Latest Post

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan kembali ke Sumbar/Net  


SANCAnews.id – Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan kembali ke Sumbar, Rabu (3/1/2024). Di Sumbar, Anies menyambangi Kabupaten Tanah Datar dan Kota Solok untuk melakukan safari politik.


Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumbar Rahmat Saleh mengatakan pihaknya optimistis mampu meraih suara sebanyak 80 persen di Sumbar.


"Di berbagai survei yang sudah kita lakukan itu di Sumatra Barat sudah mayoritas di atas 50 persen suara untuk Anies sebelum penetapan capres. Insya Allah setelah penetapan jadi di atas 60 persen. Target kita nanti di Pemilu akhir hingga 80 persen," kata Saleh pada wartawan di Bandara Internasional Minangkabau, Sumatra Barat, Rabu (3/1/2024).


Capres Anies Baswedan tiba di Bandara Internasional Minangkabau, Sumbar, Rabu (3/1/2024) untuk berkampanye


Saleh mengaku optimistis Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu mampu mendominasi suara di Sumbar meski sebelumnya daerah tersebut merupakan lumbung suara capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.


"Tahun kemarin 2019 mungkin ini memang kubu lawan sebelah (yang menguasai suara Sumbar), tapi ini sekarang basis Anies," pungkasnya.


Anies akan menghadiri beberapa agenda di Sumbar yakni kegiatan Desak Anies di Lapangan Cindua Mato pada pukul 11.00-12.30 WIB, lalu dilanjutkan dengan Kelompencapir Petani di Sawah Solok Padang Lindang pukul 13.30-15.00 WIB.


Terakhir, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu akan bertemu relawan dan simpatisan di GOR Tanjung Paku pukul 15.15 sampai 17.00 WIB.


Pentingnya Peran Partai Pendukung dan Relawan

Rahmat Saleh mengatakan upaya pemenangan Anies di Sumbar tak lepas dari peran penting partai pendukung dan relawan setempat.


"Kita mempunyai struktur yang baik, tiga partai koalisi (NasDem, PKB, PKS) plus dua partai koalisi tambahan yaitu Partai Ummat dan Partai Masyumi yang kuat dan solid," kata Saleh.


Selain itu dirinya menuturkan peran-peran caleg di lapangan serta simpul relawan yang kuat juga vital dalam upaya memenangkan Anies di Sumbar.


"Seperti ini relawan Manies, emak-emak Anies dan di luar itu banyak relawan sekitar 59 simpul relawan itu sudah siap berjuang untuk Anies tanpa dibayar," ujarnya.


"Saya sangat terbantu dengan kerja-kerja relawan, Insya Allah dengan relawan yang terstruktur, caleg dan tokoh-tokoh Sumatera Barat kita optimis angka 80 persen itu realistis," ujarnya. (tribunnews)


Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko 


SANCAnews.id – Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengatakan tidak ada pelanggaran terhadap pernyataan dukungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terhadap calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. Moeldoko mengatakan Satpol PP bisa mencari keadilan tidak hanya bagi Gibran, tapi juga bagi calon lainnya.


Moeldoko mengatakan, secara pribadi dirinya cukup prihatin dengan kondisi Satpol PP karena tidak terakomodasi statusnya baik melalui pendekatan aparatur sipil negara (ASN) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Ia mengaku mendapat pengaduan langsung dari Satpol PP saat menghadiri sebuah acara beberapa tahun lalu di Semarang.


"Kalau menurut saya nggak melanggar etik. Ini sebuah organisasi yang belum terakui secara baik, belum mendapatkan posisi yang jelas, posisi di ASN itu, maka ya wajar mereka bisa menyampaikan kepada siapapun," kata Moeldoko saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, pada Rabu, 3 Januari 2024.


"Bisa saja mereka menyampaikan pada salah satu calon presiden. Mungkin bukan hanya ke mas Gibran, bisa saja ke calon yang lain karena itu bagian dari aspirasi mereka yang ingin mendapatkan perlakuan yang adil," kata Moeldoko menambahkan.


Baru-baru ini, beredar video di media sosial yang memperlihatkan sejumlah orang diduga anggota Satpol PP Garut menyatakan dukungannya kepada Gibran, cawapres nomor urut dua.


"Kami dari Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan. Mas Gibran Rakabuming Raka, terima kasih," dikutip dari video beredar.


Satpol PP Kabupaten Garut tengah memeriksa pembuat video dan para anggota institusi yang tampil dalam video dukungan kepada putra sulung Presiden Joko Widodo itu. "Saat ini kaitan dengan video tersebut, sedang kami proses dengan provost Satpol PP Garut," Kata Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Satpol PP Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024, dilansir Antara.


