Latest Post

 

SANCAnews.id – Ketua Ormas Rekat Indonesia Raya Eka Gumilar mengajak semua tokoh dan anak bangsa kembali kepada kiblat bangsa yakni, UUD 1945 dan Pancasila. Hal ini sangat penting karena masalah di negara ini disebabkan tidak dijadikannya UUD 45 dan Pancasila sebagai acuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

“Maka wajar tatanan sosial, politik, ekonomi, hukum dan demokrasi mengalami kemunduran. Bahkan kerusakan. Padahal kita ini memiliki kiblat bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945 yang semestinya menjadi acuan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Tidak boleh kita melenceng dari situ,” ujar Eka, Kamis (9/3/2023).

 

Menurut Eka, akhir-akhir ini krisis multidimensi yang datang silih berganti di negara ini disebabkan karena tidak dijadikannya UUD 45 dan Pancasila sebagai landasan dalam berpikir dan bertindak. Eka mencontohkan soal iklim politik yang tidak sehat dan penegakan hukum yang amburadul akhir-akhir ini.

 

“Lihat saja putusan Pangadilan Negeri Jakarta Pusat yang ingin menunda pemilu itu. Itu kan menyimpang dari cita-cita nasional dan konstitusi kita,” katanya.

 

Hal lain yang Eka juga soroti adalah soal terpolarisasinya masyarakat pada tahun politik ini. Menurutnya, hanya karena perbedaan pendapat dan pilihan politik, yang diprovokasi oleh oknum-oknum tertentu menyebabkan masyarakat bisa terpecah belah.

 

“Boleh saja setiap anak bangsa berbeda kepentingan, baik pribadi golongan atau kelompok. Tapi jangan sampai kepentingan kita mengalahkan kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan kedaulatan dan keutuhan NKRI,” tambah Koordinator Cluster Dewan Pakar Bidang Komunikasi Media dan Kebijakan Publik PKS ini.

 

Menurut Eka, perbedaan pendapat dan pilihan politik sebenarnya wajar saja karena Indonesia adalah negara demokrasi. Perbedaan tersebut, kata Eka harus bisa dijadikan spirit untuk mengelola persatuan, kesatuan, dan keutuhan NKRI.

 

“Setiap perbedaan yangg ada wajar karena Allah mengizinkan bumi Indonesia sejak dulu diinjak kita dalam aneka macam perbedaan, tapi kecintaaan kita pada bangsa ini harus kita utamakan agar kita bisa menjaga dan tetap harmoni dalam perbedaan,” jelas Eka yang kini terdaftar sebagai Bakal Caleg DPR RI dapil Sumsel II ini.

 

“Saya menyerukan para tokoh agar kembali menjadikan Pancasila dan UUD 1945 menjadi kiblat bangsa kita sehingga kita akan selalu menemukan keselarasan walau berbeda pemikiran dan keyakinan,” ucapnya. (sindonews)

 

SANCAnews.id – Mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dilaporkan telah ditangkap oleh Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) pada Kamis (9/3).

 

Muhyiddin ditangkap setelah diperiksa oleh MACC terkait kasus korupsi proyek pemulihan ekonomi negara ketika ia berkuasa selama 17 bulan pada tahun 2020 hingga 2021.

 

Menurut keterangan MACC, Muhyiddin akan didakwa di bawah UU penyalahgunaan kekuasaan dan pencucian uang, seperti dimuat Reuters.

 

Muhyiddin dan partainya telah menghadapi penyelidikan terkait korupsi sejak kalah dari Perdana Menteri Anwar Ibrahim selama pemilu pada November tahun lalu.

 

Penyelidikan bermula saat Anwar meminta untuk meninjau ulang seluruh proyek bernilai miliaran dolar yang telah disetujui di bawah pemerintahan Muhyiddin, termasuk proyek bantuan Covid-19.

 

Peninjauan dilakukan atas dasar kecurigaan bahwa bantuan dikirim tidak sesuai prosedur yang tepat.

 

Muhyiddin sendiri telah membantah tuduhan tersebut. Ia menyebut tuduhan Anwar sebagai tindakan balas dendam politik.

