Latest Post



SANCAnews.id – Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka mau tidak mau menanggapi pertanyaan calon wakil presiden nomor satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud MD pada debat calon wakil presiden berikutnya.


Tak bergeraknya pendamping Prabowo Subianto bisa terjadi jika Cak Imin meminta Gibran menggunakan bahasa Arab pada debat cawapres berikutnya, sedangkan Mahfud MD menggunakan istilah hukum yang simpang siur.


Ini sesuai dengan saran yang disampaikan pegiat media sosial Lukman Simandjuntak. "Debat cawapres berikutnya, baiknya Cak Imin tanya Gibran pakai bahasa Arab, sedangkan Prof Mahfud tanya Gibran pakai istilah hukum yang jelimet, setuju gak?" ucapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Selasa (26/12).


Debat cawapres berikutnya, baiknya Cak Imin tanya Gibran pakai bahasa Arab, sedangkan Prof Mahfud tanya Gibran pakai istilah hukum yg jelimet, setuju gak ? ????


— Lukman Simandjuntak (@hipohan) December 24, 2023

Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud MD merespons cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang menggunakan istilah carbon capture storage dalam debat cawapres kemarin.


Mahfud MD mengaku jika hanya mecari istilah sulit, dirinya juga bisa bahkan bisa mencapai seribu dalam satu hari, ini disampaikannya usai menghadiri acara sholawat bersama Perindo di Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (25/12).


“Kalau cuma istilah-istilah sulit, saya bisa mencari seribu istilah sulit sehari yang orang lain tidak tahu. Kalau cuma mau cari itu ya,” ucap Mahfud MD dikutip dari Kompas TV.


Kemudian Mahfud MD mengatakan seharusnya pertanyaan yang diajukan dalam level debat cawapres mengusung hal-hal substansial, bukan sekadar istilah saja. “Kalau sudah tingkat tinggi itu mestinya yang substansial saja, diuraikan latar belakangnya lalu apa maksudnya,” ujar Mahfud. (populis)


Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana, Ade Reza Hariyadi/Rep


SANCAnews.id – Netralitas dan profesionalisme aparatur pemerintah sangat penting untuk mewujudkan pemilu yang demokratis. Oleh karena itu, semua pihak dalam hal ini peserta dan penyelenggara pemilu harus bertindak adil dan setara.


Hal tersebut disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Krisnadwipayana Ade Reza Hariyadi dalam rangkaian diskusi LP3ES bertajuk “Netralitas Aparat Negara dalam Pemilu 2024” pada Selasa (26/12).


“Pemilu demokratis itu diikuti oleh peserta pemilu yang kompetitif bersaing dalam arena kontestasi yang adil dan setara,” kata Ade.


Dia menyebut, adil dan setara hanya bisa terwujud apabila penyelenggara negara tidak ikut campur dalam pesta demokrasi.


“Tentu pemilu ini milik sepenuhnya peserta pemilu dan masyarakat juga pemilih, sehingga tidak dicampuri oleh tangan-tangan kekuasaan,” tuturnya.


Sebab, sambungnya, jika penyelenggara negara ikut campur dalam perhelatan demokrasi maka akal sulit terwujud pemilu yang demokratis.


“Karena setiap bentuk campur tangan kekuasaan ini akan membuat pemilu tidak setara dan tidak adil,” pungkasnya. (rmol)


Habib Bahar disodorkan poundsterling


SANCAnews.id – Pimpinan LSM Dewan Pembela Nabi Habib Bahar Smith kembali melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan.


Ia mengaku mendapat tawaran uang dalam jumlah fantastis dari sejumlah pejabat. Tapi ada syaratnya, apa saja? Simak ulasan berikut ini.


Diberitakan sebelumnya, pendakwah nyentrik Habib Bahar sempat menegaskan akan golput artinya tidak akan mendukung atau menggunakan hak pilihnya pada Pilpres 2024 mendatang.


Nah baru-baru ini Habib Bahar kembali melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Ia mengaku mendapat tawaran uang dalam jumlah fantastis dari sejumlah pejabat.


Tak tanggung-tanggung, nilainya bahkan mencapai hingga ratusan triliun rupiah.


Hal itu terungkap melalui tayangan akun YouTube Nizar Channel dengan judul Geger! Habib Bahar Menolak Ratusan Triliun dari Pejabat.


Dalam video yang beredar ini, awalnya Bahar mengatakan, bahwa dirinya sedang membangun pondok pesantren.


