Latest Post

 

SANCAnews.id – Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto, menyentil Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyambut baik kedatangan tenaga kerja asing di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

 

Diketahui, Jokowi menggelar karpet merah untuk TKA China di IKN. Menanggapi hal tersebut, Gigin memberikan sindiran pedas kepaa Presiden Jokowi.

 

Pernyataan itu disampaikan Gigin Praginanto dalam akun Twitter pribadinya, pada Kamis 9 Maret 2023.

 

"Welcome to new Chinatown!,"  ujar dia seperti dikutip dari WE NewsWorthy.

 

Sebelumnya, Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Dhony Rahajoe menjelaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat beberapa aturan terkait tenaga kerja asing (TKA) di IKN. Salah satu aturan memperbolehkan TKA bekerja selama 10 tahun untuk menarik minat pelaku usaha.

 

"Bisa 10 tahun izinnya langsung, bisa kemudian tidak usah bayar yang perbulannya USD100 itu, nah itu kan membuat daya tarik," ujar Dhony di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Maret 2023.

 

Dhony menejelaskan kehadiran TKA di IKN semata-mata untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang bertalenta global. Pihaknya berharap dapat mendatangkan banyak TKA yang fokus pada upaya menjaga keberlanjutan alam. (*) 



 

SANCAnews.id – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mengomentari perihal penundaan Pemilu 2024 yang belakangan ramai diperbincangkan lagi.

 

Menurut Benny, ada tiga prediksi cara menunda Pemilu 2024 yang akan dilakukan oleh kelompok pro penundaan Pemilu 2024.

 

Untuk mewujudkan penundaan Pemilu, kelompok pro penundaan Pemilu tersebut seperti memiliki kekuatan yang tak terlihat atau invisible power.

 

“Ttg tunda Pemilu?,ada Invisible power:Mr King Maker,” ujar Benny, dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi pada Kamis (9/3/2023).

 

Adapun langkah pertama dari upaya pendundaan Pemilu dilakukan dengan memobilisasi pernyataan dari para ketua umum partai politik, menteri, dan tokoh berpengaruh lainya.

 

Cara yang kedua yaitu memobilisasi dana dalam jumlah tak terbatas serta mengendalikan peradilan untuk melegalkan segala cara.

 

“Utk itu 3 agenda dilakukan.1.Mobilisasi pernyataan dari para Ketum Parpol,para menteri,akademisi,dn pimpinan Ormas agama. 2.Mobilisasi dana dlm jmlah tak terbatas;3. Mengendalikan peradilan utk melegalkan setiap cara,” ujar Benny.

 

Dalam cuitannya, anggota DPR RI ini mengutip sebuah warta berisi pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, terkait penundaan Pemilu 2024.

 

Menurut Yahya, usulan tersebut merupakan sesuatu yang masuk akal jika mempertimbangkan berbagai persoalan yang muncul belakangan ini.

 

“Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini,” kata Yahya di Pondok Pesantren Darussalam di Pinagar, Senin (28/2/2022). (*) 


 

SANCAnews.id – Aktivis gerakan koperasi, Zulfery Yusal Koto atau Ferry Koto menanggapi cuitan Komika bernama Soleh Solihun yang melayangkan sikap protesnya kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil karena pungutan biaya dari sekolah yang dikabarkan oleh keluarganya di Bandung.

 

Dia mengatakan hanya Jakarta yang benar-benar menggratiskan biaya pendidikan untuk SMA. Sementara, pemerintah di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur berbohong soal memiliki program sekolah gratis.

 

Hal itu disampaikan Ferry Koto dalam akun Twitter pribadinya, pada Rabu 8 Maret 2023.

 

"Semua Provinsi ya berdusta soal pungutan di SLTA ini. Dari RK, Ganjar, juga Khofifah. Secara keuangan cuma DKI yang mampu membiayai penuh SLTA," ujar dia seperti dikutip dari WENewsWorthy.

 

"Provinsi lain, ya ngedabrus. Dan semestinya Ndak perlu berbohong, karena tak ada UU yang mewajibkan SLTA bebas pungutan/Iuran/SPP," sambungnya.

 

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta memberikan gratis biaya sekolah dan uang pangkal untuk para calon peserta didik. Program sekolah gratis ini diberlakukan untuk sekolah negeri.

 

Sementara itu, Pemprov DKI juga memiliki program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus untuk memberikan akses kepada warga DKI Jakarta usia sekolah 6-21 tahun dari keluarga tidak mampu, agar dapat menuntaskan pendidikan wajib belajar 12 tahun atau Program Peningkatan Keahlian yang Relevan.

