Anies Ingin Bawa Perubahan, Indonesia Saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan
SANCAnews.id – Bacapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyebut bahwa ketidakadilan sangat tampak saat ini di Indonesia. Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa semangat perubahan menjadi hal yang diperjuangkannya dalam kontestasi pilpres 2024 mendatang.
Hal itu ia sampaikan pada ribuan warga yang mengikuti kegiatan Jalan Sehat Santri Sarungan bersama pasangan Bacapres dan Bacawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di GOR PKPSO Kaliwates, Jember, Minggu (29/10). "Mengapa kita perlu perubahan? Hari ini kita rasakan di Indonesia suasananya penuh ketidakadilan," katanya di hadapan massa.
"Apakah sekarang petani masih sulit? Sulit pupuk? Harga berasnya apakah mahal? Akses pendidikan dan kesehatan apakah mudah? Apakah itu semua mau diteruskan? Jika tidak mau diteruskan, maka kita butuh perubahan," lanjutnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui bahwa ada kelompok-kelompok yang menolak perubahan dan tak menginginkan hal tersebut terjadi. "Kenapa tidak semua senang dengan perubahan? Saya kasih contoh, harga beras mahal? Tapi apakah sampai ke petani? Ya benar mahalnya harga beras itu tak dinikmati petani, justru hanya dinikmati sekelompok orang saja," ungkap Anies.
"Inilah kelompok yang yang tidak senang dan menolak perubahan, mereka yang selama ini mendapatkan manfaat dari ketidakadilan yang terjadi," tambahnya.
Oleh karenanya, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengajak semua agar melawan dengan cara berada di barisan yang mendukung perubahan bukan keberlanjutan sehingga manfaat dari negeri ini dapat dirasakan semua bukan hanya sebagian.
"Benar mereka (yang menolak perubahan) itu punya kekuatan uang dan harta, tetapi kita harus perjuangakan dan kirimkan pesan melalui pemilu dan pilpres bahwa lebih banyak rakyat yang memilih perubahan daripada keberlanjutan," ajak Anies.
"Bila itu kita kerjakan insya Allah masa depan bangsa ini akan lebih baik, keadilan dan kesejahteraan akan hadir di rumah-rumah, di keluarga-keluarga kita semua," tandasnya. (jawapos)