"Saya ini sedang membangun pondok pesantren, sampai sekarang masih membangun. Saya bangun pondok pesantren itu pakai darah, pakai air mata," katanya.


Selanjutnya ia menjelaskan, bahwa pondok pesantren yang dibangunnya itu menggunakan metode salaf, tidak ada sekolahnya. 


"Di situ dipelajari 32 fun mata pelajaran, fiqih, ushul fikih, tauhid, luro, nahwu, shorof, mujadalah, muhawaroh, tafsir, hadis tarjih, dan lain-lainnya. Itu pondok saya gratis, enggak bayar," jelasnya. 


Habib Bahar mengaku, sengaja tak membebani biaya pendidikan bagi mereka yang ingin menimba ilmu di pondok pesantrennya tersebut.


"Kenapa saya bikin pondok pesantren gratis, karena miris hati saya melihat masuk pesantren ada yang bayar sampai Rp15 juta, ada yang pendaftarannya Rp20 juta. Udah gitu ilmunya enggak seberapa," kata dia. 


"Nah makanya saya bikin pondok pesantren gratis, masuk gratis. Tiap bulan semampunya mau bayar berapa. Mampu Rp50 ribu ya bayar Rp50 ribu. Itu buat nambah makannya anak-anak. Jadi kalau anak-anak enggak makan, ya kita enggak makan," sambungnya.


Kemudian Habib Bahar mengatakan, jika mau dirinya bisa saja membuat pondok pesantren yang mewah. Sebab menurut dia, banyak pejabat yang menawarkan bantuan, tapi dengan embel-embel tertentu.


"Kalau mau saya bisa bikin pondok pesantren yang lantainya itu pakai emas. Kalau saya mau terima dana dari pejabat," katanya. 


Pria asal Manado itu mengklaim, ada banyak pejabat-pejabat yang datang untuk menui dirinya dengan iming-iming uang dalam jumlah fantastis. 


"Datang ke saya bawa tiga cek. Cek dari Inggris poundsterling. Cek dolar Amerika, sama cek BCA Indonesia." 


"Terus bilang, bib mau berapa ratus triliun tulis, yang penting habib diam-diam aja di pondok, enggak usah ceramah bahas-bahas pemerintah. Pondok habib kami bangun semewah mungkin, apa yang habib mau kami kasih," timpalnya lagi mengingat omongan pejabat yang tak disebutkan identitasnya itu.


"Apa jawaban saya? Saya bilang, mohon maaf, saya enggak bisa kalian beli. Kalau ustad, kyai, habib yang lain mungkin bisa kalian beli. Tapi Habib Bahar Smith sampai mati enggak bakal kalian bisa beli," tegasnya. (viva)


Kertas sura pemilu 2024/net 


SANCAnews.id – Baru-baru ini, sebuah video pendek viral di media sosial yang menampilkan momen seorang pekerja Indonesia atau TKI pertama kali mendapatkan suara pada pemilu 2024.


Diketahui dari unggahan video yang dibagikan akun TikTok @hany_ajja88 memperlihatkan momen seorang TKI asal Taiwan membuka amplop berbentuk surat suara pemilu 2024 mendatang.


TKI asal Taiwan ini memperlihatkan tiga foto calon presiden dan wakil presiden di surat suara peserta pemilu 2024. Nampaknya ada tiga pasangan calon yang terdiri dari Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud.


Seperti diketahui, pesta demokrasi yang akan digelar di Indonesia akan digelar pada 14 Februari 2024. Namun ternyata hal berbeda terjadi di Taiwan, WNI di sana justru telah menggunakan hak pilihnya terlebih dahulu.


“TAIWAN, kita duluan nyoblos ya besti, kalian udah ada yang dapat juga belum nih?” tulis keterangan dalam video tersebut.


Berdasarkan keterangan dari pemilik video, surat suara Pemilu 2024 itu dikirimkan langsung ke alamat pemilih melalui pos. Para pemilih yang ada di Taiwan atau luar negeri bisa memberikan hak suaranya dengan tiga cara yaitu datang langsung ke tempat pemungutan suara luar negeri (TPSLN) di kantor-kantor perwakilan Indonesia di luar negeri, kedua metode kotak suara keliling (KSK), dan ketiga metode surat suara via pos.


Reaksi Warganet

Unggahan video berdurasi singkat yang memperlihatkan early voting ini pun menuai beragam reaksi warganet.


