Latest Post

 

SANCAnews.id – Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengomentari pernyataan rasis yang dilontarkan Ketua Relawan Ganjar Pranowo kepada Anies Baswedan.

 

Baru-baru ini beredar video pernyataan Ketua Relawan Ganjar Pranowo (RGP) La Ode Umar Bonte yang berisi pernyataan rasis terhadap Anies Baswedan.

 

Dalam video yang beredar, La Ode Umar Bonte mengaku sebagai Ketua Umum DPP KNPI. Dia menyatakan bahwa presiden Indonesia haruslah kalangan putra-putra asli bangsa.

 

La Ode Umar Bonte menyebut Anies terlalu berlebihan jika menginginkan jabatan presiden. Menurutnya, Anies sudah cukup dengan jabatan Menteri Pendidikan dan Gubernur DKI Jakarta yang pernah diembannya.

 

“Kalau Anies sampai meminta menjadi presiden, ini terlalu berlebihan. Biarlah putra-putri bangsa Indonesia yang menjadi presiden Republik Indonesia,” ujarnya.

 

Menanggapi hal tersebut, Jansen menilai perubahan kata ‘asli’ menjadi warga negara Indonesia sejak kelahiran merupakan hal yang tepat.

 

Di Amerika Serikat, norma yang berlaku juga hampir sama seperti Indonesia. Namun, mereka menambahkan klausul calon presiden AS harus warga negara yang lahir di tanah Amerika.

 

“Perbandingan saja, kalau di Amerika normanya juga hampir sama dgn Indonesia. Namun mereka menambah klausal: “calon presiden AS harus warga negara yang lahir di tanah Amerika”,” ujar Jansen, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Sabtu (13/5/2023).


 

Sementara itu jika di Indonesia, yang terpenting adalah kewarganegaraannya. Meskipun seseorang lahir di negara lain, selama kewarganegaraannya Indonesia, dia masih bisa menjadi presiden di masa mendatang.

 

“Kalau dikita penting dia Warga Negara Indonesia sejak lahir, mau lahir dimanapun tidak masalah. Misal bapak/Ibunya diplomat, anaknya lahir di Inggris. Ya tetap anak itu kedepan bisa jadi Presiden Indonesia,” ujar Jansen. (*)


 

SANCAnews.id – Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan Amerika Serikat hanya omong kosong sedangkan Singapura brengsek.

 

Jika merujuk pada dua negara tersebut, Luhut tampak kesal. Kekesalan Luhut diungkapkan saat menjadi pembicara dalam acara 'Hilirisasi Energi dan Transisi Menuju Indonesia Emas' di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

 

Luhut menceritakan perjalanan kerjanya ke Washington DC, Amerika Serikat, salah satunya untuk menindaklanjuti JETP oleh AS dan Jepang. Saat dirinya menagih dana yang dijanjikan, AS justru tidak memberikan jawaban seperti yang diinginkan sehingga ia menilai AS hanya omong kosong atau omong doang (omdo).

 

“Waktu saya di Washington sebulan lalu, kita paparin (rencana transisi energi) mereka sudah iya, terus saya bilang, where is the money? Ao ao ngomong doang,” papar Luhut

 

Tidak hanya mengatai AS, Luhut juga mengatai Singapura dengan sebutan ‘brengsek’. Itu karena, Luhut menilai SIngapura menganggap Indonesia bodoh sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengaliri listrik dari energy bersih Indonesia ke Singapura.

 

“Ini kan brengsek Singapura ini, dipikir kita bodoh aja, tender perusahaan-perusahaan kita, emang gue pikirin,” tegas Luhut.

 

Menanggapi hal tersebut, Rocky menilai Luhut telah menemukan hal yang tidak beres dalam investasi investor asing tersebut ke Indonesia.

 

“Tetapi kalau itu dikeluarkan sebagai kejengkelan, itu artinya di kepala pemerintah atau di kepala Pak Luhut ini ada yang nggak beres. Artinya tidak disertai dengan kejujuran berinvestasi,” ujar Rocky, dikutip WE NewsWorthy dari kanal YouTube pribadi pada Sabtu (13/5/2023).

 

Namun, sistem internasional diyakini memiliki sistem sendiri untuk mendeteksi negara tempat dia akan menanamkan modalnya. Sementara itu, kemungkinan besar para investor ini menilai berbahaya berinvestasi di Indonesia.

