Terpecah Suara NU ke Prabowo, Ganjar dan Anies
Potongan video lain menampilkan suasana di dalam bus yang terisi penuh anggota Muslimat NU. Pesannya mereka siap mensukseskan harlah Muslimat NU di GBK Jakarta dan siap memenangkan AMIN di pilpres 2024
SANCAnews.id – Perayaan Hari Lahir (Harlah) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ke-78 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/1) tak bisa dilihat sebagai wujud dukungan penuh sayap organisasi NU terhadap presiden. pasangan calon (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Deklarasi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa terhadap Prabowo-Gibran dibayangi acara Istigasah puluhan ribu anggota Muslimat NU yang dihadiri istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh , di Jatim Expo, Surabaya, Jumat (19/1)
"Bahkan acara di Surabaya itu dianggap saingan (harlah) di Jakarta. Jadi kira-kira 03 (Ganjar-Mahfud) juga ingin memberi sinyal bahwa mereka didukung oleh Muslimat. Artinya ada yang pecah juga," kata guru besar ilmu politik Universitas Airlangga Kacung Marijan kepada Media Indonesia.
Muslimat NU diketahui berdiri sejak 29 Maret 1946. Perayaan harlah di hari ini atau kurang dari sebulan sebelum pemungutan suara Pemilu 2024 dinilai bermuatan politis. Kendati demikian, Kacung berpendapat percepatan itu masuk akal. Sebab, Maret mendatang sudah memasuki bulan puasa.
Di sisi lain, Kacung juga menilai politisasi Muslimat sebagai hal yang wajar. Ia menilai perayaan Harlah Muslimat NU ke-78 di Jakarta adalah upaya untuk memamerkan kekuatan organisasi tersebut yang memiliki massa besar, "Bahkan kekuatan Muslimat dalam sisi jumlah untuk mobilisasi lebih hebring dibandingkan dengan NU-nya. Soal motif politik, ya wajar saja, itu sangat bisa dipahami. Apalagi Ketua Muslimat (Khofifah) kan sudah declare dukung 02 (Praowo-Gibran)," pungkas Kacung.
Sementara itu, meskipun Ketua Muslimat menyatakan dukungan ke Prabowo-Gibran, para kader Muslimat di akar rumput tetap setia mendukung pasangan Anies Baswedan-Gus Muhaimin Iskandar (AMIN). Hal itu terlihat ketika para anggota Muslimat NU Jawa Timur membuat video yang menampilkan video bersama ibu-ibu lainnya menyatakan dukungan pada AMIN di tengah-tengah peringatan harlah di GBK.
Untuk persoalan pilpres, mereka mengaku tidak ingin berkompromi dan diintervensi. Meski ketumnya menyatakan dukungan ke Prabowo-Gibran, tidak dengan para kader Muslimat di akar rumput. Mereka memilih berseberangan dengan Khofifah, dengan mendukung Paslon 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
“Kami Muslimat NU Jatim berharlah di GBK Jakarta. Tetapi kami semua, Muslimat NU Jatim siap memenangkan AMIN, Anies-Gus Muhaimian di 2024,” kata seorang ibu yang dijawab menang, menang, menang oleh ibu-ibu yang lain.
Hal serupa ternyata tidak hanya ditampilkan dalam satu potongan video saja. Ada video lain menampilkan suasana di dalam bus yang terisi penuh anggota Muslimat NU. Pesannya sama, mereka siap mensukseskan harlah Muslimat NU di GBK Jakarta dan siap memenangkan AMIN di pilpres 2024.
“Tetap setia, memenangkan Anies-Muhaimin, AMIN, menang, menang, menang,” teriaknya memimpin semua anggotanya. (mediaindonesia)