Latest Post

 

SANCAnews.id – Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur sudah bukan lagi level gagasan. Sebab itu sudah diatur dalam Undang Undang 3/2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN).

 

Oleh karena itu, semua warga negara termasuk pejabat negara harus mentaati Undang Undang.

 

“Maka siapapun harus melaksanakan Undang-undang,” kata bakal capres (bacapres) Anies Baswedan saat berdiskusi di Auditorium Yudhoyono, Kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/3).

 

Menurut Anies, akan berbeda halnya apabila pemindahan IKN itu dibahas kita membahas ini dua tahun yang lalu, maka ia bisa bersikap untuk pro atau kontra terhadap pemindahan ibu kota tersebut.

 

“Sederhana saja, IKN ini bukan di level gagasan saja. IKN ini sudah menjadi UU dan kita semua ketika dilantik untuk tugas apapun, itu sumpahnya melaksanakan UU,” tuturnya.

 

“Ini berbeda kalau kita membahas ini dua tahun yang lalu, pada saat itu masih gagasan, sehingga kita bicara pro dan kontra,” demikian Anies. (rmol)

 

SANCAnews.id – Perintah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menunda Pemilu 2024 dipandang sangat keliru.

 

Demikian disampaikan Pakar Hukum Tata Negara yang juga Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dalam keterangannya, Kamis, 2 Maret 2023.

 

“Saya berpendapat majelis hakim telah keliru membuat putusan dalam perkara ini,” kata Yusril.

 

Yusril menjelaskan, gugatan yang dilayangkan Partai Prima adalah gugatan perdata, yakni gugatan perbuatan melawan hukum biasa, bukan gugatan perbuatan melawan hukum oleh penguasa, dan bukan pula gugatan yang berkaitan dengan hukum publik di bidang ketatanegaraan atau administrasi negara.

 

Dalam gugatan perdata biasa seperti itu, terang  Yusril, maka sengketa yang terjadi adalah antara Penggugat (Partai Prima) dan Tergugat (KPU) dan tidak menyangkut pihak lain, selain daripada Tergugat atau Para Tergugat dan Turut Tergugat saja, sekiranya ada.

 

“Oleh karena itu, putusan mengabulkan dalam sengketa perdata biasa hanyalah mengikat penggugat dan tergugat saja, tidak dapat mengikat pihak lain. Putusannya tidak berlaku umum dan mengikat siapa saja atau "erga omnes",” kata Yusril.

 

Yusril menegaskan, putusan PN Jakarta Pusat ini berbeda dengan putusan di bidang hukum tata negara dan administrasi negara seperti pengujian UU oleh Mahkamah Konstitusi (MK) atau peraturan lainnya oleh Mahakamah Agung (MA). Sifat putusannya berlaku bagi semua orang (erga omnes).

 

“Dalam kasus gugatan perbuatan melawan hukum oleh Partai Prima, jika gugatan ingin dikabulkan majelis hakim, maka putusan itu hanya mengikat Partai Prima sebagai Penggugat dan KPU sebagai Tergugat, tidak mengikat partai-partai lain baik calon maupun sudah ditetapkan sebagai Peserta Pemilu,” kata Yusril.

 

Atas dasar itu, jika majelis hakim berpendapat bahwa gugatan Partai Prima beralasan hukum, maka KPU harus dihukum untuk melakukan verifikasi ulang terhadap Partai Prima, tanpa harus "mengganggu" partai-partai lain dan mengganggu tahapan Pemilu. 

 

Pengadilan Negeri Tidak Berwenang

Itu pun, lanjut Yusril, sebenarnya bukan materi gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) tetapi gugatan sengketa administrasi pemilu yang prosedurnya harus dilakukan di Bawaslu dan Pengadilan TUN (Tata Usaha Negeri). 

 

“Pada hemat saya majelis harusnya menolak gugatan Partai Prima, atau menyatakan NO atau gugatan tidak dapat diterima karena Pengadilan Negeri tidak bewenang mengadili perkara tersebut,” imbuhnya. (viva)

 

SANCAnews.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menerima banyak hujatan akibat anggotanya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menjadi panitia Formula E 2023, padahal dulu mengkritik keras saat Anies Baswedan menyelenggarakannya.

 

Namun, sekarang Prasetyo Edi mengaku batal menjadi panitia penyelenggara Formula E 2023, sehingga warganet dengan akun Twitter @BosPurwa merasa penyebabnya adalah hujatan terhadap PDIP perihal kritikannya dulu untuk Anies Baswedan.

 

"Dih mutungan dia mah orangnya!" ucapnya dikutip WE NewsWorthy dari Twitter pribadinya, Kamis (2/3).

 

Dih mutungan dia mah orangnya! :) pic.twitter.com/SLCWHXGiXE

 

— King Purwa (@BosPurwa) March 2, 2023

Warganet lain pun ikut berkomentar, dan mengatakan apapun tindakan elite PDIP itu akan tetap menuai kritikan, jika maju menjadi panitia Formula E dianggap tak punya malu karena pernah mengkritik Anies saat menyelenggarakannya.

 

Namun jika mundur dianggap marah karena dihujat oleh sejumlah pihak. "Tuh kan... maju kena mundur kena! wkwk... Lanjut terus dibilang tak punya malu. Mundur dipoyoki mutungan... wkwk..." tulis akun Twitter @keto***.

