Latest Post

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD/Net 


SANCAnews.id – Jurnalis senior Dandhy Laksono mengklaim calon wakil presiden nomor urut tiga sekaligus Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD merupakan contoh intelektual yang mencari keamanan pada jabatannya.


Pasalnya, Mahfud MD bungkam dan mengikuti rezim saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) membunuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun kini setelah menjadi calon wakil presiden ia berjanji akan mengembalikan UU KPK yang lama jika menang Pilpres 2024. pemilihan.


"Mahfud ini contoh intelektual yang cari aman demi jabatan. Saat KPK dihabisi Jokowi, dia membisu dan tetap ikut rezim," ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu (17/1).


"Kini ketika KPK (terbukti) busuk dan dia mengincar jabatan baru, dia akan ngomong apa saja. Termasuk jadi petugas partai yang justru inisiator revisi UU KPK," imbuh Dandhy.


Mahfud ini contoh intelektual yang cari aman demi jabatan. Saat KPK dihabisi Jokowi, dia membisu dan tetap ikut rezim.


Kini ketika KPK (terbukti) busuk dan dia mengincar jabatan baru, dia akan ngomong apa saja. Termasuk jadi petugas partai yang justru inisiator revisi UU KPK. https://t.co/wt71lKqfSE


— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) January 16, 2024

Sebelumnya, cawapres nomor urut tiga Mahfud MD berjanji akan mengembalikan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK seperti dulu, sebelum dilakukan revisi.


"Untuk KPK yang sekarang kepercayaan agak kurang. Tapi menurut saya, KPK masih diperlukan karena dulu pernah berjaya dengan undang-undang yang dulu," kata Mahfud ketika Bedah Gagasan dan Visi Calon Pemimpin Bangsa yang digelar di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, pada Sabtu, 13 Januari 2024 dikutip dari Tempo.


Untuk diketahui, pada tahun 2019 silam, DPR dan pemerintah merevisi UU KPK, dan hasilnya malam membuat kinerja lembaga anti rasuah itu dinilai melemah dan KPK seperti di bawah rumpun eksekutif.


Bersama capres Ganjar Pranowo, ia menilai penting untuk mengembalikan UU KPK lama agar kepercayaan publik kembali, karena mulai hilang setelah Ketua KPK non-aktif Firli Bahuri ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. "Saya terus terang undang-undangnya dikembalikan saja ke yang dulu. Itu yang penting," katanya.


Dan Mahfud MD menyatakan pengubahan UU KPK ke versi lama akan menjadi agenda utama ketika dirinya dan Ganjar menang Pilpres 2024. "Menurut saya, ke depan diperbaiki. Saya setuju ini diperbaiki. Agenda kita pertama nanti ubah UU KPK kembalikan ke yang lama dengan proses seleksi yang tidak usah terlalu banyak melibatkan DPR. Objektif saja," kata dia.(populis)



Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto/rmol 


SANCAnews.id – Pihak yang mendesak pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melapor ke Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Mahfud MD.


Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto mengatakan, pihaknya menilai pihak yang mendesak Mahfud MD melakukan pemakzulan salah alamat.


"Lagian salah alamat! Ngapain ngadu ke Menko Polhukam, mungkin mereka enggak baca UU," ucap Yandri kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (16/1).


Legislator dari Fraksi PAN ini menuturkan tidak ada alasan memakzulkan Presiden Joko Widodo lantaran Jokowi tidak melakukan pelanggaran berat sebagaimana tertuang dalam Pasal 7A dan 7B UUD 1945.


"Enggak ada alasannya, mereka itu enggak paham bernegara kali ya, cuman cari sensasi saja," demikian Yandri Susanto. (rmol)


Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais 


SANCAnews.id – Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul terang-terangan menyebut nama, meminta warga Nahdliyin tidak memilih paslon yang diusung Abu Bakar Baasyir dan Amien Rais.


Meski tak menyebut pasangan calon yang diusung kedua tokoh tersebut, Wakil Ketua Umum DPP Partai Ummat Buni Yani menanggapi pernyataan Gus Ipul. 


Sejauh ini pasangan calon yang didukung kedua tokoh tersebut adalah calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).


Buni Yani menyebut secara ideologi Amien Rais dan Abu Bakar Ba'asyir juga menganut paham Islam ahlussunah waljamaah (Aswaja) yang sama dengan warga Nahdlatul Ulama (NU). 


"Karena Gus Ipul sudah menyebut nama orang, yaitu Pak Amien dan Ustaz Abu Bakar Baasyir, yang kita sama-sama tahu adalah orang Islam juga, dan perlu saya garis bawahi bahwa keduanya menganut Islam ahlussunah waljamaah," kata Buni Yani, Rabu (17/1). 


