Jokowi Kumpulkan Ketum Parpol di Istana, Bantah Campuri Urusan 2024
SANCAnews.id – Jokowi dianggap mengganggu atau ikut campur karena
menggelar acara dengan mengumpulkan ketua umum partai politik pro pemerintah di
Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa (2/5/2023) malam. Jokowi membantah kalau
dirinya cawe-cawe karena merasa dirinya juga pejabat politik.
"Cawe-cawe? Hehehe... bukan
cawe-cawe. Itu diskusi kok cawe-cawe. Diskusi, saya ini kan jugaa pejabat
politik. Saya bukan cawe-cawe," kata Jokowi di pusat perbelanjaan Sarinah,
Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2023).
Kepala Negara menilai tidak
masalah apabila dirinya diundang oleh unsur partai politik maupun sebaliknya.
"Urusan capres itu urusannya
partai atau gabungan partai sudah bolak balik saya sampaikan. Kalau mereka
mengundang saya, saya mengundang mereka boleh-boleh saja," tegas Jokowi.
Lagipula, Jokowi menganggap tidak
melanggar aturan ketika mengundang mereka ke Istana Merdeka. Lagi-lagi ia
mengingatkan bahwa dirinya juga memiliki bagian sebagai politisi.
"Apa konstitusi yang dilanggar
dari situ? Enggak ada," terangnya.
"Tolong lah mengerti kalau
saya ini politisi sekaligus pejabat publik," sambungnya.
Diminta Tak Cawe-cawe
Partai NasDem meminta Presiden
Jokowi tidak cawe-cawe urusan Pilpres 2 baik soal koalisi dan pencapresan.
Permintaan itu sebagaimana pernyataan dari Jokowi yang berujar hal itu menjadi
urusan partai politik.
Ketua DPP NasDem Effendi Choirie
atau Gus Choi menilai Jokowi perlu menghindari semua urusan Pilpres, agar
pemerintahannya yang sampai 2024 dapat berakhir husnul khatimah atau berakhir
baik.
"Iya (tidak usah cawe-cawe)
supaya husnulkhatimah akhir pemerintahan," kata Gus Choi dihubungi, Kamis
(22/12/2022).
Gus Choi memberikan nasihat
kepada Jokowi agar dapat menjadi presiden yang adil serta menjadi negarawan.
"Jadilah presiden yang arif,
bijaksana, adil dan negarawan memberi kesempatan pada semuanya," kata Gus
Choi.
Sebelumnya, Deputi Bappilu Partai
Demokrat Kamhar Lakumani juga meminta Jokowi fokus menuntaskan pekerjaannya
sebagai presiden, ketimbang ikut campur urusan Pilpres.
"Ada baiknya Pak Jokowi
fokus menuntaskan tugas-tugasnya pada waktu yang tersisa ini, dan menegaskan
komitmennya untuk mensukseskan Pemilu pada 2024 nanti," kata Kamhar.
(suara)