Latest Post

 

SANCAnews.id – Citra bangsa dan negara Indonesia di mata dunia, bisa dikembalikan oleh sosok pemimpin yang pernah menjadi kepala daerah, yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

 

Hal tersebut disampaikan aktivis senior yang juga Direktur Eksekutif Sabang-Merauke Circle, Dr. Syahganda Nainggolan, saat menjadi narasumber dalam dialog politik bertajuk, “Pasang Surut Relasi Muhammadiyah dengan Kekuasaan” yang digelar virtual, pada Sabtu pagi (25/2).

 

“Percayalah sama saya, hanya Anies yang bisa mengangkat harkat republik ini,” ujar Syahganda dalam pemaparannya.

 

Menurut Syahganda, Anies sudah membuktikan beberapa hal terkait dengan kepemimpinannya, khususnya saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

 

“Anies menurunkan jumlah satuan luas tanah yang dimiliki oleh seorang pengusaha yang ingin ikut mengembangkan real estate dari 6 ribu menjadi lebih kecil dari seribu meter persegi,” katanya.

 

Lebih dari itu, Syahganda memandang, kondisi bangsa saat ini sudah tidak lagi terbilang wajar, karena pemerintahan Presiden Joko Widodo telah gagal membuat pemerataan kesejahteraan bagi rakyat.

 

“Itu salah satu contoh yang dilakukan Anies untuk orang menengah bawah, dan berhubungan untuk semua. Indonesia ini sudah hampir hancur,” demikian Syahganda menambahkan. (rmol)



SANCAnews.id – Politisi kawakan Rizal Ramli menerima kunjungan persahabatan pengacara Eggi Sudjana. Pertemuan yang juga dihadiri aktivis Rustam Effendi itu digelar di Jakarta Selatan, Sabtu (25/2).

 

Eggi Sudjana hadir dalam kapasitasnya sebagai penasehat hukum Bambang Tri Mulyono, penggugat ijazah palsu Joko Widodo. Kepada Rizal Ramli, Eggi Sudjana melaporkan proses pengadilan kasus ijazah palsu Jokowi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, sejak Januari 2023.

 

Rizal Ramli pun banyak bertanya kepada Eggi tentang proses pengadilan yang terkesan ruwet, untuk masalah yang sangat sederhana.

 

"Kok bisa bertele-tele? Kok hanya barisan testimoni dan hearsay (katanya) tanpa bisa menghadirkan barang bukti," kata Rizal terheran.

 

Menjawab pertanyaan Rizal, Eggi menyampaikan bahwa Majelis Hakim gagal menghadirkan saksi-saksi yang dapat memberikan bukti keaslian ijazah Jokowi.

 

"Banyak kesaksian yang hanya berisi pernyataan-pertanyaan dan katanya, tanpa mampu menunjukkan ijazah asli. Padahal masalahnya sederhana, tinggal tunjukkan ijazah asli," tuturnya.

 

Jawaban Eggi pun membuat Rizal tak habis pikir. Dia pun menjamin bahwa sampai kapan pun proses pengadilan ijazah palsu akan tetap meragukan.

 

“Until proven, it is questionable (sampai terbukti, itu meragukan)," demikian Rizal. (rmol)


 

SANCAnews.id – Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta dan Banser mendesak aparat Kepolisian untuk menangkap dan menetapkan tersangka remaja perempuan berinisial A (15).

 

Remaja A merupakan kekasih Mario Dandy Satriyo (20), anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan pada Cristalino David Ozora (17).

 

"Kami minta kepada pihak kepolisian untuk segera menangkap saudari A yang diduga dalang penganiayaan sahabat David," kata Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Muhammad Ainul Yaqin dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Jumat (25/2).

 

Diketahui Cristalino David Ozora koma sejak Senin (20/2) dan hingga kini belum sadar akibat dianiaya Mario Dany Satriyo.

 

Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta dan Banser pada Jumat malam (24/2), menggelar apel untuk mendesak aparat penegak hukum agar bekerja serius dalan menangani kasus ini.

 

“Dan kami mendesak orang-orang yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut untuk segera ditangkap,” kata Ainul Yakin.

 

Polres Jakarta Selatan telah menetapkan Mario Dandy Satriyo sebagai tersangka. Selain Mario Dandy, polisi juga menetapkan perekam video penganiayaan terhadap David. Yakni pria inisial S alias SLRPL (19).

 

Sama halnya dengan Mario Dandy, tersangka S dijerat pasal berlapis yakni terkait UU Perlindungan Anak dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat.  (*)

 

SANCAnews.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani begitu prihatin usai menjenguk David Latumahina, putra salah satu pengurus GP Ansor yang dianiaya oleh tersangka Mario Dandy di RS Mayapada, Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2023). Hati Sri Mulyani remuk ketika mengetahui David dianiaya secara kejam.

