Latest Post

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh ormas Islam bersilaturahmi dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan

 

SANCAnews.id – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama sejumlah tokoh ormas Islam menyatakan dukungan penuh terhadap bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

 

Hal itu disampaikan Din usai bersilaturahmi dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan jajaran di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, pada Kamis (26/10).

 

Sejumlah tokoh ormas Islam yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Hidayatullah hingga Al-Irsyad.

 

“Datang untuk menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh, sekali lagi, dukungan penuh, atas ijtihad politik PKS mengajukan capres-cawapres yang sudah kita kenal itu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar,” ujar Din saat jumpa pers usai pertemuan.

 

Din menilai figur pasangan Amin sangat layak untuk memimpin Indonesia di masa mendatang. 

 

“Kami menilai pilihan ini tepat dan ideal bagi Indonesia,” kata Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu ini.

 

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyambut baik dan merasa senang dengan adanya dukungan dari para tokoh ormas Islam terhadap PKS dan pasangan Amin.

 

“Kami sangat berbahagia, berbangga, karena pimpinan-pimpinan ormas ini, juga Prof Din Syamsuddin alhamdulillah siap juga untuk berkolaborasi, dan saling mengingatkan kalau ada hal-hal yang kurang," kata Syaikhu.

 

"Ini menambah semangat, mudah-mudahan ke depan menjadi optimisme harapan untuk kemenangan PKS dan pasangan Amin di kontestasi Pemilu 2024,” pungkasnya. (rmol)


Aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, Rabu (25/10/2023).

 

SANCAnews.id – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Semarang menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Rabu (25/10/2023).

 

Mereka menolak politik dinasti yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Massa juga membakar ban dan membentangkan berbagai spanduk protes terhadap dinasti politik yang dibawa Joko Widodo melalui keluarganya.

 

"Jokowi : Kudukung anakku sampai cawapres; Kabinet Indonesia Mundur ; Mahkamah Keluarga; Cukup sudah Jokowi gagal," tulis spanduk-spanduk itu.

 

Koordinator aksi dari Universitas Diponegoro (Undip) Aufa Adha Ariq mengatakan, salah satu kemarahan mahasiswa hari ini, yakni majunya putra sulung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

 

Melenggangnya Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto tak terlepas dari campur tangan pamannya Anwar Usman yang juga hakim Mahkamah Konstitusi.

 

"Tentu saja kami kecewa, hakim MK mengetok bahwa calon presiden dan wakil presiden dapat maju minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai pemimpin daerah. Yang mana kita pahami bahwasanya putusan itu lekat dengan isu politik praktis. Kedekatan antara Anwar Usman dan juga presiden Jokowi kemudian menjadikan kita bergerak," tegas Aufa di sela aksi, Rabu (25/10).

 

Mahasiswa juga menuntut reformasi aparat penegak hukum dan meminta pemerintah mencabut UU yang bermasalah.

 

"Kami menuntut komponen hidup layak, data bantuan efisien dan efektif, pemerintah bersih dari nepotisme. Lindungi akademik di lingkungan pendidikan dan hentikan politik praktis dalam tingkat pendidikan," kata dia.

 

Sementara itu, pengalihan arus lalu lintas diberlakukan di Jalan Pahlawan. Polisi menerapkan contra flow atau satu ruas jalan.(tvone)



 

SANCAnews.id – Ganjar Pranowo menjadi bintang tamu di acara Lapor Pak. Komika Kiky Saputri diduga menyinggung sikap Ganjar Pranowo yang baperan saat diroasting. Pasalnya, Kiky mencuit kekecewaannya di akun X pada Selasa (24/10/2023).

 

"Hahaha sudah kuduga. Maafkan saya ya teman-teman. Nextnya gausah lagi-lagi dah," tulisnya.

 

Meski tak menyebut secara gamblang siapa sosok yang ia singgung, namun warganet di kolom komentar membagikan video saat Kiky Saputri me-roasting Ganjar Pranowo di acara Lapor Pak. 