 

Meski begitu, MACC telah menginterogasi beberapa pejabat partai Bersatu yang dipimpin Muhyiddin. Sejak bulan lalu, MACC juga sudah membekukan rekening bank milik Muhyiddin. (rmol)

 

SANCAnews.id Loyalis Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Eko Jhones menyentil Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggunakan mobil Land Cruiser untuk blusukan ke kampung warga.

 

Dia menyinggung mobil Esemka yang kerap dibanggakan Jokowi. Hal itu disampaikan Eko Jhones dalam akun Twitter pribadinya, pada Rabu 8 Maret 2023.

 

"Kirain pakai Esemka," ujar dia seperti dikutip dari WE NewsWorthy.

 

Diketahui, mobil Esemka kembali menyedot perhatian publik setelah muncul dalam pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023, yang digelar pada 16 hingga 26 Februari 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

 

Namun sayang, beberama model yang dipamerkan ternyata bukan produksi dalam negeri, melainkan diimpor dalam bentuk completely built up (CBU) langsung dari China.

 

"Sementara masih diimpor tuh dari China tapi di masa depan bukan tidak mungkin akan kami produksi sendiri di Tanah Air," kata Direktur Utama Esemka Eddy Wirajaya dikutip Jumat (17/2). (*)



 

SANCAnews.id Perbedaan sikap antara Menteri BUMN Erick Thohir dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam menyikapi kasus kebakaran di Depo Pertamina Plumpang menimbulkan kebingungan publik.

 

Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, seharusnya tidak terjadi perbedaan pandangan antar elit pemerintah terkait siapa yang akan dipindah. Relokasi warga atau Depo Pertamina.

 

"Kasus kebakaran depo Plumpang yang membawa korban masyarakat ini menunjukkan bahwa pemerintah gagal membangun sistem mitigasi bencana terkait dengan keberadaan depo Pertamina," tegas Andi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/3).

 

Adapun Erick Thohir menyampaikan bahwa akan merelokasi Depo Pertamina Plumpang ke lahan milik Pelindo di Kali Baru, Jakarta Utara.

 

Namun, Luhut menegaskan bahwa warga sekitar Depo Pertamina Plumpang yang harus pindah atau mau direlokasi. Karena menurutnya, zona penyangga (buffer zone) tidak seharusnya diisi orang.

 

Buffer zone merupakan bagian dari aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) atau kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di sekitar wilayah tangki timbun yang rentan dengan risiko kebakaran.

 

Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang membutuhkan adanya zona aman yang lebih memadai karena jarak pemukiman warga dengan depot terlalu dekat. (*)


SANCAnews.id –  Aktivis lingkungan Bandung Selatan bernama Mang Uprit dikabarkan dipanggil polisi usai video mengenai kerusakan lingkungan di kawasan esensial Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung yang ia unggah di akun TikTok miliknya menjadi viral.

 

Informasi mengenai dipanggilnya Mang Uprit oleh polisi itu berasal dari grup WhatsApp pencinta alam di Bandung. Terdapat sebuah rekaman suara yang diduga merupakan suara Mang Uprit menyatakan dirinya dipanggil polisi.

 

"Pang bejakeun ka Eyang Memet urang dibawa ka Polres terkait urang mawa bedog mereun pas acara. Pang bejakeun ka Eyang Memet, tong dibales keun bae (tolong beritahu Eyang Memet saya dibawa ke polres mungkin terkait saya bawa golok di acara. Tolong beritahu Eyang Memet, jangan dibalas gak apa-apa)," bunyi rekaman suara yang beredar, Rabu (8/3/2023) sore.

 

Salah seorang pencinta alam yang mengawal advokasi kerusakan Ranca Upas, Platini Hendriyana atau Udols mengatakan, belum diketahui apa tujuan polisi memanggil Mang Uprit.

 

"Bisa saja untuk dimintai keterangan terkait kegiatan yang merusak Ranca Upas pada Minggu (5/3/2023) kemarin," ucap Udols.