 

“Nah masalahnya tadi sistem internasional punya pengetahuan yang berbeda dengan apa yang ada di dalam kabinet terutama yang diketuai Pak Luhut. Sistem internasional juga mempunyai kemampuan untuk mendeteksi dengan cara yang lain,” ujar Rocky. (*)



SANCAnews.id – Kabar duka datang dari Raffi Ahmad. Suami Nagita Slavina itu menuturkan salah satu kerabatnya meninggal dunia pada hari ini, Sabtu (13/5/2023) pukul 01.33 WIB.

 

Melalui laman Instagramnya, Raffi Ahmad menyebut ada kerabat yang meninggal bernama Johan Sjafri Masjhur yang berasal dari pihak ibunya, Amy Qanita.

 

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.Telah berpulang suami / papa / angku kami tercinta Johan Sjafri Masjhur bin di Bandung," tulis Raffi Ahmad pada Sabtu (13/5/2023).


 

Kabar duka juga disampaikan oleh Amy Qanita melalui laman Instagram. Diketahui, Johan Sjafri Masjhur merupakan dokter pengampu di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

 

Sejumlah selebriti dan netizen turut mendokan. Salah satunya adalah dokter Reisa Broto Asmoro.

 

"Turut berduka cita," tulisnya di laman instagram Amy Qanita.

 

"Turut berduka cita sedalam2nya a," ucap Poppy Zeidra.

 

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun...prof. Johan...dokter yang baik, humble, totalitas rawat alm bapak dengan sangat baik...InsyaAllah husnul khotimah...aamiin," tulis FrdDamayanti..

 

 

"Innalilahi wainailaihi rojiiun.. prof.johan.. allahuma firlahu warhamhu waafihi wa'fuanhu.. beliau adalah prof.dr spesialis endokrin no.1 di indonesia,saya sempat jadi pasien beliau thn 2011-2013. Turut berbelawa sungkawa yg sedalam2nya untuk keluarga yg ditinggalkan," tutur Rizavita.

 

"Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un, turut berduka cita. Insya Allah husnul khotimah. Mama saya salah satu pasien Prof dari tahun 2006. Prof orang baik. Karena kita dari luar kota setiap mau kontrol selalu WA dan selalu direspons langsung oleh beliau. Insyaallah berbalas surga Prof semua kebaikannya. Aamiin Yra," tambah Mutiasar1979.

 

Mengutip laman resmi Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Johan S. Masjhur,dr., SpPD-KEMD, SpKN., adalah Guru Besar Emeritus pada Fakultas Kedokteran Unpad. Lahir di Payakumbuh, 28 Februari 1942, Johan menyelesaikan studi Sarjana Kedokteran di FK Unpad pada 1968. Setelah itu ia melanjutkan ke jenjang Program Spesialis Penyakit Dalam FK Unpad lulus pada 1976 serta Program Doktor Ilmu Kedokteran FK Unpad dan Kedokteran Nuklir di Asia School of Nuclear Medicine pada 1993.

 

Kedokteran nuklir merupakan bidang kepakaran dari almarhum Prof. Johan S. Masjhur. Pada pidato purnabaktinya yang disampaikan pada 26 April 2013, Prof. Johan menyampaikan bahwa kedokteran nuklir merupakan cabang ilmu kedokteran yang dihasilkan dari hasil pemikiran dan temuan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, fisika, kimia, farmasi, teknik rekayasa dan mikroelektronika serta ilmu kedokteran itu sendiri.

 

“Melalui kedokteran nuklir, dapat dievaluasi suatu penyakit pada tingkat molekul, memprediksi jalannya penyakit, membantu merancang pengobatan yang spesifik, memantau khasiatnya, serta melakukan penyesuaian apabila pengobatan tersebut tidak efektif,” ujarnya.

 

Prof. Johan S. Masjhur pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Nuklir FK Unpad/RSHS 1980-2006, Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Nuklir FK Unpad/RSHS 1999-2007, Ketua Kolegium Ilmu Kedokteran Nuklir FK Unpad/RSHS 2000-2006, Ketua Lembaga Penelitian Unpad 1999-2007, serta Sekretaris Senat Unpad 2007-2011. Di luar Unpad, Prof. Johan pernah menjabat sebagai Vice President Asia Oceania Thyroid Association (AOTA) pada 2010-2015. (suara)


 

SANCAnews.id – Google Search saat ini sudah dilengkapi dengan generative AI yang berfungsi sebagai rangkuman jawaban atas pertanyaan yang masuk ke dalam mesin pencari Google.

