Latest Post

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata


SANCAnews.id – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, mengakui mantan Ketua KPK Agus Rahardjo pernah bercerita kejadian soal Presiden Joko Widodo yang meminta agar kasus korupsi KTP-el dihentikan.


Hal itu disampaikan Alex saat ditanya soal pernyataan Agus dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV pada Kamis malam (30/11), berjudul "Eks Ketua KPK Ungkap Kinerja Firli Hingga Pernah Diperintah Jokowi Hentikan Kasus Setnov | ROSI".


Alexander sendiri sebelumnya juga menjabat sebagai Wakil Ketua ketika Agus Rahardjo memimpin KPK.


"Ya, Pak Agus pernah bercerita kejadian itu ke pimpinan," kata Alex kepada wartawan, Jumat sore (1/12).


Alex memastikan, ketika Agus Rahardjo bercerita soal kejadian tersebut, pimpinan KPK saat itu menolak. Apalagi, ada Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) dengan penetapan Ketua DPR RI, Setya Novanto (Setnov) saat itu sebagai tersangka.


"Ditolak. Karena sprindik sudah terbit dan KPK tidak bisa menghentikan penyidikan. KPK juga sudah mengumumkan tersangka," pungkas Alex.


Dalam program Rosi Kompas TV, Agus mengatakan, KPK di bawah kepemimpinannya hendak dicoba dijadikan sebagai alat kekuasaan. Namun karena waktu itu KPK masih independen dan tidak di bawah presiden, maka dirinya bisa tidak mengikuti apa yang diinginkan presiden.


Agus lantas menceritakan, saat KPK memproses kasus korupsi KTP-el, dirinya dipanggil sendirian oleh Presiden Jokowi yang ditemani oleh Pratikno.


"Jadi, saya heran, biasanya manggil itu berlima, ini kok sendirian. Dan dipanggilnya juga bukan lewat ruang wartawan, tapi lewat masjid kecil itu, jadi dijemput dari sana," kata Agus.


"Di sana, begitu saya masuk, presiden sudah marah. Presiden sudah marah, menginginkan, karena baru saya masuk itu beliau teriak 'hentikan', saya kan heran yang dihentikan apanya," jelasnya.


Setelah duduk, Agus mengaku baru mengetahui bahwa Presiden Jokowi meminta agar KPK menghentikan kasus KTP-el yang menjerat Setnov.


Pernyataan Agus tersebut pun sudah dibantah pihak Istana yang menyebutkan tidak ada agenda pertemuan Presiden Jokowi untuk membahas soal kasus KTP-el seperti yang disampaikan Agus Rahardjo.


"Setelah dicek, pertemuan yang diperbincangkan tersebut tidak ada dalam agenda Presiden," kata Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Ari Dwipayana melalui keterangan tertulis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/12). (*)


Ketua KPK non-aktif Firli Bahuri selesai diperiksa penyidik gabungan dari Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Dittipiko Bareskrim Polri, Jumat (1/12/2023) malam.


SANCAnews.id – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Firli Bahuri selesai diperiksa penyidik gabungan Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dan Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri, Jumat (1/12/ 2023) malam.


Pantauan MNC Portal, Firli keluar dari Gedung Bareskrim Polri usai diperiksa sekitar pukul 19.30 WIB. Firli diperiksa selama kurang lebih 10 jam mulai pukul 09.00 WIB dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).


Firli keluar dengan mengenakan pakaian yang sama dengan kedatangannya, yakni kemeja coklat muda, dan tidak mengenakan baju tahanan. 


Diketahui, Firli Bahuri hari ini memenuhi panggilan kepolisian untuk diperiksa pertama kalinya sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap SYL. 


Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri Kombes Arief Adiharsa mengatakan, Firli Bahuritiba di Bareskrim Polri pada pukul 08.30 WIB. Proses pemeriksaan terhadap Firli Bahuri dimulai sejak pukul 09.00 WIB. 


"Pemeriksaan oleh penyidik terhadap yang bersangkutan telah dimulai sejak 09.00 WIB di lantai 6 Dit Tipidkor," katanya. 