Tubagus sangat menyayangkan kejadian tersebut, terlebih Satpol PP Garut telah menyatakan ikrar netralitas pada Pemilu 2024. Ia menyatakan Satpol PP Garut bergerak cepat menangani persoalan tersebut dengan memanggil setiap orang yang ada di video itu. Soal kapan waktu video tersebut dibuat, Satpol PP Garut masih mendalami lebih lanjut.


Menurut ia, status seluruh pegawai dalam video bukan aparatur sipil negara (ASN), baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Meski status mereka bukan ASN, Tubagus tetap sangat menyayangkan karena mereka mengatasnamakan dan menggunakan seragam Satpol PP. (tempo)


Ekonom senior Rizal Ramli meninggal dunia/Net 


SANCAnews.id – Satu per satu tokoh nasional memberikan kesaksian terkait prestasi ekonomi senior Rizal Ramli. Budayawan Eros Djarot menilai Rizal Ramli adalah sosok yang berprinsip. Menurut Eros, mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian era Gus Dur ini layak dijadikan teladan.


"Rizal Ramli mempunyai prinsip dalam memperjuangkan demokrasi secara benar," ujarnya di rumah duka di Jalan Bangka, Jakarta Selatan, Selasa (2/1/2023). 


Menurut Eros Djarot, Rizal Ramli merupakan sosok yang paham betul dalam membangun demokrasi. "Kita kehilangan, tadinya kita berharap (pemilihan) 2024 ini diwarnai pemikirannya. Saya kehilangan kawan seperjuangan," tutur pria dengan nama panjang Soegeng Rahardjo Djarot itu. 


Ekonom senior Rizal Ramli meninggal dunia di Jakarta, Selasa (2/1/2024) pada pukul 19.30 di usia 69 tahun. Rizal Ramli meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.


Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli, saat diwawancara di Kota Tasikmalaya, Senin (28/3/2022).


Kerabat dekat Rizal Ramli, Adhi Massardi mengungkapkan, mantan Menko Ekuin itu meninggal akibat sakit gula dan mengalami komplikasi. Ia telah dirawat di RSCM sejak sebulan lalu.  "Dimakamkan rencananya di  Jeruk Purut, masih nunggu putrinya dari AS datang ke Jakarta," ujar sesama mantan aktivis itu. 


Sebelumnya sejumlah tokoh juga telah menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Rizal Ramli. Satu di antaranya adalah Mahfud MD.  "Innaa lillaah wa innaa ilaihi raji'un. Sahabat baik saya DR. RIZAL RAMLI telah wafat, malam ini," tulis Mahfud lewat kicaunya di akun-X. 


"Saya ikut berdukacita yang mendalam, sahabat seperjuangan yang bisa saling mendukung atau pun saling mengritik. Semoga almarhum mendapat surga-Nya. Mas Rizal, damailah di sisi-Nya."


Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri juga ikut berbela sungkawa.  "Innalillahi wa innailaihi rojiun. Turut berduka cita atas meninggalnya senior saya Dr. Rizal Ramli," kicaunya di akun X (Twitter), Selasa (2/1/2024). 


Chatib mengaku mengenal Rizal sejak era mahasiswa dulu. Ia menyebut Rizal Ramli sebagai Ekonom yang cemerlang, aktivis yang gigih.  "Saat saya di pemerintahan kritiknya bukan main pedasnya. Tapi saya tahu itu dibutuhkan untuk Indonesia yang lebih baik. Selamat jalan Bang Rizal. Kehilangan besar untuk Indonesia," tulisnya. 


Mantan penyidik KPK Yudhi Purnomo Harahap juga menyampaikan rasa dukanya di Twitter.  "Innalillahi wa innailaihi rojiun, selamat jalan Pak Rizal Ramli, Indonesia berduka," tulisnya. 


Rizal Ramli yang merupakan kelahiran Padang ini dikenal sebagai sosok cukup kritis terhadap peemerintah.  Ia berulangkali melontarkan kritik tajam terkait masalah ekonom yang dihadapi negara ini. Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 10 Desember 1954. 


Dikenal sebagai aktivis sejak mahasiswa, Rizal sangat kritis terhadap jalannya kebijakan pemerintah. (republika)


Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli


SANCAnews.id – Ekonom yang juga mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan juga mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli, meninggal dunia pada Selasa malam di Jakarta.


Hal tersebut disampaikan kerabat Rizal Ramli, Adhi Massardi, saat dihubungi kantor berita Antara di Jakarta, Selasa. “Iya benar kabarnya dari teman, setengah jam yang lalu,” kata Adhie.


Adhie merupakan sahabat Rizal Ramli yang kerap berjuang bersama sebagai aktivis. “Kami sama-sama pernah mendirikan Komite Bangkit Indonesia,” kata dia.