 

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengaku batal menjadi panitia penyelenggara Formula E 2023, mulanya ia didapuk menjadi penasihat ajang balap mobil listrik itu.

 

"Iya, (batal menjadi panitia Formula E 2023)," tutur Prasetyo melalui pesan singkat, Rabu (1/3/2023) dikutip dari Kompas.

 

Lebih lanjut, ia mengaku tengah sibuk di DPRD DKI Jakarta, karena tidak lama lagi akan ada pembahasan mengenai perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023.

 

"Memang saya sibuk, pekerjaan di DPRD DKI padat. Sebentar lagi kita sudah harus membahas APBD Perubahan tahun 2023 yang harus tepat waktu," urai Prasetyo Edi.

 

Tak hanya itu, Jakarta tengah berjuang untuk menjaga ketahanan pangan agar siap dalam menghadapi ancaman resesi ke depannya. "Ini kan perlu kerja-kerja nyata," ungkap dia," tutupnya. (*)



 

SANCAnews.id – Pengamat dan akademisi Rocky Gerung menyoroti ambisi besar Presiden Jokowi terhadap Proyek yang memakan dana fantastis, Ibu Kota Negara (IKN) baru.

 

Rocky menyinggung sejumlah analisis akademik yang menyebut Indonesia belum siap dalam pemindahan ibu kota, terlebih ada beberapa negara yang dinilai lebih maju dari Indonesia, namun dalam hal pemindahan Ibu Kota justru gagal.

 

“Kalau penjelasan rasional nggak bisa ditemukan maka kita mesti cara penjelasan irasional,” ujar Rocky melalui kanal Youtube Rocky Gerung Official yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN) dikutip Selasa (28/2/23).

 

Karena, menurut Rocky, jika alasan-alasan rasional soal tak bisa ditemukan dalam penjelasan pemerintah soal proyek ini, maka penjelasan yang tak masuk akal bisa jadi dipilih pemerintah.

 

Dengan gaya khasnya yang nyeleneh, Rocky menduga Jokowi mengikuti saran mistis untuk pembangunan IKN.

 

“Bagi saya ini mungkin ada fatwa dukun misalnya, ‘Pak Jokowi kalau mau diingat terus harus bangun IKN, Pak Jokowi kalau mau tiga periode bangun IKN’,”

 

“Satu-satunya penjelasan ya yang irasional, semua pemimpin kita kandiperlihara oleh bagian metafisika,” ujarnya.

 

Jika hal itu benar, menurut Rocky, Menteri atau lingkup istana pun akan susah mengingatkan Jokowi karena mereka sendiri mungkin masih percaya hal yang sama.

 

“Menteri-menteri teknis itu merasa mau ditegur nggak enak tapi jangan-jangan benar,” lanjutnya.

 

Jokowi sebelumnya pasang target tinggi soal IKN yang bakal menyelenggarakan upacara 17 Agustus 2024 di IKN.

 

"Karena memang kita ada target 17 Agustus 2024 ada upacara bendera di IKN," ujar Jokowi saat mengunjungi kawasan kompleks perumahan menteri kawasan IKN. (suara)


 

SANCAnews.id – Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengkritisi keputusan Anies Baswedan yang bakal melanjutkan program kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya, yaitu program Ibu Kota Nusantara (IKN).

 

Menurutnya, apabila Anies melanjutkan program tersebut, maka ia tidak ada bedanya dengan Jokowi dan penerus sang presiden. Apalagi, Anies merupakan antitesa dari Jokowi yang seharusnya membawa perubahan.

 

"Kalau misalnya Anies melanjutkan program Jokowi, apa bedanya dengan Jokowi atau penerus Jokowi yang dianggap kurang lebih sama seperti Ganjar atau Prabowo Subianto?" ujar Refly, dikutip dari akun YouTube-nya, Selasa (28/2/2023).

 

"Justru kalau kita menganggap pemerintahan sekarang gagal, kita ingin ada pemerintahan yang antitesis. Tapi sekali lagi double c-nya. Tidak dibuang semua, dua-duanya harus dipakai, jadi change and continity," terangnya.

 

Refly menyarankan Anies untuk mengubah apa yang semestinya diubah dalam proyek pembangunan IKN. Jangan sampai rakyat dituntut untuk buru-buru pindah ke ibu kota yang baru.

 

"Jadi mana yang harus diubah ya diubah, tidak dilanjutkan. Tapi mana yang harus dilanjutkan, harus dilanjutkan. Termasuk nanti IKN. Mungkin saja pembangunan IKN itu terus berlangsung tetapi tidak diburu. Jadi dia pakai pembangunan jangka panjang yang lebih terencana," tuturnya.

 

Dia memprediksi tidak banyak masyarakat yang mau pindah ke IKN sebab pembangunan kotanya belum seratus persen rampung. Menurut Refly, harus ada pembentukan kebudayaan dan habitat baru di sana.

 

"Tapi kalau pindah buru-buru tahun 2024, dipaksakan kemudian dianggap nanti ada upacara bendera di sana, kita lihat siapa yang mau pindah di sana. Siapa yang mau stay di sana? nggak ada yang mau," pungkasnya.

 

"Ibaratnya begini, kota itu harus bau manusia dulu. Pengertian bau manusia adalah interaksi antar manusia itu sudah berjalan bertahun-tahun membentuk kebudayaan, membentuk habit, membentuk lingkungan yang baru." (kontenjatim)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.