Koordinator KANNI-POLRI: Agar Tak Ada Kesalahan, Bantuan Galo-galo Sumbar Perlu di Audit
Gubernur Sumbar, Mahyeldi serius membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan
SANCAnews.id – Keseriusan Pemprov
Sumbar untuk menjaga lingkungan sekaligus membantu meningkatkan perekonomian
masyarakat sekitar hutan mendapat acungan dari masyarakat
karena 80 persen menurut Gubernur nagari atau desa di Sumbar berada di sekitar kawasan hutan.
Salahsatu dimedia, Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebut pihaknya menyebar 4.000-5.000 stup lebah madu "galo-galo" atau trigona setiap tahun sejak 2021 untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hutan.
Ilustrasi galo-galo/ist
“Lebih dari 80 persen nagari atau desa di Sumbar terletak di sekitar kawasan hutan. Agar masyarakat tidak memanfaatkan kawasan hutan secara ilegal, maka penting untuk memberikan alternatif mata pencaharian bagi masyarakat, salah satunya dengan beternak lebah madu gallo-galo,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, sejak tahun 2021 hingga saat ini telah diberikan bantuan berupa ribuan stup koloni lebah diserahkan dan didistribusikan kepada kelompok tani hutan dan kelompok perhutanan sosial di seluruh kabupaten kota melalui Dinas Kehutanan Provinsi. Sumatera Barat.
Terkait dengan pengadaan barang di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumbar. Salah satunya Dinas Kehutanan selaku pengadaan Galo-galo yang disebut-sebut membantu kelompok tani karena dinilai kurang tepat dan diduga jauh dari ideal.
Oleh karena itu, otoritas pemeriksa perlu memastikan bantuan Galo-galo yang dananya mencapai puluhan miliar itu diaudit.
Lembaga KANNI-POLRI, Abd Azis selaku koordinator pusat bersama rekanan/Ist
Disisi lain, bantuan Galo-galo yang dikelola oleh Dinas Provinsi. Sumbar kepada petani mendapat respon dari Lembaga KANNI-POLRI, Abd Azis selaku koordinator pusat.
Hal itu disampaikan bahwa setiap
anggaran sekecil apapun yang dikeluarkan akan tetap dipertanggungjawabkan
karena harus tepat sasaran agar dikemudian hari karena jumlah uang yang
diberikan tidak sedikit jumlahnya.
“Kadis tidak bisa lepas tangan
dan jika ada bantuan yang diberikan harus sesuai dan mengingat kejadian
tersebut, saya akan menanyakan detailnya siapa yang menerimanya dan berapa yang
diberikan,” jelasnya, Jumat (10/11)
Sementara itu Yozarwardi, Kepala
Dinas Kehutanan Provinsi. Sumbar saat dikonfirmasi pada Kamis 9 Nov 2023
terkait bantuan itu dikantornya tidak bisa ditemukan guna menjelaskan bantuan
tersebut dari pihak penerima layanan tamu bahwa “Kadis sedang rapat” sebut
penjaga.
Kemudian beberapa jam menunggu
tidak muncul dari ruangannya dan hanya terlihat pegawai yang sering berjalan
kaki bolak-balik di ruang tunggu.
Tak sampai disitu saja, ketika
para pegawai dimintai nomor telepon Kepala Dinas Kehutanan, tidak ada yang
berani memberikannya, namun dengan bantuan orang lain yang bukan bawahannya,
akhirnya mendapatkannya dan mencoba. untuk menghubunginya, namun masih sia-sia
hingga berita ini ditayangkan.(sanca/time)