Latest Post

Prabowo Subianto dan Anies Baswedan saat Debat Capres Perdana di Gedung KPU, Selasa (12/12/2023)


SANCAnews.id – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengaku pada 2018 lalu, calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, sempat mendatanginya dan menawarinya posisi cawapres.


Namun saat itu, Anies dengan tegas menolak dan menyatakan akan fokus menjalankan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta.


"Jadi pada waktu itu selesai Pilkada di 2017, kami sampaikan bahwa saya akan fokus di Jakarta 5 tahun. Kalau ada undangan apa pun saya enggak mau terlibat," ujar dia, di Jambi, Kamis (14/12/2023).


"Bahkan di tahun 2018, saya diundang oleh beliau (Prabowo) untuk menjadi cawapres dan saya sampaikan saya komit pada warga Jakarta," Anies dia.


Tak tanggung-tanggung, Anies bahkan mengungkapkan pada saat itu ada banyak pihak yang mencoba menawarkan posisi cawapres kepadanya.


"Dan pada saat yang bersamaan saya juga diminta oleh yang lain, ada 3 partai yang meminta saya untuk menjadi cawapres tahun 2019, diminta ada saksinya di situ. Dan saya katakan tidak," ungkapnya.


Rupanya alasan di balik Anies menolak tawaran-tawaran tersebut, lantaran pada saat itu Anies telah berjanji kepada Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra yang mengusung Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.


"Saya sudah komit kepada Pak Prabowo bahwa di 2019 ini saya akan konsentrasi di Jakarta, dan saya tidak akan memotong pencalonannya Pak Prabowo di 2019, ini komitmen saya di Jakarta," jelasnya.


Rupanya saat itu selain diminta menjadi cawapres, Anies juga ditawarkan menjadi capres namun lagi-lagi dia kekeh menolak tawaran tersebut. 


"Ketika saya sudah tuntas di Jakarta, saya orang merdeka yang boleh mengambil keputusan apapun juga. Betul kan?" tandas dia. (tvone)


Tim Hukum Nasional (THN) Anies-Muhaimin (Amin)


SANCAnews.id – Tragedi KM 50 yang memakan korban jiwa enam laskar FPI kembali menjadi perbincangan hangat setelah disinggung Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan saat debat perdana Capres 2024 pada Selasa (12/12).


Tim Hukum Nasional (THN) Anies-Muhaimin (Amin) memastikan pasangan calon nomor urut 1 siap membuka kembali pengusutan kasus yang terjadi di Kilometer 50 Tol Cikampek pada akhir Desember 2020.


“Komitmen Amin tertuang jelas di dalam visi-misinya. Kalau memang dibutuhkan, kami siap membuka kembali penyelidikan dugaan pelanggaran HAM tewasnya enam pemuda yang tidak berdosa di Tol Cikampek," kata anggota Bidang Riset dan Kajian THN Amin, Anang Zubaidy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/12).


Dalam debat Capres 2024 di KPU RI Selasa kemarin, Anies Baswedan mengungkit soal Tragedi KM 50, yakni penembakan enam laskar FPI di Jalan Tol Cikampek tahun 2020 silam.


Hal itu disinggung Anies saat menanyakan sikap Capres nomor urut 2, Ganjar Pranowo tentang penuntasan peristiwa tersebut. Diakui Anies, proses hukum tersebut memang sudah berjalan, namun belum benar-benar memenuhi rasa keadilan bagi keluarga korban.


"Ini harus menghadirkan rasa keadilan. Bukan saja soal legalnya yang sudah diselesaikan," jelas Anies. (rmol)




SANCAnews.id – Jelang hari pencoblosan pada Pemilu Serentak 14 Februari 2024, konten video viral yang diduga dilakukan oleh anak-anak di bawah umur berseragam sekolah mengajak mereka memilih salah satu calon legislatif. Peristiwa itu diduga terjadi di Purworejo, Jawa Tengah.


Anggota Bawaslu Purworejo Rinto Hariyadi saat dikonfirmasi, Jumat (15/12/2023), mengatakan konten temuan bermula dari informasi masyarakat dan temuan Bawaslu.


"Temuan dan laporan masyarakat itu sedang kami proses untuk tindaklanjuti," ujarnya.


Dalam video beredar anak tersebut terlihat  mengajak masyarakat untuk memilih sang caleg dalam pemilu 2024 di akun media sosial TikTok.


Caleg bersangkutan diduga melanggar Pasal 280 ayat (2) huruf k UU Pemilu dan Ketentuan Pidana Pemilu Pasal 493 UU Pemilu yang berbunyi.


Setiap pelaksana dan atau tim kampanye pemilu yang melanggar larangan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 280 ayat 2 k, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun dan denda paling banyak 12 juta.


"Karena temuan ada dugaan pelanggaran pidana kami akan bawa ke Sentra Gakumdu. Nanti akan dibahas di sana dan kita tindaklanjuti sesuai mekanisme kajian," ujar


Dikatakan bahwa pihaknya akan memanggil sejumlah pihak mengklarifikasi video yang viral itu. "Besok kami akan panggil KPU untuk menjelaskan dan memastikan akun yang share apakah akun resmi atau bukan, Apakah akun itu terdaftar di KPU sebagai akun resmi atau bukan," ujarnya.


Selain itu, pihaknya juga akan memanggil Dukcapil untuk memastikan usia anak di video yang viral serta kepemilikan KTP.


Tak hanya itu, Bawaslu juga akan memanggil pengurus Partai Nasdem serta caleg bersangkutan untuk memberikan penjelasan.


"Termasuk admin medsos yang memposting. Semua kita lakukan sesuai prosedur berlaku," ujarnya.


