Latest Post

 

SANCAnews.id – Lanjut tidaknya laporan dugaan kampanye colongan yang diterima Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Barat, di mana terlapor disebut salah seorang bakal calon anggota legislatif (bacaleg), jadi patokan Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, untuk kembali melaporkan Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan.

 

Ray menjelaskan, dirinya bersama dengan rekan pegiat pemilu dari Kata Rakyat, Alwan Riantoby, pernah melaporkan Zulkifli Hasan atas dugaan kampanye colongan untuk putrinya, Futri Zulya Safitri, dalam kegiatan operasi pasar pada Juli 2022 lalu.

 

“Namun tidak sampai 24 jam ditolak,” ujar Ray dalam diskusi bertajuk ”Kampanye dan Dana Kampanye Pemilu 2024”, di Kantor Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (20/2).

 

Namun respons berbeda dalam kasus serupa, yaitu soal dugaan kampanye colongan, justru dilihat Ray dari perkara lain yang dilaporkan ke Bawaslu Jakarta Barat.

 

“Bawaslu Jakbar akan melakukan investigasi terhadap adanya dugaan kampanye terselubung oleh bacaleg,” katanya.

 

Maka dari itu, akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini menegaskan akan kembali melayangkan laporan dugaan kampanye colongan oleh Zulhas ke Bawaslu RI.

 

“Kalau laporan di Jakbar itu lanjut, kita bisa layangkan lagi gugatan waktu kemarin. Ada kampanye, ada ajakan pemilih, bahkan ada iming-iming pembagian minyak goreng,” demikian Ray. (rmol)

 

SANCAnews.id – Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan kekhawatiran istana tentang bakal capres NasDem Anies Baswedan saat berbicara perpindahan arah angin kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

 

Mulanya arah angin tertuju pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, namun sekarang terarah untuk Prabowo Subianto, bahkan para buzzer pun ikut berpindah halauan.

 

"Ada kecenderungan sekarang ini angin itu ke arah Prabowo Subianto, termasuk juga buzzer-buzzer yang selama ini berpihak kepada Ganjar tiba-tiba juga berubah ke arah Prabowo," ucap Refly.

 

Beberapa pendukung Ganjar yang berpindah kepada Prabowo adalah Ferdinand Hutahaean dan Abu Janda, namun persoalan tidak sesederhana ini, harus dilihat lebih teliti.

 

"Paling tidak yang sudah menunjukkan itu adalah Ferdinand Hutahaean dan juga Abu Janda, persoalannya bagaimana kita bisa melihat fenomena ini secara lebih jeli lebih komprehensif," ungkapnya.

 

Ahli hukum tata negara itu meminta beberapa hal untuk diperhatikan, pertama mengenai eksistensi Ganjar sebagai calon presiden yang paling kuat dari kubu istana.

 

"Coba kita pertimbangkan beberapa hal, hal yang harus kita pertimbangkan pertama kali adalah soal eksistensi Ganjar, tidak usah mencari calon lain, rasanya tidak ada calon yang lebih kuat dari Ganjar kalau dari kubu istana," ujarnya.

 

Namun sebelum itu, saat ini istana khawatir dengan Anies yang terlihat semakin bersinar, sehingga strategi lain harus segera dibuat untuk menangkalnya.

 

"Tapi sebenarnya bukan itu dulu, kekhawatiran yang paling kuat dan membuat istana gemetar dan gentar barangkali adalah bagaimana makin moncernya Anies Baswedan," tandasnya dikutip NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Senin (20/2). (wartaekonomi)


SANCAnews.id – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka selalu menjadi perhatian publik. Ia pun tak jarang menerima hujatan dari netizen.

 

Terbaru Gibran dihujat dan disebut Wali Kota Sampah. Hal itu karena putra sulung tersebut selalu update di twitter.

 

"Walikotsampah. Derajat kau rendah skLi sih. Sy jokowers. Tp tingkah lakumu ky bukan seorang pemimpin.cocok jd Blogger doang. Hal remeh temeh begini ditanggapi. Tiap jam update twitter jawabin tweet orng dngn jwbn ky orng sma gak berkualitas. Lu walikota kerjaannya twiteran mulu," tulis akun @adamtirtohusodo dikutip pada Minggu (19/2/2023).

 

Melihat unggahan itu, Gibran pun langsung merespon. Ia membalas hujatan netizen dengan jawaban yang santun.

 

"Ya pak. Maaf saya salah," balas Gibran.