 

Berdasarkan Pergub No. 4 Tahun 2018 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Pergub No. 46 Tahun 2020, terdapat beberapa tujuan KJP Plus, antara lain:

 

Mendukung terselenggaranya wajib belajar 12 tahun, meningkatkan akses layanan pendidikan secara adil dan merata, menjamin kepastian mendapatkan layanan pendidikan, meningkatkan kualitas hasil pendidikan menumbuhkan motivasi bagi peserta didik untuk meningkatkan prestasi, dan menarik anak tidak sekolah agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah atau kursus dan pelatihan. (*) 



 

SANCAnews.id – DPP Partai Demokrat merespons santai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bakal diusung menjadi cawapres Anies Baswedan.

 

Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief, ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jauh lebih berpotensial menjadi cawapres buat Anies Baswedan.

 

"Ya Khofifah juga potensial ya, tetapi bahwa berdasarkan survei dia menjadi tidak potensial. Lihat survei cawapres atau survei capres kan sangat jauh di bawah AHY," kata Andi Arief kepada wartawan, Kamis (9/3).

 

Andi mengurai, dalam rilis sejumlah lembaga survei, duet Anies-AHY jauh lebih banyak dipilih masyarakat ketimbang duet Anies-Khofifah.

 

Menurutnya, data kuantitatif dari survei itu sudah bisa menjawab kemungkinan-kemungkinan pemasangan tokoh yang akan mendampingi Anies Baswedan sebagai cawapres. Bagi Andi, jika pertimbangan Khofifah disandingkan dengan Anies untuk meraup suara pemilih Nahdlatul Ulama (NU), AHY juga merupakan tokoh NU.

 

Tak hanya itu, kata Andi, apabila pertimbangan lainnya untuk meraup suara perempuan, AHY justru lebih populer di kalangan pemilih perempuan.

 

"Pemilih perempuan AHY juga banyak di Demokrat. Dan AHY banyak dipilih kaum perempuan," ujarnya.

 

Lebih lanjut, Andi Arief juga mengingatkan tentang Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) effect. Menurut dia, basis loyal SBY masih kuat di Tanah Air, termasuk di Provinsi Jawa Timur hingga Sumatera dan Indonesia Timur.

 

"Ini yang harus dihitung sebagai kekuatan, walaupun Pak SBY mungkin hanya menjadi pandito saat ini, tapi jejaknya masih ada dan masih kuat," tandasnya. (rmol)

 

SANCAnews.id – Pascaledakan Depo BBM di Plumpang, Jakarta Utara, Menteri BUMN Erick Thohir diminta jangan hanya berani memecat Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi Sunardi. Erick juga harus berani memecat Direktur Utama Nicke Widyawati dan Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

 

Sebab, kedua pejabat tinggi Pertamina itu yang memiliki kewenangan juga tanggung jawab pengurusan dan pengawasan seluruh operasional perusahaan.

 

 "Jadi yang dicopot jangan hanya salah satu direksi. Pimpinannya dong. Terutama Komut yang tidak dapat menjalankan fungsi pengawasan termasuk mandulnya komite risiko dewan komisaris. Sebagai Komut yang juga Ketua Komite Risiko, Ahok harus bekerja mengawasi dengan baik jangan hanya tebar pesona," tegas Wakil Ketua Fraksi PKS, Mulyanto, dalam keterangannya, Kamis (9/3).

 

Anggota Komisi VII DPR RI itu juga meminta pemerintah serius menangani kasus kebakaran Depo Plumpang, jangan sampai terus berulang di kemudian hari. Peristiwa kebakaran depo milik Pertamina ini terbilang sering. Setidaknya sudah terjadi 6 kali kebakaran sejak 2021 sampai sekarang.

 

"Artinya hampir tiga bulan sekali terjadi musibah. Ini kan luar biasa," kata Mulyanto.

 

Atas dasar itu, Mulyanto menilai selama ini pemerintah kurang perhatian dalam mengelola BUMN migas tersebut. Kementerian BUMN lebih menekankan pada peningkatan profit dan dividen, sementara lalai dalam masalah perawatan kilang.

 

"Menurut saya, layanan publik itu yang utama bagi BUMN, bukan sekadar untung alias profit oriented. Ini semua harus dievaluasi secara sungguh-sungguh," tandasnya. (rmol)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.