“Ada yg tau knp tdk ada partai prima di surat suara, pdhl mereka dukung paslon 2," tulis warganet.


“Gimana dapat nya sii,aku pingin nyoblos,,,satu suara juga mungkin berguna buat dukungan ku Prabowo Gibran," tulis lainnya.


“D Taiwan aj dpt y srt suara nya knpa d Bekasi q GK dpt,pdhl parantauan," tanya pengguna media sosial lainnya.


“Taiwan rame coblos nomer 2," kata lainnya.


"Oke gas.. oke gas," tulis lainnya.


“Nomor 2 torang Gasss," timpal lainnya.(viva)


Rocky Gerung senggol Gibran 


SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung pun melontarkan kritik cukup tajam terkait debat cawapres yang diikuti Gibran Rakabuming Raka beberapa hari lalu.


Dikutip dari tayangan YouTube Resmi Rocky Gerung, mantan dosen UI ini awalnya mengatakan, saat ini ada kurang lebih 60 juta pemuda Indonesia yang menunggu pekerjaan.


"Jadi semua itu ada di hulu. Kalau dia bawa ke hilir, di hilir saja adalah membersihkan yang dihulu itu supaya produknya bagus," katanya dikutip siap.viva.co.id pada Minggu, 25 Desember 2023. 


Menurut Rocky Gerung,  hilirasi artinya membersihkan kedunguan. 


"Kalau kita bicara secara makro, secara konseptual, calon presiden dia berupaya membawa kita pada harapan dengan keutuhan berpikir, bukan sekedar dengan main-main statistik semacam hilirisasi," tuturnya saat mengisi sesi diskusi yang diadakan salah satu kampus.


Ia lantas menjelaskan, bahwa seorang calon presiden mesti memiliki kemampuan dan dituntut kemampuannya untuk memberi politics of how, harapan, dengan kekuatan argumen. 


"Dengan kemampuan untuk mengolah keadaan hari ini dan diseberangkan menjadi kebahagian, itu itu calon presiden," tuturnya.


"Saya balik pada soal Gibran, yang kita perlukan bukan forum debat yang dibangun oleh KPU, dimana moderatornya cuman jadi time kiper, habis waktu, habis waktu, dia nggak bisa interupsi kesalahan berpikir dari seorang kandidat di situ, Apa?" tuturnya. 


Sebab menurut Rocky Gerung, pikiran hanya disebut pikiran kalau mau dikupas. "Dan pikiran yang hendak dikupas, ia datang dari isi kepala seseorang, bukan dari bisikan earphone. Dasarnya itu." 


Rocky Gerung menambahkan, percayalah Indonesia harus dihidupkan dengan discors pikiran, dengan alat analisa yang ada di kampus-kampus, dengan cara metodologi. 


"Kita ingin perdebatan itu metodologis, bukan sekedar ideologis. Supaya ada hal yang kita kuras. Saya pastikan bahwa saya ingin saudara-saudara memilih seseorang yang pikirannya tebal, bukannya amplopnya tebal. Hanya itu pointnya," kata Rocky Gerung.


Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI  Hasyim Asy'ari, sempat mengklarifikasi terkait adanya tudingan kejanggalan pada mik yang digunakan Gibran saat debat.


Tuduhan tersebut juga sempat dilontarkan oleh pakar telematika Roy Suro lewat unggahan media sosialnya. 


Roy menyebut, bahwa calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menggunakan tiga mik sekaligus, sementara dua cawapres lainnya tidak. 


Terkait hal itu, Hasyim memastikan, bawa para cawapres yang mengikuti debat kedua Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat 22 Desember 2023, menggunakan alat mikrofon yang sama.


"Semua cawapres pakai alat yang sama. Semua cawapres pakai tiga mik untuk mengantisipasi ada mik yang mati," jelasnya.


Lebih lanjut Hasyim juga menegaskan, Gibran tak menggunakan ear feeder atau pengumpan telinga. 


Ia lalu menjelaskan, bahwa alat yang berada di telinga para cawapres saat debat itu merupakan cantolan mik.


"Bukan ear feeder Itu mik yang ditempel di pipi dan dicantolkan di kuping," katanya.


"Semua cawapres bisa ditanya dan juga stasiun TV penyelenggara debat, dan juga tim paslon yang berada di holding-room saat pemasangan mik, bisa ditanya," sambungnya. (viva)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.