Latest Post

 

SANCAnews.id – Pelatih Thailand U-22 Issara Sritaro menilai Indonesia bisa menang dari Vietnam di semifinal SEA Games 2023 karena punya waktu banyak untuk latihan dan istrhat. Sementara Vietnam hanya punya waktu jeda sehari.

 

Dikutip Suara.com dari Bolatimes, dari sana lah Indonesia punya keberuntungan kolektif.

 

"Timnas Indonesia U-22 memiliki hari libur lebih banyak dari dua tim di Grup B. Jadi saya tidak heran mereka mengalahkan Vietnam untuk mencapai final. Grup B hanya memiliki satu hari libur sedangkan Grup A memiliki dua hari. Indonesia kolektif," ujarnya.

 

Drama lima gol mewarnai kemenangan Timnas Indonesia U22 atas Vietnam dengan skor 3-2 pada babak semifinal SEA Games 2023 cabang sepak bola putra.

 

Laga ini dihelat di Stadion National Olympic, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu.

 

Berkat hasil ini Indonesia melaju ke partai final SEA Games 2023 untuk memperebutkan medali emas menghadapi pemenang laga semifinal antara Thailand atau Myanmar.

 

Skuad Garuda Nusantara mengamankan kemenangan berkat gol Komang Teguh Trisnanda, Muhammad Ferrari dan Muhammad Taufany Muslihuddin.

 

Sedangkan Vietnam sempat membalas melalui Nguyen Van Tung serta gol bunuh diri Bagas Kaffa. (*)

 


 

SANCAnews.id – Setelah beberapa hari layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) offline, karena alasan maintenance, muncul kabar bahwa BSI diserang ransomware yang mengakibatkan pencurian 15 juta data pengguna dan password akses internal.

 

Pernyataan tersebut disampaikan pakar dan konsultan keamanan siber Indonesia, Teguh Aprianto, melalui akun Twitternya @secgron pada Sabtu pagi (13/5).

 

"Setelah kemarin seluruh layanan BSI offline selama beberapa hari dengan alasan maintenance, hari ini confirm bahwa mereka menjadi korban ransomware," ujar Teguh, seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/5).

 

Menurut Teguh, data BSI yang diserang ransomware mencapai 1 terabyte (TB). Data tersebut berisi 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal, dan layanan yang digunakan BSI.

 

"Selain itu, kebocoran ini juga termasuk data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA dan lain-lain," kata dia lagi.

 

Teguh pun membeberkan data-data pelanggan yang bocor, meliputi nama, nomor handphone, alamat, saldo di rekening, nomor rekening, riwayat transaksi, tanggal pembukaan rekening, hingga informasi pekerjaan.

 

"Semua bank lokal sama rentannya, karena faktor manusia berperan besar di kasus yang begini. Toh BI juga kemarin jadi korban. Intinya dimitigasi dan damage controlnya. Kalau ada bank yang kena ransomware dan sampai lumpuh berhari-hari itu nunjukin betapa kacaunya infrastruktur mereka," pungkas Teguh. (*)


 

SANCAnews.id – Bacapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, diserang pendukung calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo

 

Menanggapi hal tersebut, Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta Andi Sinulingga langsung mengangkat tubuhnya.

 

Sebelumnya, pendukung Ganjar pada unggahan akun Twitternya @tukangrosok22, memberikan komentar miring soal kakek Anies, yakni AR Baswedan.

 

"Ngeri sekali pendukung Ganjar ini. Bahkan tokoh yang telah berjasa untuk negerinya saja dia olok-olok begitu," ujar Sinulingga dalam keterangannya dikutip Sabtu (13/5/2023).

 

Dikatakan Sinulingga, para pendukung Ganjar boleh saja tidak senang dengan Anies yang diusung Partai NasDem. Namun, tidak elok jika mengolok-olok AR Baswedan.

 

"Anda boleh tak suka sama Anies Baswedan, tapi jejak sejarah AR Baswedan (Kakeknya Anies) terkait lahirnya negara ini, tak bisa anda abaikan, apalagi anda olok-olok begitu," tukasnya.

 

Sebelumnya, akun @tukangrosok22 dalam cuitannya mempertanyakan sosok AR Baswedan. Dia meninggal foto kakek Anies tersebut.

 

"Ada yang kenal? Dari SD sampai SMA tidak pernah ada yang nyebutin foto ini seorang Pahlawan Nasional," sebutnya.

 

Namun, lanjut dia, sejak Anies terjun ke dunia Politik kakeknya langsung dicap sebagai sosok pahlawan.