Sebelumnya, Amien dan Partai Ummat telah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Sama seperti Amien, belum lama ini putra dari Abu Bakar Baasyir juga menyebut ayahnya mendukung pasangan AMIN di Pilpres 2024. 


Buni Yani justru merasa aneh dengan pernyataan Gus Ipul yang menyarankan warga NU tak boleh memilih yang sama dengan Amien maupun Baasyir. Padahal, dengan bersatunya Anies dan Muhaimin, ia melihat bersatunya umat Islam di Indonesia, khususnya NU dan Muhammadiyah sangat menggembirakan. 


"Seharusnya Gus Ipul ikut berbahagia melihat persatuan umat ini. Gus Imin yang dari NU lalu didukung oleh Partai Ummat dan PKS membuat umat Islam merasa bahwa persatuan umat kembali hadir di Tanah Air," kata dia. 


Namun, Buni Yani berbaik sangka bahwa Gus Ipul sedang bercanda ketika melontarkan pernyataan tersebut. 


"Karena kita tahu saudara-saudara kita wong NU kan suka sekali bercanda. Mudah-mudahan dia tidak serius," kata dia. 


Sebelumnya Gus Ipul meminta seluruh warga NU menggunakan hak pilihnya di Pilpres 2024 dengan memilih calon yang sesuai dengan kaidah ke-NUan. Secara spesifik ia meminta warga NU tak memilih paslon yang didukung oleh Abu Bakar Baasyir. 


"Jangan kita mendukung pasangan yang didukung oleh orang-orang yang berseberangan dengan cara berpikirnya orang NU. Seperti calon yang didukung Abu Bakar Baasyir misalnya, apalagi ada Amien Raisnya juga," kata Gus Ipul melalui keterangannya, Selasa (16/1). 


"Kita harus waspada pada kelompok lain yang berseberangan dengan NU apalagi cuma diiming-iming posisi wakil presiden. Jangan mau pilih kelompok ini," kata dia. 


Gus Ipul tidak menyebut secara gamblang siapa capres-cawapres yang didukung Abu Bakar Baasyir dan Amin Rais. 


Konflik antara struktur PBNU dengan PKB semakin kentara di ruang publik dengan masing masing melontarkan pernyataan yang mendegradasi kelompok lainnya. 


Cak Imin misalnya menyebut jika ada orang NU yang tidak mencoblos AMIN, maka derazat ke-NU-annya patut dipertanyakan. 


Sebalikannya, Khofifah yang merasa jadi sasaran sindiran Cak Imin menyebut ada perbedaan besar antara PKB Gus Dur dan PKB Cak Imin. 


Khofifah tak ambil pusing ada yang mempertanyakan kadar ke-NU-annya. "Bagaimanapun saya Ketua Muslimat NU," ujar Khofifah.(tvone


Anies Baswedan laksanakan kampanye di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (17/1/2024) dan disambut lautan manusia 


SANCAnews.id – Lautan manusia menyambut Capres nomor urut 1, Anies Baswedan saat aktif berkampanye di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (17/1/2024).


Pada kesempatan itu ia merasa takjub karena disambut lautan manusia. Anies menemui masyarakat Bone di Lapangan Sepak Bola Cina. Kampanye ini cukup istimewa karena didampingi oleh mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).


Melihat lautan manusia yang antusias menyapa Anies membuatnya takjub, dan menegaskan bahwa uang tidak bisa menyulut semangat tersebut.


"Saya sampaikan dengan uang kita orang-orang bisa menggerakkan massa, tapi uang tidak bisa menggerakkan semangat," ujar Anies. 


"Yang hadir di sini adalah orang-orang yang penuh dengan semangat dan itu tidak bisa orang-orang yang datang tanpa keyakinan, tanpa kepercayaan untuk perubahan," sambung dia. 


Capres besutan Koalisi Perubahan ini pun menghaturkan rasa hormat dan salam hangat kepada masyarakat yang sudah antusias. 


"Jadi saya tiba di Bone ini bukan saja menceritakan misi visi kita, tapi saya menyerap semangat masyarakat Bone yang luar biasa bergelora," ungkap Anies. 


Anies mengklaim Sulawesi Selatan sebagai salah satu wilayah yang luar biasa dari daerah-daerah lain yang dia datangi.  


"Itu yang membuat selesai acara ini saya malah makin semangat, saya malah merasa Sulawesi Selatan memang luar biasa," tandas dia. 


