Latest Post



SANCAnews.id – Deputi Profesional dan dan Alumni Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Hendry Harmen buka suara terkait kritik yang dilontarkan Ridwan Kamil terhadap Muhaimin. Hal ini terkait dengan efektivitas pembangunan jalan tol di Indonesia.


Akademisi ini menyebut apa yang disampaikan mantan gubernur itu salah. Ia mengatakan, yang disampaikan adalah keluhan para tukang becak yang mengeluh tidak bisa menikmati jalan tol meski sudah membayar pajak.


"Saya melihat kritik Ridwan Kamil bukan hanya keluar dari konteks, tetapi juga sesat dalam berpikir," kata Hendry dalam pesan tertulisnya, dilansir pada Rabu (20/12).


Selain itu, pembangunan jalan tol tidak serta-merta memperlancar arus logistik. Hendry mengatakan hal ini dilewatkan oleh politikus tersebut, yakni sembako sebelum mencapai jalan tol harus melalui jalan biasa (non tol) yang seringnya macet. 


Dirinya menguraikan, kemacetan terjadi utamanya karena penambahan jumlah jalan tidak seimbang dengan penambahan jumlah kendaraan.


8 Tahun Pemerintahan Jokowi, pembangunan jalan tol (yang berbayar) lebih panjang dari pada jalan nasional yang bisa dinikmati oleh semua kalangan dan semua jenis kendaraan dan tidak berbayar. 


Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penambahan jalan nasional dari tahun 2014 – 2022 = 1.385 km. Sementara penambahan jalan tol sepanjang tahun 2014 – 2022 = 1.500 km. 


"Dari data ini tergambar, paradigma pembangunan era Jokowi bukan untuk memudahkan mobilitas rakyat secara umum, tetapi lebih pada mendapatkan keuntungan dari mobilitas tersebut," terang Hendry.


Karena itu, Hendry Harmen menyebut Ridwan Kamil sesat dalam berpikir karena terlalu menyederhanakan masalah dengan melewatkan akar masalah. 


"Akar masalahnya adalah kurangnya ketersediaan jalan nasional yang tidak berbayar, yang merupakan urat nadi mobilitas barang dan orang antar daerah, yang murah dan lancar," tegas Hendry seraya menambahkan, jslalan nasional, bahkan jalan propinsi, jalan kabupaten yang banyak dan berkualitas akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi rakyat di sepanjang jalan tersebut, dan umumnya bagi rakyat secara luas. 


"Pada akhirnya, Mang Becak makan di warteg jadi murah, bukan karena adanya jalan tol, tetapi karena tersedianya jumlah jalan nasional yang cukup sehingga membuat biaya distribusi sembako menjadi lebih lancar dan murah," terang Hendry. 


Ia mengingatkan laporan Bank Dunia 2023, dimana Logistic Performance Index Indonesia turun tajam, dari peringkat 46 di tahun 2018 menjadi peringkat 63 di tahun 2023 dari 139 negara. 


Hendry juga mengutip data ekonom Faisal Basri yang menyebut biaya logistik Indonesia saat ini masih sangat tinggi, yaitu di angka 22 perseb dari nilai PDB nasional. 


Sementata menurut laporan CNBC (19/5), selama 8 tahun pemerintahan Jokowi alokasi dana infrastruktur nasional mencapai Rp 2.768,9 triliun. Bahkan Jokowi mengaku angkanya lebih tinggi lagi yaitu Rp 3.309 triliun. 


Soal biaya logistik nasional yang masih tinggi sedangkan biaya infrastruktur meningkat tajam, menurut Deputi Timnas AMIN itu jawabannya sederhana. 


"Pembangunan infrastruktur di era Presiden Jokowi tidak tepat sasaran dan tidak terintegrasi sehingga tidak berdampak pada penurunan biaya logistik nasional," tutur Hendry. (wartaekonomi)



Deklarasi pembentukan Poros Buruh untuk Perubahan Sumut di Medan, Senin (18/12)/Ist 



SANCAnews.id – Sebanyak 11 Federasi Buruh Sumatera Utara (Sumut) yang tergabung dalam Poros Buruh untuk Perubahan Sumut meyakini pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) akan menang satu putaran pada Pilpres (pemilu Presiden) 2024.


