Hari Terakhir Perpanjangan Gencatan Senjata, Israel-Hamas Bebaskan 16 Sandera dan 30 Tahanan
Sandera yang dibebaskan kelompok Hamas saat tiba di Israel. (Sumber: Israel Defense Forces)
SANCAnews.id – Kelompok militan Hamas dan Israel kembali membebaskan sandera dan tahanan di masing-masing pihak, saat perpanjangan gencatan senjata memasuki hari terakhirnya pada Rabu waktu setempat.
"Sesuai dengan ketentuan perjanjian jeda kemanusiaan hari ke-6, 30 warga Palestina dibebaskan hari ini dengan imbalan pembebasan 10 sandera di Gaza," cuit juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari di media sosial X, seperti dikutip 30 November.
Selain warga Israel, kelompok Hamas juga membebaskan dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand, di luar kerangka perjanjian. Al-Ansari mengatakan, seluruh sandera diserahkan ke ICRC (Komite Palang Merah Internasional).
Lebih jauh Al-Ansari merinci, sandera yang dibebaskan dari Gaza terdiri dari lima perempuan dan lima anak-anak. Sementara, tahanan Palestina yang dibebaskan terdiri dari 16 anak di bawah umur dan 14 wanita.
"Dengan senang hati kami menginformasikan bahwa 16 orang yang disandera di Gaza baru saja dibebaskan, dengan fasilitasi dari ICRC," cuit ICRC.
"Tim kami telah memindahkannya dan menyerahkannya kepada pihak berwenang Israel," lanjutnya.
Sementara itu, perpanjangan gencatan senjata selama dua hari akan berakhir pada Kamis pagi waktu setempat. Belum ada kesepakatan yang dicapai untuk kembali memperpanjang jeda pertempuran.
Mengutip Reuters, dua pejabat Palestina mengatakan kepada mereka, pembicaraan terus berlanjut mengenai kemungkinan perpanjangan gencatan senjata.
Sedangkan Channel 12 Israel melaporkan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan mengadakan pertemuan keamanan pada Rabu malam.
Dari Lebanon, seorang pejabat senior Hamas Osama Hamdan dikutip oleh media yang berafiliasi dengan kelompok militan itu mengatakan, upaya untuk memperpanjang gencatan senjata "belum matang, dan apa yang telah kita lihat sejauh ini tidak layak untuk dipelajari."
Seorang pejabat Israel sebelumnya mengatakan, tidak mungkin memperpanjang gencatan senjata tanpa komitmen untuk membebaskan semua perempuan dan anak-anak yang disandera.
Pejabat itu mengatakan, Israel yakin militan masih menahan cukup banyak perempuan dan anak-anak untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hingga tiga hari.
Seorang pejabat Palestina mengatakan para perunding sedang mempertimbangkan, apakah laki-laki Israel akan dibebaskan dengan persyaratan yang berbeda dari pertukaran tiga tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel yang berlaku bagi perempuan dan anak-anak.
Diketahui, sejauh ini kelompok Hamas telah membebaskan sekitar 93 sandera. Sedangkan Israel telah membebaskan sekitar 210 tahanan.(voi)