Latest Post

 

SANCAnews.id – Pedangdut Via Vallen membagikan potret cantik dirinya mengenakan hijab saat menunaikan umrah. Hal itu membuat istri Chevra Yolandi itu kerap didoakan dan didesak untuk segera mengubah penampilannya menjadi lebih tertutup.

 

Namun melalui akun Instagramnya, pelantun Sayang itu mengungkapkan alasannya hingga kini belum memutuskan untuk mengenakan hijab. Bukan karena dia belum siap, tapi karena dia fobia memakai barang yang ketat.

 

"Kalau niat pake ya pasti bisa lewat jalan apapun. Tapi ya inilah aku dengan segala kekuranganku. Di sini aku mau cerita kenapa aku belum siap berhijab. Salah satunya karena dari kecil aku ga pernah bisa berlama-lama pakai sesuatu yang ketat, apapun itu," ungkap Via Vallen pada unggahannya di Instagram Storynya.

 

"Contoh: kunciran rambut, pake bando, pake kemben, kerah baju yg nempel di leher, kalung yang ketat di leher," sambungnya.

 

Bukan cuma itu, seiring bertambahnya usia, Via justru mulai merasa tak nyaman berada di ruangan yang sempit. Bahkan ia menyebut jika dirinya hanya bisa berada di ruangan kecil dengan jendela memperlihatkan area sekitar.

 

Hal itu sontak berimbas pada kondisinya. Via mengaku saat terlalu lama menggunakan sesuatu yang ketat atau berada di ruangan sempit, tak lama ia langsung merasa pusing dan mual.

 

"Bahkan aku gelisan dan sesak napas kalau duduk di kursi pesawat yang nggak kelihatan jendelanya. Makanya kalau pake hijab yang pakai peniti atau apapun yang bikin ketat dengan durasi yang lama, pasti mual dan pusing," jelasnya.

 

"Kecuali pake dalemannya doang/ninja yang bahan kaos aku masih bisa dan itupun harus longgar ya. Cuma aku mikir, kalau keluar-keluar atau ada event, kepala ditutup pake ninja tok ya gimana," tutupnya. (okezone)

 

 

SANCAnews.id – Istri Ari Wibowo, Inge Anugrah membeberkan reaksi anak-anaknya terkait perceraian mereka. Reaksi anak-anak Ari dan Inge, menjadi salah satu berita artis terheboh entertainment JPNN sepanjang Rabu (10/5).

 

Sementara itu, penyanyi Rizky Febian dan Mahalini jadi perbincangan setelah menggelar acara lamaran.

 

Kemudian, Jessica Iskandar memberi penjelasan soal biaya operasi plastik yang dijalani di Korea Selatan baru-baru ini. Pengin tahu lebih lengkapnya? Simak rangkuman beritanya berikut ini:

 

1. Reaksi Anak-anak soal Perceraian Ari Wibowo dan Inge

Inge Anugerah mengatakan, buah hatinya memang sudah tahu soal proses perceraian tersebut, "Mereka tahu, tetapi enggak ada pesan apa-apa sih," ujar Inge Anugrah di PN Jakarta Selatan, Senin (8/5).

 

2. Kapan Rizky Febian dan Mahalini Menikah?

Banyak netizen yang penasaran kapan pasangan kekasih itu bakal menikah setelah pesta lamaran pada Minggu (7/5).

 

Hingga saat ini, Rizky Febian dan Mahalini masih merahasiakan jadwal menggelar pernikahan.

 

3. Klarifikasi Jessica Iskandar Soal Biaya Operasi

Dia jadi sorotan karena melakukan operasi hidung, padahal dirinya belum lama ini mengaku bangkrut akibat jadi korban penipuan. Menurut Jessica Iskandar, dirinya tidak mengeluarkan biaya untuk operasi di Korea karena merupakan hasil kerja sama promosi. (jpnn)

  

 

SANCAnews.id – Pasar layanan Fixed Broadband (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC) di Indonesia menjanjikan peluang bisnis yang sangat besar saat ini dan di masa mendatang.

 

Selain permintaan layanan yang terus tumbuh, tingkat penetrasi FBB juga masih sangat rendah, yaitu di bawah 15 persen, lebih rendah dibandingkan tingkat penetrasi di sebagian negara-negara Asia Tenggara.

 

Merespon tingginya peluang permintaan pasar terhadap ketersediaan layanan FBB dan FMC tersebut, Link Net akan mempercepat penyediaan sekitar 8 juta home pass hingga lima tahun ke depan yang akan dimanfaatkan oleh XL Axiata untuk memberikan layanan FBB dan FMC kepada seluruh pelanggan.