 

Melihat cuitan tersebut, Gibran pun mendpat dukungan dari warganet lainnya.

 

"Setahu saya Jokowers gak ada yg kasar Ngab, apalagi kepada pejabat. Kalo enggak suka tinggal diblok biar gak muncul di TL. Gitu aja kok repot,"tulis netizen.

 

"Kata kunci blogger....hmmm usia yg bikin status range nya ketauan...bangkotan," tulis netizen.

 

"Sabar mas wali. Terkadang orang sabar pingin teriak kont*l. Lebih keras.... K*NT*L!" tulis netizen.

 

"Wong kentir iki mas ojo di ladeni ben bae sekalian cocote bodol dewe," tulis netizen.

 

"Apa salahnya sih cuman update twit doang?,mas Gibran juga manusia sama" makan nasi,update twit aja gaboleh?" tulis netizen. (suara)


SANCAnews.id – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan kembali setelah pidatonya memicu kontroversi di media sosial (medsos) saat ia menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Pancasila dalam Tindakan: 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana' di Jakarta Selatan pada Kamis (16/2/2023).

 

Mengutip Republika pada Minggu (19/2/2023), dia mengaitkannya dengan aktivitas keagamaan kaum ibu yang waktunya tersita untuk pengajian sehingga lupa mengurus anak. Alhasil, ia sampai berpesan agar kaum ibu bisa membagi waktu agar waktunya tidak habis untuk pengajian dengan melupakan asupan gizi anak.

 

"Saya melihat ibu-ibu tuh ya maaf ya sekarang kan kayaknya budayanya beribu maaf, jangan lagi saya di-bully. Kenapa toh seneng banget ngikut pengajian ya? Iya lho maaf beribu maaf, saya sampai mikir gitu lho," kata Megawati Soekarnoputri.

 

"Ini pengajian iki sampai kapan tho yo? Anake arep dikapake (anaknya mau diapakan), he, iya dong. Boleh bukan ga berarti boleh, saya pernah pengajian kok," ucap Megawati Soekarnoputri melanjutkan.

 

Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)) Bidang Ukhuwah dan Dakwah, KH M Cholil Nafis, angkat bicara. Pernyataan ini pun dianggap tidak patut dari seorang tokoh yang juga pernah menjabat sebagai Presiden RI.

 

Kiai Cholil menilai pernyataan yang dilontarkan Ketua Umum PDIP tersebut salah kaprah. Sebab bagaimanapun pengajian tidak menjadi penyebab seseorang bodoh. Kiai Cholil pun mengingatkan Megawati agar tidak usil mengusik umat Muslim.

 

“Saya maafkan. Tapi tak ada ceritanya ibu2 rajin ngaji itu bodoh dan tdk kreatif. Ngaji itu melatih hati dan mengkaji melatih pikir. Keduanya banyak yg bisa memadukan sekaligus. . Soal tak senang ngaji tak apalah, tapi tak usah usil dg ibu2 yang rajin ngaji sampai kapan pun,” dikutip dari akun resmi media sosial, Minggu (19/2/2023). (kontenjatim)

 

SANCAnews.id – Pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) perlu diaudit. Tujuannya, untuk membuktikan apakah proyek tersebut kekurangan dana atau memang ada pihak-pihak yang sengaja mengambil untung..

 

“Jadi biaya bengkaknya kereta cepat perlu dipertanyakan kebenarannya," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (19/2).

 

Menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, publik akan bertanya-tanya alasan anggaran kereta cepat membengkak. Mengingat, hal tersebut merupakan persoalan yang menjadi perhatian publik karena selama ini tidak jelas apa yang menyebabkan pembengkakan biaya.

 

"Publik juga semakin menduga-duga, jangan-jangan ada permainan harga, atau ada yang diuntungkan dengan adanya pembengkakan dana proyek kereta cepat," kata Saiful.

 

Dengan demikian, Presiden Joko Widodo diminta untuk menjelaskan kepada publik terkait pembengkakan biaya, lantaran seperti tidak ada perencanaan yang matang dalam proyek tersebut.

 

"Ini kan publik tidak mendapatkan informasi yang jelas, tiba-tiba terjadi pembengkakan, saya kira Jokowi harus menjelaskan kepada publik, karena rakyatlah yang pada akhirnya harus menanggung pembengkakan dana proyek kereta cepat tersebut," pungkas Saiful. (*)

SancaNews

{picture#} YOUR_PROFILE_DESCRIPTION {facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Diberdayakan oleh Blogger.