SANCAnews.id – Anies Baswedan akhirnya mengungkap kenapa dia
menolak menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Prabowo
Subianto yang menjadi calon presiden (capres). Dia memberikan alasan yang masuk
akal terkait penolakannya ini.
Pernyataan ini disampaikan Anies
Baswedan sehari lalu. Dia menyatakan, dia memang sempat diajak Prabowo Subianto
untuk menjadi cawapres, namun menolaknya.
Hal itu diungkapkan Anies
Baswedan kepada Merry Riana dalam kanal Youtube dengan nama yang sama. Merry
awalnya menanyakan ada utang janji antara Anies dengan Prabowo, bahwa Anies
tidak akan menjadi capres jika Prabowo menjadi capres.
“Tapi sekarang dua-duanya capres
(untuk Pemilu 2024),” tanya Merry dalam video Jumat (10/2/2023).
Menjawab pertanyaan itu, Anies
Baswedan menyatakan, pada waktu dia menjadi calon gubernur Jakarta dalam Pilgub
Jakarta 2017, memang dia sudah berkomitmen akan menyelesaikan pemerintahan
selama lima tahun.
Artinya, dia akan melaksanakan
tugas sebagai gubernur Jakarta sampai 2022. Dia pun menegaskan tidak akan
meninggalkan jabatan itu sebelum habis masa tugasnya.
“Pada waktu mulai bekerja bahwa
saya akan fokus di Jakarta lima tahun, saya akan fokus Jakarta lima tahun dan sesudah Pilkada 2017 itu ada
Pilpres 2019 jadi saya sampaikan saya tidak akan tengok kanan-kiri, saya akan
full lima tahun di Jakarta karena itu saya tidak akan mengikuti Pilpres,”
jelasnya.
Bahkan, saat debat calon
gubernur, dia sempat ditanya panelis apakah akan ikut Pilpres 2019 bila nanti
terpilih jadi gubernur DKi Jakarta.
Pertanyaan ini mengingatkan
Jokowi sebagai gubernur Jakarta yang baru memimpin selama 2 tahun dari 2012
ternyata malah menjadi capres dalam Pilpres 2014.
“Jadi kita komit 5 tahun,”
terangnya.
Nah, karena komitmen untuk
menyelesaikan sebagai gubernur Jakarta, dia tidak mengikuti langkah Jokowi
untuk ikut sebagai kontestan Pilpres 2019. Walau demikian, Anies mengaku pada
tahun 2018 dia sempat diajak Prabowo untuk menjadi cawapres pasangan Prabowo
yang kala itu maju sebagai capres.
Namun, Anies mengaku sudah
menyampaikan penolakan menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo.
“Prabowo terima kasih atas
undangannya, ini sebuah kehormatan tetapi saya punya komitmen untuk
menyelesaikan di Jakarta selama 5 tahun,” kata Anies, menirukan pernyataannya
kepada Prabowo kala itu.
Anies pun menyatakan, itu kunci
mengapa dia menolak jadi cawapres Prabowo kala itu. Sebab, dia punya janji
politik bahkan dituangkan dalam kontrak politik dengan warga Jakarta.
“Banyak saya tanda tangan tuh
kontrak-kontrak politik dengan masyarakat miskin kota, dengan Kampung Aquarium,
dengan masyarakat kaki lima, itu semua janji-janji yang saya harus
tunaikan," jelas dia.
"Apa yang harus saya
sampaikan kepada mereka kalau setelah satu tahun saya pergi. Kemudian nanti
mereka tidak lagi percaya kepada proses demokrasi karena yang bertanda tangan
untuk mengikuti pemilu begitu saja meninggalkan. Saya tidak mengerjakan itu dan
itulah yang kemudian saya laksanakan,” paparnya. (suara)