Anies terkesan dengan semangat masyarakat Bone yang menunjukkan adanya kepercayaan bahwa Anies dapat membawa perubahan bagi Sulawesi Selatan. (tvone)


Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas dan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Anwar Abbas mengkritik pernyataan Gus Ipul yang meminta warga NU tidak memilih capres pilihan Abu Bakar Baasyir dan Amien Rais. 


SANCAnews.id – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengkritisi pernyataan Sekjen Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul terkait permintaan warga NU agar tidak memilih calon presiden pilihannya Abu Bakar Baasyir dan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais.


Anwar pun mempertanyakan sikap Gus Ipul saat melontarkan pernyataan tersebut, yakni apakah ia seorang politikus atau pengurus PBNU.


"Kata-kata ini benar-benar membuat saya bertanya-tanya, apakah Gus Ipul ini bicara sebagai politisi atau sebagai Sekjen PBNU," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (17/1/20224).


Anwar mengatakan jika memang pernyataan Gus Ipul sebagai Sekjen PBNU,  seharusnya lebih bijak dalam memilih diksi untuk disampaikan kepada publik terkait pilihan capres tersebut.


Dia menilai sudah semestinya Gus Ipul menempatkan diri sebagai negarawan dan agamawan yang berfungsi sebagai pengayom dan pelindung umat.


"Tapi kalau sebagai Sekjen PBNU, menurut saya, sebaiknya saudara Saifullah Yusuf menanggalkan baju politisnya, tapi jadilah negarawan dan agamawan yang bertugas dan berfungsi mengayomi dan melindungi umat serta menjaga persatuan dan kesatuan di antara mereka," ujar Anwar.


"Oleh karena itu diksi dan narasi yang akan kita pergunakan haruslah kita pilih dan pikirkan terlebih dahulu baik-baik," sambungnya.


Anwar berharap jika memang Gus Ipul memiliki pilihan capres sendiri, maka tidak semestinya menghina dan merendahkan orang atau pihak lain.


Dia menganggap hal ini perlu disampaikan lantaran sudah banyak tokoh agama lain yang tengah berusaha untuk menyatukan umat.


"Saya memang merasa perlu menyampaikan masalah ini kepada Gus Ipul karena banyak tokoh sekarang di negeri ini yang sedang berusaha untuk mempersatukan umat, tapi Gus Ipul malah melakukan hal yang sebaliknya," tuturnya.


"Untuk itu jangan sampai ada kata-kata yang keluar dari mulut kita yang merendahkan apalagi mendiskreditkan tokoh dari kelompok lain secara vulgar karena hal itu akan merusak ukhuwah islamiyah dan ukhuwah basyariah di antara sesama kita dan kita tentu saja tidak mau hal itu terjadi," pungkas Anwar.


Sebelumnya, Gus Ipul meminta seluruh warga NU agar menggunakan hak pilihnya dengan memilih capres yang sesuai dengan kaidah ke-NU-an.


“Kita ingin warga NU mencoblos pada tanggal 14. Kita berharap semua warga NU hadir dan menggunakan hak pilihannya dengan sungguh sungguh memperhatikan semua paslon yang ada,” kata Gus Ipul ketika ditanya dukungan Abubakar Baasyir kepada salah satu paslon, Selasa (16/1/2024) dikutip dari Tribun Jatim.


Disampaikan dia, capres yang dipilih juga harus benar-benar mencerminkan cara berfikir dan bermadzhab ahlussunah wal jamaah.


“Pastikan bahwa paslon yang kita pilih itu sesuai dengan cara bermadzhab dan berfikirnya NU. Pilih dan pilah semua info yang ada agar kita tidak tersesat karena berita-berita hoax,” ujarnya.


Warga NU, kata Gus Ipul, diharapkan bisa mengetahui secara pasti calon mana yang seiring sejalan dengan kepentingan Indonesia dan kepentingan NU.


Dia pun meminta agar warga NU tidak memilih capres yang didukung Baasyir maupun Amien Rais.


“Jangan kita mendukung pasangan yang didukung oleh orang-orang yang berseberangan dengan cara berfikirnya orang NU. Seperti calon yang didukung Abubakar Baasyir misalnya, apalagi ada Amien Raisnya juga,” urainya.


Dia pun menegaskan agar kelompok yang selama ini berseberangan dengan NU harus dihindari.


“Kita harus waspada pada kelompok lain yang berseberangan dengan NU apalagi cuma diiming-iming posisi wakil Presiden. Jangan mau pilih kelompok ini,” tutup Gus Ipul. (tribun)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.