Karena itu mereka mengumandangkan yel-yel "Amin Menang 1 Putaran", "Menang 1 Putaran Amin".


Keyakinan dan deklarasi dukungan kepada pasangan Amin itu disampaikan Poros Buruh untuk Perubahan Sumut kepada Co Captain Timnas Amin, Moh. Jumhur Hidayat, di Medan, Sumut, Senin (18/12) siang.


Info yang diperoleh Kantor Berita Politik RMOL pada Selasa (19/12), kesebelas Federasi Serikat Buruh Sumut itu adalah DPD KSPSI, FSP PAREKRAF, FSP SPTI, FSP NIBA, FSP FARKES, DPD SPN Sumut. GSBI Sumut. PPMI Sumut, SBMI, SBSI 92, dan FSP KEGURUAN.

 
Tokoh buruh senior Sumut, C.P. Nainggolan, kepada wartawan mengatakan sejak zaman Orde Baru kaum buruh selalu terpinggirkan, tidak mendapatkan penghargaan yang layak.


Karena buruh di Sumut menyatukan tekad untuk mendukung pasangan Amin yang berkomitmen mencabut peraturan-peraturan yang merugikan kaum buruh.


"Kami melihat hanya pasangan Amin yang mau mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja yang merugikan kaum buruh. Karena itu, kami satukan tekad untuk memenangkan pasangan Amin," tegas Nainggolan.


Presiden PPMI Daeng Wahidin yang hadir dalam kesempatan itu membakar semangat para buruh untuk mengajak seluruh anggota keluarga dan lingkungan sekitarnya memenangkan pasangan Amin.


"Nomor 1 dicoblos, nomor 2 dilipat, nomor 3 dimasukkan ke dalam kotak," ujarnya.


Wahidin juga meminta seluruh buruh agar menjaga tidak ada kecurangan dalam Pilpres 2024.


"Kalau ada kecurangan mari kita ramaikan," pesan Daeng Wahidin.


Deklarasi pembentukan Poros Buruh untuk Perubahan Sumut dan dukungan kepada pasangan Amin itu dihadiri oleh ratusan buruh dari ke-11 federasi serikat buruh/pekerja Sumut. (rmol)


Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi


SANCAnews.id – Partai Ummat menyayangkan dan mengecam sikap Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menjadikan rukun, gerakan membaca dan sholat sebagai lelucon murahan untuk mendukung salah satu calon presiden.


“Di tengah suasana menjelang perhelatan demokrasi 2024, seharusnya semua pihak ikut menjaga ketenteraman di tengah masyarakat. Tetapi justru sebaliknya, salah satu menteri dan sekaligus ketua partai politik melakukan penistaan agama yang sangat potensial berakibat pidana,” ujar Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi, kepada wartawan, Rabu (20/12).


Ridho mengatakan, gerakan dan rukun shalat merupakan hal yang suci dan harus diterima apa adanya karena itu merupakan perintah dari Allah SWT yang diturunkan melalui Rasulullah SAW. Sehingga tidak bisa dijadikan bahan lelucon, apalagi kalau hanya untuk mendukung salah satu capres.


“Jadi kita bisa menyimak lewat potongan video yang viral itu bahwa saudara Zulkifli Hasan dengan sadar dan sengaja membuat olok-olok terhadap shalat yang dimuliakan di dalam Islam. Partai Ummat sebagai partai Islam sangat menyayangkan ini terjadi,” tegasnya.


Dalam potongan video yang beredar luas itu, Zulkifli Hasan mengatakan, sekarang ada sekelompok orang yang tidak lagi mengucapkan kata “amin” setelah surat al-Fatihah dibacakan imam karena menghindari dari potensi mendukung salah satu capres.


