Anies Bakal Wajibkan Pekerja Asing Bertutur Bahasa Indonesia
Calon Presiden Anies Baswedan
SANCAnews.id – Capres
Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menyampaikan orasi kebudayaan di Tugu
Kunstkring, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam orasinya, dia mengatakan, ada usulan
kewajiban bertutur Indonesia bagi pekerja asing.
"Ada
usulan menarik, mengembalikan peraturan kewajiban bertutur Bahasa Indonesia
bagi semua orang asing yang bekerja di Indonesia," kata Anies, Kamis
(26/10/2023).
Usulan ini
disambut tepuk tangan meriah dari budayawan-budayawan yang hadir di Tugu
Kunstkring. Menurut Anies, itu akan memperkaya pula mereka karena nantinya bisa
bicara bahasa Indonesia di mana pun mereka berada.
Dia menilai,
sangat penting memberikan pengajaran bahasa Indonesia kepada penutur-penutur
asing dan pusat-pusat studi, serta mengajak pelajar-pelajar asing datang dan
tinggal di Indonesia serta jadi duta-duta baru.
"Sehingga,
kalau Anda bekerja di sini, Anda harus bisa berbicara bahasa Indonesia,
belajar, harus. Dan ini memperkaya mereka juga, kalau mereka datang ke mana
saja bisa pakai Bahasa Indonesia," ujar Anies.
Anies mengakui,
hari ini sudah ada gawai-gawai yang bisa menerjemahkan bahasa-bahasa asing ke
bahasa Indonesia. Namun, dia berpendapat, akan lebih berarti jika setiap orang
asing bisa mempelajari Bahasa Indonesia.
Anies
berpendapat, dengan mengembalikan peraturan kewajiban bertutur Bahasa
Indonesia, kita tidak cuma bisa memperkaya bahasa Indonesia. Tapi, di sisi
lain, kita bisa pula menjangkau publik yang lebih luas.
"Menurut
saya, usulan yang disampaikan Mba Oki ini menarik, sejalan dengan apa yang kita
cita-citakan," kata Anies.
Anies Baswedan
sendiri hadir dalam Pameran Seni Melayu dan Orasi Budaya di Bulan Sakral Sumpah
Pemuda. Setelah Anies Baswedan, hadir cawapres dari Koalisi Perubahan, Muhaimin
Iskandar, yang membacakan puisi.
Kegiatan itu
mengusung tajuk Ke Hulu Mencari Akar, ke Hilir Ikuti Aliran Air, ke Melayu Kita
Belajar, Temui Bahasa Indonesia yang Terlahir. Digelar sekelompok seniman,
sastrawan, pelukis, dan cendekiawan budaya. (republika)