomor dua dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, memenangkan Pilpres 2024.


Pasalnya, Prabowo Subianto kini sepertinya masih menyimpan dendam kepada Anies Baswedan yang menilai kinerjanya mendapat nilai 11 dari 100 pada debat capres ketiga yang digelar, Minggu (7/1/2024)


"HAHAHAHA.. Prabowo masih dendam ama Anies aja. Padahal udah 2 minggu pasca debat lho.. Wah bahaya nih Anies kalo doi yang jadi Presiden..," ucap Denny Siregar dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Senin (22/1).

Salaman Capres 01-02/Net 


Untuk diketahui, dalam acara Komunitas Ojol Penggemar Erick Thohir (Ojol ET) di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/1), capres nomor urut dua Prabowo Subianto bertanya nilai dirinya kepada para hadirin.


"Boleh saya tanya 1? Boleh saya minta 1 pertanyaan? Saudara kasih nilai berapa kepada saya?," tanya Prabowo dikutip dari Kumparan.


"100," jawab para ojol serentak.


Kemudian Menteri Pertahanan itu curhat mengenai orang yang memberinyai nilai 11 dari 100. Dia tidak menyebutkan nama yang dimaksud, namun nilai tersebut sempat disampaikan Anies Baswedan dalam debat capres ketiga.


"Saya beberapa hari yang lalu sedih. Saya dikasih nilai 11 dari 100. Emang lo siape? Tanya ini rakyat Indonesia nilainya berapa," katanya.


"100," jawab ojol.


"Wah itu ketinggian. Terima kasih," lanjut Prabowo.


Para ojol pun meminta Prabowo untuk berjoget setelah pertanyaan nilai. Dia kemudian menyinggung mengenai capres yang disebut harus mempunyai gagasan, lalu berjoget sesuai permintaan para ojol.


"Nanti saya dimarahin lagi. Katanya capres harus punya gagasan. Katanya capres harus ngomongnya sopan-sopan. Ada musik gak? Mane musiknye," ujar dia. (populis)


Goenawan Mohamad 


SANCAnews.id – Goenawan Mohamad menyebut Gibran berhak bersikap sombong di hadapan Mahfud MD. Pasalnya, ada prestasi Gibran yang tidak dimiliki Mahfud. Apa itu?


Dalam cuitannya di akun x, penulis esai yang juga pendiri Salihara ini menyebut prestasi Gibran adalah berhasil menjadi anak presiden.


“Tidak berhakkah Gibran bersikap sombong dlm debat dgn Prof Mahfud? Menurut saya berhak. 


Gibran punya prestasi yg tak pernah diraih Prof. Mahfud: berhasil jadi anak Presiden,” tulis Goenawan Mohamad pada akun X miliknya, @gm_gm. Warganet pun merespons. 


Ada yang mendukung pendapat Goenawan Mohamad, ada pula yang menolak, 


“Met Pagi cecunguk” PERUSAK DEMOKRASI JGN heran dgn etika Gibran ingat dia jd cawapres krn PRODUK CACAT MK Hasil PELANGGARAN MORAL BERAT Paman MK Terlalu naif berharap pda produk yg sejak awal muncul krn kecurangan di MK & kolusi intervensi istana demi POLITIK DINASTI JOKOWI 🤮🤮,” tulis @CarolineSarah5. 


“Reaksi membaca tuwit mas gun: sombong,adalah sifat tercela yg di sematkan pada Iblis,tatkala menolak diperintahkan sujud pada Adam,Kau ciptakan Adam dari tanah,sedang Aku dari Api,” tulis @akangewok_. 


Namun, selain yang mendukung pendapat Goenawan Mohamad, banyak pula yang membela Gibran. 


“Dan Gibran dlm kapasitasnya sbg Walkot sdh hasilkan karya nyata di Solo, tdk spt kamu yg di usia tuamu malah kehilangan wisdom. Bolehkah Anies dan Ganjar bersikap sombong dan merendahkan Prabowo dlm debat? 


Kamu ini semakin kesini tambah kesana… 🤣,” bela @irwanka5. 


“Dengan enteng bilang “Pertanyaan receh gak perlu di jawab* apa itu bukan kesombongan yg sundul langit,” ujar @AwieMaja. 


“Prof Mahfud kalah dalam networking, beliau ga mampu merubah suatu UU dalam waktu sinkat🤪,” ungkap @harya_bima. 


“Bagi saya, ga salah kok. Pak Gibran berhak. Berarti kubu 02 sdh MENGIMPASKAN donk… Jadi yaudah, Legowo aja. Namanya ruang debat,” sambung @EfendiYanto. 


“Betul. Jadi anak presiden itu prestasi yg paling sulit diraih. Ga bisa sembarangan milih bapak,” ketus @DimasAhimsa. 