Tidak cuma itu, kata Zulhas, orang-orang tersebut juga tidak lagi menggunakan satu telunjuk ketika membaca syahadat pada waktu tasyahud, melainkan menggunakan dua jari demi menunjukkan kecintaannya kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.


Menurut Ridho, pernyataan Zulhas itu tidak sopan lantaran menjadikan rukun shalat sebuah lelucon di hadapan publik.


“Maaf, yang dikatakan Zulkifli Hasan sama sekali tidak lucu, karena yang dijadikan bahan lelucon adalah sesuatu yang suci bagi umat Islam. Kita shalat minimal lima kali sehari untuk menginternalisasi pesan suci dari Allah SWT. Sekali lagi maaf, shalat, bacaan, dan gerakannya tidak bisa dijadikan bahan lelucon,” tandas Ridho. (rmol)


Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid meminta relawan dan massa pendukung tidak ragu mengucapkan amin saat mengakhiri doa. 

 

SANCAnews.id – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid meminta relawan dan massa pendukung tidak ragu mengucapkan amin saat mengakhiri salat.

 

Hal itu disampaikan Nusron di hadapan relawan Nderek Guru (Ndaru) di Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat Relawan Ndaru, Jalan Dr Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (17/12/2023).

 

Awalnya Nusron melantunkan doa berisi harapan agar Prabowo-Gibran menang di Pilpres 2024. Namun, para relawan tampak ragu untuk mengucapkan amin di akhir doa.

 

"Semoga Pak Prabowo dan Mas Gibran akan menang satu putaran pada tanggal 14 Februari 2024, Pemilunya sudah selesai pemenangnya adalah Prabowo Gibran," kata Nusron.

 

"Amin allahumma amin ya rabbal alamin. Jangan amin anteng, nggak boleh harus dilanjutkan amin ya rabbal alamin," sambung Nusron.

 

Pasalnya, ucapan amin yang bermakna 'Kabulkanlah' dan biasa digunakan umat Islam saat berdoa dan mengakhiri doa ini juga dipakai sebagai kependekan nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

 

Mendapati hal ini, sejumlah pendukung Prabowo-Gibran sempat menjadi kata amin menjadi qobul saat berdoa. Hal ini pun sempat heboh dan menjadi perbincangan warganet.

 

Sementara itu, Nusron menyatakan bahwa Calon Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka siap untuk menghadapi debat kedua Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

 

"Mas Gibran sudah siap (debat kedua pilpres), sejak debat pertama pun sudah siap," kata dia.

 

Selain itu, dia juga menegaskan bahwa TKN Prabowo-Gibran akan selalu mengikuti format debat pilpres yang ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

 

"Kami dengan format debat apa pun oke-oke saja, enggak cerewetlah kami," ujar Nusron. (tvone)

Koordinator aksi BEM Jateng-Jogja, Raafila Anbiya serukan kekecewaan terhadap Gibran Rakabuming Raka yang selalu mangkir debat publik, Senin (18/12).


SANCAnews.id – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari 10 kampus di Jogja dan Jawa Tengah, menggerebek kantor Balai Kota Solo, Senin (18/12) sore kemarin.


Tujuannya, mereka berniat bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabumingraka untuk menantangnya berdebat dengan mahasiswa.


Koordinator aksi, Raafila Anbiya, mengatakan bahwa mereka ingin Gibran membuktikan dirinya bukan sosok yang anti debat.


Pasalnya, sejak mendeklarasikan diri sebagai bacawapres Prabowo Subianto, putra sulung Presiden Jokowi itu dianggap kerap mangkir dari sejumlah undangan debat.


Melalui aksi ini, kata Raafila, pihaknya ingin Gibran berani dengan terbuka tampil di hadapan publik dan membeberkan rencananya untuk masa depan Indonesia.


“Kami sangat kecewa karena waktu kegiatan-kegiatan publik Mas Gibran tidak mau hadir. Sebetulnya kami ingin melihat gagasan Mas Gibran seperti apa untuk membawa negara ini,” kata Raafila, dilansir dari Radar Solo (Jawa Pos Group), Selasa (19/12).


