Semua Provinsi Dianggap Bohong Soal SPP SMA Gratis, Anies Dipuji: Hanya DKI yang Bisa
SANCAnews.id – Aktivis gerakan koperasi, Zulfery Yusal Koto atau
Ferry Koto menanggapi cuitan Komika bernama Soleh Solihun yang melayangkan
sikap protesnya kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil karena pungutan biaya
dari sekolah yang dikabarkan oleh keluarganya di Bandung.
Dia mengatakan hanya Jakarta yang
benar-benar menggratiskan biaya pendidikan untuk SMA. Sementara, pemerintah di
wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur berbohong soal memiliki program
sekolah gratis.
Hal itu disampaikan Ferry Koto
dalam akun Twitter pribadinya, pada Rabu 8 Maret 2023.
"Semua Provinsi ya berdusta
soal pungutan di SLTA ini. Dari RK, Ganjar, juga Khofifah. Secara keuangan cuma
DKI yang mampu membiayai penuh SLTA," ujar dia seperti dikutip dari WENewsWorthy.
"Provinsi lain, ya
ngedabrus. Dan semestinya Ndak perlu berbohong, karena tak ada UU yang
mewajibkan SLTA bebas pungutan/Iuran/SPP," sambungnya.
Seperti diketahui, Pemprov DKI
Jakarta memberikan gratis biaya sekolah dan uang pangkal untuk para calon
peserta didik. Program sekolah gratis ini diberlakukan untuk sekolah negeri.
Sementara itu, Pemprov DKI juga
memiliki program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus untuk memberikan akses kepada
warga DKI Jakarta usia sekolah 6-21 tahun dari keluarga tidak mampu, agar dapat
menuntaskan pendidikan wajib belajar 12 tahun atau Program Peningkatan Keahlian
yang Relevan.
Berdasarkan Pergub No. 4 Tahun
2018 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Pergub No. 46 Tahun 2020,
terdapat beberapa tujuan KJP Plus, antara lain:
Mendukung terselenggaranya wajib
belajar 12 tahun, meningkatkan akses layanan pendidikan secara adil dan merata,
menjamin kepastian mendapatkan layanan pendidikan, meningkatkan kualitas hasil
pendidikan menumbuhkan motivasi bagi peserta didik untuk meningkatkan prestasi,
dan menarik anak tidak sekolah agar kembali mendapatkan layanan pendidikan di
sekolah atau kursus dan pelatihan. (*)