Saat datang tadi pagi Firli Bahuri kembali menghindari awak media yang telah menunggu kehadirannya di Gedung Bareskrim Polri. Tidak ada awak media pun yang mengetahui kedatangan mantan pimpinan lembaga antirasuah itu. (sindonews)


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara selama konferensi pers di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv pada 28 Oktober 2023 di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas


SANCAnews.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintahnya akan terus mendistribusikan senjata kepada warga sipil sehubungan dengan serangan penembakan hari ini, Kamis (30/11/2023) di Yerusalem yang menewaskan tiga orang.


"Pemerintahan yang saya pimpin akan terus memperluas distribusi senjata kepada warganya," ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, Kamis.


Sebelumnya, 3 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka setelah dua pria bersenjata melepaskan tembakan di halte bus di pinggiran Yerusalem, kata polisi Israel. Para penyerang juga tewas. Polisi mengatakan 16 orang terluka dalam penembakan Kamis pagi itu.


Layanan darurat mengevakuasi delapan korban yang terluka parah ke rumah sakit terdekat, kata layanan ambulans Israel.


Polisi di Yerusalem Barat mengatakan orang-orang bersenjata “tiba di lokasi kejadian dengan kendaraan bersenjatakan senjata api”, termasuk M16 dan pistol, dan melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga sipil di terminal bus.


Para penyerang, yang merupakan penduduk Yerusalem Timur, kemudian dinetralkan oleh pasukan keamanan dan warga sipil di dekatnya, kata polisi. 


Amunisi dan senjata ditemukan di dalam mobil mereka. Rekaman kamera keamanan yang ditayangkan televisi Channel 12 Israel menunjukkan momen serangan tersebut.


Sebuah mobil berwarna putih terlihat berhenti di samping halte yang ramai. Dua pria kemudian keluar, senjata terhunus, dan berlari ke arah kerumunan saat orang-orang berhamburan.


Tak lama kemudian para penyerang ditembak mati. Layanan darurat Magen David Adom mengatakan, satu korban adalah seorang wanita berusia 24 tahun.


Seorang pria berusia 73 tahun yang berada dalam kondisi kritis dinyatakan meninggal di Shaare Zedek Medical Center. Orang ketiga juga meninggal karena luka-lukanya, media Israel melaporkan.


Layanan ambulans awalnya mengatakan lima orang yang terluka mengalami luka serius dan dua lainnya mengalami luka sedang hingga ringan.


Insiden itu terjadi tepat ketika Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata hingga hari ketujuh, tak lama sebelum perjanjian tersebut berakhir.


Militer Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa jeda sementara pertempuran di Jalur Gaza akan terus berlanjut “mengingat upaya para mediator untuk melanjutkan proses pembebasan sandera, dan tunduk pada ketentuan perjanjian”.


Dua penyerang Palestina melepaskan tembakan di sebuah halte bus pada jam sibuk pagi hari pada Kamis di pintu masuk Yerusalem, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai delapan lainnya.


Para penembak datang dari Yerusalem Timur dan dihentikan oleh tentara yang sedang tidak bertugas dan warga sipil lainnya yang berada di dekatnya, kata polisi.


Rekaman kamera keamanan yang diperoleh Reuters menunjukkan momen penyerangan. Sebuah mobil berwarna putih terlihat berhenti di samping halte yang ramai.


Dua pria kemudian keluar, senjata terhunus, dan berlari ke arah kerumunan saat orang-orang berhamburan.


Tak lama kemudian para penyerang Palestina ditembak mati. Pasukan keamanan berkumpul di kawasan yang dipenuhi penumpang pagi hari. Polisi mengatakan mereka sedang berupaya untuk membuka kembali jalan tersebut.


“Peristiwa ini membuktikan sekali lagi bagaimana kita tidak boleh menunjukkan kelemahan, bahwa kita harus berbicara dengan Hamas hanya melalui senjata, hanya melalui perang,” kata Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir di lokasi serangan.


Dia menambahkan, Israel akan melanjutkan kebijakannya untuk melonggarkan peraturan penerbitan izin kepemilikan senjata kepada warga negara. (tribunnews)


Sandera yang dibebaskan kelompok Hamas saat tiba di Israel. (Sumber: Israel Defense Forces)


SANCAnews.id – Kelompok militan Hamas dan Israel kembali membebaskan sandera dan tahanan di masing-masing pihak, saat perpanjangan gencatan senjata memasuki hari terakhirnya pada Rabu waktu setempat.