Saat ini, Adhie mengatakan dirinya sedang bersiap-siap ke rumah duka Rizal Ramli di kawasan Bangka, Jakarta Selatan. 


Menurut Adhie, Rizal sudah dirawat sekitar satu bulan di rumah sakit. Rizal, kata Adhie, terakhir kali muncul di depan publik saat menghadiri ulang tahun Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan.


"Dua bulan yang lalu, saat makan malam, terakhir beliau muncul di publik saat ulang tahun Pak LBP," ujarnya.


Sebelumnya pada Selasa malam, beredar pesan di kalangan wartawan, yang mengabarkan meninggalnya Rizal Ramli. “Innalillahi wa inna illaihi rojiuun. Telah berpulang, bapak/kakek/mertua kami, Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo,” ujar informasi tersebut. (republika)


Dugaan Gus Miftah Politik Uang/Ist


SANCAnews.id – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Luqman Hakim mengapresiasi Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu yang proaktif melakukan pengusutan terhadap kegiatan bagi hasil Dosen Miftah Maulana Habibburahman alias Gus Miftah. Luqman meminta kasus ini menjadi prioritas Bawaslu untuk segera diselesaikan.


“Saya juga meminta Bawaslu RI tidak perlu takut mengusut masalah ini, meskipun harus memanggil dan memeriksa figur publik Penceramah Agama Miftah Maulana Habiburrahman itu,” kata Luqman dalam keterangan tertulis, Selasa, 2 Januari 2024. 


Menurut Luqman, kalau masalah ini bisa dituntaskan akan menjadi momentum meningkatkan kepercayaan publik bahwa Pemilu 2024 dilaksanakan secara jujur, adil, dan bermartabat. Dia meminta sikap tegas dari institusi pengawas Pemilu itu. 


“Sikap tegas Bawaslu RI untuk menindak pelanggaran-pelanggaran Pemilu, siapa pun pelakunya. Rakyat pasti berbaris bersama Bawaslu,” kata anggota DPR RI itu. 


Menurut Luqman, kalau hasil pemeriksaan dan penyelidikan Bawaslu atas tindakan Gus Miftah yang membagikan fulus kepada masyarakat itu terbukti melanggaran aturan Pemilu, pihaknya meminta penceramah itu disanksi tegas dan keras.


“Menurut saya, tindakan mempengaruhi pemilih dengan membagi-bagi uang atau money politic agar memilih capres-cawapres adalah pelanggaran serius terhadap aturan kampanye, menghina akal sehat dan harga diri rakyat dan bertentangan dengan hukum Islam,” kata dia. 


Luqman meminta kepada penceramah asal Yogyakarta itu untuk belajar bersikap bijaksana dalam mendukung pasangan calon pujaannya. Ia menyinggung posisi Gus Miftah sebagai pendakwah. 


“Karena Saudara Miftah selama ini berselancar dalam dunia dakwah Islam, maka sangat penting menjaga diri agar tidak mencoreng citra para penceramah agama, selain tentu harus selalu menimbang agar dijauhkan dari potensi memberi pengaruh buruk pada pikiran dan mental umat. Apalagi, selama ini dicantumkan gelar ‘Gus’ di depan nama yang bersangkutan. Terus terang, saya sendiri tidak tahu apakah yang bersangkutan memang punya kepantasan menyandang gelar  ‘Gus’,” kata Luqman.


Menurut dia gelar ‘Gus’ dalam tradisi sebagian umat Islam dinilai istimewa dan keramat. “Janganlah akibat tindakan ceroboh satu orang, nama baik para ‘Gus’ yang lain ikut tercemar di hadapan masyarakat,” ujar Luqman. 


Tak hanya itu, Luqman meminta kepada pendukung capres-cawapres pada pemilihan presiden atau Pilpres 2024, untuk menjadikan aturan Pemilu sebagai pedoman. 


“Dan tidak melakukan politik identitas demi menjaga kualitas pemilu sebagai sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat. Pemilu yang berkualitas dan terpercaya harus bisa kita wujudkan, agar nanti kekuasaan hasil pemilu 2024 memiliki legitimasi kuat dari rakyat pemilik kedaulatan,” kata dia. 


Sebelumnya, di media sosial viral video yang menayangkan Gus Miftah tengah membagi-bagikan uang kepada anak-anak. Video ini kemudian memantik polemik karena Miftah selama ini dikenal sebagai pendukung Prabowo.


Dalam bantahan yang disampaikan lewat tayangan video, Miftah menepis anggapan dirinya telah melakukan money politic. Ia menjelaskan uang yang dibagikan itu adalah milik seorang pengusaha yang biasa memberikan sedekah untuk anak-anak yatim dan kaum fakir miskin. Ia juga membantah menjadi bagian dari Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran. (tempo)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.