Terkait Dana Hantu di Kemenkeu, Faizal Assegaf Sindir Ormas yang pernah Gemis Rp 1,5 T
SANCAnews.id – Kritikus Faizal Assegaf, kembali menyoroti soal dana
yang berpolemik di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) senilai Rp 300 triliun.
"Dulu Ormas Nahdlatul Ulama
(NU) ngemis 1,5 T, kini 300 T jadi uang hantu di Kemenkeu," ujar Faizal
dalam keterangannya (13/3/2023).
Faizal menyebut, elit NU
merupakan kumpulan orang-orang bodoh. Dan, dia mengakui ucapannya tersebut
kerap terbukti.
"Tapi, mereka terkesan lebih
nyaman jadi bahlul. Kini mungkin mereka sadar. Tapi lucunya, berpura-pura tidak
bodoh menyaksikan Kemenkeu terjerat uang tuyul 300 T. Lembaga yang pernah
memposisikan ormas Islam tersebut seolah pengemis dan sangat melecehkan sekali,"
lanjutnya.
Kala itu, dikatakan Faizal. Ramai
diberitakan Ketum PBNU Said Aqil Siradj ngamuk ihwal proposal bantuan senilai
1,5 trilian ke pemerintah, tak digubris Sri Muluyani.
Oleh karena pihak PBNU mengancam
boikot pajak, terpaksa Sri Mulyani melempar secuil bantuan tersebut, diikuti
bumbu manis, karena NU ormas toleran.
"Dalam sebuah postingan
video setahun lalu, saya tegaskan, kalau elite NU cerdas, mestinya layak diberi
50 trilun dari APBN untuk majukan umat. Terlebih wadah kaum sarungan tersebut
paling rajin jaga rumah ibadah, patuh pada penguasa dan jago ngoceh bela
NKRI," tukasnya.
"Celakanya serangan kritikan
saya untuk menaikan martabat NU justru menuai kecaman dari loyalisnya. Begitu
kuat mental feodalistik dan kebodohan akut yang meradang. Seolah tidak boleh
dikritik, padahal esensinya membela hak mereka dalam bernegara," sambung
dia.
Tambah Faizal, sikap kebodohan
tersebut membuat ormas yang mengklaim terbesar di dunia makin hari makin redup.
Lebih parah lagi, kata Faizal. Terposisi gagu dan tak berdaya menghadapi
dinamika bernegara yang makin amburadul.
Menurut Faizal, mestinya ormas NU
terdepan bersikap kritis dan cerdas dalam bernegara. Tidak membiarkan Kemenkeu
berubah jadi sarang garong.
"Begitu jelas umat dirugikan
dengan pesta pora kejahatan korupsi. Tapi mereka lebih memilih dihargai dengan
secuil fulus 1,5 triliuan," bebernya.
Tambahnya, andai separuh dari 300
T diberikan pada ormas NU, akan mendongkrak kesejahteraan umat yang mereka
bina.
"Tapi, elitenya emong bego
dan super sibuk dengan proposal recehan radikal-radikul. Alasannya untuk
perangi kaum intoleran," katanya.
"Bodohnya sangat
keterlaluan. Tak beda dengan Sri Mulyani, yang menyebar fitnah Kemenkeu
disusupi radikalis. Faktanya Kemenkeu jada sarang iblis dan tuyul pencuri yang
rakyat!," pungkasnya. (kontenjatim)