 

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, selama lima tahun kedepan akan dilakukan perluasan cakupan layanan hingga 8 juta home pass.

 

"XL Axiata akan memanfaatkan peluang pasar FBB yang penetrasinya masih rendah serta trend permintaan pasar yang terus menguat," ujar Dian dalam keterangan resminya, Kamis (11/5/2023).

 

Dia menambahkan, XL Axiata juga terus berupaya keras mengenalkan layanan konvergensi XL SATU dan berbagai manfaatnya bagi masyarakat luas, sekaligus memperluas jangkauan ke masyarakat di berbagai daerah.

 

Presiden Direktur & CEO Link Net, Marlo Budiman, mengatakan bahwa Link Net melakukan transformasi bisnis broadband perumahan menjadi Fiber Co dan fokus pada aktivitas inti pengembangan jaringan Fixed Line.

 

"Kami akan lebih fokus untuk meminimalkan biaya penggelaran jaringan, mendorong pertumbuhan jaringan yang cepat dan menyediakan koneksi internet berkualitas tinggi bagi pelanggan-pelanggan," katanya.

 

Sementara itu, Presiden & Group CEO Axiata, Vivek Sood mengatakan, pihaknya siap mempercepat skalabilitas dan meningkatkan sinergi untuk memimpin sektor telekomunikasi dalam layanan fixed broadband (FBB) dan fixed mobile convergence (FMC).

 

"Fokus pada kekuatan utama Link Net sebagai spesialis jaringan fiber dan kekuatan komprehensif XL yang mapan sebagai Serveco," ungkapnya.

 

Nantinya, akan menangani pengelolaan layanan mobile, fixed broadband, fixed mobile convergence, dan digital services kepada seluruh pelanggan.

 

Sehingga akan mendorong iluminasi nilai bagi Grup secara keseluruhan, sekaligus memungkinkan peningkatan pengalaman pengguna bagi pelanggan dan juga korporasi di Indonesia.

 

Bagi Link Net, dengan lebih fokus menjadi Fiber Co akan memungkinkannya meningkatkan nilai sebagai perusahaan infrastruktur.

 

Pelaksanaan strategic intent tersebut akan mematuhi aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku termasuk aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan transaksi material, dan transaksi terafiliasi. (suara)


 

SANCAnews.id – Indikator Politik Indonesia merilis temuan survei terkait calon Gubernur DKI Jakarta 2024. Alhasil, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi top of mind pemilih di Ibu Kota.

 

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, mayoritas responden, sebanyak 12,6 persen, spontan menjawab nama Ahok saat ditanya siapa cagub DKI 2024 mereka.

 

"Kita nggak kasih pilihan jawaban apa pun, siapa calon gubernur menurut preferensi warga DKI Jakarta, itu ada 12,6 persen yang secara spontan menyebut Ahok," kata Burhanuddin, Kamis (11/5/2023).

 

Selain Ahok, sebanyak 7,4 persen responden menyebut Ridwan Kamil. Lalu 6,2 persen menyebut Sandiaga Uno, 6 persen menyebut Anies Baswedan, dan 4,4 persen menyebut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

 

"AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) 3,7 (persen), Ahmad Sahroni 3,5 (persen), Gibran Rakabuming 3,1 (persen), Ahmad Riza Patria 2,2 (persen). Nama-nama lain ada, tetapi di bawah 1 persen," ujar Burhanuddin.

 

Angka tersebut merupakan hasil temuan survei Indikator pada Februari-Maret 2023. Burhanuddin kemudian menjelaskan tren top of mind tersebut.

 

Pada Juli 2022, Anies Baswedan semula memimpin dengan 30,3 persen. Namun, angka tersebut menurun seiring dideklarasikannya mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai bakal capres.

 

"Karena ada partai yang mengumumkan Anies sebagai capres, makanya drop dari 30 ke 6 persen. Ahok ada sedikit kenaikan, Sandi stagnan, Ridwan Kamil naik, Gibran tiba-tiba muncul," ujar Burhanuddin.

 

Lebih lanjut, dalam simulasi semi terbuka 27 nama, Ahok masih memimpin daftar elektabilitas dengan total 19,3 persen.

 

Sementara itu, di posisi kedua Ridwan Kamil dengan 12,3 persen dan di posisi ketiga Sandiaga Uno dengan 11,7 persen.

 

"Simulasi terbuka artinya kita kasih (responden) pilihan nama alfabetis, bukan top of mind, masih ada nama Ahok dalam simulasi ini," ujar Burhanuddin.