Seperti diketahui, dari video yang bereda tampak seorang siswa mengajak masyarakat untuk memilih Caleg DPRD Kabupaten Purworejo dari Partai Nasdem dengan inisial MA. (tribun)


Ustad Abdul Somad bersama Anies Baswedan mendoakan agar ia menjadi pemimpin masa depan Indonesia 


SANCAnews.id – Ustaz Abdul Somad atau akrab disapa UAS mendoakan salah satu calon presiden (capres), yakni capres nomor urut 1 Anies Baswedan agar menjadi pemimpin Indonesia yang baru. Hal ini dia sampaikan usai Anies dan keluarga datang berkunjung ke kediaman UAS yang berlokasi di Riau.  


Di sana Anies datang mempertemukan sang ibunda, Aliyah Rasyid, dengan UAS lantaran menggemari ustaz tersebut. 


"Saya mendoakan beliau (Anies) supaya sehat. Karena energi keliling Indonesia ini saya merasakan sendiri, tentu beban beliau lebih berat daripada saya yang datang tausiah selesai. Tapi beliau segala macam, kita doakan beliau sehat wal afiat, bisa memimpin Indonesia ke depan," ujar UAS di Riau, dikutip Kamis (14/12/2023). 


Kemudian, dia pun bercerita bagaimana persahabatan antara keduanya tumbuh sementara berasal dari latar belakang profesi yang berbeda. Semula berawal sekitar 5 hingga 6 tahun yang lalu. Saat itu, UAS sedang hadir dalam pertemuan ulama-ulama internasional. 


"Saya duduk, saya makan, saya minum, kata mereka itu ada Bapak Anies Baswedan di dalam. Ah, biarlah, ada pertemuan saya bilang. Tak lama setelah itu beliau datang ke tempat saya, duduk," ceritanya. 


Sejak pertemuan itu, UAS mengaku Anies Baswedan selalu menyempatkan diri hadir di setiap tausiyah UAS yang diselenggarakan di Jakarta. 


"Kemudian saya tausiyah di Masjid Tjut Nyak Dien, acara haul KH Zainuddin MZ. Setiap beliau tahu saya di Jakarta, beliau datang padahal beliau sibuk sekali," ungkapnya. 


UAS pun bercerita dia kerap datang berkunjung ke kediaman Anies Baswedan. Di sana dia makan, melepas rasa rindu. Sementara itu, ini kunjungan pertama Anies Baswedan ke kediaman UAS yang berlokasi di Riau. 


"Jadi artinya mesti berkali-kali datangnya. Jadi persahabatan ini memang sudah lama. Al arwah junudun mujannadah, ruh itu seperti bala tentara fana tarafah minathalaf. Kalau dia ada kecocokan dia akan mudah berkolaborasi atau berinteraksi. Tapi wama tanakharo min akhtalaf, maka kalau dia tak sesuai dia akan menjauh. Begitulah perasaan," tandas dia.  


Sementara itu, Anies meminta doa dan arahan dari UAS dalam melangkah lebih jauh lagi di Pilpres 2024. 


"Kami mohon doanya. Kami mohon dari beliau sebagai seorang yang memiliki keluasan pandangan, kebijaksanaan dan dalamnya pengetahuan agama. Mudah-mudahan bisa menjadi pemberi arahan, pengingat dalam perjalanan, dalam amanah yang sedang kami kerjakan sekarang," tutur Anies. (tvone)


Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menjawab pertanyaan dari Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat mengikuti Debat Pertama Calon Presiden 2024 di Halaman Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023)


SANCAnews.id – Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan kembali menjawab soal komitmennya terhadap calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto. Komitmen tersebut berarti ia tidak akan mencalonkan diri sebagai calon presiden saat Prabowo maju dalam pemilihan presiden (Pilpres).


Anies Baswedan mengklarifikasi bahwa komitmennya itu dibuat untuk menuntaskan pekerjaannya sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.


Hal itu disampaikan Anies saat menjawab pertanyaan seorang mahasiswa dalam forum "Tanyo Bang Anies" di Jambi, Kamis (14/12/2023).


"Pada waktu itu selesai pilkada di 2017, kami sampaikan bahwa saya akan fokus di Jakarta 5 tahun," ucap Anies


"Ketika saya sudah tuntas di Jakarta, saya orang merdeka yang boleh mengambil keputusan," lanjut Anies.


Lebih lanjut Anies mengungkapkan, pada tahun 2018 pernah ditawari menjadi calon wakil presiden oleh Prabowo. Namun Anies menolak dengan alasan memegang komitmen menjadi gubernur.


"Bahkan di tahun 2018 saya diundang oleh beliau untuk menjadi cawapres dan saya sampaikan saya komit pada warga Jakarta," ujar Anies.


Selain tawaran itu, Anies menyebut ada tiga parpol yang menawarinya menjadi cawapres pada Pilpres 2019. Lagi-lagi Anies menolak karena ingin menuntaskan pekerjaan sebagai gubernur DKI Jakarta


"Dan pada saat yang bersamaan saya juga diminta oleh yang lain, ada tiga partai yang meminta saya untuk menjadi cawapres tahun 2019 saya diminta untuk menjadi cawapres, diminta ada saksinya di situ," ungkap Anies.


"Dan saya katakan tidak. Katakan tidak, kenapa? Karena saya sudah komit pada Pak Prabowo bahwa di 2019 ini saya akan konsentrasi di Jakarta dan saya tidak akan memotong pencalonannya pak Prabowo di 2019. Ini komitmen saya di Jakarta," pungkas Anies.


Diketahui, pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Anies maju bersama Sandiaga Uno didukung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). (tribunnews)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.