"Sesuai dengan ketentuan perjanjian jeda kemanusiaan hari ke-6, 30 warga Palestina dibebaskan hari ini dengan imbalan pembebasan 10 sandera di Gaza," cuit juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari di media sosial X, seperti dikutip 30 November.


Selain warga Israel, kelompok Hamas juga membebaskan dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand, di luar kerangka perjanjian. Al-Ansari mengatakan, seluruh sandera diserahkan ke ICRC (Komite Palang Merah Internasional).


Lebih jauh Al-Ansari merinci, sandera yang dibebaskan dari Gaza terdiri dari lima perempuan dan lima anak-anak. Sementara, tahanan Palestina yang dibebaskan terdiri dari 16 anak di bawah umur dan 14 wanita.


"Dengan senang hati kami menginformasikan bahwa 16 orang yang disandera di Gaza baru saja dibebaskan, dengan fasilitasi dari ICRC," cuit ICRC.


"Tim kami telah memindahkannya dan menyerahkannya kepada pihak berwenang Israel," lanjutnya.


Sementara itu, perpanjangan gencatan senjata selama dua hari akan berakhir pada Kamis pagi waktu setempat. Belum ada kesepakatan yang dicapai untuk kembali memperpanjang jeda pertempuran.



Mengutip Reuters, dua pejabat Palestina mengatakan kepada mereka, pembicaraan terus berlanjut mengenai kemungkinan perpanjangan gencatan senjata.


Sedangkan Channel 12 Israel melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pertemuan keamanan pada Rabu malam.


Dari Lebanon, seorang pejabat senior Hamas Osama Hamdan dikutip oleh media yang berafiliasi dengan kelompok militan itu mengatakan, upaya untuk memperpanjang gencatan senjata "belum matang, dan apa yang telah kita lihat sejauh ini tidak layak untuk dipelajari."


Seorang pejabat Israel sebelumnya mengatakan, tidak mungkin memperpanjang gencatan senjata tanpa komitmen untuk membebaskan semua perempuan dan anak-anak yang disandera.


Pejabat itu mengatakan, Israel yakin militan masih menahan cukup banyak perempuan dan anak-anak untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hingga tiga hari.


Seorang pejabat Palestina mengatakan para perunding sedang mempertimbangkan, apakah laki-laki Israel akan dibebaskan dengan persyaratan yang berbeda dari pertukaran tiga tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel yang berlaku bagi perempuan dan anak-anak. 


Diketahui, sejauh ini kelompok Hamas telah membebaskan sekitar 93 sandera. Sedangkan Israel telah membebaskan sekitar 210 tahanan.(voi)


Gaza/ FOTO UNICEF


SANCAnews.id – Para menteri luar negeri negara-negara G7 mendukung perpanjangan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza dan menekankan perlunya melindungi warga sipil.


Dalam pernyataan bersama, para menteri luar negeri G7 mengatakan segala upaya harus dilakukan untuk memastikan dukungan kemanusiaan bagi warga sipil, termasuk pasokan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.


“Kami mendukung perpanjangan lebih jauh jeda (kemanusiaan) ini dan jeda ke depannya jika diperlukan agar bantuan bertambah dan untuk memfasilitasi pembebasan semua tawanan," kata para menteri luar negeri Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan AS serta kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell.


Mereka menyebut perpanjangan jeda kemanusiaan sebagai “langkah penting untuk memulangkan semua tawanan yang tersisa dan untuk menangani seluruh krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Gaza."


Menekankan pentingnya perlindungan warga sipil dan kepatuhan terhadap hukum internasional, para menteri luar negeri menandaskan, "Kami tetap berpegang teguh kepada komitmen kami untuk bekerja sama dengan semua mitra di kawasan guna mencegah konflik semakin meningkat."


Mereka juga menyatakan komitmen untuk solusi dua negara dalam konflik Israel dan Palestina. Pada Senin malam, Qatar mengumumkan perjanjian  memperpanjang jeda kemanusiaan selama dua hari lagi, di mana pertukaran tahanan akan kembali dilakukan.


Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza setelah Hamas menyerang mereka pada 7 Oktober. Serangan  menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak dan 4.000 perempuan. Di pihak Israel sendiri, 1.200 nyawa melayang. (voi)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.