Latest Post

 

SANCAnews.id – Presiden tidak bisa disalahkan begitu saja, para menteri dan gubernur dipandang hanya mengikuti keburukan Presiden Joko Widodo. Contoh buruknya kepemimpinan Jokowi antara lain mobil Esemka dan utang negara yang menumpuk.

 

Hal itu disampaikan oleh Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menanggapi kegeraman Presiden Jokowi kepada para menteri dan gubernur yang masih membelanjakan APBD dan APBN untuk mengimpor barang.

 

"Apa yang disampaikan Jokowi bertolak belakang dengan kebijakan yang diambilnya, di mana contoh kecilnya mobil Esemka yang ternyata berasal dari China, kemudian banyak menumpuk utang melalui proyek-proyek strategis nasional," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/3).

 

Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini melihat, menteri dan gubernur tidak sepenuhnya salah, karena Presiden Jokowi tidak memberikan contoh yang baik bagi mereka. Misalnya, mobil Esemka yang dibanggakan Jokowi sejak awal menjabat Presiden justru bahan onderdilnya berasal dari China.

 

"Membludaknya utang demi untuk proyek strategis nasional merupakan contoh gagalnya Jokowi memberikan tauladan bagi menteri dan gubernur," pungkas Saiful. (*)

 

SANCAnews.id – Presiden Joko Widodo menjamu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Keduanya, bertemu di Istana Negara, Jakarta, Sabtu (18/3).

 

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan itu memang secara rutin digelar, di antara Megawati dan Jokowi yang merupakan kader partai banteng.

 

"“Setelah sebelumnya bertemu di Istana Batu Tulis Bogor, kali ini pertemuan diadakan di Istana Merdeka, Jakarta," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/3).

 

Disampaikan Hasto, kedua pemimpin itu membahas berbagai persoalan bangsa, termasuk membangun kesepahaman terhadap arah masa depan.

 

Kedua tokoh itu, sambungnya, juga membicarakan agenda strategis terkait kebijakan luar negeri dan tantangan geopolitik. Begitu juga, bagaimana agar penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi bisa ditingkatkan.

 

"Termasuk mewujudkan kedaulatan pangan, sebagai jalan Indonesia berdikari," kata Hasto.

 

Hasto juga menambahkan, pertemuan itu tak lupa membahas hal yang paling krusial di tahun politik yaitu pelaksanaan Pemilu.

 

"Dalam pertemuan tersebut tentu saja dibahas berbagai hal penting terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024," pungkasnya. (rmol)

 

SANCAnews.id – Kegiatan serap aspirasi digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah organisasi Islam dan lembaga masyarakat di Aula Buya Hamka, Gedung MUI Jakarta, Jumat (13/3).

 

Dalam pertemuan tersebut, setidaknya ada dua agenda yang dibahas, yakni soal rencana kedatangan Israel ke Indonesia untuk bertanding di Piala Dunia U-20 dan soal posisi MUI untuk penolakan pernikahan beda agama.

 

"Kami mendengarkan pendapat para ormas menyikapi datangnya tim sepak bola kontingen dari Israel U-20,” ujar Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis dikutip dari laman resmi MUI, Sabtu (18/3).

 

Berdasarkan pandangan para ulama, mayoritas menolak kedatangan Israel ke Indonesia. Penolakan itu bukan semata-mata pertimbangan muslim atau nonmuslim, melainkan soal kedaulatan negara dan posisi bangsa terhadap zionisme dan penjajahan.

 

Namun demikian, MUI memastikan akan tetap menunggu sikap resmi dari pemerintah, mulai dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, hingga Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

 

“Baru setelah itu, MUI kita nyatakan sikap,” terangnya.

 

Sementara itu, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mewanti-wanti federasi sepak bola internasional atau FIFA untuk mempertimbangkan kedatangan Israel dan sikap bangsa Indonesia dengan matang.

 

Sebab kedatangan Israel ini bukan hanya menyangkut soal kompetisi sepak bola, melainkan ada pertimbangan dan dinamika yang harus diperhatikan.

