Ahok hingga Gibran, Survei Indikator Politik: Potensial Jadi Cagub DKI Jakarta 2024
SANCAnews.id – Indikator Politik Indonesia merilis temuan survei
terkait calon Gubernur DKI Jakarta 2024. Alhasil, Basuki Tjahaja Purnama atau
Ahok menjadi top of mind pemilih di Ibu Kota.
Direktur Eksekutif Indikator
Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, mayoritas responden,
sebanyak 12,6 persen, spontan menjawab nama Ahok saat ditanya siapa cagub DKI
2024 mereka.
"Kita nggak kasih pilihan
jawaban apa pun, siapa calon gubernur menurut preferensi warga DKI Jakarta, itu
ada 12,6 persen yang secara spontan menyebut Ahok," kata Burhanuddin,
Kamis (11/5/2023).
Selain Ahok, sebanyak 7,4 persen
responden menyebut Ridwan Kamil. Lalu 6,2 persen menyebut Sandiaga Uno, 6
persen menyebut Anies Baswedan, dan 4,4 persen menyebut Penjabat (Pj) Gubernur
DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
"AHY (Agus Harimurti
Yudhoyono) 3,7 (persen), Ahmad Sahroni 3,5 (persen), Gibran Rakabuming 3,1
(persen), Ahmad Riza Patria 2,2 (persen). Nama-nama lain ada, tetapi di bawah 1
persen," ujar Burhanuddin.
Angka tersebut merupakan hasil
temuan survei Indikator pada Februari-Maret 2023. Burhanuddin kemudian
menjelaskan tren top of mind tersebut.
Pada Juli 2022, Anies Baswedan
semula memimpin dengan 30,3 persen. Namun, angka tersebut menurun seiring
dideklarasikannya mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai bakal capres.
"Karena ada partai yang
mengumumkan Anies sebagai capres, makanya drop dari 30 ke 6 persen. Ahok ada
sedikit kenaikan, Sandi stagnan, Ridwan Kamil naik, Gibran tiba-tiba
muncul," ujar Burhanuddin.
Lebih lanjut, dalam simulasi semi
terbuka 27 nama, Ahok masih memimpin daftar elektabilitas dengan total 19,3
persen.
Sementara itu, di posisi kedua
Ridwan Kamil dengan 12,3 persen dan di posisi ketiga Sandiaga Uno dengan 11,7
persen.
"Simulasi terbuka artinya
kita kasih (responden) pilihan nama alfabetis, bukan top of mind, masih ada
nama Ahok dalam simulasi ini," ujar Burhanuddin.
Sementara itu, dalam simulasi
terbuka 26 nama dengan dikurangkannya nama Anies Baswedan, polanya juga tidak
berubah.
Ahok memimpin dengan 20,8 persen.
Disusul Ridwan Kamil dengan 16,4 persen, Sandiaga Uno dengan 14,8 persen, AHY
dengan 9,0 persen, dan Ahmad Sahroni dengan 7,2 persen.
"Ternyata tidak ada satu pun
nama yang mengambil basis Anies. Basis Anies ketika di-take out, itu cenderung
menyebar ke beberapa nama, tidak mengerucut ke satu nama," ucap dia.
Populasi survei Indikator Politik
Indonesia ini adalah seluruh warga negara Indonesia di DKI Jakarta yang punya
hak pilih.
Penarikan sampel dilakukan
menggunakan metode multistage random sampling dengan total sampel yang
dianalisis sebanyak 2060 responden.
Dengan asumsi metode simple
random sampling, ukuran sampel basis sebanyak 820 responden memiliki margin of
error sekitar lebih kurang 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai
lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. (suara)