 

Versi baru mesin pencari ini akan merespons pertanyaan dengan potongan informasi kunci yang difilter yang dihasilkan AI.

 

Fitur lainnya mencakup pencarian produk. Saat pengguna mencari suatu produk, Google Search tidak hanya memunculkan "faktor yang perlu dipertimbangkan", tetapi juga deskripsi produk dan ulasan serta informasi hingga gambar terbaru.

 

Dengan kata lain, generative AI pada Google Search membuat pencarian lebih ringkas sehingga pengguna dapat mempersempit hasilnya.

 

"Dengan kemampuan AI generatif baru di Google Search, kini kami melakukan lebih banyak pekerjaan dari penelusuran, sehingga pengguna dapat memahami topik dengan lebih cepat, mengungkap sudut pandang dan wawasan baru, serta menyelesaikan berbagai hal dengan lebih mudah," tulis Google melalui akun Twitter @searchliaison.

 

Namun, Google masih memberi pengguna ruang untuk memilih keputusan akhir saat menggunakan Google Search. Walau begitu, tak sedikit publik yang khawatir jika kemunculan generative AI akan membunuh Google Search itu sendiri.

 

Penggunaan AI pun sebenarnya telah ada di Google Search sejak 2015. Namun, fungsinya tidak sama seperti generative AI bergaya ChatGPT yang menghasilkan teks atau gambar sebagai tanggapan atas permintaan pengguna.

 

Google sebelumnya meluncurkan sistem AI pertamanya untuk Search bernama RankBrain. Ini adalah sistem deep learning yang membantu peringkat hasil pencarian teratas dan terus menjadi salah satu sistem AI utama yang mendukung Search saat ini.

 

Dilansir dari Wired pada Sabtu (13/5/2023), Google kemudian memperkenalkan neural matching ke Search pada 2018 yang membantunya memahami representasi konsep dalam kueri dan halaman.

 

Selanjutnya pada 2019, Google menciptakan BERT. Itu adalah LLM transformator yang mirip dengan GPT. Sistem tersebut masih memainkan peran penting di hampir setiap kueri bahasa Inggris di Google Search sekarang dengan membantu sistem memahami bagaimana kombinasi kata mengekspresikan arti dan maksud yang berbeda.

 

Namun, rencana besar Google untuk memasukkan lebih banyak AI ke dalam mesin pencarinya belum selesai. Dilaporkan perusahaan raksasa tersebut sedang membangun mesin bertenaga AI baru dengan nama Magi, menurut laporan dari The New York Times.

 

Meskipun rencana ini tidak diumumkan selama I/O 2023, Google mungkin akan segera memulai pengujian dengan Magi yang memperluas akses ke 30 juta pengguna pada akhir tahun ini. (suara)




 

SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi tersingkir oleh koalisi pendukung pemerintah jika masih cawe-cawe pada Pilpres 2024.

 

“Sangat berpotensi (ditinggal), apalagi sudah mendekati waktu akhir jabatan dari Pak Jokowi,” kata Founder KedaiKOPI, Hendri Satrio kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (12/5).

 

Hensat, sapaan Hendri Satrio memandang, dinamika politik menjelang Pemilu 2024 semakin cair dan dinamis. Sehingga kepentingan antar parpol pun bisa saja berbeda. Tak terkecuali parpol parpol yang saat ini mendukung pemerintahan Jokowi.

 

“Anggaplah kalau ada dua putaran pilpres, akhir Juni konstelasi akan berubah (yang awalnya mendukung bisa jadi lawan),” kata Hensat.

 

Atas dasar itu, Hensat menyarankan Jokowi tetap menjaga relasan dengan semua parpol, termasuk yang di luar pemerintahan. Pasalnya, setelah tidak menjabat Presiden, mantan Walikota Solo itu akan kembali menjadi petugas partai di PDIP. 

 

“Jadi ya dihormati saja kedaulatan masing-masih. Parpol menghormati Jokowi sebagai Presiden, kepala pemerintahan dan kepala negara. Pak Jokowi juga menghargai kedaulatan parpol,” pungkasnya. (*)


SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.