 

Sementara itu, dalam simulasi terbuka 26 nama dengan dikurangkannya nama Anies Baswedan, polanya juga tidak berubah.

 

Ahok memimpin dengan 20,8 persen. Disusul Ridwan Kamil dengan 16,4 persen, Sandiaga Uno dengan 14,8 persen, AHY dengan 9,0 persen, dan Ahmad Sahroni dengan 7,2 persen.

 

"Ternyata tidak ada satu pun nama yang mengambil basis Anies. Basis Anies ketika di-take out, itu cenderung menyebar ke beberapa nama, tidak mengerucut ke satu nama," ucap dia.

 

Populasi survei Indikator Politik Indonesia ini adalah seluruh warga negara Indonesia di DKI Jakarta yang punya hak pilih.

 

Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan total sampel yang dianalisis sebanyak 2060 responden.

 

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 820 responden memiliki margin of error sekitar lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. (suara)

 

 

SANCAnews.id – Partai NasDem tidak mengambil nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok seperti yang diusung Luhut Binsar Pandjaitan sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

 

Pasalnya, apa yang dikatakan Luhut soal nama Ahok menjadi pendamping Anies itu hanya guyonan. Karena itu, NasDem tidak menanggapi lebih lanjut.

 

"Ah situ lucu-lucuan tuh. Enggak, enggak (enggak serius ditanggapi)," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat pada Kamis (11/5/2023).

 

Willy menegaskan, Koalisi Perubahan untuk Persatuan sudah memiliki kandidat cawapresnya sendiri. Bahkan, kandidat itu sudah mengerucut menjadi lima nama.

 

"Kita sudah ada dalam kantong," kata Willy.

 

Sebelumnya, Luhut sempat menawarkan nama Ahok untuk menjadi cawapres Anies Baswedan kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Tawaran itu disodorkan Luhut saat agenda makan siang bersama Paloh di Wisma Nusantara, pekan kemarin.

 

Namun Paloh meluruskan, bahwa sodoran nama itu hanya sekadar kelakar dari Luhut. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu, dikatakan Paloh, hanya bercanda.

 

"Kalau mau jujur nggak ada. Bukan Pak Luhut bercanda, kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapinya. Kena candaan Pak Luhut. Pak Luhut bercanda kalian tanggapi serius," kata Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).

 

Justru, Paloh menanggapi positif candaan dari Luhut tersebut. Pasalnya hal itu menandakan tidak adanya ketegangan, walau ada perbedaan dalam pilihan.

 

"Dan bagus sekali ada canda, tidak terlalu serius, cepat emosi, cepat marah, atau cepat mengecilkan-ngecilkan seseorang kawan, jangan itu," kata Paloh.

 

Paloh tidak eksplisit menegaskan akan mempertimbangkan usulan nama dari Luhut atau tidak, semisalkan Ahok memang secara serius disodorkan. Ia hanya menjawab secara umum, semua nama akan menjadi pertimbangan untuk mencari yang terbaik sebagai pendamping Anies.

 

"Semua dipertimbangkan, demi yang terbaik. Kalau tidak kita tidak konsisten. Yang mau kita cari, kepentingan nasional NasDem di atas kepentingan partai," ujar Paloh.

 

"Kita mencapreskan Bung Anies karena kita yakin itu sejalan untuk kepentingan nasional yang terbaik bagi bangsa ini. Kan itu keyakinan kita. Tapi kalau ada lagi yang lebih baik dari itu kenapa enggak," sambungnya.

 

Luhut Endorse Nama

Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto menyatakan Luhut Binsar Pandjaitan turut menyodorkan nama cawapres untuk Anies Baswedan. Sodoran nama itu disampaikan langsung Luhut kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh.

 

Diketahui keduanya memang sempat bertemu untuk makan siang hersama di lantai 28, Wisma Nusantara, Jakarta Pusat.

 

"Tentang nama, betul ada diskusi dan sebagainya, tetapi sekali lagi tidak etis. Betul, Pak Luhut juga meng-endorse, katakanlah kalau bahasa kalian kan, meng-endorse ini meng-endorse itu, dan sebagainya," kata Sugeng di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya X, Jakarta Selatan, Jumat (5/5/2023).

 

Sebelumnya, di tempat berbeda, Luhut mengaku menyarankan nama cawapres untuk Anies dalam pertemyan dengan Paloh, Jumat siang.

 

"Ya pak Surya tanya, saya jawab," kata Luhut. (suara)

 

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.