 

"Sungguh pedih dan remuk hati melihat kondisi David akibat penganiayaan yang kejam dan keji," kata Sri Mulyani melalui akun Instagramnya @smindrawati, Sabtu.

 

Wanita yang akrab disapa Srimul itu juga mendapatkan informasi terkait kondisi kesehatan David terkini. Menurut dokter yang menangani, kondisi kesehatan David sudah lebih baik dibanding hari pertama perawatan.

 

Akan tetapi butuh waktu yang lama hingga kesehatan David berangsur membaik.

 

"Dokter menyampaikan keadaan David yang lebih baik dibanding hari pertama perawatan, yang memberikan harapan. Namun proses observasi perkembangan dan perawatan David masih panjang," ujarnya.

 

Srimul lantas mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan pemulihan dan kesembuhan David.

 

"Ya Allah, Engkaulah Maha Penyembuh, sembuhkanlah David atas kehendak dan kuasa-Mu," doanya.

 

Srimul Meminta Maaf 

Pada saat menjenguk, Srimul juga bertemu dengan orang tua David. Ayah David merupakan salah satu pengurus GP Ansor, Jonathan Latumahina.

 

Ketika bertemu, Srimul menyampaikan permohonan maaf.

 

"Saya menyampaikan maaf dan keprihatinan atas kejadian yang dialami David dan dukungan sepenuhnya untuk proses kesembuhan," terangnya.

 

Ia juga mendukung agar proses hukum tetap berjalan. Srimul tidak mau kalau aksi penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy kembali terulang.

 

"Saya juga mendukung penuh langkah hukum dilakukan oleh Pak Jonathan untuk mendapat keadilan dan kepastian bahwa tindakan kekerasan dan penganiayaan keji tidak boleh dibiarkan - tidak boleh terulang lagi dan tidak dapat dibenarkan oleh alasan apapun." (suara)

 

SANCAnews.id – Ayah dari korban penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy, Jonathan Latumahina tak hilang dari pantauan netizen sampai jejak digitalnya yang kontroversi ikut dibongkar.

 

Bukan hanya ketiga orang yang terlibat dalam aksi penganiayaan, seperti halnya pelaku Mario Dandy, kekasih pelaku sekaligus mantan korban Agnes Gracia dan sosok korban penganiayaan David saja.

 

Status dan pekerjaan orang tua dari ketiga anak tersebut, ikut diselidiki oleh netizen dampaknya banyak instansi yang terseret juga seluruh jejak digital yang habis terbongkar.

 

Demikian pula dengan Jonathan Latumahina yang ternyata memiliki jejak digital yang meresahkan masyarakat online dan membuat gempar para pembaca yang baru membaca setiap tweetnya beberapa tahun kebelakang.

 

Sebagai petinggi GP Ansor, yang seharusnya sangat kental dengan unsur keagamaan sudah menjadi rahasia umum tentang hubungan yang juga erat dengan Nahdlatul ulama.

 

Ternyata bertolak belakang, berdasarkan hasil pencarian, Jonathan Latumahina ini sering memberikan tanggapan dengan mengetik kata-kata kasar (tidak sopan) dan tidak layak terhadap sebuah berita.

 

Sebuah akun Twitter @baguswivaksono memberikan bukti dari kebenaran jejak digital Jonathan Latumahina yang diunggah pada (8/12/20) dimana Ayah David ini memberikan tanggapan terhadap kejadian meninggalnya enam orang laskar FPI.

 

Mengetahui hal menggemparkan ini membuat netizen ikut berkomentar, bahwa apa yang terjadi merupakan karma dari perbuatan tak berperasaan Jonathan di masa lalu.

 

"Syukur dia dapat teguran lewat anaknya. Moga aja makin ditambah tegurannya. Ternyata binatang rupanya" tulis @Anc***** dikutip oleh bandung.suara.com pada Sabtu (25/2/2023).

 

"Jadi ingat korban KM50 yg lu hina dan lu buat mcam binatang.. Ngerasain juga kan diposisi org tua yang anaknya jadi korban KM50..??" tulis @krip*****

 

"Karma is a bitch, Jhonatan! She never forgives nor forget. Orang tua korban pembantaian KM50 sudah tenang, ikhlas walaupun tidak mendapatkan keadilan di dunia," tulis @RPang*****

 

Selain itu diketahui bahwa petinggi GP Ansor itu merupakan seorang mualaf, seorang yang sebelumnya non muslim yang kemudian memeluk agama Islam. (suara)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.