 

Ia menambahkan, saat ini pihaknya tengah mencari tahu apa tujuan polisi memanggil aktivis yang memviralkan kerusakan di Ranca Upas itu.

 

"Akan kami kabari kalau sudah ada kepastian. Kawan-kawan juga bisa bertanya pada jaringan aktivis lingkungan seperti Walhi Jabar untuk perkembangan pemanggilan Mang Uprit ini," jelasnya.

 

Hingga berita ini diturunkan, Suara.com masih mencoba meminta konfirmasi dari Polresta Bandung terkait pemangilan aktivis lingkungan Mang Uprit yang memviralkan video mengenai kerusakan Ranca Upas itu.

 

Sebelumnya diberitakan, event motor trail di kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu (5/3/2023) yang viral lantaran ratusan peserta ngamuk dan membakar sepeda motor milik panitia ternyata berbuntut panjang.

 

Kegiatan yang digelar di rawa Ranca Upas itu juga ternyata merusak tanaman bunga rawa atau Edelweis yang tumbuh di lokasi itu.

 

Diduga, tanaman Edelweis banyak yang rusak hingga mati lantaran tergilas roda motor trail yang mengikuti event trail yang berakhir rusuh pada hari Minggu.

 

Rusaknya tanaman Edelweis di Ranca Upas ini membuat warga marah. Ia menyebut panitia dan Perhutani sebagai pihak yang memberikan izin atas penyelenggaraan event itu untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan.

 

"Buat temen-temen semuanya ya, panitia event trail di Ranca Upas, khususnya buat orang Perhutani yang memberikan kebijakan, memberikan izin terkait acara tersebut lihat nih dampaknya seperti ini," ujar Mang Uprit melalui akun TikTok miliknya @mang_uprit_mamprang79 pada Rabu (8/3/2023).

 

Dalam video itu, Mang Uprit memperlihatkan area padang rumput di Ranca Upas yang hancur akibat penyelenggaraan event motor trail.

 

"Hancur! Lihat sama mata Anda hancur gak? Dan lokasi ini meskipun banyak rumput biar Anda paham, sudah saya tanam lagi saya kembangbiakkan bunga rawa. Sedangkan bunga ini tuh di dunia ini hanya ada di dua tempat," tegasnya.

 

"Tumbuh lagi gak? Susah! Menghijaukan lokasi ini juga kapan mau hijau lagi? Lama!" lanjutnya.vent motor trail di kawasan Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Minggu (5/3/2023) yang viral lantaran ratusan peserta ngamuk dan membakar sepeda motor milik panitia ternyata berbuntut panjang.

 

Kegiatan yang digelar di rawa Ranca Upas itu juga ternyata merusak tanaman bunga rawa atau Edelweis yang tumbuh di lokasi itu.

 

Diduga, tanaman Edelweis banyak yang rusak hingga mati lantaran tergilas roda motor trail yang mengikuti event trail yang berakhir rusuh pada hari Minggu.

 

Rusaknya tanaman Edelweis di Ranca Upas ini membuat warga marah. Ia menyebut panitia dan Perhutani sebagai pihak yang memberikan izin atas penyelenggaraan event itu untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan.

 

"Buat temen-temen semuanya ya, panitia event trail di Ranca Upas, khususnya buat orang Perhutani yang memberikan kebijakan, memberikan izin terkait acara tersebut lihat nih dampaknya seperti ini," ujar Mang Uprit melalui akun TikTok miliknya @mang_uprit_mamprang79 pada Rabu (8/3/2023).

 

Dalam video itu, Mang Uprit memperlihatkan area padang rumput di Ranca Upas yang hancur akibat penyelenggaraan event motor trail.

 

"Hancur! Lihat sama mata Anda hancur gak? Dan lokasi ini meskipun banyak rumput biar Anda paham, sudah saya tanam lagi saya kembangbiakkan bunga rawa. Sedangkan bunga ini tuh di dunia ini hanya ada di dua tempat," tegasnya.

 

"Tumbuh lagi gak? Susah! Menghijaukan lokasi ini juga kapan mau hijau lagi? Lama!" lanjutnya. (*)

SN

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.