Sayangnya, Gibran tak tampak muncul dari kantor Balai Kota Solo dan menemui mahasiswa. Hal itu pun dianggap sebagai sikap acuh tak acuh sikap Gibran terhadap masaa aksi yang datang.


“Kami mengharapkan dia (Gibran) bisa hadir hari ini. Karena Mas Gibran tidak hadir dalam berbagai forum debat, makanya kami datang jauh-jauh ke sini mengharapkan agar yang bersangkutan bisa merespons langsung," tegas Raafila.


Menyadari itu, massa aksi pun melanjutkan aksinya dengan melontarkan sederet kritikan tajam untuk Gibran. Mereka menuntut agar Gibran bisa menjelaskan secara rinci seperti apa visi misi yang akan dibawanya bersama bacapres Prabowo Subianto. Terlebih lagi, ia juga santer disebut mewakili generasi Z.


Tak ayal, mahasiswa-mahasiswa itu pun menuntut kejelasan ‘keterwakilan’ seperti apa yang akan dibawa oleh Gibran.


Kalau Mas Gibran ngomong mewakili gen Z, harusnya gen Z yang datang hari ini langsung bisa direspons. Soal visi-misi kami mengharapkan hal yang kontekstual soal pelaksanaan dan sistemnya seperti apa,” tegasnya.


Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam badan eksekutif mahasiswa (BEM) dari sebanyak 10 kampus di Jogja dan Jawa Tengah, menggeruduk Kantor Balai Kota Solo, pada Senin (18/12) kemarin sore.


Tujuannya, mereka bermaksud hendak bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabumingraka, untuk menantangnya berdebat dengan mahasiswa.


Koordinator aksi, Raafila Anbiya, mengatakan bahwa mereka ingin Gibran membuktikan dirinya bukan sosok yang anti debat.


Pasalnya, sejak mendeklarasikan diri sebagai bacawapres Prabowo Subianto, putra sulung Presiden Jokowi itu dianggap kerap mangkir dari sejumlah undangan debat.


Melalui aksi ini, kata Raafila, pihaknya ingin Gibran berani dengan terbuka tampil di hadapan publik dan membeberkan rencananya untuk masa depan Indonesia.


“Kami sangat kecewa karena waktu kegiatan-kegiatan publik Mas Gibran tidak mau hadir. Sebetulnya kami ingin melihat gagasan Mas Gibran seperti apa untuk membawa negara ini,” kata Raafila, dilansir dari Radar Solo (Jawa Pos Group), Selasa (19/12).


Sayangnya, Gibran tak tampak muncul dari kantor Balai Kota Solo dan menemui mahasiswa. Hal itu pun dianggap sebagai sikap acuh tak acuh sikap Gibran terhadap masaa aksi yang datang.


“Kami mengharapkan dia (Gibran) bisa hadir hari ini. Karena Mas Gibran tidak hadir dalam berbagai forum debat, makanya kami datang jauh-jauh ke sini mengharapkan agar yang bersangkutan bisa merespons langsung," tegas Raafila.


Menyadari itu, massa aksi pun melanjutkan aksinya dengan melontarkan sederet kritikan tajam untuk Gibran.


Mereka menuntut agar Gibran bisa menjelaskan secara rinci seperti apa visi misi yang akan dibawanya bersama bacapres Prabowo Subianto. Terlebih lagi, ia juga santer disebut mewakili generasi Z.


Tak ayal, mahasiswa-mahasiswa itu pun menuntut kejelasan ‘keterwakilan’ seperti apa yang akan dibawa oleh Gibran.


“Kalau Mas Gibran ngomong mewakili gen Z, harusnya gen Z yang datang hari ini langsung bisa direspons. Soal visi-misi kami mengharapkan hal yang kontekstual soal pelaksanaan dan sistemnya seperti apa,” tegasnya. (jawapos)


SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.