 

Dalam video tersebut, Kiky sempat mengeluarkan candaan untuk Ganjar yang memakai pakaian ojek online.

 

"Kalau ojol biasa kan baunya bau matahari, kalau ini bau-baunya mau nyari suara." katanya.

 

Diduga banyak adengan yang dipotong dalam acara tersebut. Wajah Ganjar Pranowo seketika tampak datar mendengar celetukan tersebut. 

 

Cuitan Kiky Saputri

Dalam cuitan lainnya, Kiky Saputri juga memuji sikap Anies Baswedan yang pernah ia roasting.  Menurutnya, Anies lebih santai bahkan meminta agar tidak ada bagian yang di-cut untuk tayang. 

 

"Jujur, beliau keren banget. Waktu protokolernya minta ke pihak TV ada yg dicut, beliau dengan tegas bilang: “Ga usah ada yang dicut, tayangin aja semua. Ini salah satu bentuk kebebasan berbicara," tulis Kiky Saputri. 

 

Lantaran hal ini, publik berasumsi kalau cuitan awal Kiky Saputri memang ditujukan untuk Ganjar Pranowo. Meski demikian,  Kiky Saputri menegaskan bahwa ia tak menggiring opini publik dan hanya menyampaikan pengalamannya saja.

 

 "Lah ngatur. Elon Musk aja yang punya twitter gapernah ngatur penggunanya mau ngetwit apa. Orang cerita pengalaman kok dibilang penggiringan opini. Hadeuuuuuh~," tulisnya membalas warganet. 

 

Selain itu, istri dari M. Khairi tersebut juga membantah tudingan bahwa dirinya berpihak ke salah satu Capres.  "Wah makasi udah follow. Tapi sebaiknya jangan, takut kakak kecewa sama ekspektasi. Karena aku Tweet apa yg mau aku Tweet, bukan karena mendukung si A,B, atau C," ucapnya. (tvone)




SANCAnews.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya berupaya merevisi pasal syarat batas usia minimum dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Pencalonan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Padahal, KPU sebelumnya menyatakan tidak akan merevisi pasal tersebut.

 

Perubahan sikap itu disampaikan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari usai menerima pendaftaran Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (25/10/2023).

 

"KPU sudah mengajukan surat untuk konsultasi melakukan perubahan (PKPU) tersebut kepada Komisi II DPR RI dan juga kepada Pemerintah," kata Hasyim, Rabu.

 

Sebagai gambaran, Pasal 13 dalam PKPU Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden mengatur bahwa syarat menjadi capres ataupun cawapres adalah berusia paling rendah 40 tahun. Pasal tersebut merupakan turunan dari Pasal 169 huruf q UU Pemilu.

 

Pada Senin (16/10/2023), MK membacakan putusan atas permohonan uji materi terhadap Pasal 169 huruf q UU Pemilu. Pasal ini sumber ketentuan batas usia minimum 40 tahun.

 

MK dalam amar putusannya mengubah bunyi pasal batas usia minimum capres-cawapres itu menjadi: "berusia paling rendah 40 tahun atau pernah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemilihan kepala daerah". Berkat putusan tersebut, Gibran bisa maju sebagai cawapres karena dia sedang menjabat sebagai wali kota Solo, meski baru berusia 36 tahun.

 

Pada Rabu (18/10/2023) atau sehari jelang dibukanya pendaftaran capres-cawapres, Hasyim menyatakan tidak perlu merevisi PKPU sesuai putusan MK. Sebab, amar putusan MK sudah memuat norma baru terkait batas usia minimum. Karena itu, KPU hanya menerbitkan surat dinas kepada partai politik agar memedomani putusan MK tersebut.