 

"Tapi sejak Yohanies (sebutan nama yang dia berikan kepada Anies) terjun ke dunia politik, tiba-tiba foto ini diendors sebagai Pahlawan dari negeri Yaman," pungkasnya. (wartaekonomi)


 

SANCAnews.id – Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengomentari pernyataan rasis yang dilontarkan Ketua Relawan Ganjar Pranowo kepada Anies Baswedan.

 

Baru-baru ini beredar video pernyataan Ketua Relawan Ganjar Pranowo (RGP) La Ode Umar Bonte yang berisi pernyataan rasis terhadap Anies Baswedan.

 

Dalam video yang beredar, La Ode Umar Bonte mengaku sebagai Ketua Umum DPP KNPI. Dia menyatakan bahwa presiden Indonesia haruslah kalangan putra-putra asli bangsa.

 

La Ode Umar Bonte menyebut Anies terlalu berlebihan jika menginginkan jabatan presiden. Menurutnya, Anies sudah cukup dengan jabatan Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta yang pernah diembannya.

 

“Kalau Anies sampai meminta menjadi presiden, ini terlalu berlebihan. Biarlah putra-putri bangsa Indonesia yang menjadi presiden Republik Indonesia,” ujarnya.

 

Menanggapi hal tersebut, Jansen menilai perubahan kata ‘asli’ menjadi warga negara Indonesia sejak kelahiran merupakan hal yang tepat.

 

Di Amerika Serikat, norma yang berlaku juga hampir sama seperti Indonesia. Namun, mereka menambahkan klausul calon presiden AS harus warga negara yang lahir di tanah Amerika.

 

“Perbandingan saja, kalau di Amerika normanya juga hampir sama dgn Indonesia. Namun mereka menambah klausal: “calon presiden AS harus warga negara yang lahir di tanah Amerika”,” ujar Jansen, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Sabtu (13/5/2023).


 

Sementara itu jika di Indonesia, yang terpenting adalah kewarganegaraannya. Meskipun seseorang lahir di negara lain, selama kewarganegaraannya Indonesia, dia masih bisa menjadi presiden di masa mendatang.

 

“Kalau dikita penting dia Warga Negara Indonesia sejak lahir, mau lahir dimanapun tidak masalah. Misal bapak/Ibunya diplomat, anaknya lahir di Inggris. Ya tetap anak itu kedepan bisa jadi Presiden Indonesia,” ujar Jansen. (*)


 

SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan Amerika Serikat hanya omong kosong sedangkan Singapura brengsek.

 

Jika merujuk pada dua negara tersebut, Luhut tampak kesal. Kekesalan Luhut diungkapkan saat menjadi pembicara dalam acara 'Hilirisasi Energi dan Transisi Menuju Indonesia Emas' di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

 

Luhut menceritakan perjalanan kerjanya ke Washington DC, Amerika Serikat, salah satunya untuk menindaklanjuti JETP oleh AS dan Jepang. Saat dirinya menagih dana yang dijanjikan, AS justru tidak memberikan jawaban seperti yang diinginkan sehingga ia menilai AS hanya omong kosong atau omong doang (omdo).

 

“Waktu saya di Washington sebulan lalu, kita paparin (rencana transisi energi) mereka sudah iya, terus saya bilang, where is the money? Ao ao ngomong doang,” papar Luhut

 

Tidak hanya mengatai AS, Luhut juga mengatai Singapura dengan sebutan ‘brengsek’. Itu karena, Luhut menilai SIngapura menganggap Indonesia bodoh sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengaliri listrik dari energy bersih Indonesia ke Singapura.

 

“Ini kan brengsek Singapura ini, dipikir kita bodoh aja, tender perusahaan-perusahaan kita, emang gue pikirin,” tegas Luhut.

 

Menanggapi hal tersebut, Rocky menilai Luhut telah menemukan hal yang tidak beres dalam investasi investor asing tersebut ke Indonesia.

 

“Tetapi kalau itu dikeluarkan sebagai kejengkelan, itu artinya di kepala pemerintah atau di kepala Pak Luhut ini ada yang nggak beres. Artinya tidak disertai dengan kejujuran berinvestasi,” ujar Rocky, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Sabtu (13/5/2023).

 

Namun, sistem internasional diyakini memiliki sistem sendiri untuk mendeteksi negara tempat dia akan menanamkan modalnya. Sementara itu, kemungkinan besar para investor ini menilai berbahaya berinvestasi di Indonesia.

 

“Nah masalahnya tadi sistem internasional punya pengetahuan yang berbeda dengan apa yang ada di dalam kabinet terutama yang diketuai Pak Luhut. Sistem internasional juga mempunyai kemampuan untuk mendeteksi dengan cara yang lain,” ujar Rocky. (*)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.