 

"Permintaan kami normatif, jangan sampai ganda. Tantangannya tinggal bagaimana meyakinkan FIFA (menolak Israel). Sudah ada sinyal, kita terus mendorong pemerintah untuk bisa berkomunikasi dengan FIFA,” demikian kata Sudarnoto. (rmol)

 

SANCAnews.id – Foto bareng Andre Taulany dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bikin heboh media sosial. Penyanyi yang kini jadi komedian itu disebut mendukung Jokowi tiga periode lewat caption yang dituliskannya dalam unggahan Instagram pribadinya.

 

Andre Taulany mengunggah foto saat bersama Presiden Jokowi. "Sayang banget pak @jokowi cuma 2 periode, seandainya...????" tulis Andre Taulany di Istagramnya, dikutip dari Suara.com, Sabtu (18/3/2023).

 

Buntut captionnya itu, postingan Andre Taulany menuai komentar pro kontra. Mengingat isu tiga periode yang sempat bikin heboh sangat sensitif untuk dibahas. Meski Jokowi sendiri menolak untuk usul tersebut.

 

Andre Taulany kemudian diingatkan warganet soal captionnya. Ada yang menilai kalau Andre sengaja memancing keributan.

 

"Jangan mancing kegaduhan dua periode aja sudah serba kacau apalagi..," kata akun @dzaufa***.

 

"Hati-hati Pak Haji kena goreng-goreng lagi beritanya," ujar akun @vikrianan***.

 

Daripada membuat heboh, dia disarankan untuk menghapus postingan tersebut. Meski tetap saja ada netizen yang mendukung Andre untuk tetap dengan postingan itu.

 

"Sebaiknya dihapus Pak Andre," kata warganet lain. "Setuju, lebih adem nanti," kata warganet lain menimpali. (suara)

 

SANCAnews.id – Masyarakat Indonesia baru-baru ini dihebohkan dengan unggahan salah seorang konten kreator di media sosial TikTok yang menunjukan konten diskriminatif pasien BPJS dan pasien umum.

 

Banyak netizen yang mengecam aksi ilustrasi perbedaan pelayanan antara pasien umum dan BPJS ketika berobat di rumah sakit.

 

Diketahui video tiga orang tenaga kesehatan itu diunggah oleh akun TikTok @rintobelike2.

 

Pengunggah postingan itu berasal dari nakes yang berada di Puskesmas Lambunu 2, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

 

Dalam video itu terlihat dua adegan yang menunjukan sikap diskriminatif antara penanganan pasien umum dan pasien BPJS.

 

Sontak, video tersebut langsung mendapatkan sorotan banyak pihak, karena dinilai menyinggung perasaan orang yang sudah membayar BPJS setiap bulan.

 

Karena sudah banyak disorot, akhirnya pihak nakes itu langsung meminta maaf, namun hal itu tidak lantas membuat netizen menerimanya, hujatan masih mengalir deras di akun tersebut.

 

Dikutip dari postingan TikTok @rintobelik2, tampak dua orang wanita dan pria yang merupakan nakes Puskesmas Lambunu 2, Sulawesi Tengah tampak tertunduk malu.

 

Akhirnya Meminta Maaf

Mereka bertiga akhirnya langsung membuka video itu dengan ucapan maaf kepada seluruh pihak terutama kepada pasien pengguna BPJS di seluruh Indonesia.

 

“Kami staf Puskesmas Lambunu 2 mohon maaf sebesar-besarnya kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, BPJS Kesehatan seluruh Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia dan teman sejawat tenaga kesehatan seluruh Indonesia, Khususnya Dinas Kesehatan Parigi Moutong, BPJS Kesehatan Parigi Moutong dan seluruh masyarakat Indonesia yang merasa dirugikan dengan video kami” kata nakes itu dikutip dari Akun TikTok @rintobelik2 pada Sabtu (18/3) sore.

 

Di akhir video, tiga orang nakes itu langsung menjelaskan jika pihaknya tidak pernah membeda-bedakan pasien umum dan BPJS.

 

“Yang sebenarnya pelayanan kami Puskesmas Lambunu 2 tidak membedakan pasien umum dan pasien BPJS.” pungkasnya. (suara)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.