 

Langkah KPU tidak merevisi PKPU tersebut lantas dikritik sejumlah pakar hukum dan pengamat pemilu. Sebagian menilai bahwa pencalonan Gibran tidak sah atau setidaknya berpotensi disengketakan karena PKPU tak diubah sesuai putusan MK.

 

Kini, KPU menyatakan hendak merevisi. Hasyim mengatakan, penerbitan surat dinas merupakan langkah awal saja sebelum melakukan revisi. "Ya kan bertahap, mas, tidak boleh buru-buru, ojo kesusu, ojo grusa grusu," ujarnya.

 

Hasyim membantah bahwa revisi dilakukan demi memuluskan pencalonan Gibran. Dia menegaskan bahwa revisi dilakukan sebagai konsekuensi atas munculnya putusan MK. "Penyesuaian norma karena ada putusan ini kan bukan peristiwa baru," ujarnya.

 

Terkait proses revisi, Hasyim mengatakan bahwa konsultasi akan dilakukan ketika anggota DPR selesai reses dan memulai masa sedang. Ketika ditanya apakah revisi harus tuntas sebelum penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) pada 13 November 2023, Hasyim menyebut bahwa revisi harus selesai secepatnya. (republika)


ilustrasi-tangga
 

SANCAnews.id – Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Atherosclerosis Journal menunjukkan bahwa dengan hanya melangkahkan kaki melewati lebih dari 50 anak tangga setiap harinya, potensi terkena penyakit jantung dapat berkurang hingga seperlima.

 

Dalam studi tersebut, data dikumpulkan dari 458 ribu orang yang meliputi aktivitas menaiki tangga, informasi demografis, serta aspek gaya hidup.

 

Setelah lima tahun, data tersebut ditelaah kembali untuk melihat korelasi antara aktivitas menaiki tangga dengan risiko ASCVD (seperti stroke iskemik, gangguan pada arteri koroner, atau komplikasi mendadak).

 

Dari observasi yang berlangsung selama kurang lebih 12,5 tahun, ditemukan bahwa individu yang jarang atau tidak pernah menaiki tangga, serta mereka yang awalnya rutin namun berhenti, memiliki potensi 32 persen lebih besar mengalami gangguan kardiovaskular (kondisi yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah, termasuk penyakit jantung koroner).

 

“Berjalan menaiki tangga adalah bentuk latihan, karena kami memiliki banyak penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga itu mengatur tekanan darah, mengubah keseimbangan kolesterol baik dan buruk, yang mengurangi penumpukan plak, dan membantu dengan pengelolaan berat badan,” ujar Ahli Bedah Kardiotoracic, CVTS Medical, Alexandra L. Kharazi, MD, kepada Eatthis, dikutip dari Antara, Jumat, 20 Oktober 2023.

 

Memilih asupan makanan dan minuman yang sehat, berkomitmen pada rutinitas olahraga, serta menjauhi rokok dapat meningkatkan kualitas kesehatan jantung.

 

Penting untuk diingat bahwa beberapa orang mungkin memiliki keterbatasan dalam melakukan olahraga seperti menaiki tangga, terutama karena kondisi kesehatan tertentu atau keadaan fisik. Kenaikan berat badan dan proses penuaan bisa menjadikan aktivitas menaiki tangga sebagai sebuah tantangan.

 

“Menavigasi tangga bisa sulit seiring bertambahnya usia, sebagian besar karena perubahan keseimbangan dan koordinasi kita. Salah satu langkah bisa menyebabkan cedera serius,” ujar Dokter Terapi Fisik asal Amerika, Cara Dobbertin.

 

Sebelum memulai rutinitas menaiki tangga guna meraih keuntungan kesehatan jantung, sangat disarankan untuk berdiskusi dengan dokter atau ahli kesehatan. Mereka akan memberikan saran apakah kegiatan tersebut cocok untuk seseorang, atau memberikan rekomendasi seberapa sering dan berapa banyak langkah yang sebaiknya ditempuh setiap harinya. (viva)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.