Sebelumnya diberitakan, ulah Gibran yang celingak celinguk ke arah Mahfud Md saat cawapres 03 itu baru saja menjawab terkait green inflation, mendapat sorotan publik. Banyak yang menyebut aksi Gibran itu tak pantas. 


Putri Gusdur, Alissa Wahid menulis, “Pelajaran penting ujntuk kita yang punya anak, terutama yang belum dewasa: bantu mereka membedakan sikap kritis & sikap tegas, dengan sikap merendahkan & sikap melecehkan. 


” Sementara itu, Fahri Hamzah dalam akun X @Fahrihamzah, mengatakan, “Makanya jangan anggap remeh anak muda, sekarang begitu dia mulai bisa iseng dan usil kalian kelabakan sendiri. 😀😀🩵🩵🙏🙏✌️✌️.” (herald)




SANCAnews.id – Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi sorotan netizen usai menunjukkan tingkah yang dianggap songong dalam debat cawapres keempat Pemilu 2024. Debat berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Minggu 21 Januari 2024 pukul 19.00 WIB.


Ada enam tema utama yang dibahas, antara lain Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa. 


Momen kontroversial muncul ketika Gibran terlihat melakukan gerakan mencari sesuatu dengan cara membungkuk dan meletakkan tangan di pelipis, sambil menoleh ke kanan dan kiri.


Saat memberikan pertanyaan kepada Mahfud MD, Gibran menjadi sorotan setelah menggunakan singkatan yang tidak dikenal oleh lawannya, “Bagaimana cara mengatasi greenflation?” tanya Gibran.


Moderator berusaha menegurnya untuk menjelaskan singkatannya, tetapi Gibran menanggapinya dengan mengatakan bahwa ia tidak merasa perlu menjelaskan karena Mahfud MD adalah seorang professor.


"Ini tadi tidak saya jelaskan karena beliau kan seorang professor," tukas Gibran, ketika mendapatkan terguran tersebut, dilansir MalangNetwork.com dari kanal YouTube KPU RI.


Netizen langsung melayangkan merespons atas sikap Gibran yang dinilai terlalu tengil itu dengan membanjiri tweet di media sosial X untuk menghujat cawapres nomer urut 2 tersebut.


Banyak yang menilai sikap Gibran terlihat songong, terutama setelah mendengar jawaban Mahfud MD yang tampak tidak memuaskannya.


Sebuah tweet dari @faizalassegaf menyebut Gibran sebagai anak haram konstitusi yang sangat songong, mendukung sikap Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar yang juga makin tegas melawan Gibran.


"Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar alias Gus Imin terlihat makin tegas melabrak anak haram konstitusi yang sangat songong," tulisnya.


Tak hanya itu, @faizalassegaf juga menyebut Gibran sebagai copy paste Jokowi, yang menurutnya terkenal dengan tipu-tipu.


"Si Bocil hanya jago ngeles dan asbun, tak beda dengan Jokowi yang terkenal tipu-tipu. Gibran adalah copy paste politik pinokio jilit dua," tambahnya.


Sementara, @UmarSyadatHsb__ mengecam sikap Gibran yang dianggap tidak memiliki etika di depan umum.


“Kalian tahu ucapan ndasmu etik oleh Bowo malam ini langsung dipraktikkan oleh Gibran di forum yg ditonton jutaan orang Indonesia. Songong mentang2 anak presiden. Sekelas Prof Mahfud dia olok2 di depan publik yg menontonnya. Asli gak punya etika,” tulisnya.


Tak ketinggalan, Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, juga ikut menyayangkan sikap Gibran.


"Menyayangkan sikap mas @gibran_tweet malam ini. Sedikit jahil berbeda dengan sikap melecehkan orang lain. Dan itu yang tadi ditunjukkan mas Gibran berulang-ulang kepada kedua kandidat lain," kata @alissawahid.


“Minta maafnya tidak tulus, mas,” tambahnya.


Sejumlah netizen juga menyoroti bahwa sebagai seorang calin pemimpin, Gibran seharusnya memiliki akhlak mulia, beradab, dan beretika, terutama di depan orang yang lebih tua dan di hadapan umum, sebagaimana ditegaskan cuitan dari @cerdikpisan.


“Pemimpin itu berakhlak mulia, beradab, dan beretika kepada yang lebih tua dan dewasa, apalagi di depan umum???” jelasnya.


Kontroversi sikap Gibran dalam debat cawapres keempat ini menjadi topik panas di X, dengan banyak netizen mengklaim kehilangan rasa hormat terhadapnya.


Mereka menilai perilaku Gibran tidak sesuai dengan etika yang seharusnya dimiliki oleh seorang calon wakil presiden. (jatimnetwork)




SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.